Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-26. Hari Pertama Latihan
Keesokan harinya, sebelum matahari terbit tetua Liu telah datang untuk membangunkan Zhao Feng dan Zhao Tian untuk segera memulai latihan, setelah sampai di kediaman mereka berdua tetua Liu cukup terkejut saat melihat Zhao Feng yang masih terus melakukan kultivasi dan sepertinya tidak tidur sejak kemarin.
"Feng'er, Tian'er bangunlah, kita akan memulai latihannya" ucap tetua Liu Changhai membangunkan keduanya.
Zhao Feng yang sedang berkultivasi langsung menghentikan kultivasinya ketika mendengar perkataan tetua Liu, sebenarnya Zhao Feng sudah mengetahui kedatangan tetua Liu sejak awal, hanya saja dia tidak mengetahui apa tujuannya, jadi Zhao Feng lebih memilih untuk menunggu dan mendengar sendiri apa tujuan gurunya tersebut datang sepagi ini.
Zhao Tian yang sedang tertidur di samping Zhao Feng juga langsung membuka matanya dan langsung bergegas pergi mencuci wajahnya agar tidak mengantuk lagi, setelah itu Zhao Tian kembali ke kediaman mereka berdua dan langsung bersiap-siap.
Beberapa menit kemudian, Zhao Feng dan Zhao Tian akhirnya keluar dari kediaman mereka, keduanya kemudian langsung menemui tetua Liu Changhai yang nampak sedang menunggu mereka di halaman kediamannya yang luas.
"Hormat guru" ucap Zhao Tian.
"Hahh, Feng'er lain kali cobalah untuk memberikan hormat kepada yang lebih tua, terutama gurumu, Memberikan hormat tidak akan membuat seseorang menjadi rendah, akan tetapi memberi hormat mampu membuat seseorang memiliki sifat yang rendah hati dan juga sopan santun" ujar Liu Changhai mengingatkan Zhao Feng.
"Ba-baik guru, ma-maafkan aku" jawab Zhao Feng.
"Sudahlah, sekarang kita mulai saja latihannya, tapi sebelum itu perlu untuk kalian ingat beberapa peraturan yang harus kalian patuhi dengan baik, pertama setiap harinya kalian wajib bangun sebelum matahari terbit dan jangan buat aku menunggu, jika perlu sebelum aku datang kalian sudah bersiap-siap.."
"..Kedua, kalian berdua juga harus menyiapkan makanan untuk kalian sendiri dan juga untukku, kalian tahu sendiri bahwa di sini tidak ada murid wanita jadi semua pekerjaan harus kalian berdua yang melakukannya, ketiga aku sangat melarang kalian untuk bersikap sombong apa lagi sampai menindas murid yang lain,.."
"..Dan yang terakhir yaitu yang keempat, sebisa mungkin cobalah untuk menghindari masalah, akan tetapi jika masalah datang jangan pernah mundur sedikitpun, kalian juga harus bertanggung jawab sendiri atas masalah yang kalian lakukan dan jangan membawa-bawa namaku, intinya jika kalian berani membawa masalah pulang, maka aku sendiri yang akan menghukum kalian sampai kalian menyesal karena telah mengadu padaku" ucap tetua Liu Changhai menjelaskan.
"Baik guru" jawab mereka berdua serempak.
"Bagus, sekarang aku minta kalian berlari menuju puncak bukit itu, aku tidak mau tau bagaimana caranya yang jelas kalian harus sampai sebelum matahari terbit" ucap tetua Liu Changhai menunjuk ke arah bukit yang ada di belakang sekte Phoenix Emas.
"A.."
"Jika tidak sanggup maka kembali saja dan jangan jadi muridku" ujar tetua Liu Changhai memotong ucapan Zhao Tian.
Zhao Tian hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan gurunya tersebut, meskipun jarak sekte dan hukit itu sangat jauh dan bukit tersebut juga sangat tinggi, tapi Zhao Tian yakin bahwa ada tujuan tertentu dibalik apa yang diperintahkan oleh gurunya tersebut.
"Kak Feng, apa kau sudah siap?" tanya Zhao Tian.
"Hey bocah, kakakmu itu sudah pergi lebih dulu" ujar tetua Liu Changhai.
