NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

"Istirahatlah, pasti kamu capek, kan?" tanya Samsul.

Runa mengangguk dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Kebetulan hari sudah malam ketika ini.

Jadi Runa pun terasa mengantuk. Hanya dalam hitungan menit, Runa sudah terlelap.

Samsul masuk kedalam kamar mandi, ia ingin membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Samsul pun keluar dari kamarnya.

Samsul masuk kedalam ruang bawah tanah, Samsul mempersilahkan peralatan untuk sesembahan.

Nanti tepat tengah malam, Jagira akan datang. Dan Samsul juga menunaikan janjinya pada Jagira.

"Bagaimana? Apa kamu sudah siapkah tumbal untukku?" tiba-tiba Mbah Sukmo muncul dibelakang Samsul.

"Astaga!" ucap Samsul kaget. Ia mengusap dadanya pelan.

"Sudah Mbah, mengapa Mbah datang? Bukankah belum waktunya?"

"Hahaha ... hahaha ... hahaha, aku hanya ingin memastikan nya saja." Kemudian mbah Sukmo pun menghilang.

Samsul melihat jam tangannya, masih tersisa 2 jam lagi untuk melakukan ritual tersebut.

.....

Samsul duduk di kelilingi lilin yang sedang menyala. Samsul membaca mantra sebagai ritual malam ini.

Runa yang sedang berbaring diatas ranjang melototkan matanya saat melihat makhluk mengerikan menghampirinya.

Ia berteriak, tetapi suaranya tidak bisa keluar. hanya bisa ia teriakan didalam hati.

"Tolong ... tolong, jangan! Jangan mendekat, tolong." Namun semua itu hanya bisa Runa teriakan didalam hatinya.

Sosok menyeramkan itu seketika berubah menjadi Samsul dengan wajah tampan. Namun Runa masih terus berteriak dalam hatinya.

Hingga beberapa saat kemudian, Runa pun tidak berdaya dan roh nya melayang mendekati lingkaran lilin tersebut.

Sosok Jagira pun seketika hilang bersama dengan roh dan jasad Runa yang sudah tidak bernyawa.

"Hahaha ... hahahaha. Ingat! Masih tiga lagi yang harus kamu tumbalkan untukku." Kemudian suara itupun menghilang.

Samsul pun tidak sadarkan diri setelah itu. Dan saat ia terbangun, ia sudah berada didalam kamarnya.

Samsul melihat banyak uang di tempat tidurnya. Samsul pun mengumpulkan uang tersebut dan menyimpannya didalam brankas miliknya.

Samsul membuka tirai kamarnya, ternyata sudah pagi. Samsul pun segera mandi karena ia akan ke toko miliknya.

"Aku harus menyuruh pelayan itu kembali, karena tugasku sudah selesai. Tinggal tiga lagi, maka aku akan bebas," batin Samsul.

Samsul mengendarai mobilnya menuju toko miliknya. Namun sebelum itu, ia mampir di sebuah warung makan.

Samsul membeli banyak makanan untuk para karyawannya. Tidak menunggu terlalu lama, makanan yang ia pesan pun siap.

Setelah membayar, Samsul kembali masuk kedalam mobil dan melanjutkan ke toko miliknya.

"Terima kasih Tuan," ucap para karyawan saat Samsul memberikan makanan kepada mereka.

Samsul hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian masuk ke ruangan nya. Kebetulan ia juga belum sarapan.

"Mengapa pelayan tidak bisa di hubungi?" gumam Samsul. Berkali-kali ia mencoba, namun tidak bisa.

Samsul tidak tahu jika Mirah dan Hamidah sudah berganti nomor telepon. Karena mereka tidak ingin lagi bekerja dengan Samsul di rumah itu.

Mereka sering diganggu, terkadang suara-suara aneh. Ada juga sosok yang menyerupai tuan mereka.

Ada juga kalanya kursi bergerak sendiri dan macam-macam lagi. Saat mereka di suruh pulang oleh Samsul, saat itulah kesempatan mereka gunakan untuk keluar dari situ.

"Kemana sih mereka? Mengapa nomor telepon mereka tidak aktif?" batin Samsul.

Hingga puluhan kali Samsul menghubungi keduanya, namun selalu saja nomor mereka di luar jangkauan.

Samsul masih berprasangka baik dan menganggap di tempat mereka susah sinyal nya.

Dan ia akan menghubungi Mirah dan Hamidah lagi besok. Jika tidak bisa, maka Samsul akan mencari pelayan yang baru.

Pintu ruangan diketuk, salah satu karyawan pun masuk setelah mendapat perintah dari Samsul.

"Tuan, persediaan barang kita sudah menipis," lapor karyawan tersebut.

