NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:51.3k
Nilai: 5
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Terimakasih atas pujiannya.

Kembali lagi ke Ley...

'Dasar pengintip.' Ley kembali menutup matanya.

Semua orang kembali ke urusan mereka masing-masing, yang bekerja, yang makan, yang minum, yang sekolah.

'Jangan lakukan, jangan lakukan, jangan lakukan, laki-laki harus berusaha untuk bertahan sampai akhir.' Ley sedang mencoba untuk menahan diri untuk tidak mengintip masa depan.

Semua murid, guru dan pekerja Akademi kembali masuk, Ley berjalan seperti orang linglung karena sepertinya melamun.

Yuka dan Azusa memiliki senyum nakal di wajah mereka, keduanya menggandeng lengan Ley dan berjalan ke kelas mereka.

Saat melihat Ley dibawa ke gedung sekolah lain, Sayaka sedikit penasaran.

"Kenapa Ley-chan pergi kearah itu? bukankah... oh, keduanya sangat jahil."

Sayaka tersenyum kecil, tidak menghentikan Ley dibawa pergi, salahnya sendiri kenapa melamun.

"Benar, tebak keributan apa yang akan terjadi berikutnya?" Miyako tertawa kecil, merasakan sedikit rasa kasihan melihat ini.

"Paling-paling teriakan-teriakan seperti itu."

Yuri sebenarnya tidak ingin menjawab, dia sedikit kesal, kau memiliki kakak perempuan yang cantik disini tapi masih berani melamun?

"Oh, bisakah kamu melakukannya? berteriak seperti itu?" Rio bergerak kebelakang Yuri dan memeluknya.

Sungguh pemandangan yang indah, dua gadis cantik dengan benda besar saling berpelukan seperti ini, pemandangan langka.

"K-Kya. Lupakan, ayo segera kembali ke kelas."

Wajah Yuri memerah, dia melepaskan diri dari Rio dan berjalan cepat menuju kelasnya.

Ada beberapa murid laki-laki yang terpesona melihat hal ini dan mengatakan kata-kata seperti. "Imut sekali." Atau "Sangat manis."

Tapi yang mereka dapatkan adalah tatapan tajam, membunuh dan jijik dari lama, cukup membuat mereka merasakan seperti tenggelam ke dasar lautan Es.

Jadi akhirnya ke empat kakak perempuan Ley masuk ke kelasnya.

Di sisi lain...

"Dimana uban itu? kenapa dia-..." Seiya tidak menyelesaikan perkataan, sebelum dia selesai bicara Shaori sudah menendang bokongnya.

"Apa yang kau lakukan, pendek?"

"Hah, kau menghalangi jalanku, apakah kau buta." Shaori menatap Seiya seolah menatap orang bodoh.

'Ini dia, pertarungan agung diantara keduanya.'

Adalah apa yang dipikirkan oleh ke empat yang lainnya, mereka mengambil tempat duduk masing-masing dan menyaksikan dalam diam.

"Kau yang buta, apakah kau tidak lihat ruangan selebar ini? kau hanya harus mengambil beberapa langkah kesamping untuk melewati ku."

Seiya tentu saja tidak sudi ditatap seperti itu oleh cebol ini, dia sedikit membungkuk untuk menatap mata Shaori, Shaori benar-benar terhina.

Shaori menarik dasi Seiya dengan kesal.

"Kenapa harus mengambil jalan memutar jika ada jalan lurus? tidakkah kau mengerti kebiasaan sederhana seperti itu."

Tatapan Shaori sangat gelap, aura panas dari api mulai keluar dari tubuhnya.

Seiya tidak mau kalah, hembusan angin yang tajam juga keluar dari tubuhnya.

"Ada halangan yang menghalangi jalan itu, jadi kau perlu mengambil jalur yang lain."

Keduanya hanya saling menatap, mereka sebenarnya tersenyum, tapi karena aura mereka dikeluarkan dengan niat menghancurkan satu sama lain, senyumannya tidak terlihat ramah sama sekali.

Bahkan seorang guru yang akan melewati kelas ini berbalik dan mencari arah lain.

'Anggap tidak melihat apa-apa, monster itu tidak bisa dikendalikan.'

Guru itu berjalan dengan cepat, mencari jalan lain untuk ke tujuannya.

Sedangkan di sisi Ley...

Dia yang jatuh kedalam lamunan karena memikirkan tentang beberapa hal sudah duduk di kursi milik Yuka, tepatnya di kelas 2-S Sekolah Menengah Pertama.