"Eh, apa!" ujar Zhao Tian kaget kemudian langsung berlari menyusul Zhao Feng.
Zhao Feng dan Zhao Tian berlari sekuat tenaga mereka untuk segera mencapai puncak bukit yang ada di belakang sekte Phoenix Emas, akan tetapi setelah lebih dari dua puluh menit mereka berlari cahaya matahari sudah mulai terlihat yang menandakan bahwa sebentar lagi matahari akan terbit, sedangkan mereka berdua masih jauh dari setengah jalan.
Benar saja, setelah beberapa menit kembali berlalu matahari benar-benar terbit dan mereka juga masih belum sampai setengah jalan, mereka berdua kemudian menghentikan langkahnya dan langsung terduduk dengan nafas yang terengah-engah.
Tidak lama kemudian, tetua Liu Changhai menghampiri mereka dengan raut wajah kekecewaan, tetua Liu Changhai kemudian membawa mereka kembali ke kediamannya dan menghukum mereka berdua dengan meminta mereka untuk mengangkat kayu berukuran besar yang sudah dia siapkan, mereka berdua juga di larang melepaskan kayu tersebut sebelum dia menyuruh mereka untuk berhenti.
**
Beberapa jam kembali berlalu dengan cepat, namun Zhao Feng dan Zhao Tian masih nampak mengangkat kayu besar di atas kepala mereka dengan posisi kuda-kuda, selama berjam-jam itu juga mereka berdua selalu di tertawakan oleh para murid lain yang berlalu lalang di depan kediaman tetua Liu Changhai.
Akan tetapi mereka berdua sama sekali tidak menghiraukan hinaan dan perkataan yang di ucapkan oleh para murid-murid sekte, bahkan beberapa murid dengan sengaja memanggil teman-temannya untuk menyaksikan Zhao Feng dan Zhao Tian yang sedang dihukum.
"Hahaha jadi ini murid yang di angkat oleh tetua Liu Changhai, keduanya bahkan sudah di hukum saat hari pertama latihan, dasar sampah" ucap Zhang Jun yang baru saja datang bersama para bawahannya.
"Benar sekali apa yang anda ucapkan tuan muda, aku bahkan sempat berpikir bahwa mereka berdua ini adalah jenius tiada tara, tapi kenyataannya hanya sampah yang tidak berguna" ujar salah satu bawahan Zhang Jun.
"Apa yang kalian lakukan disini?!" tanya tetua Liu tiba-tiba muncul di hadapan mereka semua.
"Ma-maafkan kami tetua, kami hanya.."
"Pergi sekarang atau aku akan menghukum kalian semua!" bentak tetua Liu.
Para murid yang awalnya ingin menyaksikan Zhao Feng dan Zhao Tian di hukum dan ingin mempermalukan keduanya terpaksa harus pergi karena kemunculan tetua Liu secara tiba-tiba, mereka semua nampak pergi dengan wajah kesal dan kecewa karena tidak bisa mempermalukan Zhao Feng dan Zhao Tian lebih lama lagi.
"Hukuman kalian berdua berakhir, sekarang istirahatlah daj setelah itu langsung pergi ke dapur dan siapkan makanan karena aku sudah mulai lapar" ucap tetua Liu Changhai kemudian kembali ke kediamannya.
"Hahh, akhirnya selesai juga, tanganku rasanya sangat sakit karena kayu sialan ini" ujar Zhao Tian.
"Kak Feng, mari kita istirahat" ajak Zhao Tian.
Mereka berdua kemudian langsung kembali ke kediamannya untuk mengistirahatkan tubuh mereka sejenak, karena setelah itu mereka harus segera menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk guru mereka dan untuk mereka sendiri.
"Kak Feng, bolah aku bertanya sesuatu?" tanya Zhao Tian.
"Silahkan" jawab Zhao Feng.
"Kenapa kau masih bisa tenang saat para murid lain menghinamu, dan kenapa kau seperti tidak merasakan apa-apa saat mengangkat kayu itu?" tanya Zhao Tian.
"Untuk apa aku marah kepada orang-orang yang hanya bisa menggonggong seperti anjing, lebih baik kita fokus latihan dan bungkam gonggongan mereka dengan hasil latihan berat yang kita jalani" jawab Zhao Feng santai.