NovelToon NovelToon
Membawa Benih Pria Beristri

Membawa Benih Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

"Ini surat pengunduran diri saya tuan." Laura menyodorkan sebuah amplop pada atasanya. "Kenapa Laura? Apa yang harus saya katakan jika tuan Jimmy datang?" Ucap kepala bagian yang menerima surat pengunduran diri dari Laura. wanita bernama Laura itu tersenyum, "Tidak perlu jelaskan apapun Tuan, di dalam surat itu sudah ada penjelasan kenapa saya resign." Setelah dua tahun lebih bekerja di perusahaan besar, dengan terpaksa Laura chow mengundurkan diri karena suatu hal yang tidak memungkinkan dirinya harus bertahan. Lalu bagaimana dengan atasanya yang bernama Jimmy itu saat tahu sekertaris yang selama ini dia andalkan tiba-tiba resign?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memikirkan Jimmy

Jimmy Ricardo seorang pria berusia 35 tahun yang memiliki paras tampan dan rahang tegas, sorot matanya yang tajam dan pembawaannya yang dingin membuat pria itu memiliki banyak penggemar wanita. Jimmy Ricardo menikahi model dan juga artis terkenal seperti Celine Rici dua tahun lalu, keduanya memiliki kedekatan hampir tiga tahun dan memutuskan menikah sejak dua tahun lalu.

Rumah tangganya tidak terekspos, hanya disaat tertentu saja keduanya di sorot wartawan saat terlihat berdua di luar.

Selama ini Celine yang keluar masuk dari pemberitaan, sedangkan Jimmy seperti seorang suami di belakang layar, hanya menonton.

"Apa masih ada jadwal setelah ini," Jimmy bertanya pada seorang laki-laki yang sejak pagi mengikutinya.

"Pertemuan dengan pemilik perusahaan xxx, di hotel xxx tuan." Jawab Sammy orang yang Jimmy tunjuk untuk membantunya, menggantikan Laura yang sudah ia buat tidak bisa jalan.

Sammy membukakan pintu untuk Jimmy, keduanya melesak menggunakan mobil dengan Sammy yang mengendarai.

Jimmy yang duduk di kursi belakang sibuk dengan ponselnya, beberapa pesan yang dia kirim untuk Laura tidak mendapat balasan, membuat Jimmy hanya menghela napas berat.

"Mungkin dia sedang tidur," Pikirnya yang masih positif thinking.

Tak lama mobil yang Sammy kendarai sampai di hotel yang tertuju, kedua pria itu berjalan masuk menuju tempat yang sudah di reservasi.

Tidak banyak basa-basi, Jimmy ingin segera selesai dan pulang ke hotel tempatnya menginap, karena disana ada wanita yang dia tinggalkan.

"Baiklah, untuk selanjutnya akan diurus Sammy," Jimmy berdiri dan berjabat tangan dengan kliennya.

Setelah selesai pria itu meminta Sammy untuk mengantarkan ke hotel.

"Mampir ke toko itu sebentar," Ucap Jimmy yang langsung di angguki Sammy.

Banyak pertanyaan di otak Sammy, tuan Jimmy tidak membawa istrinya ke sini, lalu untuk apa membeli hadiah itu?

Namun semua itu hanya ada di pikiran Sammy tanpa bisa bertanya, memilih diam dan kembali melanjutkan perjalan setelah tuan Jimmy masuk ke mobil.

Di dalam kamar hotel, Laura benar-benar menghabiskan waktu untuk tidur, kualitas tidurnya begitu berantakan sejak acara disodok Jimmy. Pria itu tidak pernah absen jika ada kesempatan, dan hari ini adalah hari kedua mereka.

Waktu sudah sore namun tak ada pergerakan dari Laura. wanita itu terlalu menikmati waktu istirahatnya yang sangat enak sampai tidak tahu ada yang masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa dia malah tidur di sini," Gumam Jimmy yang sudah berdiri disisi ranjang tempat Laura terlelap.

Jimmy yang pulang ingin melihat Laura justru tidak mendapati wanita itu di kamarnya, dan ternyata malah tidur di kamar Laura sendiri yang bersebelahan.

Menaruh hadiah yang dia belikan di atas nakas,Jimmy naik ke atas ranjang setelah melepaskan apa yang ia pakai, hanya menyisakan celana pendek yang menutupi aset kehidupan masa depannya yang tidak seberuntung pria lain, namun Jimmy tidak mempermasalahkan itu, jika tidak ingin stres.

Enghh

Lenguhan kecil dari bibir Laura yang merasakan kehabisan napas, perlahan matanya terbuka dan merasakan tubuhnya terasa berat.

"Umm, Jimmy." lirihnya saat memiliki kesempatan untuk bicara.

Bibir Laura sudah terasa tebal sejak di ***** dan di sesap seperti nikotin yang memabukkan.

Tidak ada jawaban dari bibir Jimmy, tapi melihat tatapan Jimmy yang berbeda membuat Laura mengerti akan keinginan pria itu.

"Kau ingin bercinta?" Tanya Laura dengan tatapan polosnya yang justru membuat Jimmy mengerang dalam.

"Yes, every time I see you I just want to make love.

"Ya , setiap melihatmu aku hanya ingin bercinta," 

Kegetiran hati Laura rasakan, tapi ini memang kenyataan karena sesungguhnya mereka hanya membutuhkan kehangatan di atas ranjang saja.

Laura mengigit bibir bawahnya, tatapan polosnya berubah menjadi tatapan menggoda yang membuat Jimmy semakin bernapas memburu.

