NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:68.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bebas

Laura menatap tas kecilnya Di sana sudah terkumpul harta harta berharganya.

Untungnya selama ini dia lebih suka mengumpulkan harta hartanya dalam bentuk properti. Sertifikat tanah juga resort yang dimiliki dengan menabung secara keras akan berpindah tangan dengan mudahnya. Begitu juga dengan emas emas batangan dua puluh lima grannya. Juga tabungannya.

Demi itu semua dia jarang bisa hidup bermewah mewah, karena semua itu nantinya dia akan diberikannya pada mamanya, rencana awalnya.

Mungkin sekarang hanya menyisakan baju, tas dan sepatu bermerknya saja yang koleksi ngga banyak banyak amat menjadi harta tersisanya.

Gaji yang Laura dapatkan sebagai pegawai yang baru diangkat secara cepat dan aneh sebesar tiga puluh juta. Jadi dia akan membayarkan bersama pinaltinya kurang lebih tiga milyar.

Sangat menyesakkan. Padahal sekalipun dia belum pernah menerima gaji, karena baru beberapa hari saja bekerja.

Siang ini Laura akan menjemput mamanya, untuk bertemu papanya. Dari cerita mamanya, papa masih akan menerimanya untuk bekerja di perusahaannya. Dia pun juga akan membantu Alisha dan timnya karena lumayan tipsnya.

Laura tersenyum, sudah banyak rencana yang ada di dalam kepalanya

Terdengar derap langkah bosnya. Suara pintu yang terbuka dan ngga lama kemudian tertutup .

Laura memberikan waktu bos mesumnya untuk mengambil nafas sebentar sebelum nantinya dia akan merasakan sesak karena oksigennya ngga bisa terhirup dengan sempurna. Tentunya setelah Laura mengabulkan permintaannya.

TOK TOK TOK

Laura membuka pintu ruangan Erland. Laki laki itu menoleh padanya sebentar sebelum mengalihkan lagi perhatiannya pada layar laptopnya.

Laura sudah berbaik hati dengan menyelesaikan sebagian pekerjaannya hari ini.

Laura pun meletakkan berkas berkas itu di atas meja. Tapi Erland sama sekali ngga meresponnya.

"Tuan muda, saya mau mengajukan pengunduran diri." Laura meletakkan tas plastik yang berisi semua hartanya.

"Serius?" ejek Erland yang kini sudah menoleh padanya. Mata elangnya menyambar pada manik yang selalu berani menentangnya.

"Di dalam sini, ada buku tabungan, kartu debit serta pinnya. Juga ada beberapa sertifikat tanah dan resort juga beberapa batang emas. Saya rasa kalo ditotal sudah lebih dari yang anda minta."

Laura mendekatkan tas plastik transparan itu ke arah Erland yang ngga mempedulikannya, tapi terus menatapnya. Ada riak kaget yang dapat Laura tangkap sesaat tadi di mata laser itu.

"Kalo anda ingin melaporkan masalah saya di club, laporkan saja. Saya ngga takut." Dulu Laura sangat mengkhawatirkan kondisi mamanya jika hal ini sampai terjadi. Tapi sekarang ada papanya yang akan melindungi mamanya dan dirinya.

Mungkin kalo Laura terus terang tentang peristiwa memalukan di club malam itu, pasti papanya ngga akan tinggal diam.

Harusnya dia tau dari dulu kalo laki laki ini hanya mengancamnya saja. Tidak mungkin dia mau mempermalukan dirinya dan keluarganya karena perbuatan ngga pantasnya. Image positifnya pasti akan langsung hilang dan segera berganti dengan laki laki mesum yang ngga tau malu, karena akan melecehkan perempuan baik baik.

Dia memang bodoh karena tidak berpikir sampai ke sana saking kalutnya pikirannya ketika tau bosnya adalah si laki laki mesum itu.

Erland yang ngga menyangka akan terjadi hal seperti ini sempat merasa blank.

Apalagi gadis itu dengan pedenya membayar pinaltynya.

Dia sekaya itu?

Dengan tenang Erland membuka tas plastik yang berisi harta berharga gadis itu.

Ada perasaan ngga rela jika harus melepas gadis ini. Padahal dirinya sudah sengaja mempermalukan dirinya di depan Bu Widuri dengan isi perjanjian konyol itu.

Gadis ini melawannya. Dan dia berhasil.

"Baiklah. Kamu boleh pergi." Erland sudah ngga ada amunisi lagi untuk mempertahankan gadis ini. Sudah habis. Dengan berat hati Erland melepaskan Laura.

Laura tersenyum meremehkan

"Tidakkah anda ingin meminta maaf atas perbuatan anda di club?"

Mata tajam Erland menyambar cepat pada manik mata yang terlalu percaya diri itu.

"Tidak apa apa kalo anda tidak mau melakukannya. Saya mengerti, anda pasti merasa gengsi. Lagi pula ngga penting juga. Yang penting hari ini saya sudah terbebas dari anda. Semoga ke depannya kita tidak bertemu lagi. Saya permisi." Setelah tersenyum penuh kemenangan Laura melangkah pergi dengan perasaan bangga. Harusnya itulah yang dia lakukan sejak tau siapa bosnya. Tapi sayangnya dia butuh vitamin untuk menambah keberaniannya.

Sampai Laura menutup pintu, Erland ngga menanggapi apapun.

Malah saat ini Laura yang berusaha keras mengendalikan debar ngga menentu di dalam dadanya.

Laki laki mesum itu meninggalkan perasaan aneh di dalam hatinya. Berdekatan dia enggan, tapi saat ditinggalkan Laura merasakan kehilangan.

