Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21. Anabelle di tangkap
Tapi sayang, Anabelle tak menghindar dia menghadang kaki Sebastian dengan tinjunya, kebetulan 3 orang pelayan ingin membawa makanan dan melihat Sebastian menendang Anabelle.
Tepat kakinya Sebastian hendak mengenai dada Anabelle, Tinju Anabelle menghantam telapak kaki Sebastian hingga dia terjungkal dan berteriak.
"Bangsat kamu, teriak Sebastian
Sambil jalan Anabelle mengirim pesan ke Ketua Kelas bahwa dia pulang terlebih dahulu, kemudian dia menelpon pak Bagio, agar menunggu di pintu keluar lobi utama.
Belum juga dia keluar, Security menahannya dengan menutup pintu, hal ini mereka lakukan setelah mendapatkan laporan adanya tindakan kekerasan, ternyata pemilik Mall itu adalah orangtuanya Ketua Kelas.
"Maaf Nona, anda telah melakukan tindakan kekerasan, harap bekerjasama dan ikut kami, Ucap Security itu.
"Apa ada bukti jika saya yang bersalah, panggil 3 orang pelayan yang tadi melihat saya mau tendang laki-laki dewasa, saya membela diri apa tidak boleh? Tanya Anabelle saat berada di Kantor Security.
"Hal mustahil tanpa sebab laki-laki terhormat seperti Tuan Sebastian melakukan tindakan kekerasan, ucap seorang anggota Security.
"Lalu apa menurut kalian aku yang sengaja memukul nya, kejadiannya di depan pintu toilet cewek, ngapain dia kesana, dan kalian tidak tahu dia siapa", sengit Anabelle.
"Tolong segera telepon polisi, gadis ini sangat tidak kooperatif, berapa susahnya mengakui kesalahannya, bisa kita atur perdamaian nya, ucap komandan Security itu.
"Matipun aku tidak akan mengakui hal yang bukan kesalahan saya, Jawab Anabelle.
"Anna, tega kamu merusak acara saya, apa salahku, aku mengundang kamu baik-baik", ucap Ketua Kelas menyalahkan Anabelle.
"Saya tidak ada niat merusak acaramu, saya hanya ke toilet, saat keluar dari toilet di tarik paksa dan saya di usir oleh orang itu, ada pelayan yang melihat dia menendang saya, ya saya tangkis, dan dia terpental, jika saya ingin menghajarnya, sangat gampang karena dia sudah tak berdaya, tanya ke Pelayan restoran kalian, asal mereka tidak di tekan, mereka pasti jujur.
Kalau kalian ingin melaporkan saya silahkan, aku hadapi di meja hijau, dan jangan kaget mendengar bukti kenapa dia membenciku, sebentar lagi saudara saya datang.
"Tapi kakinya patah, kamu memukulnya dengan apa, provokator di Security.
"Apakah ada terlihat saya membawa senjata? Tuan Security yang terhormat.
'Bisa anda buka cctv dimana saya lewat, kecuali CCTV kalian bilang mati, jadi tidak masalah jika kalian melimpahkan kesalahan nya ke saya, tapi makan harus tahu, siapa yang memfitnah ku, pasti ada ganjaran nya, tegas Anabelle.
"Selamat sore kami dari kepolosan mendapatkan laporan adanya tindakan kekerasan, ucap polisi itu.
"Ya benar pak, gadis ini pelakunya yang dengan sengaja menyerang Tuan Sebastian Gunawan, lapor komandan Security itu.
"Baiklah, Nona siapa nama kamu? tanya polisi itu.
"Anabelle Rista, ikut 12 tahun, dan saya tidak menyerang orang itu, jawab Anabelle.
"Baiklah, sebaiknya kita urus di kantor Polisi.
Polisi memborgol Anabelle dan di bawa ke kantor Polisi, dia disana suruh menghubungi keluarganya, Dia bingung mau hubungi siapa, akhirnya dia menghubungi Anita Lesmana, dan berpesan ke Pak Bagio agar katakan sama Paman Harno untuk datang ke Kantor Polisi.
Anita Lesmana yang mendapatkan telpon dari Anabelle terkejut, dia putuskan untuk datang, dan membawa pengacara, Jordan Albert, setelah mendapatkan informasi dari Harno, dia putuskan untuk datang.
"Kalian semua bersiaga, Nona Muda kita di kantor polisi, ucap Jordan Albert menghubungi seseorang.
