Ini adalah novel ketigaku.
Bagaimana perasaan mu jika mengalami hal serupa sama persis yang di alamat seorang gadis bernama Nadira Fazilah Sharifa ?
Niat awal hidup di Jakarta untuk mengaduh nasib mencari ayah kandung dan melanjutkan hubungan dengan sang pacar yang sudah berjalan 3 tahun itu harus hancur seketika.
Lebih parahnya lagi harus menikah dengan orang asing dan anak SMA lagi.
Belum lagi fakta-fakta yang sangat mengejutkan nya.
Ikuti terus kisah cinta seorang Nadira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flashback
"Gawat.. Ini udah dua jam kenapa mereka belum keluar juga?" Nazeef mulai panik dan bosan menunggu pasangan itu keluar kamar.
Baik Dion maupun Nina hanya duduk tanpa menanggapi karena nanti setelah mereka keluar kamar akan jelaskan semuanya.
Ada rasa rindu di hati Dion dengan kebersamaan nya dulu bersama Qenan dan Nazeef. Tapi ia tepis kan rindu itu.
Qenan keluar kamar hanya memakai celana boxer dan kaos tanpa lengan serta rambut acak-acakan menghampiri mereka bertiga.
"Nah.. Ini dia yang di tunggu." celetuk Nazeef melihat Qenan berjalan kearah mereka.
Qenan duduk di sofa tunggal bersama mereka dengan menyandarkan kepala. Sekarang ia merasa lelah.
Lelah bertengkar dengan Nadira.
Dan lelah melakukan 'itu' dengan Nadira yang memberontak.
"Capek bos abis unboxing?" ledek Dion dengan wajah datar.
Qenan berdecak lalu duduk tegak menatap Dion tajam. Masih mengingat siapa yang menolong Nadira adalah Dion.
"Jangan deketin cewek gue lagi."
Dion tersenyum miring menanggapi hal itu. "Memang nya kenapa? bukan nya lo udah dijodohin?"
"Itu bukan urusan lo, yang penting jangan dekati Nadira karena dia milik gue."
Nazeef menggeleng melihat tingkah mereka berdua karena bukan terlihat seperti musuh melainkan sahabat yang tengah saling meledek.
"Mending kalian baikan." ujar Nazeef.
"OGAH." sahut keduanya.
Nazeef dan Nina tertawa renyah melihat tingkah mereka.
"Bos Qenan.. Apa Nadira tidur?"
"Ya."
"Kalau gitu saya permisi balik." tanpa menunggu jawaban ia sudah pergi meninggalkan apartemen bos dan suami sahabatnya.
"Udah kalian baikan aja, Lo lagi Dion.. Lo tahu sendiri kalau dulu itu cuma salah paham."
Keduanya bergeming masih enggan untuk berbaikan.
FLASHBACK ON
Dua tahun lalu saat Qenan,Nazeef, dan Dion adalah Tiga sekawan tak terpisahkan. Mereka sudah bersahabat sedari kecil karena orang tua mereka juga bersahabat.
Malam itu Qenan tengah sendiri bertemu rekan bisnis nya di sebuah club' malam. Wajar di kalangan pebisnis membahas masalah bisnis di tempat itu begitu juga Qenan dan Nazeef. Hanya saja malam itu Nazeef tidak ikut bersamanya.
Usai pertemuan itu ia yang berjalan akan keluar club' di kejutkan dengan seseorang memeluknya dari belakang.
"Apa-apaan ini?" teriaknya lalu mendorong cewek yang memeluknya tadi.
Dapat ia lihat cewek itu adalah pacar sahabatnya dan dalam keadaan mabuk.
"Sesil.." gumamnya. Sesil adalah nama pacar Dion.
Di edarkan pandangan ke seluruh sudut club' tidak mendapati Dion disana.
"Ck.. Merepotkan." decaknya langsung membantu memapah Sesil keluar club'.
"Qenan.. Gue suka sama lo." ucap Sesil tengah mabuk itu dan tidak ditanggapi oleh Qenan.
Setelah di luar club' Qenan menghubungi Dion lalu membiarkan Sesil terduduk sembari meracau menyebut namanya dan mengungkapkan alasan menerima Dion agar dekat dengan nya.
Lalu apa yang dirasakan Qenan? tidak tersentuh sedikitpun. Tidak perduli dengan mereka yang berharap lebih padanya sedang ia tidak sama sekali.
"Lo umur segini udah minum-minum? otak lo dimana?" gerutunya karena mulai risih dengan tindakan Sesil yang sudah dalam pengaruh alkohol.
