NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

"Lo kenapa, Feb?!" Gita yang langsung datang ke rumah Bu Rika tak mengira bahwa Mega pernah kembali mwndiami tempat itu.

"Gue takut, Git," ucap Febi dan mulai menangis kembali.

"Takut kenapa?" tanya Gita lagi.

"Dia bunuh diri depan gue! Gue liat sendiri! Dia masih hidup kok tadi! Tapi dia nyuruh gue ke luar! Gue malah teriak!" ucap Febi sambil terus menangis.

"Siapa?" tanya Gita.

"Megaaaaa!" ucap Febi dan semakin menangis.

"Mega?!" pekik gadis itu tak mengerti akan apa yang terjadi.

"Mega balik ke sini. Dia kabur lagi dari rumahnya gegara Jodi hamilin pacarnya dan sekarang mau nikah sama ceweknya itu. Mega depresi, soalnya dia baru aja tunangan sama Jodi. Dia mau gantung diri di kamar. Febi ngeliat semuanya," jelas Jenna.

"Jadi, Meganya gimana?!" Gita semakin panik.

"Dibawa Wira ke klinik. Nggak kenapa-kenapa sih, cuma dia sempat pingsan kehabisan oksigen," ucap Jenna.

"Astaga, kenapa jadi angker gini kosan Bu Rika?" geurutu Gita dan langsung mendapat senggolan dari Jenna. Pertanda bahwa kalimatnya itu membuat Febi semakin ketakutan.

"Jadi, lo mau pindah kosan?" tanya Gita.

"Gue mau balik!" ucap Febi sambil menangis.

"Ya, nggak apa-apa juga sih kalo mau balik. Lagian kita udah lulus SMA. Lo 'kan juga mau kuliah," ucap Gita.

"Jangan balik, dong! Gila aja lo ngasih saran yang bener dikit kek! Masa gue ditinggal sendirian?!" omel Jenna.

"Tapi, Febi ketakutan gini kalo di sini!" bantah Gita.

"Lo kira kalo dia balik ke rumahnya, ingatan soal Mega itu bakalan ilang? Kan kaga juga!" Jenna ikut membantah.

"Huuuaaaa!!!" Febi semakin menangis mengingat bahwa kejadian itu tetap akan mengikutinya ke mana pun ia pergi.

"Lo! Bener-bener ya! Gue tempeleng nih mulut lo!" omel Gita sambil menunjuk Jenna dan memeluk Febi.

Jenna menutup mulutnya rapat dengan kedua tangan. "Nggak sengaja," ucapnya pelan.

"Jadi gue harus gimana?" tanya Febi sambil menangis.

"Kayak ya kita harus lapor Wira! Gue juga nggak ngerti soal ginian!" jawab Gita.

"Gue nggak mau! Ntar Bang Wira marah!" bantah Febi.

"Nggak bakalan marah! Kalo dia marahin lo, gue yang marahin dia balik!" tegas Gita.

"Kalo lo ikutan dimarahin?" tanya Jenna.

Gita berdecak kesal mendengar pertanyaan itu.

"Oke-oke! Gue diem!" ucap Jenna dengan cepat begitu menyadari kalimatnya yang salah.

Bertepatan dengan itu, Wira pulang dengan keadaan sangat lelah.

"Wir!" panggil Gita. Namun pria itu langsung berbaring di atas sofa dan menutup matanya.

"Kenapa?" balas Wira sambil tiduran.

"Mega nggak kenapa-kenapa! Dia lagi dikontrol dokter buat kendaliin depresinya. Gue heran deh sama pihak rumah sakit. Nggak ada inisiatif buat beli bangku atau kursi plastik apa buat penunggu pasien ruang IGD? Gue berdiri 5 jam, Gila! Nungguin Mega di IGD udah kayak upacara pengibaran bendera merah putih sekaligus penurunannya! Pegel banget betis gue! Hasil tes laboratoriumnya juga lama banget! Udah kayak nungguin orang beranakan!" omel Wira membuat Gita, Febi dan Jenna terdiam mendengarnya.

"Huaaaaa!" Febi kembali menangis dan menbuat Wira kebingungan.