"Kamu atur saja bagaimana baiknya, pesan barang yang tinggal sedikit. Nanti aku yang bayar nya. Oya, siapkan juga rinciannya agar lebih mudah," ujar Samsul.

"Baik Tuan!"

Karyawan itu pamit, kemudian memesan barang yang tinggal sedikit itu. Kemudian ia membuat rincian barang-barang tersebut.

Setelah selesai, ia kembali ke ruangan Samsul untuk menyerahkan rincian tersebut.

"Oh iya, ini ada sedikit uang untuk kalian pesan makanan untuk makan siang nanti," ucap Samsul sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada karyawan tersebut.

"Terima kasih Tuan," ucap karyawan itu.

Samsul masuk keruang pribadinya. Dan ia akan lanjut tidur, karena semalam ia kurang tidur.

Samsul berbaring terlentang di ranjang. Namun baru saja ia memejamkan matanya, terasa ada beban berat menimpa tubuhnya.

Samsul pun merasakan sesak didada nya. Karena tertindih beban berat tersebut. Samsul membuka matanya. Dan ternyata empat orang wanita duduk ditubuhnya.

Samsul berusaha berontak, namun ia kesulitan. "Lepas!"

Samsul membentak mereka, namun mereka malah tertawa cekikikan. "Hihihi ... hihihi ... hihihi."

"Bang Samsul, ikut kami Bang, mari ikut kami. Hihihi ... hihihi."

"Tidak! kalian sudah mati, aku tidak mau ikut kalian, aku masih belum mau mati," ucap Samsul.

"Ayolah Bang, temani kami Bang. Temani istrimu. Hihihi ... hihihi."

"Tidak...!" Samsul menjerit sekuat-kuatnya sehingga terdengar oleh para karyawan nya yang berada di lantai yang sama dengannya.

"Tidak! Kalian sudah mati, aku tidak ingin mati bersama kalian."

"Tuan ... Tuan!" salah satu karyawan mengguncang tubuh Samsul. Namun Samsul belum juga sadar.

Samsul masih terus berteriak, hingga salah satu dari mereka menyiramkan air mineral ke muka Samsul.

Barulah Samsul sadar dan perlahan mengusap wajahnya yang basah oleh air.

"Mengapa kalian menyiram ku dengan air?"

"Maaf Tuan, tadi Tuan mengigau dan tidak bisa dibangunin. Jadi kami siram dengan air. Maaf Tuan."

Mereka menunduk tidak berani menatap Samsul. Mereka pasrah jika harus di pecat, karena memang salah mereka.

"Ya sudah, sekarang lanjutkan pekerjaan kalian."

Mereka bernafas lega karena tidak di pecat. Kemudian mereka pun keluar dari ruangan tersebut untuk melanjutkan pekerjaan.

"Kalian dengar tidak, tadi Tuan ngigau apa?" tanya karyawan 1.

"Dengar, katanya kamu sudah mati. Kok aku jadi merinding," jawab karyawan 2.

"Ehmm" suara deheman menghentikan pembicaraan mereka. Ternyata Samsul sudah ada dibelakang mereka.

Kedua karyawan itu terlihat pucat pasi, mereka ketahuan membicarakan Tuan nya. Dan mereka takut akan di pecat.

"Aku mau keluar, jika ada perlu apa-apa, hubungi aku saja," ucap Samsul.

Setelah Samsul berlalu, kedua karyawan tadi mengusap dadanya. Mereka seakan berhenti bernafas saat ini. Dan kini nafas mereka sudah kembali.

"Kalian sih, mengapa harus bahas itu sih?" tanya karyawan 3.

"Ya mana kita tahu jika Tuan Samsul tiba-tiba ada dibelakang kita," jawab karyawan 1.

"Iya, aku sampai kaget. Beruntung jantungku tidak copot karenanya," ujar karyawan 2.

"Lain kali hati-hati kalau berbicara," ucap karyawan 4.

"Lanjut kerja, Tuan Samsul sudah memberi kita uang untuk makan siang nanti," ucap karyawan 5.

Mereka pun dengan senang hati melanjutkan pekerjaannya. Dan karyawan yang tadi di beri uang oleh Samsul pun memesan makanan untuk mereka makan siang.

1
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri eeeii
duh duh mana tenang kalo kerja kayak gtu
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Anjellita
kamu rayu seles sombong itu aja sul buat jadi tumbal selanjutnya,kalo yang gitu tu bisa banget buat jadi tumbal biar ngurangin polusi manusia🤣🤣
Anjellita: ya juga sih🤣🤣🤣
Nisa Ramadani: kalo masih prawan kalo udah bolong percuma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Nisa Ramadani
gila tu si bandot tua dapat prawan 2x
menang banyak tu
Pa'tam: Hehehe, sebenarnya Mbah Sukmo itu setan yang menjelma menjadi manusia.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!