NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejujuran Desi

Aku tidak menyangka kak Daffa menyukai ku sejak lama, aku kira cintaku dulu bertepuk sebelah tangan.

Karena waktu itu aku tak ingin berharap lebih, kak Daffa dari keluarga yang sangat mapan dan terpandang sedangkan aku dari kalangan orang biasa.

"Kak... " panggilku membuat kak Daffa yang sedari tadi menunduk sambil menggenggam tanganku pun menatapku.

"Kakak percaya enggak dengan pepatah cinta tak harus memiliki." tanyaku sambil ku tatap wajah nya.

Kak Daffa menggeleng.

"Aku gak percaya itu, karena kalau jodoh pasti akan saling memiliki. Dan aku yakin kita memang ditakdirkan untuk bersama Des." jawabnya yakin. Jujur dalam hati aku merasa sangat bahagia kak Daffa mengucapkan kata-kata itu.

"Dan kalau Desi ternyata sudah menikah dan sudah memiliki anak?" tanyaku lagi.

Kak Daffa membenarkan posisi duduknya menghadap ke arah ku. Ah kamu membuat ku semakin gugup kak.

"Dan aku yakin kamu belum menikah karena kamu juga mencintai ku kan? dan Gala adalah bukti cinta kita , right ?" ucapan Kak Daffa membuat aku memutar bola mata.

Memang sebegitu sadar kah kalau Gala adalah anaknya.

"Ih kakak dari dulu gak berubah narsis nya, kebangetan." ucapku tapi dia malah terkekeh , manis sekali

"Gala?" panggil Kak Dafa dan Gala menoleh ke arahnya.

"Iya om?" jawab Gala sembari masih fokus ke arah tabletnya.

"Om boleh tau gak , ayah Gala dimana kok gak bareng sama kalian ?" tanya kak Daffa sembari melirik ke arahku sejenak.

"Ayah Gala lagi pergi kerja, pulangnya kalau Gala udah gede kata bunda." Jawaban Gala membuat ku menunduk, sebenarnya aku juga merasakan kesedihan Gala tumbuh tanpa ada sosok seorang ayah.

Beberapa kali Gala mendapat ejekan dari teman-temannya karena tak punya ayah, tapi aku selalu berusaha meyakinkannya bahwa kelak Gala akan tau siapa ayahnya.

"Des..." Kak Daffa menaikkan daguku dengan telunjuknya.

"Say that he's my child !"

Aku hanya menatapnya dalam diam, dan tak terasa bulir bening perlahan membasahi pipi ku.

"I know " Setelah mengatakan itu Kak Daffa memelukku dengan erat dan menciumi pucuk rambutku.

Aku berusaha melepasnya.

"Kak, banyak orang ini." ucapku sambil menoleh ke kanan dan kiri.

Kak Daffa tersenyum penuh arti, dia menghapus sisa air mata ku.

" I Love you so much Ayudia desi putri, past now and forever."

Aku pun akhirnya tersenyum mendengar ucapannya.

"Makasih ya kak, Desi gak nyangka bisa mendengar ucapan itu dari Kaak Daffa. Desi seneng banget. " ucapku tulus.

"Sebentar lagi itu semua akan menjadi kata-kata yang kamu dengar setiap hari sayang " Kak Daffa mencium lagi punggung tanganku.

"Maksud kakak?"

"Aku akan segera menemui orang tua kamu dan melamar kamu menjadi istriku." ucap Kak Daffa membuat aku kaget.

"Apa..? jangan secepat ini kak, Desi belum siap."

"Kenapa? apalagi yang kamu tunggu, bukankah kamu juga mencintai ku?"

"Ya .. De-si harus meyakinkan ibu Desi dulu. Ah pokoknya Desi belum siap kak, ngertiin Desi dong " ucapku jujur. Aku masih belum siap harus bertemu lagi dengan orang-orang di masa lalu ku.

Banyak yang aku takutkan, terutama apakah Erika dan keluarga Kak Daffa mau menerimaku, apalagi atas kesalahan yang telah aku perbuat di masa lalu hingga adanya Gala.

Aku belum siap akan semua itu.

Kak Daffa tersenyum.

"Gak papa, yang penting sekarang aku dan kamu sudah ada ikatan. Aku akan sabar menunggu sampai kamu siap sayang !"

Tak terasa announcer menginformasikan agar para penumpang segera memasuki pesawat karena take off akan segera dimulai dalam 5 menit

Kak daffa menatapku penuh cinta.

"Jadi mau pulang sekarang? atau besok aja bareng calon suami? " tanya kak Daffa sambil mengulum senyum.

