Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Mampus aku
"Jadi gimana mau tahu gaun itu pantas atau enggak ke aku, kak?" gerutu Ivy kepada Edzard karena sedari tadi calon suaminya itu terus saja tak mengizinkan pegawai butik tersebut menemani mereka di ruang tunggu itu.
"Lepas kacamata enggak boleh, rambut juga gak boleh di gerai harus di kepang dua, terus gaun gak boleh yang terbuka. Sekalian saja aku dikurungin di rumah," gerutu Ivy kembali.
Dari tempat duduk Edzard hanya diam mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut calon istrinya. Satu hal yang ia sadari, melihat Ivy sedang mengomel seperti justru terlihat sangat menggemaskan baginya.
Dan ia sepertinya terpengaruh dengan kalimat terakhir yang di ucapkan calon istrinya itu.
"Minum dulu, sudah terlalu banyak mengeluarkan kalimat dari tadi," ucap Edzard yang menurutnya ini adalah bentuk perhatian darinya.
Tetapi Ivy mengartikan berbeda, ia merasa Edzard tak mendengatkan apapun yang dikatakan nya. Dengan kesal ia mengambil sebotol air mineral langsung meneguknya.
"Kakak menyebalkan," desis Ivy langsung meninggalkan Edzard yang masih bingung.
"Kenapa lagi gadis itu? gadis aneh," gumam edzard langsung bangkit kemudian mencari kunci mobil nya yang tadi diletakkan di atas meja.
Cukup lama mencari bahkan dua pegawai butik tersebut ikut membantu namun tak kunjung ditemukan jua.
Edzard mengacak rambut nya karena frustasi. "Pak. Bagaimana kalau kita lihat rekaman CCTV," ucap salah satu pegawai tersebut.
Ah, rasanya sangat memalukan mengapa tak mengingat hal itu tadi. Edzard berdehem lalu mengangguk mengikuti pegawai tersebut melangkah.
Di ruang khusus tersebut Edzard memerhatikan petugas menampilkan rekaman di ruang tunggu dimana Edzard dan Ivy berdebat kemudiam menampakkan Ivy meminum air mineral dalam botol dan mereka kembali berdebat. Dengan kesal Ivy meletakkan botol mineral lalu menyambar kunci mobil miliknya.
Edzard tercengang tak menyangka jika Ivy senekat itu dan benarkah calon istrinya itu mahir dalam mengendarai mobil? terlebih itu adalah mobil kesayangannya.
Setelah mengetahui mobilnya telah dilarikan Ivy, terpaksa Edzard harus naik taksi dengan dua paperbag di tangan nya.
"Ini memalukan," desisnya geram langsung masuk ke dalam taksi setelah sekian lama menunggu.
...****...
Ivy memasuki Kantor dengan senyum mengembang. Mulut nya telah lelah tertawa membayangkan wajah kesal Edzard akibat kelakuan nya.
"Rasain, pria kaku kayak kak Ed itu harus diberi pelajaran," ucap Ivy girang lalu masuk ke kubikel nya.
"Ivy, dari mana saja kamu?" tanya Elena sedari tadi masih fokus pada pekerjaan nya.
Ivy menaikkan kacamanya serta menyunggingkan senyum nya. "Ada urusan tadi, maaf ya nggak bisa makan siang bareng."
Elenan mengangguk. "Gak apa, tadi aku pulang ke rumah. Leon sakit,"
Ivy menoleh ke arah sahabatnya yang tampak murung. Ia sangat mengerti bila sahabatnya ini sudah banyak mengalami kesusahan.
"Apa Paman dan Bibi mu masih marah?"
"Bagaimana tak marah? aku wanita nggak benar, Vy."
Ivy menghentikan pertanyaan yang semakin membuat sang sahabat bersedih. Kedua nya saling berpelukan. "Apa kamu gak ingat wajah nya?"
Elena mengurai pelukan dengan menatap Ivy dengan intens. "Kamar itu begitu gelap, Vy. Tapi jika di lihat sama-samar dia pria cukup kaya dan aku sangat mengingat suara nya,"
Seketika ingatan Elena teringat pada malam kelam yang membuat hidupnya berubah drastis. Paman dan Bibi nya mengusir nya. Beruntung Ivy setia membantu hingga Elena dapat menyelesaikan kuliah dan bekerja di Perusahaan besar bersama Ivy.
"Saudari Ivy, di tunggu Bos Direktur di ruangan," ucap seorang Office Boy mendatangi kubikel Ivy.
Ivy dan Elena langsung menoleh ke arah Office Boy tersebut. Elena diam saja walau sangat banyak pertanyaa sedang Ivy langsung menegang. Rasanya menelan saliva sangat kepayahan ketika orang tersebut mengucapkan hal itu.
Mampus aku, gumam Ivy dalam hati.
❤️
TBC