NovelToon NovelToon
FALLING FOR YOU

FALLING FOR YOU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / suami ideal
Popularitas:1.4M
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Disarankan baca "Dear, my first love" dulu ya🙃

"Kalo jalan yang bener, pake mata dedek."

Tangan Shawn setia berada di pinggang Zuya agar gadis itu tidak terjatuh dari tangga. Dan lagi-lagi gadis itu menatapnya penuh permusuhan seperti dulu.

Pertemuan secara kebetulan di tangga hari itu menjadi awal hubungan permusuhan yang manis dan lucu antara Shawn dan Zuya, juga awal dari kisah cinta mereka yang gemas namun penuh lika-liku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

"Zu, Zuzu."

Aerin memanggil-manggil Zuya, namun tidak digubris juga dari tadi. Wajah adik iparnya masih terheran-heran, belum lepas dari laki-laki yang sudah melewati mereka   barusan.

"Zuya." karena tidak juga mendapatkan respon, Aerin pun menyentuh bahu Zuya. Barulah gadis itu menoleh padanya.

"Hah?" Zuya masih linglung.

"Kamu kenal cowok tadi?"

"N ... Nggak." bohong Zuya. Dia juga bingung kenapa harus bohong. Padahal tidak ada masalah dia bilang kenal.

Zuya, Zuya. Kamu memang aneh.

"Terus kenapa kamu natap cowok itu sampai segitunya?

"Karena dia ganteng, hehehe." gadis itu tersenyum lebar ke Aerin. Kakaknya iparnya menggeleng-geleng kepala.

Kekurangan cowok ganteng apalagi coba adik iparnya ini. Abangnya yang notabenenya adalah suami Aerin, memiliki ketampanan yang hampir sempurna. Tiga sahabat cowoknya yang nggak kalah keren, belum lagi kalau Logan dan Nick sudah bergabung. Zuya kan akrab sama mereka juga. Pokoknya dia sudah dikelilingi dengan kumpulan-kumpulan cowok-cowok keren yang bisa dia sombongkan ke orang lain. Tapi masih saja saja tidak puas. Dasar Zuya. Aerin tertawa kecil.

"Mommy, mam." bayi laki-laki berusia dua tahun yang duduk dikursi makannya sendiri bicara gemas menatap Aerin. Lucu sekali.

"Baby Cale mau mam? Mommy ambilin ya." ucap Aerin gemas. Zuya ikut merasa gemas dan mencubit pipi bayi itu. Keponakannya lucu sekali. Bahkan beberapa orang yang duduk dekat situ tak berhenti memandangi baby Cale dari tadi. Karena wajahnya sangat imut dan lucu. Gemesin deh pokoknya. Anak siapa dulu.

"Kak Aerin, aku ke toilet sebentar ya." kata Zuya kemudian. Ia pun berdiri.

"Hati-hati jalannya, kaki kamu belum sembuh benar." kata Aerin.

"Iya aku tahu kak Aerin cantik." balas Zuya kemudian melanjutkan langkahnya lagi.

Tadi ia lihat Aska berjalan ke arah toilet, jadi ia berniat mengikuti cowok itu. Zuya berjalan dengan langkah sedikit terseok-seok karena kakinya yang keseleo masih sakit kalau berjalan.

Jujur Zuya kaget dan seakan masih tidak percaya mendengar pembicaraan Aska dan temannya tadi. Apalagi saat seorang wanita tiba-tiba muncul. Zuya kan orangnya kepo banget.

Mantan Aska beneran? Jadi Aska punya mantan? Cowok sedingin itu pernah suka cewek? Dan ... Aska peraih juara dunia? Wahhh, bisa heboh dunia perkampusan kalau para penghuninya sampai tahu.

Perempuan tadi berbicara dalam bahasa Jerman. Tapi bukan berarti Zuya tidak mengerti. Gadis itu menguasai empat bahasa. Bahasa tanah kelahirannya sendiri Indonesia, Inggris, Mandarin dan Jerman. Karena waktu masih lima tahun ia pernah tinggal di Jerman. Nenek dari mamanya menetap di sana. Zuya sempati tinggal di sana beberapa tahun. Jadi Zuya sangat mengerti apa yang dikatakan oleh perempuan tadi. Gadis itu berjalan sembari bergumam sendiri.

