Dia Yang Ternoda

Satu minggu telah berlalu sejak Esther telah di bolehkan pulang dari rumah sakit paskah kegugurannya.

Rexy tak mengatakan apapun tentang Esther dan Darius kepada siapapun.

Baik itu keluarganya ataupun keluarga sang mertua.

Satu satunya orang yang tahu perihal masalahnya hanyalah Zaky seorang.

Pria itu bahkan menyimpang sendiri hasil tes DNA antara dirinya dan calon anaknya yang telah tiada, dan hasilnya adalah positiv bayi itu bukan miliknya.

Rexy memang tak mengatakan apa apa, tapi ia seolah membangun jarak di antara dirinya dan Esther sang istri sehingga hubungannya dengan Esther semakin terasa dingin.

Ia hanya akan terlihat baik perhatian kepada istrinya itu jika sedang berada di hadapan kedua orang tuanya.

Tapi Esther tak putus asa, ia memang merasa bersalah kepada sang suami.

Ia tak mau banyak menuntut kepada Rexy.

Dengan Rexy yang tak mengatakan apapun tentang hubungannya dengan Darius kepada keluarga mereka masing masing ia sudah sangat berterimaksih.

Dengan tetap di izinkan berada di sisinya, Esther pun sudah bersyukur.

Ia berjanji akan memperbaiki hubungannya dengan Rexy. ia akan berjuang mati matian untuk merebut hati suaminya itu hanya untuknya.

Pukul setengah delapan malam, sebuah mobil sedan mercy warna hitam nampak memasuki pelataran rumah mewah keluarga pak Hengki Mahardika setiawan.

Seorang pemuda tampan nampak keluar dari pintu mobil itu dengan dengan sedikit berlari pemuda itu yang lain adalah Ryu menuju pintu samping mobil itu kemudian membukanya.

Segera setelah pintu terbuka seorang wanita cantik bergamis warna mustard dengan hijab lebarnya yang menjuntai menutupi dada juga tubuh bagian belakangnya yang berwarna nud keluar dari mobil itu.

Ryu tersenyum lebar kemudian ia mempersilahkan wanita itu yang adalah Rhain untuk mengikuti langkahnya.

Dengan melangkah saling bersisihan, kedua muda mudi itu akhirnya memasuki runah besar dan mewah milik keluarga Setiawan itu.

Sepanjang jalan masuk rumah itu, Rhain di buat takjub.

Dia bukan berasal dari kekuarga miskin, tapi dia juga tak berasal dari keluarga sekaya ini.

Sesampainya di ruang tengah, sebuah ruangan yang terdiri dari dua bagian yakni ruang keluarga yang juga menyatu dengan ruang makan.

Dua pasangan suami istri yang tadinya nampak duduk di kursi meja makan terlihat berdiri ketika melihat kedua pasangan muda iti memasuki ruangan itu.

" lihatlah...siapa yang sedaang di bawa oleh dokter Ryu ini..." goda pria paruh baya yang tak lain adalah pak Hengky.

Seorang salah satu anggita dewan yang terhormat tingkat provinsi yang cukup termasyur namanya karena kebaikannya. Dan telah berkali kali terpilih.

Pria itu di kenal sangat ringan tangan dan tak segan segan mau membantu siapa saja yang datang kepadanya untuk meminta bantuan.

Rhain menundukkan kepalanya memberi hormat sekaligus menyapa kedua orang tua Ryu yang baru pertama ini ia lihat.

Selama ini ia hanya mendengar saja jika dokter Ryu adalah putra dari salah satu petinggi rumah sakit di mana ia bekerja saat ini.

Bukannya putra seorang anggota dewan yang terkenal itu.

Bu Inggrid maju dan kemudian memeluk wanita berhijab syar'i yang terlihat begitu santun dengan penampilanya itu.

" dokter Ghaisa senang sekali bisa melihatmu lagi...., rasanya aku tidak percaya jka ternyata kau yang akan di perkenalkan oleh putra ke duaku kepada kami " ucap wanita cantik berusia paruh baya itu membuat wanita yang kini tengah berada dalam pelukannya itu melirik penuh tanya kepada Ryu yang berdiri tak jauh darinya itu.

