NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Bertemu Sean

Jenny masuk ke dalam kamar setelah Satya hanya diam tidak bisa mengabulkan permintaannya.

Di dalam kamar Jenny kembali menangis, teringat bagaimana sang mama diperlakukan seperti binatang oleh Ira. Seandainya Jenny tidak sedang hamil, mungkin dia akan berlari kembali ke rumah terkutuk itu sekarang juga. Meskipun tidak bisa membawa mamanya keluar dari sana, setidaknya kehadirannya bisa membuat Ira menghentikan siksaannya pada sang mama.

Tetapi sekarang kondisinya berbeda. Ada bayi di dalam perutnya yang juga harus dia pikirkan nasibnya.

Beberapa saat kemudian Satya masuk, menyusul Jenny ke dalam kamar, lalu memeluk Jenny dari belakang. Lama dia tidak bersuara karena lidahnya terasa kelu.

"Aku harus bagaimana, Sat? Aku tidak bisa melihat mama disiksa seperti itu!" Jenny terus terisak.

"Aku tidak bisa biarkan kamu kembali ke sana. Tetapi aku juga tidak bisa melihatmu sedih seperti ini. Katakan aku harus bagaimana, Jen?" Satya balik bertanya. Kalau saja Satya bisa menggantikan tempat Jenny, pasti dia lebih memilih untuk menggantikannya.

Jenny terisak semakin dalam. Dia tidak bisa menyalahkan Satya. Laki-laki itu hanya berusaha melindunginya.

Lama keduanya terdiam, hingga akhirnya Satya bersuara. "Sekarang kita tidur, ya? Besok kita jadi ke rumah sakit untuk periksa, kan?" tanyanya mengalihkan Jenny dari kesedihannya.

Jenny pun mengangguk. "Iya," jawabnya lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Satya mengikutinya lalu mengelus-elus perut Jenny sampai dia tertidur.

Keesokan harinya,

Jenny dan Satya berangkat ke rumah sakit. Keadaan di depan rumah sakit cukup ramai karena sepertinya sedang ada pembangunan gedung baru, di sebelah gedung lama rumah sakit.

"Ayo, Jen ... " Satya menggandeng tangan Jenny memasuki rumah sakit.

Cukup lama mereka berdua berada di rumah sakit karena antrian yang panjang. Maklum saja, ini adalah satu-satunya rumah sakit dengan peralatan paling lengkap di kabupaten.

"Kamu lihat kan, Sat? Calon bayi kita perempuan," ujar Jenny setelah mereka keluar dari ruangan dokter. Jenny tampak bahagia, wajahnya tersenyum sumringah. Hasil USG sedikit bisa menghibur kesedihannya.

"Iya, pasti dia nanti cantik seperti kamu," membalas Satya antusias.

"Mumpung kita di sini, aku ingin jalan-jalan sekalian. Atau kita membeli perlengkapan bayi sekalian? Toko perlengkapan bayi di sini pasti lebih lengkap daripada di desa kita," ujar Jenny.

Satya tidak segera menjawab. Dia teringat laki-laki yang dia lihat sebelumnya. Bagaimana jika nanti dia bertemu Jenny?

"Sat, kenapa diam saja? Kita jalan-jalan sekalian, ya?" pinta Jenny dengan tatapan manjanya. Hanya kepada Satya dia bisa seperti ini.

Satya tidak bergeming. Dia terus menatap Jenny dengan tatapan yang sulit dimengerti.

"Kamu mau kemana? Aku akan mengantarmu ke manapun kamu mau," ucap Satya pada akhirnya. "Untuk Tuan Puteriku ini, apapun aku kabulkan," balas Satya yang membuat pipi Jenny merona.

"Kalau aku ingin membeli sesuatu, apakah nanti masih ada ongkos untuk pulang?"

"Tidak usah pikirkan itu. Ayo kita berangkat!" Dengan wajah ceria Jenny berjalan bergandengan dengan Satya. Mereka meninggalkan rumah sakit lalu berjalan menuju tepi jalan raya untuk menunggu angkutan umum.

