Zara harus berjuang sendiri membesarkan putranya, tanpa suami, tanpa keluarga. Dia banting tulang sendiri, menafkahi dirinya dan putranya.
Beberapa tahun lalu, Zara mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar Nikah namun dengan pria yang tidak di ketahui identitasnya. Lebih tepatnya Zara tidak mau mengatakan siapa Ayah dari bayi yang saat itu dia kandung.
"Aku sudah berjanji padanya, untuk tidak meminta pertanggung jawaban jika aku hamil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zara Seorang Janda
"Zara,,"
Tok
Tok
Zara tersadar saat mendengar seseorang memanggil namanya.
"Siapa yang memanggilku?!"
Angga tadi memutuskan untuk ke mess rumah sakit lebih dulu, mungkin saja Zara ada disana dan benar saja, saat Angga memasuki area mess itu, dia melihat ada motor Zara terparkir disana. Dengan cepat Angga memarkirkan mobilnya dan dia bertanya pada scurity yang berjaga dimana unit mess Zara. Setelah mengetahui, Angga langsung menuju kesana.
Ceklek
"Siapa,,," Zara kaget saat melihat Angga berdiri di depan pintu mess nya dengan nafas tak beraturan karena Angga tak sabaran, dia berlarian dari parkiran sampai ke mess Zara.
"Kak Angga??" Ucap Zara
"Kamu kenapa? kamu habis nangis? kamu punya masalah? apa kamu bertengkar dengan suamimu?!" bertubi tubi Angga melemparkan pertanyaan tanpa memberi kesempatan Zara untuk menjawab. Zara keluar dari mess dan menutup pintunya. Zara tidak mau Angga masuk, bahkan sampai melihat Rangga. Dia masih memegang teguh ucapannya waktu itu.
"Kak Angga kenapa kesini?" tanya Zara
"Aku tadi mau mengajakmu makan siang sebagai ganti makanan mu. Tapi kamu tidak ada dan sampai siang kamu tidak kembali lagi ke rumah sakit" ucap Angga
"Aku ada urusan tadi, jadi memang belum kembali ke rumah sakit" jawab Zara
"Kamu habis nangis? mata mu merah, wajahmu sembab dan kamu belum jawab pertanyaan ku Zara, apa,, kamu berantem sama suami mu,?" tanya Angga penasaran
"Aku,, tidak berantem dengan siapapun dan Aku juga tidak punya suami" jawab Zara dengan tatapan serius
Deg!
"Tidak punya suami ?" Angga terlihat kaget
"Sudah lama kami bercerai,, " jawab Zara membuang pandangannya ke arah lain
Ada sedikit kebahagiaan menyusup hati Angga saat mendengar Zara sudah bercerai dengan suaminya.
"Maaf, Zara tidak kembali ke rumah sakit, lagian setengah jam lagi jam praktek Zara juga selesai. Tapi tadi Zara sudah menelfon Dokter Zia untuk menggantikan Zara setelah jam makan siang. Zara mau istirahat kak, rasanya kepala Zara pusing" Ucap Zara yang secara tidak langsung ingin mengusir Angga. Semakin lama Angga disana, Zara takut jika Rangga akan bangun dan pasti mencarinya
"Iya gak papa, aku sudah cukup lega kamu gak papa. Aku akan kembali ke rumah sakit, kamu istirahatlah" ucap Angga
"Iya," jawab Zara singkat saja
"Kalau begitu, aku pergi. Assalamualaikum" ucap Angga
"Wa'alaikumsalam" Jawab Zara
Kemudian Angga pergi meninggalkan Zara dan kembali ke rumah sakit.
"Mama,,," Zara terkejut saat mendengar Rangga memanggilnya, cepat cepat Zara masuk kedalam dan menutup kembali pintu mess nya.