Jarak gedung Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Akademi Gerhana tidak terlalu jauh, atau bisa dibilang sangat dekat.

Yuka dan Azusa hanya tertawa kecil melihat Ley yang masih belum menyadari kondisi ini, Ley tidak bereaksi karena dia tidak merasa kalau adanya bahaya.

Kehadirannya menarik perhatian murid-murid di Sekolah Menengah Pertama ini, lagipula dibandingkan dengan murid-murid Sekolah Menengah Atas, mereka bisa disebut sebagai anak-anak.

Tatapan mereka beragam, kagum, termotivasi, iri, penasaran dan jatuh cinta.

Yuka dan Azusa kemudian duduk di sisi kiri dan kanan Ley, mereka menyandarkan kepalanya di bahu Ley.

Ley akhirnya kembali kenyataan setelah memikirkan tentang kemungkinan apa yang akan terjadi di masa depan.

'Aku diculik.' Dia kemudian melirik ke kiri. 'Azusa' Kemudian melirik ke kanan. 'Yuka.'

'Kedua gadis kecil ini nakal sekali.'

Ley mengangkat tangannya dan mencubit pipi mereka.

-Kenapa kalian menculikku? ini kejahatan.-

Keduanya merengek kecil, berpura-pura kesakitan.

"Ouch, Onii-sama jahat, ini menyakiti." Azusa yang merengek menempelkan wajahnya ke dada Ley, dia menatap teman-temannya dengan tatapan sombong.

'Lihat, aku punya Onii-sama yang tampan dan kuat, kalian semua tidak punya.' Dia menjulurkan lidah kecilnya dengan jahil ke arah teman-temannya.

Itu membuat semua murid gadis di kelas ini jengkel, tapi mereka memang benar-benar tidak memiliki kakak yang bahkan sedikitpun mendekati kakaknya Azusa.

Yuka juga sama-sama merengek dan memeluk Ley dengan erat, menempelkan wajahnya ke dada Ley.

Senyuman sombong tanpa ampun terlihat dibibir nya, sekali lagi membuat seluruh kelas iri dan cemburu.

Ley menghela nafas lelah, dia bisa marah dengan kedua adiknya, keduanya entah bagaimana menjadi jahil, dahulu mereka itu pendiam karena bisa dikatakan sebagai Nona Muda dari Keluarga Bangsawan.

Hanya setelah selalu bersama Ley mereka benar-benar bersikap seperti gadis kecil pada umumnya, atau menjadi sangat manja saat disekitarnya.

-Pelajaran harusnya sudah dimulai kan? aku harus kembali ke kelasku.- Dia mengatakan itu dengan sedikit usaha untuk melepaskan pelukan Yuuka dan Azusa.

'Kenapa dua gadis kecil ini tiba-tiba menjadi sangat kuat?' Dia benar-benar kesulitan melepaskan keduanya.

Sebenarnya bisa saja, tapi Ley takut akan melukai keduanya, jadi dia tidak menggunakan terlalu banyak tenaga.

"Jangan pergi!" Azusa merengek lebih, tidak melepaskan Ley.

"Onii-sama, jadilah Onii-sama yang baik dan temani adik-adik mu!" Begitu juga dengan Yuka.

-Apa? sekolah akan dimulai, semuanya harus belajar, guru kalian sudah berdiri diluar kelas dari tadi, tidakkah kamu merasa kasihan?-

Seorang guru yang malang berkata dalam hatinya saat mendengar hal itu. 'Bukankah itu karena mu? jika bukan kau, aku sudah masuk dari tadi.'

Tapi guru itu tentu saja tidak akan berani mengeluarkan keluhannya atau bahkan menunjukkannya sedikitpun, tidak terimakasih, Yukihana yang satu ini terlalu mengerikan.

Ley yang sedang dipeluk begitu erat akhirnya berbisik dengan lembut, tidak menggunakan telepati nya.

"Setelah sekolah berakhir, Onii-sama akan menemani kalian berdua dalam... apa kalian menyebutnya waktu itu...? Oh benar, kencan, bagaimana?"

Wajah keduanya berseri-seri dengan senyuman indah, mereka kemudian melepaskan Ley.

"Janji?" Keduanya mengangkat jari kelingking mereka.

"Janji." Ley menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking mereka.

Tapi sebelum Ley pergi, keduanya meminta kecupan, jadi Ley mengecup mereka di dahinya masing-masing, yang kali benar-benar membuat teman sesama gadis kedua gadis kecil ini meledak dengan rasa iri yang berlebihan.