Saat tengah menunggu angkutan umum itu, seorang laki-laki berpakaian rapi memakai helm proyek menghampiri Jenny. "Jennifer Ekavira ... Apakah ini kamu?!" ucapnya sambil menelisik penampilan Jenny dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Jenny menoleh, menatap laki-laki itu beberapa detik kemudian wajah cerah yang sejak tadi terlihat berubah menjadi dingin dan diliputi amarah. Sean, laki-laki yang diam-diam merekam kegiatan terlarang mereka, yang sekarang viral di dunia maya kini berdiri di hadapannya. Tidak pernah terpikirkan oleh Jenny akan bertemu laki-laki itu di sini.

"Kita pulang saja, ya? Lain kali kita jalan-jalan," ucap Satya menarik Jenny menjauh dari hadapan laki-laki itu. Tetapi tidak bergeming. Sepertinya dia tidak ingin pergi dari sana. Jenny ingin membuat perhitungan dengan Sean.

"Apakah ini benar-benar kamu?!!" ulang Satya tidak percaya dan sedikit menghina karena penampilan Jenny yang sangat sederhana. "Kamu hamil?!" lanjutnya semakin tidak percaya.

"Iya, aku Jennifer Ekavira, dan aku hamil! Lalu kenapa?!!" Jenny menatap tajam Sean. Penampilan sederhananya yang identik dengan wanita desa tidak membuatnya malu. Tidak ada apapun yang menghalanginya untuk melampiaskan kemarahannya pada laki-laki itu. "Bajingan kamu Sean! Kepada siapa saja kamu kirimkan video itu hingga menyebar di dunia maya?!"

"Aku benar-benar tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi! Jangan salahkan aku! Kamu pikir aku sendiri tidak malu? Lihatlah, orang tuaku sampai membuangku ke tempat terpencil seperti ini! Jangan berpikir kamu satu-satunya korban di sini!"

Orang tua Sean sengaja mengirim Sean ke daerah ini dengan alasan untuk mengurusi proyek rumah sakit yang sedang dikerjakan perusahaan mereka, padahal itu hanya dalih saja agar wartawan tidak bisa menemuinya.

"Sudahlah, Jen. Kita lupakan itu. Aku sangat senang bisa melihatmu dan tidak ingin bertengkar denganmu. Jadi, bagaimana kabarmu?!" Sean melunak. Bagaimana pun juga dia pernah ada rasa dengan Jenny dan sampai saat ini masih belum bisa melupakannya.

Jenny tidak menjawab. Dia masih menatap Sean dengan tatapan kemarahannya dan seandainya saja mereka hanya berdua mungkin Jenny akan mencabik-cabik wajahnya.

"Kamu baru menghilang sekitar tiga bulan tetapi aku perhatikan kehamilanmu sudah cukup besar. Aku yakin kandunganmu itu lebih dari tiga bulan, mungkin lima atau enam bulan. Benar kan?!"

"Bukan urusanmu!"

"Jen, tidak usah dilandeni!" Suara Satya mengalihkan perhatian Jenny dari Sean. "Kita pulang, ya?!" ucapnya lembut. Satya tidak suka melihat Jenny berlama-lama dengan laki-laki itu, laki-laki yang berada di dalam video bersama Jenny. Bukan karena Satya cemburu, tetapi karena Satya tidak ingin Jenny kembali berurusan dengan kehidupannya yang dulu,. yang susah payah dia coba untuk tinggalkan.

Jenny mengangguk, lalu mengikuti kemana tangan Satya menariknya.

"Tunggu, Jen! Aku masih ingin bicara denganmu. Siapa dia?" tanya Sean sambil berjalan mengikuti Jenny dan Satya. "Ah ... Aku ingat. Dia laki-laki kampungan yang kamu ajak pergi ke restoran waktu itu, kan? Ada hubungan apa kamu dengannya?!"

Satya menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan Sean. "Iya, aku laki-laki kampungan yang waktu itu, dan aku suaminya Jenny! Ada masalah?!" tanya Satya dengan tatapan tajamnya, tidak sedikitpun terlihat rasa takut di mata Satya, apalagi untuk melindungi Jenny dari orang-orang seperti laki-laki di hadapannya.

"Apa aku tidak salah dengar? Kamu suaminya Jenny? Kalian menikah?!" tanya Sean menahan tawa. "Jennifer, apa kamu tidak salah pilih suami?"

"Tidak Sean! Aku tidak salah memilih suami. Bahkan aku merasa beruntung karena Satya lah yang menjadi suamiku, bukan kamu atau siapapun di dunia ini! Karena Satya memperlakukan aku seperti ratu, bukan seperti pelacur!"

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!