Dan berangkat bersama sekretaris nya dan di susul pengacara kantor.
Sementara Sebastian meringkuk di rumah di RS Pertamina, kakinya patah, dia tidak tahu, nasibnya sedang di ujung tanduk,
Jordan Albert dan Anita Lesmana tiba secara bersamaan, apakah mereka saling kenal ? Jawab nya pasti karena sama-sama Petinggi Perusahaan Besar di bidang keuangan.
'Halo ibu Direktur Utama, ada apa hingga anda malam begini ada kantor polisi, tanya Jordan Albert.
"Keponakan saya di laporkan polisi, katanya melakukan tindakan kekerasan di Pasaraya Blok M, kalau Anda ada masalah apa Tuan? Anita balik bertanya.
"Nona Muda saya, di laporkan ke Polisi, kasusnya sama dengan keponakan anda, Jawab Jordan Albert.
Pihak kepolisian bukan tidak mengenal Jordan Albert, maupun Anita, mereka berdua adalah orang terkenal dalam bidang keuangan.
Diruangan Kantor Polisi, terlihat Anabelle duduk sendirian, hanya 1 polisi wanita yang berjaga.
Anita dan Jordan saling pandang saat mereka menanyakan nama yang sama, Anita kaget, Jordan Albert pun kaget.
"Maaf Tuan Jordan, Apakah benar omongan anda bahwa Anabelle adalah Nona Muda kalian? Tanya Anita Lesmana.
"Ya, Pemimpin besar kami sebelum meninggal, dia mengatakan bahwa Anabelle Rista adalah cucunya, dan semua harta warisan 100% di wariskan kepadanya, dan di buktikan dengan Cincin yang di gunakanya, kami seluruh petinggi perusahaan di seluruh dunia sudah di beritahu, bahkan Nyonya besar Arimbi ke 4 sendiri yang mengurus perpindahan kepemilikan seluruh aset dan perusahaan miliknya sehari sebelum dia meninggal.
Kami Tau Nona Muda kami adalah cucu angkat Nyonya Besar, karena nyonya besar seumur hidup tidak pernah menikah, tapi kami semuanya sangat menyayangi Anna, dan dia sama sekali tidak merepotkan apalagi arogan, dia tidak pernah bicara apapun? Ucap Jordan Albert menjelaskan.
"Anabelle adalah Putri kandung Sahabat baik saya, sekarang warisan ibunya sudah saya serahkan, kecuali Perusahaan dalam manajemen, tapi seluruh keuntungan bersih sudah berada di tangannya, tapi pantauan saya, dia jarang berbelanja atau menggunakan yang aneh-aneh, jawab Anita Lesmana.
"Baiklah, mari kita urus orang idiot mana yang melaporkan Nona Muda kami", ucap Jordan Albert dan mendorong pintu dimana Anabelle berada.
"Paman, Bibi, maafkan Anna telah merepotkan kalian, ucap Anabelle.
Anabelle menceritakan semuanya dari awal kejadian, hingga dia di tangkap oleh Security Mall Pasaraya Blok M.
'Apa Ada saksi yang melihat kejadian itu? tanya Jordan Albert.
"Ada 3 orang, hanya tidak tahu jika mereka akan berkata jujur atau tidak, ucap Anabelle.
"Sudah tenang saja, pan akan suruh cari orang untuk meminta rekaman CCTV, tidak mungkin 3 orang pelayan itu tidak bisa kita ketemu.
Di Mall sendiri, Security sudah di perintahkan untuk menghapus kedatangan 3 orang pelayan itu ke ruang acara, lalu siapa yang melaporkan kejadiannya kepada keluarga Sebastian.
Ternyata bukan hanya 3 orang pelayan restoran yang ada di TKP,
Melainkan ada seorang wanita yang merekam kejadian itu.
Pengacara mendampingi Anabelle dalam pembuatan BAP, kemudian karena masih di bawah umur, Jordan Albert dan Anita Lesmana menjamin.
Diruang VVIP RS, Sebastian masih belum sadarkan diri, dia tidak tahu jika masalahnya sudah ke kantor Polisi.
Sedangkan Jordan Albert, segera menekan seluruh perusahaan yang berkaitan dengan perusahaan Sebastian Gunawan dan seluruh keluarga Gunawan, hingga ke mertua Gunawan Tua.
"