"Ih apa sih kak." ucapku malu, aku yakin wajahku pasti sedang merona.

Kak Daffa malah tergelak.

"Desi mau pulang aja. Sayang tiketnya udah kebeli." jawabku sembari berdiri dan menggendong Gala.

"Yaudah kalo mau pulang sekarang hati-hati, kabarin aku terus." ucap kak Daffa membuatku jengah.

Kak daffa mencium pucuk kepalaku, kemudian mencium pipi kanan dan kiri Gala.

"Selepas kegiatan disini selesai, aku langsung susul kamu dan Gala." ucap kak Daffa dan akupun mengangguk.

Gala melambaikan tangan kearah kak Daffa dan kak Daffa membalasnya.

"Dadah my little boy."

Kak Daffa pun menatap aku dan Gala yang sudah bersiap memasuki pesawat, dia melambaikan tangannya lagi sembari tersenyum manis.

***

Daffa memasuki lobby hotel tempatnya menginap. Disana tampak beberapa karyawan Daffa dan staff-staff nya menunggu kedatangannya.

Lana sang sekertaris pun langsung menegakkan tubuhnya tatkala Daffa mendekat.

"Kamu dari mana sih Daf, dari kemarin ngilang terus gak ikut kami jalan-jalan?" tanya Lana serius namun Daffa hanya menatapnya sekilas. Kemudian duduk di sova yang masih kosong.

Lana adalah anak dari kolega orang tuanya Daffa, dan dia juga dijodohkan dengan Daffa oleh orangtua mereka.

Orang tua Daffa ingin sekali segera melihat Daffa menikah. Tapi di usianya yang hampir 29 tahun, Daffa belum juga menampakkan kekasih atau pacar untuk dikenalkan kepada mereka.

Karena itulah orang tua Daffa menjodohkan Daffa dengan Lana ,juga menjadikan Lana sebagai sekertaris pribadi Daffa supaya mereka bisa lebih dekat. Tapi Daffa tidak pernah merespon semua itu. Dia berhubungan dengan Lana pun hanya sebatas kerja.

"Aku ada urusan sebentar." jawab Daffa pelan.

Lana pun menghela nafas.

"Ya udah karna udah lengkap,kita berangkat sekarang."

Mereka pun pergi ke tempat pembelanjaan oleh-oleh di bali, karena besok pagi mereka sudah akan kembali ke Jakarta.

"Semalem kamu gak balik ke hotel ya?" tanya Lana kepada Daffa.

Daffa sedang memilih pernak-pernik dan beberapa aksesoris khas bali untuk Desi karena Desi pasti belum sempat membelinya kemarin.

"Kenapa emangnya?"

"Ya nggak papa, aku cuma nanya Daf." ucap Lana sedikit kecewa karena jawaban ketus Daffa.

Lana mengernyit heran melihat Daffa membeli banyak sekali aksesories perempuan.

"Kamu mau beliin Erika sebanyak itu Daf?"

Daffa menoleh sambil tersenyum.

"ini buat Erika, buat mami, dan buat calon istri aku."

"Calon istri ?" tanya Lana memastikan.

"Iya. Aku udah ketemu sama calon istri aku, makanya aku harap kamu bilang ke orang tua kita kalau kamu nolak perjodohan ini." ucap Daffa.

"Tapi siapa Daf? " tanya Lana sendu.

Daffa menoleh kearah Lana sejenak kemudian meletakkan papper bag nya.Daffa menatap Lana dengan wajah seriusnya.

"Maaf ya na, aku dari awal sudah bilang kalau aku tidak mau dijodohkan dengan siapapun itu, termasuk kamu. Karena aku sudah memiliki pilihan sendiri. Hanya saja memang butuh waktu yang lama untuk menunggunya, dan cepat atau lambat kamu pasti akan mengetahuinya ."

Lana menghapus air mata yang menetes di ekor matanya.

"Kamu wanita hebat na, kamu berhak mendapatkan yang lebih baik daripada aku." ucap Daffa.

"Daf aku...." pinta Lana terisak. Daffa memegang bahu lana sejenak.

"Maaf." Satu kata dari Daffa membuat Lana berhambur kepelukan Daffa.

Daffa melepas pelukan Lana, dan Lana mendongak menatap Daffa.

"Aku mencintai mu Daf. Aku akan berusaha meneruskan perjodohan ini sebisa dan semampuku." Ucapan Lana membuat Daffa menggelengkan kepala pelan. Daffa pun mengambil papper bag nya lagi, dan berlalu meninggalkan Lana yang masih terpaku.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!