NovelToon NovelToon
Eternal Fog

Eternal Fog

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Sci-Fi / spiritual / Sistem / Persahabatan
Popularitas:852
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Kabut berbahaya yang disebut dengan Eternal Fog kerap kali menyerang kota. Tingkatan berbahaya dan jenis yang ditimbulkan kabut tersebut berbeda-beda. Ada beberapa warna yang membedakan jenis-jenis kabut tersebut. Ada pun penyebab Eternal Fog adalah semburan napas dari monster yang disebut Strano dan menghuni area di luar kota yang disebut Danger Mori. Oleh karena itu, keamanan kota dijaga oleh para Occhio. Sebutan untuk para pembasmi Strano dan Eternal Fog.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20 Dean

"Kita harus membuat keputusan besok. Pembagian tim occhio untuk seluruh kota." Sunniva berseru tegas.

Dua puluh occhio elit mengadakan rapat yang dipimpin oleh seorang mantan occhio. Ia sekarang menjadi pemimpin para occhio.

Sudah dua belas jam sejak para occhio yang dikirim ke tiga kota berbeda itu kembali. Hanya saja, dari seratus orang itu tidak semuanya bisa kembali. Ada total tiga belas occhio yang tewas. Sembilan di antaranya merupakan occhio yang bertarung di kota yang sama dengan Soren. Bahkan termasuk dua teman sekelasnya itu. Annora dan kawan-kawannya menangis semalaman. Sebab dua ditemukan tewas dan duanya lagi, yakni Soren dan Cora hilang jejak. Alat pendeteksi occhio tidak perfungsj.

Rapat para occhio elit dilaksanakan di lantai paling atas.

Sebuah hologram muncul di meja yang berada di tengah-tengah mereka. Memunculkan wajah yang berbeda satu persatu setelah disebutkan.

"Ivory. Sejauh ini menjadi occhio terkuat. Mungkin. Sebab ia sudah berturut-turut menjalankan misi pada kasus kemunculan occhio di tengah-tengah kota yang berbeda. Tapi, ia selalu pulang dalam keadaan bugar. Paling hanya mengalami luka yang bisa sembuh dalam waktu kurang dari tiga hari. Kita butuh dia untuk dilepaskan di kota paling rentan. Setiap kota harus memiliki setidaknya satu occhio terkuat dari keseluruhan." Lais berkata.

Selanjutnya, muncul beberapa wajah lainnya. Yakni beberapa wajah yang diyakini menjadi occhio terkuat dan bisa menjadi ketua bagi setiap tim yang akan dilepas pada setiap kota.

Wajah Archie terlihat yang membuat Lais tersenyum miring, "Ini gadis yang sangat misterius. Banyak yang bilang mirip sifat Floryn. Ya, walaupun tingkah konyolnya muncul setelah sepuluh tahun. Aku tidak akan heran jika itu terjadi juga pada Archie. Daya tahan tubuhnya kuat sekali hingga mampu bertahan dalam keadaan kehabisan banyak darah. Jika Ivory selalu pulang dalam keadaan tanpa luka berarti, maka Archie kerap kali terlihat tanpa rasa sakit sekali pun sedang terluka parah. Ya, dua-duanya punya sisi kuat masing-masing. Ivory dalam hal menghindar dan Archie dalam hal kekebalan tubuh. Sejauh ini, belum ada occhio perempuan yang setara mereka."

Wanita dengan daster putih bermotif bunga-bunga mengangkat tangan. Lagi-lagi ia berpenampilan seperti itu. Muka bantal, tanpa polesan make up dan mengenakan jedai.

"Dua occhio yang hilang itu juga aset penting. Mereka harus ditetapkan secepatnya." Floryn memberi usul, dua occhio yang dimaksud tentu saja Soren dan Cora.

"Ayolah, kabar hilangnya mereka belum lebih dari satu hari. Kita masih ada waktu untuk mencarinya," timpal seorang occhio elit lainnya.

"Markas cabang di belasan kota sudah jadi. Tinggal beberapa kota saja yang belum. Kita harus segera melepas para occhio pada titik-titik itu." Sunniva mengingatkan. Ia tampil dengan gaun panjang sebetis yang berwarna hijau pastel.

Ada total dua puluh occhio elit yang terdiri dari empat perempuan dan enam belas laki-laki. Itulah yang membuat occhio perempuan begitu diperhatikan saat ini. Tentu saja agar lebih banyak lagi generasi seperti Sunniva, Floryn dan dua occhio elit perempuan lainnya.

Rapat terus berlangsung hingga lebih dari dua jam lamanya. Fokus mereka saat ini adalah untuk membagi sebagian besar occhio untuk tinggal di setiap kota. Seluruh occhio kelas A akan tetap tinggal di markas pusat kota Solar Wind.

