“Ayo menikah! Setelah satu tahun mari kita berpisah!” —Arcelio Alexander.
“Oke kalau itu yang Bapak mau. Tapi setelah menikah saya tidak mau tidur satu ranjang dengan Bapak!” — Keyla Putri.
Keyla Putri terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan gurunya sendiri demi menyelamatkan perusahaan ayahnya yang terancam bangkrut.
Bagaimana kehidupan rumah tangga Keyla dan Lio setelah mereka menikah? Mengingat Lio adalah guru paling dingin dan menyebalkan di matanya.
Akankah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33
Lio dan Keyla baru saja mengucapkan janji suci pernikahan tanpa menunggu kedatangan orang tua mempelai masing-masing.
Saking tak sabarnya, Lio menikahi Keyla dengan pakaian seadanya. Bahkan gadis itu masih mengenakan seragam sekolah.
Tidak masuk akal memang. (Tapi di dunia novel semuanya jadi masuk akal🤣)
Awalnya pemuka agama tidak setuju dan menolak mentah-mentah untuk menikahkan mereka berdua. Takut kalau usia Keyla masih dibawah umur.
Namun, setelah Lio memperlihatkan kartu identitas milik Keyla, pemuka agama langsung menikahkan mereka tanpa banyak bertanya lagi.
Dan satu bulan lagi, Keyla genap menginjak delapan belas tahun.
Ditambah lagi, pemuka agama adalah sahabat semasa kuliah Bara.
"Silahkan kalian boleh berciuman," ucap pemuka agama.
Keyla mendongak menatap pria itu tak percaya kemudian beralih menatap Lio dengan manik mata berkaca-kaca.
Keyla ingin sekali menjerit, namun ia tak mau mempermalukan dirinya sendiri.
"Jangan menangis. Kita hanya menikah, bukan mau masuk terjun ke jurang," kesal Lio.
Bukankah jika pernikahan terjadi sepasang suami istri akan nampak bahagia, lalu kenapa Keyla malah bersedih.
Apa Keyla tidak suka menikah dengannya? Apa dia kurang tampan dan kaya? Atau karena Keyla menyukai Kevin?
Membayangkan itu membuat Lio mengeraskan rahangnya.
Padahal jauh di dalam lubuk hati Lio. Ia sedang menyembunyikan kebahagiaannya. Akhirnya setelah sekian lama hibernasi panjang, naga perkasa kesayangannya menemukan rumah baru.
"Siapa juga yang mau masuk jurang bareng Bapak! Saya sih ogah!" ketus Keyla.
Lio menarik pinggang ramping Keyla. Menundukkan wajahnya sejajar dengan wajah Keyla.
"B-bapak nggak berniat melakukannya di sini, kan?"
"Menurut kamu gimana?" Lio balik bertanya sembari menyunggingkan senyuman.
Kedua bola mata Keyla membulat sempurna saat bibir Lio mendarat di bibirnya. Kecupan lembut namun terasa hangat itu mampu membuat Keyla merasakan getaran aneh.
Mau protes juga percuma karena Lio adalah pria tukang paksa yang menyebalkan.
"Balas, Key."
"Nggak mau!"
Keyla lagi-lagi menolak. Disaksikan oleh orang lain saat mereka berciuman, bukankah sangat memalukan?
Tapi bukan Lio namanya jika dia akan menyerah begitu saja. Lio kembali mengancam Keyla dan memintanya segera membayar hutang kedua orang tuanya.
Mau tidak mau, Keyla menuruti kemauan Lio dan membalas ciuman suaminya itu meski sedikit kaku.
"Terima kasih, Om." Lio menjabat tangan pemuka agama.
"Sama-sama. Semoga pernikahan kalian langgeng."
Lio menoleh ke arah Keyla dan kembali tersenyum. Namun, Keyla merasa senyuman Lio kali ini begitu mengerikan. Seolah-olah bangga karena berhasil membuat Keyla tak bisa berkutik sama sekali.
"A-apa? Om?" Keyla menganga tak percaya mendengar ucapan Lio barusan. Bagaimana bisa pria paruh baya itu mengenal Lio? Apa mereka sekongkol?
"Bapak pasti nyogok 'kan supaya kita cepat nikah?" ucapnya lagi sembari memicing mata curiga pada Lio.
"Enak saja kalau ngomong. Kamu pikir saya ini tukang korupsi yang main sogok menyogok?!" ketus Lio tak terima. "Kamu sendiri 'kan tadi, yang minta saya menikahi kamu secepatnya?" Lio berusaha mengalihkan perhatian Keyla.
Padahal, Lio sendirilah yang memaksa Keyla. Entah kenapa Lio tidak suka melihat Keyla bersama pria lain selain dirinya.
"Kapan saya minta menikah? Saya cuma bilang kalau—"
"Astaga, Lio! Apa yang terjadi, sayang?" pekik Krystal yang sontak membuat perdebatan mereka terhenti dan menoleh ke arah suara.