"Aska beneran ke toilet kan? Iya, aku liat Aska jalan ke arah sini ta ..."

Mulut Zuya langsung tertutup rapat-rapat sekaligus dengan langkah yang tiba-tiba berhenti ketika pandangannya jatuh ke seorang laki-laki jangkung yang tengah berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok gang kecil arah toilet pria. Seperti biasa, kedua tangannya terlipat di dada dengan sorot mata misterius.

Zuya tertangkap basah. Bisa dibilang begitu kan? Apalagi niatnya memang jelas mau mengikuti Aska. Dia penasaran karena di waktu bicara dengan dua orang di dalam sana, Aska tidak terlihat senang. Apalagi ketika mantan pacarnya yang bule itu muncul.

Zuya tersenyum lebar ketika Aska menolehkan kepala menatapnya. Dalam hati ia malu sekali karena merasa tertangkap basah. Tapi ...

Apa yang Aska lakukan berdiri diam-diam di sini? Zuya jadi malu ditatap terus sama cowok itu. Apalagi tatapan Aska kayak mau makan orang. Zuya nggak kuat.

"Hai Aska, kamu kok ada di sini? kebetulan banget, aku juga!" Zuya berseru ceria, apapun yang keluar dari mulutnya sudah tidak ia pedulikan lagi.

Aska tetap diam menatap Zuya dengan sorot mata yang tak bisa dijelaskan. Karena Zuya merasa sangat canggung berhadapan dengan cowok yang dinginnya melebihi kutub utara itu, ia pun berpura-pura lanjut berjalan ke toilet wanita.

Namun belum sempat gadis itu berhasil melewati Aska, tubuhnya sudah terangkat ke udara. Kakinya sudah tidak menginjak lantai lagi. Siapa lagi pelakunya kalau bukan laki-laki jangkung berwajah triplek itu. Tangan Aska berada di pinggang Zuya, mengangkat tubuh gadis itu dengan mudahnya.

"A ... Aska, mau ng ... Ngapain?" Zuya gugup. Kedua tangannya meremas bahu Aska kuat-kuat, takut jatuh.

Pria itu membawanya ke sebuah gang kecil yang ada tangganya. Jarang ada orang yang lewat situ kecuali pekerja restoran. Lalu Aska mendudukkan Zuya pada anak tangga ke enam. Barulah Zuya bernapas lega. Dia gugup tadi karena takut jatuh.

Di sela-sela mengatur napasnya, Zuya melihat Aska membungkuk dihadapannya. Tangan pria itu pun menyentuh kakinya yang terbentur batu tadi siang.

"Masih sakit? Kenapa nggak istirahat di rumah saja, kalau kamu jalan-jalan terus dengan kaki begini, yang ada malah makin parah. Jangan ceroboh terus. Bisakan makan malamnya di rumah dulu."

Zuya tertegun. Nada bicara Aska cukup tinggi seakan memarahi Zuya karena gadis itu terlalu ceroboh. Ini pertama kalinya Aska bicara panjang lebar padanya.

"A ... Aku lagi pengen banget makan di restoran ini. B ... Bang Anson dan kak Aerin ijinin kok selagi aku nggak banyak jalan. Kak Aerin temenin aku, itu tuh, wanita cantik beranak satu yang di depan tadi. Dia kakak ipar aku."

Aska mengingat. Ia lalu menyimpulkan nama Anson yang di sebut Zuya tadi adalah kakak dari tadi itu. Aska menarik napas kemudian duduk di sebelah Zuya. Entah kenapa dia merasa nyaman saja. Kehadiran gadis ini meredakan emosinya tadi.

Aska sendiri bingung kenapa. Apakah karena gadis ini selalu tersenyum padanya walau sikapnya sangat dingin? atau karena keceriaan yang terpancar dari dalam hatinya, seolah-olah dalam kehidupannya gadis itu tidak pernah mengalami masalah apapun.