"Kita kehilangan tiga belas occhio. Dengan begitu, selain membagi mereka untuk tinggal pada setiap kota. Maka kita juga harus mencari tiga belas occhio kelas A terbaik untuk dipindahkan dari kelas itu." Salah satu occhio elit memberikan saran.

"Itu bisa menyusul. Ayolah, fokus kita saat ini adalah melindungi seluruh kota. Terutama empat kota yang sudah menjadi target strano dalam seminggu terakhir," tidak occhio lainnya.

☆☆☆

Tengah malam yang sunyi. Dihempas suara bising pukulan penuh kekecewaan dari seorang laki-laki berambut hitam yang membersamai hitamnya langit. Bertubi-tubi rasa kecewa menyergapnya. Mulai dari ketika kalah melawan Soren pada latihan bersama Sunniva, lalu terluka parah tak berdaya akibat kabur hitam, diselamatkan Soren, tidak ikut pada misi eternal fog pada empat titik kota selama seminggu terakhir karena kondisinya belum pulih. Sekarang, lelaki itu sudah pulih sepenuhnya dan langsung turun ke lapangan untuk memastikan dan menambah kekuatannya setelah belasan hari terbaring lemah. Namun, dari semua kekecewaan itu. Rasa sedih juga menyergap tiada ampun. Pasalnya, dua teman yang sering satu tim dengannya menghilang. Yakni Soren dan Cora.

"Mana bisa kamu menghilang begitu saja sedangkan aku belum membalas kekalahanku kala itu, Soren!" seru Dean sambil memukul samsak.

Bulan sabit menggantung. Pasalnya, kota tempat Soren dan Cora menghilang adalah salah satu kota paling luas. Mereka bisa sampai pada tempat yang dekat jurang sekaligus menjadi tempat perkumpulan para strano. Tumbuhan yang padat dan lebat membuat mereka tidak melihat ada dua orang occhio yang terjatuh ke jurang. Selain itu, kedua occhio kelas G yang meninggal itu adalah teman sekamar Dean. Dia bertiga dalam satu kamar bersama dua occhio yang gugur itu. Sehingga, sekarang tinggal ia sendiri di kamar itu. Walaupun pemarah dan seperti tidak peduli dengan siapa pun, sebenarnya Dean sangat nyaman bersama teman-teman kamarnya itu. Juga sangat terpukul dengan kepergian mereka. Itulah mengapa ia mencari tempat yang layak untuk melampiaskan amarah dan sendu.

"Dasar dua lelaki lemah! Lolos dari kabut hitam saja tidak bisa! Padahal aku yang tidak membawa occhio maks cadangan dan tidak menggunakan yang baru pun masih bisa hidup! Sial, seharusnya jangan pergi seenaknya. Aku hanya bercanda kala itu mengatakan ingin kalian pergi dari kamar itu agar aku sendiri. Bukan sendiri seperti ini yang aku maksud!" Dean berkata tegas sambil terus memukul samsak.

Tubuhnya basah oleh keringat. Mengalir di sekujur tubuh. Menyamarkan air mata pilunya yang turut mengalir.

"Apanya yang alat perang. Apanya yang senjata berbentuk manusia. Aku bahkan masih punya hati untuk merasakan kesedihan. Jika kalian memang masih hidup, maka pulanglah! Soren! Cora! Walaupun kalian menjengkelkan, tapi aku tidak mau mendapatkan tim selain kalian, sialan!"

"Kalau kamu memang yakin mereka masih hidup, seharusnya diam dan biarkan mereka ditemukan dalam keadaan selamat. Apa-apaan kekhawatiran semacam itu. Seperti ditinggal selama bertahun-tahun. Padahal, mereka baru hilang satu hari lebih." Ivory muncul di balik samsak. Fokus Dean yang hanya satu tujuan itu membuatnya tidak menyadari gerakan Ivory yang bak teleportasi itu.

Mata Dean menatap perempuan itu. Hanya terdapat beberapa plester karena sedikit luka gores. Padahal, ia sudah berturut-turut menjalankan misi berbahaya.

"Ah, perempuan hilang muncul." Demikian Soren menyebutnya. Mirip dengan sebutan untuk occhio kelas D yang disebut hantu karena teknik pergerakannya seperti menembus benda-benda.

"Kamu bisa menjadi occhio terkuat, bahkan di masa depan menyamai Lais atau melampauinya. Jika kamu tidak keras kepala dan meremehkan alat pelindung untuk occhio."

"Oh, ya? Bagiku, occhio terkuat adalah ia yang bisa kebal terhadap eternal fog."

Ivory tersenyum miring, "Semoga sejarah terulang lagi."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!