*

*

*

Erland menyandarkan tubuhnya di sandaran kursinya

Erland ngga nyangka gadis itu begitu ingin meninggalkannya.

Gadis itu ngga tertarik dengannya?

Gadis itu pun dengan mudahnya membayarkan pinalty yang jumlahnya ngga terbayangkan dan ngga masuk akal.

Kenapa dia ngga protes?

Dia melirik lagi tas plastik yang sudah terbuka itu.

Padahal dia sengaja melakukan hal konyol itu untuk mempertahankan Laura di dekatnya. Dia ngga butuh pinalti yang sudah dibayarkan. Uang, tanah, resort dan emasnya sangat berlimpah.

TOK TOK TOK

Erland menegakkan tubuhnya, berharap Laura yang datang.

Tapi dia terpaksa menelan kekecewaannya karena yang memasuki ruangannya Nathalia.

"Kok, Laura ngga ada di ruangannya?" Wajah Nathalia nampak kesal.

"Dia sudah mengundurkan diri," sahut Erland apa adanya.

"APA?" Suara Nathalia melengking sengit.

"Suruh Bu Widuri nyariin sekretaris lagi."

Nathalia melipat kedua tangannya di dada, menatap Erland penuh selidik.

"Kenapa?" tanya Erland sambil menautkan alisnya.

"Kamu memecatnya, kan?" tuduh Nathalia ngga percaya.

"Enggaklah."

"Kamu ngga macam macam, kan?" tuduh Nathalia lagi. Karena dia yakin sekretaris yang baru ini ngga mungkin centil dengan Erland. Beda dengan yang dulu.

"Emang aku ngapain," senyum Erland sambil menggelengkan kepalanya.

Nathalia tersenyum sinis.

"Oke. Lebih baik Adelia aja yang jadi sekretaris kamu," putus Nathalia.

"Terserah kamu aja." Erland pun malas berdebat. Perasaannya masih ngga menentu.

*

*

*

Rihana dan Alexander sudah ngga sabar untuk melihat sekretaris yang membuat putranya memberikan perhatian istimewanya.

Setelah pagi ini sampai di bandara, mereka langsung menuju perusahaan yang sekarang dipimpin putranya.

Tapi keduanya heran karena melihat Adelia di ruangan sekretaris.

"Adel, kok, kamu yang di sini?"

"Tante, Om." Agak kaget juga Adelia melihat tante dan omnya yang datang tanpa kabar.

"Kamu sekarang jadi sekretaris? Sejak kapan?" Alexander jadi bingung, karena setaunya, Adel termasuk dalam jajaran direksi di perusahaannya.

Kini keduanya duduk di sofa, Adelia juga ikut duduk di sebelah Rihana.

"Sekretaris Erland baru aja ngundurin diri, tante, om," jelas Adelia.

"Oooh." Rihana terlihat kecewa. Dia menatap Alexander.

"Sebaiknya kita menemui Erland," tukas Alexander seolah memberi isyarat agar istrinya tidak banyak bertanya pada Adelia.

Rihana mengangguk mengerti.

"Kamu betah jadi sekretaris," senyum Rihana lembut.

"Mungkin lebih baik begini, tante, Nathalia jadi ngga gampang emosi," kekeh Adelia yang disahuti dengan kekehan Rihana dan Alexander. Sudah jadi rahasia umum kalo Nathalia sangat selektif dengan sekretaris Erland.

1
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Parah mama Mauren Ulat Bulu mah
Alby pasti udh mikir Fathir dan Alisha macam2 Nih
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yuli Ana
fakhir grcep jg...🤭 gk mau kalah sm erland. entar nikahnya barengan aja.
maura makin mereog...😂😂😂 gk sabar nunggu detik2 maura serangan jantung. bisa2 maura dinikahi irvin buat tanggung jawab.
Dewi kunti
duo jomblo dah dpt pawang
Tri Handayani
tingkah melda bener"menjijikan seperti jalang
🌹Nabila Putri🌹
Melda mamanya Maura menjijikkan🤮🤮🤮🤮🤮🤮
Zea Rahmat
fokus ke erland dulu.. baru alisha.. jd ga bingung sampe mana erland sm laurra.. menurutku sih itu
Rahma AR: lg ngetik Erland... sabar ya... bentar lg nulai konflik
total 1 replies
hansen
makasih up thor
Rahma AR: sama sama
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik mawar dan kudaratkan like di part ini karena keren banget makin seru 👍😍
Elisabeth Ratna Susanti
namanya keren banget nih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
setuju nih
Elisabeth Ratna Susanti
jngn gengsi kalau cinta
Tri Handayani
sebentar lagi kejahatan kamu bakal kebongkar'maura,siap"aja...wah makin berani aja nich fathir'main tarik",udah jadian aja kalian
Rahmawati
untung aja Irvin ketemu dan bisa dapet perawatan intensif
adella🍃
katanya permpuan kuat, tapi kok lembek gini sii..
asmara wati
sama si brondong nya
asmara wati
gimana kalo si Maura kejebak cinta sama Irvin, gak bisa bayangkan muka emaknya 😁😁. ngarep CEO dapatnya supir CEO,ah ini hallu ku aja ya 😁😀
Erna Masliana: setujuuuuu😁😁😁
Rahayu Ayu: Aq juga setuju kalau halu nya kakak begitu😁😁😁
total 2 replies
Deandra Putri
jadi seneng bayangin klo kelakuan maura sampe ketahuan nenek.. pasto seru..
Dewi kunti
bang bilang dulu ma ortunya,main tarik aj
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sepandai-pandai menyimpan! bauk bangkai pasti akan tercium juga
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!