Dari kejauhan Dion melihat Qenan diam saja pun mendekati mereka, saat jarak mereka hanya beberapa meter ia melihat Sesil akan mencium Qenan namun belum di sadarinya.
"Qenan.." teriak nya membuat Qenan mendorong Sesil.
Karena rasa cemburu nya membuat ia melayangkan bogem mentah kepada Qenan yang tak bersalah.
Dari malam itu ia menganggap Qenan menyukai Sesil dan membuat Sesil pergi meninggalkan nya.
FLASHBACK OFF
Nadira merasa remuk di seluruh tubuhnya. Qenan benar-benar membuat ia menjadi miliknya. Setelah membersihkan diri dengan menahan perih di area sensi tif nya berjalan ke depan lemari memilih spaghetti strap tank top dan hotpants yang ia kenakan.
Beralih duduk di depan meja rias menghidupkan hairdryer mengeringkan rambut panjang warna cokelat itu. Melihat banyak tanda kepemilikan di leher dan atas payu dara nya membuat Nadira tarik nafas lalu membuangnya kasar.
Kini ia benar-benar terjerat dengan pernikahan rahasia itu. Setelah dirasa kering kemudian menyisirnya dengan telaten.
Nadira keluar kamar menuju dapur tanpa memperhatikan siapa yang ada di ruang tamu saat di lewati. Rasa laparnya membuat ia melupakan sekitar selain dapur untuk memasak.
Ketiga cowok sedari tadi saling sindir itu tercengang melihat cewek keluar dari kamar Qenan dengan penampilan aduhai di mata cowok tanpa sadar.
"Qenan.. Mau di masakin apa?" teriak Nadira sedang berjongkok di depan lemari es.
Qenan tidak menjawab karena lidahnya kelu untuk menjawab. Penampilan Nadira masih terbayang di benaknya.
Merasa ucapan nya tak ada jawaban membuat Nadira berdiri mencari keberadaan Qenan dan ia terkejut dengan apa yang dilihat nya.
"Aaaaaa..." teriak Nadira lalu berjongkok kembali menutupi kedua aset berharga nya.
Sungguh ia tidak tahu jika ada orang lain selain Qenan di apartemen itu. Dan ia merutuki dirinya memilih pakaian seperti ini tadi.
"Kita pulang.. Qen, Lo harus jelasin ini sama gue." ujar Nazeef berlalu pergi bersama Dion.
Qenan tidak menjawab membenarkan apa yang di katakan Nazeef. Ia harus segera menjelaskan semua kepada sahabatnya itu.
Beranjak mendekati Nadira berada di dapur. Ia lihat Nadira tengah jongkok menyembunyikan dua aset berharga nya.
"Ra.."
"Jangan dekati aku Nan.." masih ada rasa marahnya terhadap atas perlakuan Qenan tadi.
Qenan ikut berjongkok membuat Nadira merasa awas kepadanya.
Melihat tingkah Nadira membuat ia terkekeh kecil. "Gini nolak tapi tadi keenakan Sampek cakar punggung aku." goda Qenan menaik turun alisnya.
"Jangan menggoda ku, kamu jahat Nan.. Kamu buat aku terjerat sama pernikahan rahasia ini."
"Hanya itu satu-satunya cara supaya kamu tetap di sisi ku."
"Untuk apa coba?"
Qenan melongo mendengar pertanyaan unfaedah dari Nadira.
"Udah jangan lagi bahas, aku lapar Ra.."
"Sama aku juga." sahutnya mengambil telur dan wortel serta sayur lain nya sebagai bahan omelette sayur.
"Tapi kalau makan kamu rasanya aku nggak akan pernah kenyang deh Ra.."
Nadira menatap tajam kepada Qenan. Ia merasa jengah dengan apa yang ia dengar hingga timbul pertanyaan apa cowok akan berubah menjadi mesum ketika mereka telah merasakan surga dunia?
"Emang aku ini apa? pemuas nafsu?" cibirnya masih jengkel dengan Qenan.
"Bukanlah." sahutnya memeluk Nadira dari belakang meletakkan kepalanya di ceruk leher Nadira.
"Kamu adalah orang spesial di hidupku. Jadi teruslah berada di sisiku."
"Enak aja, Aku juga pengen rasain jalan sama cowok lain. Kamu aja bisa dijodohin kenapa aku enggak?"
Qenan membalikkan tubuh Nadira kearahnya langsung melabuhkan ciuman. Rasanya ingin sekali segera selesai masa sekolah dan ia akan mengumumkan pernikahan rahasia ini.
🌸
***Bersambung...
Para readers ku, makasih banyak udah dukung karya emak.
Tetap setia ya sayang ku..
Apalah aku tanpa kalian***..