Aska tidak bisa mengelak lagi. Ia pikir hatinya terhadap semua wanita sudah mati. Tapi saat melihat Zuya, entah kenapa hatinya bergejolak. Ia bahkan sering tersenyum diam-diam tiap kali mengingat gadis itu dan semua perbuatan nakalnya.

"Maaf atas kejadian tadi siang. Kakimu seperti itu gara-gara aku." gumam Aska pelan. Merasa bersalah.

"Nggak apa-apa. Aku udah lupa kok." balas Zuya ceria. Ujung bibir Aska berkedut, sayangnya Zuya tidak lihat sama sekali.

"Oh iya, aku nggak sengaja denger pembicaraan kamu sama teman kamu tadi. Ternyata kamu memang cowok misterius. Aku nggak nyangka!" Aska memiringkan kepala menatap Zuya. Gadis itu masih tak berhenti bicara.

"Tapi aku janji sama kamu, akan simpan rahasia. Ini akan jadi rahasia kita berdua. Khusus kita berdua. Kalau terbongkar, pasti cuman sama Bow-bow, Ken-ken dan Go-go. Iya bener! Eh, sama bunda, papa, bang Anson dan kak Aerin juga. Biasanya aku nggak bisa jaga rahasia dari mereka. Itu aja, nggak apa-apa kan?"

Aska sampai dibuat tercengang oleh gadis ini. Rahasia mereka berdua apaan? Gadis ini benar-benar sesuatu. Dan anehnya, Aska tidak marah sama sekali.

"Kalau sahabat dan keluargamu tahu, itu sudah bukan rahasia lagi. Aku saranin kamu belajar yang bener." Aska mengacak-acak kepala Zuya lalu beranjak pergi dari situ.

"Aska, kok aku ditinggal?!" Seru Zuya kencang.

Aska hanya tertawa kecil sembari melambaikan tangan tanpa menatap ke belakang.

1
Rahmawati
enaknya punya pacar dosen bisa diajari Privet
Rosna Marleni
ayo Zuzu kamu harus pintar setidaknya bisa mengimbangi kepintaran om jelekmu. kan gak lucu pacar dosen tapi bodoh....semangat zuzu💪💪💪💪💪
Rita
tuh Zu dah diksh penyemangat jg msh aja nawar ayo buktikan klo kmu bisa
Mrs ariyanto
sabar dedek tar juga dikasih ko😆😆😆
Rita
duh Zu soal blm dibuka tapi pikiran mu dah kmn2
Ita rahmawati
sebenernya ini belajar yg menguntungkan keduanya,,zuya jd bisa ngerjain tugas dn shawn dapet kiss 🤣
𝚂𝚘𝚏𝚒𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙴𝚕𝚎𝚗
omg
𝚂𝚘𝚏𝚒𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙴𝚕𝚎𝚗
🤦‍♀️🤣🤣
𝚂𝚘𝚏𝚒𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙴𝚕𝚎𝚗
Zuzu polos bangat sihh
𝚂𝚘𝚏𝚒𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙴𝚕𝚎𝚗
ditunggu up nya
𝚂𝚘𝚏𝚒𝚊𝚗𝚝𝚒 𝙴𝚕𝚎𝚗
semangat up nya kak
👁️‍🗨️eHa🦄
sambung
yuning
semangat zu belajar sambil pacaran 😍
Annie
next
Nurhayati Hafidz
ihh man8snyw
Endangdaman
setuju dengan cara om shawn ngajari dedek gemesnya dengan pelan" biar zuzu ngerti gak di katain bodoh
yumna
zzu beljar sma orang dlm....sambil d kash bonus kiss....harusnya smngt zzu....🤭🤭🤭🤭🤭
Fittar
ayo zuzu semangat dong, barangkali dengan bimbingan shawn ini nilai kamu bisa bagus dan bonusnya dapat restu dari abang anson.kan dobel² hasilnya😉
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Anitha Ramto
Om jelek ini memang bener² kereeeennn mengajari dedek kesayangannya penuh dgn kesabaran dan penuh rasa cinta yg amat tulus.
lanjut kak...bikin gemes sama Om jelek dan dedek Zuya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!