"Lo kenapa, Feb?" tanya Wira dengan cepat.

"Febi kayaknya trauma sama kejadian tadi. Dia ketakutan terus," jawab Jenna.

Sejak kejadian itu, Febi dibawa oleh Wira ke psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Tidak ada yang berani memberikan saran-saran untuk orang yang mengalami ketakutan berlebih seperti yang Febi rasakan kecuali oleh pakarnya secara langsung.

... dan dari kejadian itu juga, Febi dan Wira semakin dekat. Wira jadi tau apa yang Febi suka dan tidak sukai. Wira juga jadi tau masalah keluarga Febi serta kehidupan Febi di masa kecil.

***

[Gita : Diterima]

[Jenna : Diterima]

[Gio : Diterima]

[Sean : Diterima]

"Yohooooooooo!!!" teriak Jenna memulai kegembiraan di basecamp. "Kita satu kampus!" lanjutnya menatap Gio.

"Kayaknya kita harus ambil jurusan yang sama! Gue nggak mau ada senior yang deketin lo cuma gegara gue nggak ada di deket lo terus!" ucap Gio.

Jenna mulai memasang wajah masamnya. "Gue tau kalo gue cantik, tapi nggak usah mikir sejauh sana! Karena gue masih di sini!" bantah Jenna.

"Pokoknya, kalo ada senior yang deketin lo .... Grek!" Gio mengerat lehernya dengan jari.

"Serah lo!" balas Jenna.

"Kok lo bisa diterima?" Sean malah mencurigai Gita dan menbuat gadis itu jengkel dengan pertanyaannya.

"Gue nyogok!" balas Gita.

"Nggak murni! Lo masuk pakai cara curang! Kuliah lo nggak berkah!" omel Sean.

"Lo percaya?! Gue tes bareng lo bertiga! Masih buta mata kepala lo?! Mau gue congkel ampe biji mata lo ke luar?! Gue 'kan udah bilang! Nilai gue di atas Jenna! Mau dia ranking satu pun, score nilai gue lebih tinggi dari dia! Cuma beda kelas aja!" omel Gita.

"Apa-apaan maksud lo bawa-bawa nama Jenna?! Ngajak gelud?!" balas Gio.

"Gue cuma gelud sama orang waras!" balas Gita.

"Ngajakin cewek gue gelud? Maksud lo apaan, Yo?!" Sean ikut membalas.

"Ya udah, lo berdua gelud sono! Gue mau liat! Sono!" omel Gita.

"Lo kira gue takut sama lo?!" teriak Sean di hadapan Gio.

"Woi, gue yang bawa lo ke RS pas berantem sama Jodi! Gue sama Jenna yang nyaksiin lo udah kayak sambel di sana! Ha ha!" ejek Gio.

Tanpa kata Gita hanya menatap sinis ke arah Gio. Pria itu langsung menutup mulutnya. Sean mengetahui hal itu.

"Git! Masa Gio ngejekin gue pas kalah berantem sama Jodi! Kan itu gue mau belain lo!" ucap Sean.

"Lo 'kan emang nggak bisa berantem! Makanya jangan banyak bacot!" omel Gita dan disambut cekikikan dari Jenna dan Gio.

"Gue bisa berantem!" bantah Sean. "Lawan gue, Yo!" ucap Sean menarik Gio untuk duel.

Gita langsung menarik tangan Sean dan membuat semua orang bingung. Terlebih-lebih Jenna, karena ia tak pernah melihat Gita bertingkah cool seperti ini.

"Lo mau kritis lagi?" tanya Gita pada Sean.

"Karena cewek gue khawatir, kapan-kapan aja, Yo!" ucap Sean yang menuruti Gita. Meski sebenarnya dia juga takut untuk bertengkar dengan Gio.

Karena faktanya, Gio adalah orang yang menyelamatkan Sean dari bulian Jodi di masa SMP. Bagaimana mungkin dia bertengkar dengan pria yang memukuli pembulinya tersebut.

"Eleh!" ejek Gio.

"Cewek gue khawatir!" ucap Sean berlagak sok keren.

