Possessive Brothers

Setelah melalui perdebatan yang panjang, yang di mana perdebatan tersebut dimenangkan oleh Mami Priscillia. Pada akhirnya yang menemani Queen terapi hari itu adalah Mama Zailine , Mami Priscillia dan juga Kania.

Mama Zailine sengaja mengajak Kania karena ingin melakukan quality bersama dengan anak serta calon menantunya tersebut, ya hitung-hitung girls time lah.

Saat ini Kania tengah membantu Queen bersiap-siap di kamarnya. Kania cukup bersemangat dalam memilihkan pakaian yang akan di kenakan oleh Queen.

Sebelum pergi ke rumah sakit untuk terapi Queen, Mama Zailine dan Mami Priscillia mengajak Kania serta Queen untuk berbelanja bulanan terlebih dahulu di supermarket langganan mereka.

Quality time mereka hari itu mereka diantar oleh driver pribadi milik keluarga Pratama. Walaupun sebenarnya Mama Zailine ingin mengendarai mobil sendiri namun tentu saja ditolak oleh para lelaki di keluarga Pratama.

Kepergian mereka ini pun juga dikawal oleh beberapa bodyguard yang ditunjuk oleh papa Mahendra maupun Papi Aryan. Karena Papa Mahendra serta Papi Aryan sangat protektif terhadap para wanita kesayangan di keluarga Pratama tersebut.

Dengan membawa Maybach GLS yang di kendarai oleh driver pribadi, para wanita keluarga Pratama sedang menuju supermarket  langganan mereka yang jaraknya tidak berada jauh dari rumah sakit tempat terapi Queen nanti. Supermarket tersebut berada di dalam mall sehingga para wanita keluarga Pratama memang berencana untuk shopping terlebih dahulu  sebelum pada akhirnya menuju supermarket tersebut.

Para wanita keluarga Pratama Baru saja sampai di sebuah mall yang menjadi tujuan utama mereka untuk berbelanja. Mami Priscillia meminta pak Aris yang merupakan driver pribadi keluarga Pratama untuk menurunkan mereka di lobby Mall saja.

"Pak Aris ini nanti kita turun di lobby saja sedangkan pak Aris mau menunggu atau pulang terlebih dahulu ke Mansion tidak apa-apa pak."

"Tapi nyonya ,tadi Tuan meminta saya untuk menunggu nyonya di sini."

Mama Zailine membuka tas dan mengambil beberapa lembar uang merah dan diserahkan kepada pak Aris.

"Kalau gitu Ini uang untuk pak Aris terserah mau dibelikan apa aja oleh pak Aris selama menunggu kita di sini."

"Tidak usah nyonya, ini kan sudah menjadi tugas saya menunggu dan mengantar nyonya muda."tolak pak Aris saat melihat Mama Zailine memberikan beberapa lembar uang merah.

"Rezeki jangan ditolak pak sudah terima saja uang dari mama. Siapa tahu ada barang yang mau pak Aris beli di sini atau kalau tidak di belanjakan ya bisa pak Aris simpan."ucap Kania untuk meminta pak Aris tetap menerima uang yang diberikan oleh Mama Zailine.

"Baik Nona saya terima uangnya. Terima kasih nyonya  dan nona."

Mobil yang dikendarai oleh pak Aris telah sampai di depan lobby. Pak Aris turun terlebih dahulu membuka bagasi belakang mobil untuk menurunkan kursi roda yang akan digunakan oleh Queen. Untuk sementara waktu selama waktu proses menjalani terapi, Queen disarankan oleh dokter untuk tetap menggunakan kursi roda. Karena memang kondisi kaki Queen yang belum terlalu kuat berjalan jauh.

Kania dan mama Zailine memapah Queen keluar dari mobil dan mendudukkan di kursi roda yang sudah disiapkan oleh pak Aris.

Di belakang mobil mereka ada beberapa mobil yang ternyata adalah mobil bodyguard yang diutus oleh Papa Hendra dan papi Aryan untuk menjaga wanita-wanita kesayangan mereka ketika berada di mall.

Beberapa bodyguard turut turun dan berjalan mendekat ke arah di mana para wanita dari keluarga Pratama berdiri. Bodyguard yang lainnya pun mengarahkan mobil untuk menuju parkiran.