Sedangkan anak laki-laki iri karena Ley bisa menyentuh Yuka dan Azusa, keduanya adalah tuan putri bagi mereka, bisa dilihat dan dikagumi tapi tidak bisa diajak mengobrol apalagi disentuh.

Tapi disinilah Ley, mengobrol, menyentuh dan bahkan mengecup keduanya, apalagi keduanya juga memeluknya.

'Sialan, iri sekali, jika saja aku setampan itu, aku pasti bisa mengambil semua gadis cantik di dunia ini.'

Itulah suara iri hati yang keluar dari hati seorang anak laki-laki, ketampanan itu relatif, orang jelek juga bisa tampan jika bersinnya dapat menghancurkan matahari, jadi berlatihlah untuk menghancurkan matahari dengan bersin mu anak muda, jangan menyerah.

Lalu Ley berjalan ke kelasnya, saat sampai di kelas 1-C, yang dia lihat hanyalah kursi dan meja yang berantakan, ke empat temannya berdiri pojokan ruangan, sedangkan Seiya dan Shaori berhadapan dengan ekspresi kesal di wajah mereka.

'Apa yang terjadi.' Ley berjalan masuk.

Shaori yang melihat Ley langsung memiliki ekspresi gembira.

'Tempat tidurku yang setingkat dewa.' Dia berlari ke arah Ley sambil merentangkan tangannya dan melompat.

Ley menangkapnya secara naluriah dan membiarkannya meringkuk dipelukan nya, begitu saja, pertarungan agung diantara Seiya dan Shaori berakhir.

Melihat Shaori yang mulai mendengkur seperti kucing dipelukan nya, Ley berjalan ke...

'Kenapa semua kursi dan meja menjadi berantakan?'

Dia menjentikkan jarinya, menggunakan Authority Of Time untuk memutar waktu, semua ruangan kembali seperti keadaan semula, tentu saja hanya benda, bukan teman-temannya.

Ley kemudian duduk di kursinya dengan tenang, Shaori mulai tertidur, sungguh nyaman memiliki tempat tidur yang setingkat dengan dewa.

"Kau ta-."

"Tidak." Ley langsung menjawab pertanyaan Seiya sebelum dia bisa menyelesaikan pertanyaannya.

Itu serangan pemotongan kata, wajah Seiya berkedut kesal, Shaori tertidur, Inoe, Touya, Nanami dan Yuki mencoba untuk tidak tertawa.

'Aku bahkan belum bertanya, kalian sialan.' Seiya meraung didalam kepalanya.

"Terimakasih atas pujiannya." Adalah tanggapan Ley dan yang lainnya kecuali Shaori.

Setelah menatap Seiya dengan tatapan terimakasih, mereka kemudian melakukan urusan mereka masing-masing.

Wajah Seiya menggelap dengan kekesalan yang nayata.

1
Dewa~jodoh
hohoho, kau harus menanamkan sikap " jangan mudah meremehkan seseorang jika belum mengetahui siapa dirinya ", kedalam kepalamu gadis muda, dan sepertinya ley akan mendapatkan wanita merepotkan lagi didekatnya hohoho.
Rendy
mantapp thor muncul juga gambar peran utama kuat tpi koplakk hahaha lanjuttt thorr
Rendy
ilustrasi ley juga di tampilkan donk thor biar tambah keren saran aj sih thor hehe gaskennnn
Who am I?: Salah, ada di 80 bagian akhir
Who am I?: Ada di 78
total 2 replies
Fendi Kurnia Anggara
up
Kazuma
sial ley kecil sangat op
Dewa~jodoh
hohoho
Fendi Kurnia Anggara
up thor
polisi tv
merawat monster?
Dewa~jodoh
hohoho, bahkan pria tua ini kagum dengan keberuntunganmu dalam memikat gadis ley
Sutono jijien 1976 Sugeng
👍👍👍👍
Dewa~jodoh
hohoho
Fendi Kurnia Anggara
up thor
shirlllllllllllllyvxy
tolong upnya mulai seru seru eh malah habis 😭
Ally Ally
bro bukanlah ini terlalu ekstrem /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Who am I?: Sedikit ekstrim tidak akan menyakiti siapapun
total 1 replies
Dewa~jodoh
hohoho
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Kazuma
sial nambah 1 lagi haremnya, bikin iri aja
shirlllllllllllllyvxy
kak cepat lah sambung ni cerita bagus lo 🥳
Dewa~jodoh
hohoho
Fachul Ilhamsah
wkwkwk author sedang berkelahi dengan pikirannya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!