"Sayang,, kamu sudah bangun?" ucap Zara saat melihat Rangga sudah di ruang tamu
"Iya,, mama kemana?" tanya Rangga
"Gak kemana mana,, tadi ada temen mama, tapi sudah pulang. Oh iya,, mama punya banyak makanan untuk Rangga. Pasti Rangga akan suka" Zara mencoba menghibur putranya dan mengalihkan perhatian nya. Kemudian Zara mengambil paperbag paperbag yang di berikan Ibu Marissa dan mengeluarkan semua isinya
"Waaaooooo,,, Cookies!" Rangga terlihat begitu senang saat melihat cookies kesukaannya
"Dali mana ma makanan ini cemua?" Tanya Rangga
"Tadi ada pasien mama kasih hadiah ini semua untuk mama" jawab Zara membukakan tutup cookies dan Rangga langsung mencobanya
"Emmm,, enakkk! langga cuka!" jawab Rangga terus mengunyah makanannya
"Pacien mama plia?" tanya Rangga, dia sedikit hafal, biasanya yang memberikan hadiah untuk mamanya itu seorang pria.
"Bukan sayang,,, ini perempuan" Jawab Zara
"Ohh gitu,,, ini cemua boleh untuk langga ya ma?" pinta Rangga
"Iya boleh,,, tapi mama boleh cicip sedikiiittttt kan??" Ucap Zara menggoda Rangga
"Hihhi iya boleh!" Jawab Rangga
Zara tersenyum saat melihat senyum di wajah sang anak sudah kembali.
Sementara itu,,
Wajah Angga terlihat sangat ceria ketika kembali ke rumah sakit. Bahkan yang biasanya dia memasang wajah dingin tak tersentuh, tapi siang ini dia malah senyum senyum sepanjang berjalan menuju ke ruangannya. Suster yang bekerja membantunya saja sampai heran melihat Angga tiba tiba berubah ceria seperti itu
Angga duduk dan kembali tersenyum mengingat fakta yang baru dia ketahui hari itu. Ternyata Zara seorang janda!
"Aku akan kembali mengambil hatinya!" Batin Angga, kemudian dia tersenyum lagi
"Dokter sehat?" tiba tiba saja suster bertanya pada Angga karena rasa penasaran nya
"Sehat lah! kamu pikir saya gila?!" Jawab Angga
"Maaf dok,," Suster langsung menciut
Suster tidak berani bertanya lagi dan langsung kembali bekerja.
"Hum,, aku harus menyusun rencana pendekatan. Kali ini aku tidak akan membiarkan Pria lain mendapatkan Zara! Aku harus gerak cepat!" Angga langsung memikirkan strategi pendekatan yang akan di gencarkan untuk mendekati Zara lagi. Dia harus memikirkan dengan matang agar tepat sasaran.
**
Hari berikutnya,,,
Rangga sudah mau kembali di titipkan di penitipan anak itu setelah di bujuk Zara. Zara memberi pengertian pada putranya dengan sangat pelan agar putranya itu bisa mengerti bagaimana kondisi mereka sekarang.
"Rangga tidak boleh iri dengan teman teman yang punya papa. Diluar sana bahkan banyak anak yang tidak memiliki keluarga lengkap, tapi mereka tetap bahagia bersama orang orang yang sayang sama mereka. Sekarang Rangga masih ada mama. Mama yang akan selalu ada buat Rangga. Mama kuat, mama hebat untuk Rangga! " Ucap Zara pada putranya
"Iya,, langga punya mama, mama hebat! mama kuat untuk langga" ucap Rangga dan Zara tersenyum.
"Ayo sekarang kita ke penitipan anak yah,, mama harus bekerja. Nanti mama yang akan jemput Rangga. Sore nanti kita ke rumah kak Abyan, dan kita akan nginep disana" ucap Zara
"Benelan ma?!" Tanya Rangga dengan antusias
"Iya,, kita akan bermalam di rumah Kak Abyan. Buat nemenin mereka, kan ayah kak Abyan sedang ke luar kota" ucap Zara mengajak putra nya naik motor
"Okeee,,, nanti kita bawa cookies ya ma,, pasti meleka cuka" ucap Rangga
"Iyaa boleh" Jawab Zara
Kemudian Zara menjalankan motor nya menuju ke tempat penitipan anak, Sampai disana Zara menitipkan Rangga dan setelah itu langsung ke rumah sakit.
"Allah,, Apa cuatu hali nanti Langga akan punya papa?" Tanya Rangga pada sang pencipta.
.
.
.
Rangga anak baik, kamu pengen papa berapa nak,,? 1? 2? 3? atau berapa? katakan nak,, kasihan banget kamu nakkkkk,,,,😭
Aku jadi mewek,,,,,😭
masa pingsan berjama'ah sih 😂😂😂