GADIS KECIL SANG PRESIDEN

Meskipun Chloe sudah berhasil memastikan bahwa Armando bukan gay, tapi dia tidak akan mengatakan yang sebenarnya kepada pria tua ini. Bagaimanapun, sekarang dia adalah istri sah Armando.

Dia masih tersenyum kaku dan bertanya, "Menurutmu siapa orangnya, Tuan? Bagaimana jika dia benar -benar menyukai pria?"

"Inilah alasannya aku ingin berbicara denganmu." dia berkata, "Jika dia benar -benar seperti apa yang dikatakan rumor dan dia sebenarnya gay, maka sebagai istri barunya, kamu, Nona Chloe pergilah dan luruskan orientasi seksualnya!"

Keluarga Caesar tidak akan pernah membiarkan Armando jatuh cinta pada pria! Mereka akan melakukan apapun untuk menghalangi hal itu terjadi!

Sudut mulut Chloe berkedut. 'Ck! Pria tua ini, kita tidak mengenal satu sama lain, bukan? Lalu mengapa membuat kamu berpikir aku akan melakukan hal seperti itu? "

Sejujurnya Chloe merasa nyaman karena sebagai Nyonya Muda Armando, dia masih mendapatkan gaji. Dia tidak perlu peduli apakah Armando seorang gay atau tidak!

Ngomong-ngomong, mereka terlibat dalam perkawinan kontrak, bukan? Dan sesuai dengan isi perjanjian, dia tidak selalu harus melayani Armando.

"Pernikahan Nona Chloe dan Armando tidak seperti yang kamu inginkan, bukan?" Pria tua itu sepertinya tahu situasinya. Chloe membeku sejenak.

"Aku sudah meminta seseorang untuk memeriksa. Kamu pernah masuk penjara dan diselamatkan oleh Armando. Mungkin kamu harus menikah dengannya dan bekerja sama dengannya dengan berpura-pura menikah."

"Armando adalah presiden perusahaan yang hebat dan luar biasa. Dia adalah konglomerat pertama di negara ini, dia tidak akan pernah membuat kesepakatan yang merugikannya. Dia pasti telah membuat beberapa syarat untuk Anda." ujar pria tua itu menambahkan.

Chloe perlahan-lahan mengepalkan tangannya, sambil menekankan bibirnya, dan tidak mengatakan apa -apa. Semua yang dikatakan pria tua ini memang benar. Dia dan Armando memang membuat kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Tapi dia tidak boleh mengatakan apapun agar semuanya tidak terbongkar. Atau, Armando pasti akan membunuhnya jika dia sampai kelepasan bicara.

Orang tua itu berkata, "Jika Nona Chloe menjanjikan sesuatu kepada saya, saya mungkin dapat membantumu dengan kondisi Armando."

Chloe tidak tahu siapa orang ini, tetapi dari kata -katanya, dia bisa mengatakan bahwa orang ini pasti memiliki status tinggi dalam keluarga Armando. "Bisakah kamu melakukan sesuatu padaku?" Tanya Chloe.

"Tentu saja." jawab pria tua itu.

Chloe berkata. "Maaf, Tuan. Aku tidak mengenalmu. Aku tidak bisa menjamin kebenaran dari kata -katamu. Jadi, aku tidak akan menuruti permintaanmu."

Pria tua itu sepertinya tampak terpana mendengar perkataan Chloe, lalu dia tertawa. "Nona Chloe, kamu adalah orang yang sangat berhati -hati dan pintar. Tidak heran Armando menikah denganmu!"

Pada saat bersamaan, tiba-tiba seorang pria datang dari luar dengan langkah terburu -buru .... "Tuan Besar, orang-orang suruhan Tuan muda datang!"

Sesaat setelah pria itu selesai bicara, Bucky berjalan ke dalam ruangan bersama dengan dua orang pengawal, kedua pria yang datang besamanya memiliki ekspresi dingin.

Mungkin para pelayan rumah teh tahu siapa Bucky, jadi mereka tidak berani menghentikannya. Mereka hanya bisa menyambutnya dengan kepanikan dan kesopanan.

Bucky berjalan masuk ke ruangan dan berkata langsung ke Chloe, "Nyonya muda, Tuan muda mengatakan bahwa Anda harus kembali dulu, jadi Anda tidak perlu mengatakan apa -apa lagi."

