Kaliztra merupakan mahasiswi kedokteran semester satu. Tubuhnya tewas tergeletak menggenaskan, disebuah jalan raya pusat kota. Setelah dikubur, Rohnya bangkit dari jasadnya. Dia mencari sebuah organ tubuhnya yang hilang!
Nah, bagaimana kisah tragis ini terjadi? Silahkan membacanya, hingga selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucu Borneo., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21. " Anjeli mengamuk!"
didalam ruangan tamu dikediaman Frans, seorang paranormal muda telah tiba disana.
" Apa kabar, pak?" Katanya menyalami pak Baim.
" Alhamdulillah, saya dalam keadaan baik. Semoga anda begitu juga ya, Berda..." Jawab pak Baim menyambut salamnya.
Setelah Berda duduk, pak Baim pun menceritakan tentang pengalaman horor yang telah dialami olehnya dan rekan rekan yang ada disitu.
Paranormal berusia dua puluh tahunan tersebut pun mengangguk angguk, mendengarkan dengan penuh teliti.
" Sekarang Anjeli dan Fatir pingsan karena ulah roh tersebut...Tolonglah Berda, apakah anda bisa menyadarkan mereka?" kata pak Baim diahir ceritanya.
" Baiklah pak...Saya akan menerawangi kedua orang ini sebentar..." Sahut Berda.
Dalam sepuluh menit ia duduk sambil menundukan keplanya. Sepuluh jemari serta mulutnya bergerak gerak bersamaan. Sepertinya sedang membaca doa dan berzikir didalam diamnya.
" Anjeli, Fatir..." Ujar Frans secara reflek.
Ia pelan pelan bersuara sambil menatap kearah tubuh orang orang yang disebutnya tadi.
Berda lantas terlihat mengangkat wajah, lalu ikut memandang, " Alhamdulillah, mereka telah sadar kembali...Bangunlah tuan...Nona..." Ujarnya.
Anjeli dan dokter Fatir sesaat menatap pada flapon ruangan, selanjutnya sama sama bangun dari sofa.
" Frans..." Kata Anjeli lalu memeluk tubuh suaminya.
Begitu pula dengan dokter Fatir. Ia duduk didekat istrinya berada. Semua mata seketika menatap kearah keduanya.
" Tolong berikan saya dua gelas air putih. Saya ingin memberikan minuman penenang buat mereka." Ujar Barda kepada pak Baim.
" Tunggu sebentar, ya..." Kata pak Baim lantas masuk kedalam.
" Ini airnya Berda..." Pak Baim kini telah datang seraya meletakan gelas gelas keatas meja.
" Terima kasih, pak..." Balas Berda.
Pria ini lalu membaca lagi. Ia juga meniup niup keatas permukaan isi gelas. Setelah selesai, ia berikan minuman minuman tersebut kepada Anjeli dan dokter Fatir.
" Tolong disimpan sisa air ini. Bila terjadi sesuatu lagi kepada mereka, anda anda minumamkan kembali air ini..." Jelas Berda setelah Anjeli dan dokter Fatir meneguk minuman itu hingga setengah gelas.
" Baiklah, Berda..." Sahut pak Baim.
Berda kemudian menerangkan secara panjang lebar, kenapa roh Kaliztra menghantui mereka.
Pak Baim dan yang lainnya me jadi terkejut mendengarnya.
" Maksud anda, Roh Kaliztra ingin meminta tolong agar kami mengembalikan Jantungnya? Begitukah Berda?!" Tanya pak Baim dengan wajah tegang.
" Betul pak...Roh itu sebenarnya sudah minta tolong secara baik baik, tapi tak ada yang memperdulikannya. Makanya sekarang dia mulai menakut nakuti anda anda...Agar anda anda mau melakukan semua keinginannya..." Jawab Berda lagi.
" Tetapi, kapan dia meminta dengan baik baik? Kami juga kan tidak mengerti maksud kedatangannya, Berda..."
" Ada pak...Ia pertama kali mendatangi saya. Apakah anda ingat pada kejadian yang ada dicctv didalam rumah sakit, dulu itu...?" Sela Jelly ditujukan kepada pak Baim.
" Iya iya, tentu saja saya masih mengingatnya...Terus roh Kaliztra juga datang kerumah saya.." Pak Baim berkata sambil termenung.
" Nah, itulah cara baik yang dimaksudkan olehnya..." Balas Berda. Lalu diam kembali.
Suasana pun sejenak terasa sunyi senyap. Tisak ada satu orang pun berani untuk berbicara. Mereka hanya menunggu Berda untuk melanjutkan kata katanya.
" Sekarang, anda bis..." Belum selesai Berda berucap, Anjeli tuba tiba berlari menuju kedapur.
Wanita ini kesurupan lagi. Secara cepat ia berlari kembali kehadapan orang orang tersebut, sambil menggenggam pisau dapur dan segera menghunuskan kearah tubuh dokter Fatir!
Bersambung...
takut polisi takut ma hantu + kena sial 🤣🤣🤣