Kedatangan wanita-wanita dari keluarga Pratama tentu saja menarik perhatian para pengunjung Star City Mall yang menjadi salah satu Mall terbesar di Ibukota.

Star City Mall sendiri merupakan salah satu aset milik keluarga Alberto di mana keluarga Pratama juga memiliki saham di mall tersebut.

Mama Zailine dan Mami Priscillia berjalan terlebih dahulu di depan lalu diikuti oleh Kania yang mendorong kursi roda Queen. Di belakang Kania dan Queen ada beberapa bodyguard yang mengikuti. Sedangkan sisa bodyguard yang tadi ikut memarkirkan mobil mereka sudah berpencar di segala penjuru di dalam mall. Mereka bertugas mengawasi nyonya dan Nona muda mereka dari jauh.

Mama Zailine dan Mami Priscillia memasuki satu toko ke toko yang lain. Toko-toko yang dimasuki tentu saja bukan toko biasa melainkan toko - toko branded yang memiliki cabang di Star City Mall.

Seperti sekarang Mami Priscillia memasuki sebuah toko brand C*rt*er untuk melihat koleksi perhiasan terbaru di sana. Kania dan Queen tentu saja hanya mengikuti para nyonya besar tersebut dari belakang. Di toko tersebut Mama Zailine dan mami Priscillia terlihat membeli beberapa perhiasan bermatakan berlian yang memiliki harga cukup fantastis. Tentu saja Mama Zailine dan Mami Priscillia membeli bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk kedua Putri kesayangan mereka.

Mama Zailine berjalan mendekat di mana Kania dan Queen duduk dengan membawa sebuah perhiasan untuk diperlihatkan kepada Kania dan Queen.

"Lihat deh sayang ini cantik banget loh perhiasannya cocok kalau dipakai kalian berdua."Mama Zailine memperlihatkan perhiasan yang menarik perhatiannya kepada kedua putrinya.

"Cantik banget Ma. Ini sepertinya keluaran terbaru ya perhiasannya. Kania belum pernah lihat perhiasan ini di katalog nya. Menurut kamu gimana Cha cantik tidak perhiasan ini?"

"Kan aku belum bisa melihat jelas Nia jadi tidak tahu ini cantik atau tidak perhiasan tersebut."

"Oh iya maaf Cha, bisa-bisanya aku lupa masalah ini."

Queen tersenyum lembut "it's oke Nia. Seiring berjalannya waktu juga nanti aku bisa melihat jelas lagi kok."

"Tentu saja kamu wajib sembuh biar kita bisa hangout bareng girls time berdua."

"Hahaha iya tenang aja aku juga udah tidak sabar untuk pergi berdua sama kamu. Kalau bisa sih kita perginya naik motor gitu."

"Wah bener itu sepertinya asik banget itu udah lama aku nggak naik motor kesayanganku. Setiap aku mau naik motor itu selalu dilarang sama Al. Yang begini lah yang begitu lah kan jadi kesal tidak bisa bebas kemana-mana."

"Oh ya?! jadi Nia bisa naik motor juga??"Queen kaget mendengar jika tunangan kembarannya bisa mengendarai sebuah motor.

"Iya serius aku bisa naik motor kalau tidak percaya tanya deh sama mama itu motorku ada di dalam garasi. Chacha tahu motor sport merk N*nj*yang cc-nya 1000 itu."

Queen mengangguk,tentu saja Queen tahu karena dirinya juga pernah mengendarai motor dengan merk tersebut untuk mengikuti balap liar di mana dia meminjam motor salah satu kenalannya. Dari hasil balap liar lah selama ini Queen mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya. Sedangkan untuk pendidikan sekolahnya Queen 100% mendapatkan beasiswa karena beberapa prestasi yang ditorehkan dirinya di sekolahannya yang lama. Salah satu prestasi yang ditorehkan oleh Queen adalah dirinya merupakan atlet Judo dan taekwondo.

Tentu saja informasi ini tidak diketahui oleh keluarga kandungnya karena memang Queen sempat mengundurkan diri dari kegiatan Judo maupun taekwondo di sekolahnya.