Sentuhan aku Jimmy, sentuh aku sampai kau meninggalkan benih mu. Tapi sepertinya semua itu hanya sia-sia.

*

*

Perjalanan bisnis yang di agendakan satu minggu ternyata tidak sesuai, Laura dan Jimmy kembali setelah melebihi hari yang ditentukan, bagaimana tidak jika Jimmy memutuskan untuk berlibur tiga hari setelah pekerjanya selesai, dan tentu saja hanya untuk membuat ucul kecilnya yang berubah menjadi ular sanca yang merasa puas, meskipun tidak pernah puas melakukanya berulang kali.

Sedangkan Laura merasa tidak percaya jika Jimmy ternyata memiliki kelainan ataupun kekurangan dalam dirinya, tapi melihat pancaran kesedihan saat pria itu mengatakannya Laura mulai meyakini.

"Selamat datang tuan Jimmy dan nona Laura."

Emir menyambut kedatangan atasanya dan juga sang sekertaris di bandara.

Jimmy hanya mengangguk, setelahnya masuk di kursi belakang, sedangkan Laura duduk didepan dekat Emir yang mengemudi.

Ting

Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Laura, wanita itu merogoh ponselnya dari tas dan melihat notif pemberitahuan jika ada nominal uang masuk ke rekeningnya.

"Pakailah untuk keperluan mu, aku tidak ingin kau menuntut di kemudian hari karena aku sudah mengambil keperawanan mu."

Membaca pesan yang di kirim Jimmy membuat Laura mencekram ponselnya erat, bukan karena nominalnya yang sedikit, bahkan uang yang Jimmy beri bisa menghidupinya untuk beberapa tahun kedepan tanpa bekerja.

"Aku anggap itu sebagai kompensasi, meskipun aku melakukanya juga karena ingin Jimmy, tapi aku tidak mau membuat kekacauan dengan adanya hubungan ranjang dengan pria beristri seperti mu." 

"Nona Laura, bagaimana perjalanannya lancar?" tanya Emir yang memecah keheningan dari tiga orang di dalam mobil itu.

Laura yang tadinya menatap jendela kini menatap Emir dan tersenyum tipis.

"Lancar tuan Emir, bahkan sampai rasanya aku ingin tinggal disana dan mengulang perjalanan bisnis yang ternyata kali ini menyenangkan." Jawab Laura dengan tatapan mata berbinar, senyumnya mengambang seolah dia benar-benar merasakan perjalan bisnis yang menyenangkan, padahal Laura hanya menghabiskan waktu untuk tidur dan bersenang-senang, wanita itu tidak menemani Jimmy bekerja sama sekali.

Sedangkan di belakang Jimmy yang mendengar hanya tersenyum miring, ia tahu apa yang di maksud sekretarisnya itu.

"Wow, ternyata anda beruntung di perjalanan bisnis kali ini." Emir ikut tersenyum.

Melihat wajah senang Laura tentu saja Emir tahu, wanita di sampingnya ini tidak bisa menyembunyikan kebohongan dengan baik, hanya Emir yang mengerti.

"Ya, dan kau harus merasakannya juga, selama ini kau bekerja terlalu keras bukan." Ucap Laura sambil menepuk bahu Emir dengan santai.

Ehem

Deheman keras dari jok belakang membuat Laura menoleh kebelakang, ternyata mereka terlalu asik bicara dan mungkin membuat Jimmy tidak nyaman.

"Maaf tuan Jimmy jika menganggu anda," Ucap Laura dengan sopan dan tersenyum, sepertinya wanita itu kembali ke mood sekertaris Laura Chow.

"Wanita rubah." Pikir Jimmy tanpa menatap Laura sedikit pun.

"Emir bagaimana dengan pekerjaan yang kuberikan?" Tanya Jimmy tanpa menatap kedepan di mana Emir mengemudi.

"Sudah tuan, saya sudah memesan tempat seperti yang anda minta untuk nanti malam." Jawab Emir sambil menatap tuanya dari kaca spion.

Sedangkan Laura yang mendengar hanya mengigit ujung jarinya, kenapa mendadak kepalanya memikirkan kemana Jimmy akan pergi nanti malam.

"Siall!!"

1
Widaandriani27@gmail.com Gmail.com
Luar biasa
Erlinda
bertele tele cerita nya sibuk dgn nafsu aja
Erlinda
ternyata di otak Jimmy hanya nafsu aja dan jujur Thor aq kurang suka dgn karakter Laura yg terkesan murahan ga punya harga diri
Erlinda
kenapa si Laura nya disini dibikin bodoh ya Thor .padahal dia seorang sekretaris hebat .
Erlinda
ternyata disini Celine nya jauh lebih pintar dari sang CEO ..
Adila Ahmad
bgus
Gintania nia
bagus
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Siti Aminah
dr awal baca banyak tipo ny thor...padahal ceritany bagus dn seru
ALNAZTRA ILMU
hahahaha..suami sendiri yg gatal donk
ALNAZTRA ILMU
perbuatannya salah..tapi mSih boleh berfikir untuk tidak jadi pelakor .
Siti Aminah
ooohhh....ternyata yg mandul cellin toh...
Siti Aminah
Jimmi kena ripu daya ny cellin...
Siti Aminah
tuh kaan...Laura bisa hamil...
Siti Aminah
sepertinya seru thor
Siti Aminah
gk munhkin Jimmi mandul. pasti istrinya yg merekayasa
Siti Aminah
walaupun kau salah Laura...tp aku salut dgn pemikiran mu
Siti Aminah
baru nyimsk thor
Muna Junaidi
Judulnya apa
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!