Gita ikut tersenyum geli melihat tingkahnya. "Ya udah sana berantem! Sana!" ucapnya.

"Oke! Gue tau sebenarnya lo peduli sama gue, Git," gerutu Sean sambil kembali menghampiri Gio.

Gio malah terkekeh dan bersiap untuk memukul Sean.

"Pertama-tama, gue mau ingetin lo, Yo. Kita temenan udah lama," ucap Sean.

"Ha ha! Kenapa jadi sedih gini?" ejek Gio.

"Cuma mau ngingetin, kali aja lo lupa," alibi Sean.

"Udah siap?" tanya Gio.

Sean mendadak gemetaran. "Gue cumaa aarrghhh!!" teriak Sean yang melihat pukulan Gio di hadapan wajah dan hampir mengenainya.

Gita menahan pukulan itu. "Cuma gue yang boleh mukul Sean," ucap gadis itu.

"Anjir!" ejek Gio sambil terkekeh. "Lo takut Sean kenapa-kenapa?" tanyanya.

Gita menghempas tangan pria itu untuk menjauh dari wajah Sean. "Kalo iya, kenapa?" balasnya.

"Git, gue jatuh cinta sama lo!" ucap Jenna terkagum-kagum dengan cara Gita memperlakukan Sean bak pria sejati yang ia idam-idamkan. Bukan seperti Gio yang selalu bertingkah lebay dan sok puitis ketika bertemu dengannya.

"Jantungan 'kan lo?" ejek Gita pada Sean.

"Iya," jawab Sean sambil mengatur napasnya. "Jantungan gue kalo lo giniin tiap saat!" lanjutnya sambil meleyot-leyot di lantai.

"Gue juga mau digituin!" jerit Gio yang ikut meleyot-leyot bersama Sean.

Jenna berlari ke dapur dan menaburi mereka dengan garam.

"Woi! Woi! Apaan nih?! Asin, Idiot!" teriak Sean yang muluthya kemasukan garam.

"Gue geli ngeliat cacing!" omel Jenna.

"Gitaaaa!" Sean mengadukan hal tersebut.

"Taburin sekarung, Jen!" perintah Gita.

Sean dan Gio saling menoleh. "Cewek-cewek kenapa sih suka kayak gitu?" tanya Sean.

"Nggak tau," jawab Gio tanpa peduli. "Taburin gue dengan cinta yang lo miliki, Jen!" lanjutnya sambil menikmati taburan garam yang Jenna berikan.

"Najis!" umpat Gita.

***

[Febi : Diterima]

"Lo diterima, Feb!" ucap Wira di dalam mobil sambil melihat ponselnya sekilas.

"Mana-mana?!" tanya Febi. Wira memberikan ponselnya pada gadis itu.

"Yeeeaaayy!!" jerit Febi kegirangan.

"Ciyee udah jadi mahasiswi nih!" ejek Wira.

"Udah boleh pacaran, dong!" balas Febi.

"Ya .... Nggak gitu juga sih," ucap Wira.

"Katanya mesti kelar sekolah dulu! Ini 'kan udah masuk Universitas!" bantah Febi.

"Oh iya, gue lupa bilang. Minggu depan gue balik," ucap Wira mengalihkan topik pembicaraan dan benar-benar berhasil.

Febi langsung melemaskan tubuhnya. "Kenapa?" tanyanya.

"Semester baru bentar lagi dimulai! Gue mesti balik ke Korea," jawab Wira.

"Kapan ke sini lagi?" tanya Febi.

"Hum .... Belum tau," jawabnya.

"Yah, sedih deh! Nggak ada yang ngeselin di kosan!" balas Febi.

"Bukannya lo sama temen-temen lo maunya gue cepet-cepet balik ya?" ejek Wira.

"Yah, itu 'kan Gita sama Jenna! Gue mah biasa aja!" Febi kembali melihat informasi diterimanya ia di universitas pada ponsel Wira.

"Gue suka sama lo!" ucap Wira.

"Hah?!" Febi terkejut sampai menjatuhkan ponsel milik Wira ke pangkuannya.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!