Sejak pertama melihat wanita itu ikut menangani Esther saat itu, ibunfa Ryu itu memang sudah jatuh hati pada wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter obgyn itu.

Ryu hanya tersenyum simpul kemudian memanyunkan bibirnya sembari menggaruk garuk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

beberapa hari yang lalu tepatnya satu minggu yang lalu ia memang meminta kepada dokter cantik itu agar mau menemaninya memberi suprise untuk kedua orang tuanya.

Bukan untuk di perkenalkan seperti kata nyonya ini.

Tak lama setelah berpelukan, kemudian wanita baya itu mengajaknya dan menggiringnya ke meja makan.

Langkah dokter cantik itu terhenti ketika matanya bertemu dengan pandangan mata seorang pria yang telah lebih dulu duduk di sana.

Jantung Ghaisa seolah berhenti berdetak manakala ia sadar siapa dia.

Pria yang kini tengah menatapnya dengan tajam setajam belati di sana.

Pria itu tengah duduk dengan bertopang dagu di atas kedua telapak tangannya yang ia satukan di atas meja makan itu.

" dia putra pertama kami, kakak dari Ryu....Rexy " bu Inggrid mengenalkan Rexy pada Ghaisa.

Tubuh Ghaisa seolah tak berdarah, tubuhnya tiba tiba seolah membatu.

jadi ini kenapa ia seolah tak asing dengah wajah Ryu sejak mereka bertemu satu tahun lalu.

Wajah Ryu hampir mirip dengan Rexy meski tak sama persis.

Bodohnya ia yang tak mencoba mencari tahu terlebih dahulu latar belakang dokter Ryu.

Selama ini ia memang tak pernah tahu nama belakang dokter Ryu.

Yang ia tahu hanyalah, dokter Ryu adalah dokter bedah jantung dan merupakan direktur rumah sakit di rumah sakit tempat ia bekerja.

Dan dokter Ryu adalah putra dari salah satu petinggi rumah sakit itu sama seperti dokter Haris.

" mari dokter Ghaisa... momy akan perkenalkan mu pada calon kakak iparmu " kata bu Inggrid yang sontak membuat Ghaisa menoleh dengan cepat kepadanya.

Senyum manis segera tersungging di bibir wanita baya itu melihat wajah pias gadis itu.

begitupun dengan Ryu dab oak Hengky.

Tapi percayalah,

hal yang di anggap indah dan membahagiakan itu tak serta merta turut di rasakan oleh semua orang yang kini tengah berada di meja makan itu,

Dia adalah Rexy.

Sungguh pria itu benar benar merasa dunia seolah ambruk menimpa tubuhnya kala ia melihat Ryu datang bersama dengan Rhain.

Hatinya sangat sakit bagai teriris sembilu.

Dadanya tiba tiba terasa sesak bagai terhimpit batu besar ketika mendengar sang momy secara tidak langsung menyebut Rhain sebagai calon menantunya selanjutnya.

Yang artinya, kedua orang tuanya itu menyetujui Ryu menikahi wanita yang telah ia renggut kesuciannya itu dulu.

Andai ia bisa, ingin rasanya ia menarik tubuh Rhain dan membawanya pergi sejauh mungkin dari sini.

" mas....' sapaan lembut Esther yang duduk di sisinya dengan menyentuh lengan kokohnya membuyarkan lamunannya.

Esther membuat Rexy sadar jika saat ini sang Momy tengah memperkenalkan Rhain sebagai calon sang adik kepadanya.

Rexy hanya mengangguk membalas sapaan formal Rhain kepadanya.

" kalau dia pasti kamu sudah kenalkan...?! Dia menantu pertamaku, istri dari Rexy kakak Ryu " jelas bu Inggrid lagi sembari menunjuk ke arah Esther yang duduk di sisi Rexy yang masih betah menatapnya.

Esther bangkit dari duduknya dan melangkah ke arah Rhain.

" senang bertemu lagi dengan anda dokter Ghaisa " sapa Esther sembari memeluk wanita berhijab syar' itu.

Setelahnya ia pun kembali ke tempat duduknya.

Dan bu Inggrid menempatkan dokter Ghaisa duduk bersisihan dengan Ryu.

Dan jelas pemandangan itu semakin memantik rasa cemburu dan rasa sakit hati seseorang yang duduk di hadapan keduanya.