Kemudian pengawal menunduk berkata kepada Chloe, "Nyonya muda, silahkan."

Chloe berbalik dan berjalan keluar. Di luar rumah teh, Zoya melihat Chloe yang sedang berjalan keluar dan dia segera bangkit berdiri. "Chloe? Apakah kamu baik -baik saja? Siapa orang-orang itu?"

"Aku baik -baik saja," kata Chloe. "Orang -orang itu ...... aku tidak tahu siapa mereka."

Dia benar -benar tidak tahu siapa pria tua itu yang baru saja dia temui, tetapi dia pasti seseorang yang penting dari keluarga Caesar.

Chloe memandang Bucky yang keluar dan dia merasa sulit untuk mengucapkan kata -kata lagi. Dia mengucapkan selamat tinggal pada temannya, "Yah ..... Zoya, aku akan pulang dulu. Aku akan menghubungimu lagi nanti. "

Zoya menatap kearah Bucky, si kepala pelayan rumah tangga dan dua orang pengawal yang berpakaian bagus ini yang membawa Chloe Bimantara masuk ke dalam mobil. Zoya tidak tahu apa yang terjadi. Karena tadi dia tidak diijinkan ikut masuk kedalam rumah teh.

Malam itu, mereka kembali ke Shallow Bay. Lampu -lampu vila Sembilan Tower menyala terang benderang. Armando duduk di bawah lampu kristal mewah, dia terlihat seperti dewa dan menatap kearah pintu masuk.

Begitu Chloe kembali, dia merasa tertekan oleh tatapan pria yang sedang duduk di sofa itu yang seolah sedang menyelidikinya dari segala arah.

"Aku mendengar kalau kamu telah keluar hari ini?" suaranya terdengar lembut dan menyenangkan, dan gelas kristal di tangannya mencerminkan matanya yang mulia. Mata yang selalu dingin. Ketika dia menatap orang, mereka sepertinya terikat oleh warna gelap manik matanya.

Chloe mencoba terlihat sesantai  mungkin. "Yah, aku pergi dengan temanku ....."

"Apakah kamu senang dengan mobilnya?" Armando terus menatapnya. "Kamu bisa mengganti dengan mobil lain kapan saja jika kamu tidak menyukainya."

"Uh-uh." Chloe mengangguk dengan cepat. "Aku sangat senang dengan mobil itu. Terima kasih, Tuan Armando."

"Kamu terlalu sopan dengan memanggilku Tuan Armando." Armando berkata, "Bagaimana kalau kamu panggil aku suami?"

Darah Chloe bergegas naik ke telinganya, membuat telinganya memerah sekaligus. "Su --- su --- suami?"

"Chloe, katakan padaku, apakah aku suamimu yang sah?" Armando dengan gerakan yang elegan meletakkan tangannya di dahinya.

"Ya, ya, ya, tapi aku aku aku ....." Chloe menundukkan kepalanya dan tidak berani menatapnya.

Melihat bahwa dia hendak menangis, Armando tidak berdebat dengan gadis kecil ini. Dia terkekeh merasa lucu melihat istri kecilnya dan berkata, "Yah, kamu tahu dalam hatimu bahwa aku adalah suamimu."

"Bucky memberitahuku bahwa kamu belum mememeriksa teleponmu sepanjang hari. Ada apa dengan itu? Apakah kamu punya penjelasan?"

"Eh? Aku tidak menggunakannya?" Chloe terpana. Dia dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan melihatnya. "Oh, baterai ponselku mati di sore hari. Hari ini, temanku dan aku pergi memasang kaca film bagian depan mobil lalu pergi makan malam di luar. Aku tidak menghubungi mereka tadi. "

Armando mengangkat sedikit bibirnya, "Oh, begitu saja?"

Chloe tersipu. "Ya itu benar."

Sebenarnya dia belum lama pergi keluar rumah. Sebelum dia bisa menggunakan kartu dan uang yang di berikan Armando padanya untuk berbelanja dan bersenang-senang sepuasnya, dia sudah duluan dibawa oleh orang -orang itu!

"Chloe," Armando menatap wajahnya yang memerah dan perlahan-lahan ekspresi wajahnya menjadi serius. "Biarkan aku mengingatkanmu, aku tidak memaksa kamu untuk menikah denganku. Kamu menikahiku dengan sukarela, kan?"

Chloe mengepalkan tinjunya, "Ya."