"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Kapten Zayden dan Ayra menemui Kepala Sekolah tempat Ayra akan bertugas nanti,oleh Kepala Sekolah itu,Ayra diarahkan untuk tinggal di salah satu unti Perumahan Guru yang letaknya dibelakang gedung Sekolah.
"Baru sudah ji' direnovasi itu rumah,jadi in shaa Allah nyaman ji' kalau langsung mau ditempati, dua ji' juga kamarnya bisa ki' berdua tinggal disini, atau ikut juga ini suami ta' tinggal disini? sepertinya abdi negara ini suami ta' eee" ucap Kepala Sekolah itu dengan ramah
Mendengar itu Kapten Zayden hanya tersenyum kecil,sedangkan Ayra nampak kaget dan buru-buru membantah.
"Eehh... anu... itu Bu,bukan suamiku ini,Kakakku ji' ini" ucap Ayra terbata-bata
"Ohhh... iya ji',maaf pale' Nak,kukira suami istri ki', ayo mi' pale' lihat langsung ki' rumahnya" ucap Ibu Kepala Sekolah itu lagi
Mereka pun melangkah bersama menuju rumah yang dimaksud.
"Assalamualaikum" ucap Bu Kepala Sekolah itu saat membuka pintu rumah itu
"Liat mi' Nak,cukup luas ji', kapan pi' rencananya mau ki' kesini? nanti diminta anak-anak bantu bersihkan dulu" tanya Kepala Sekolah itu
"Hhhmmm... in shaa Allah hari minggu Bu,rencana kembali ka' lagi kesini,sekalian tunggu temanku dari Pinrang yang sama-sama ka' tugas disini nanti" jawab Ayra
"Oke... kalau begitu nanti pi' langsung dibersihkan ya" ucap Bu Kepala Sekolah itu
"Terimakasih di' Ibu" ucap Ayra seraya menyalami Ibu Kepala Sekolah
"Terimakasih banyak Bu" ucap Kapten Zayden seraya tersenyum
Setelah urusan rumah ini selesai Kapten Zayden dan Ayra pun langsung pulang.
"Singgah ki' makan dulu sebentar ya Ay" ucap Kapten Zayden seraya menepikan mobilnya dan masuk kedalam parkiran sebuah restoran
"Iye Kak" jawab Ayra
Mereka pun turun dan segera masuk kedalam restoran karena hujan kembali turun.
"Hujan mi' lagi" ucap Kapten Zayden
"Semakin deras sepertinya Kak" ucap Ayra
"Pesan mi' dulu makanan Ay,kutelpon dulu Puang sama Emiliana" ucap Kapten Zayden
"Oke Kak,mau ki' makan apa?" tanya Ayra lagi
"Ikut menu ta' saja,apa kita pesan itu mi' juga ku makan" ucap Kapten Zayden seraya beranjak
Ayra pun memesan makanan.
"Halo Assalamualaikum Puang,ini sama ka' Ayra singgah ki' dulu makan di restoran sebelum pulang,cuma deras sekali ki' hujan ini" ucap Kapten Zayden
"Waalaikumussalam... yang penting hati-hati ki' Nak,bagaimana mi' urusannya Ayra,sudah dapat mi' rumahnya?" tanya Ibu Dewi Anjani
"Sudah mi',perumahan Guru ji' juga dekat sama gedung Sekolah disitu,bagus ji' bangunannya sudah renovasi,cukup ji' untuk dua orang" jawab Kapten Zayden
"Alhamdulillah... tenang mi' kalau begitu, ini sudah jam setengah dua Nak,sekiranya hujan semakin deras,jangan mi' buru-buru pulang,nginap ki' kalau memang perlu to, bahaya sekali itu jalanan daerah Malino kalau sudah ki' hujan deras begini" ucap Ibu Dewi Anjani
"Nanti pi' kuliat situasinya Ma,nanti ku kabari ki' kembali,semoga bisa ji' pulang,besok Emiliana berangkat soalnya,harus ka' ada di Makassar ini paling lambat nanti malam" ucap Kapten Zayden
"Yang penting hati-hati ki' Nak,jaga baik-baik Aditta', ku percaya ki' Nak" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Baik Ma,in shaa Allah Ma,ku telpon dulu pale' Emiliana"
Telpon pun terputus.
Kapten Zayden pun segera menelpon Emiliana setelah membaca balasan pesannya dari Emiliana
"Halo Assalamualaikum sayang,sudah selesai mi' rapat ta'?" tanya Kapten Zayden
"Waalaikumussalam iye' Kak,kita iya,bagaimana mi' urusan ta',sudah mi' dapat rumah Ayra kah?" tanya Emiliana
"Alhamdulillah sayang,ini sudah dijalan mau langsung balik ke Makassar,tapi hujan kodong deras sekali ini,sementara singgah ka' sama Ayra makan ini" ucap Kapten Zayden
"Ohhh kodong... hati-hati ki' pale' Kak,pelan-pelan ki' saja na' " ucap Emiliana
"Jam berapa besok berangkat pesawat ta'?" tanya Kapten Zayden lagi
"Hhhmmm jam satuan pi',cuma kumpul ma' di Bandara mulai jam sembilan pagi" jawan Emiliana
"Ohhh oke mi',semoga sempat ka' antar ki' ke Bandara besok" ucap Kapten Zayden lagi
"Oke Kak,ku tunggu ki',hati-hati ki' na' " ucap Emiliana lagi
"Oke sayangku,hati-hati ki' juga kita" ucap Kapten Zayden lagi
Kapten Zayden pun kembali ke tempat Ayra.
Nampak makanan sudah tersedia,ikan bakar Kakap bumbu cemangi dua porsi.
"Ehh... ada mi' makanannya,ayo makan ki' dulu, cipuru' dudu' ki' kodong' " ucap Kapten Zayden seraya mencuci tangannya terlebih dahulu
"Apa na bilang Puang Kak?" tanya Ayra disela-sela mereka makan
"Disuruh ki' hati-hati,bahaya jalanan nya Malino kalau hujan mi' begini,na suruh ki' nginap saja kalau memang tidak memungkinkan pulang ki' hari ini" ucap Kapten Zayden dengan santainya
Mendengar itu Ayra langsung terbatuk-batuk.
"Eehh... nginap? bagaimana caranya nginap ki' Kak?" tanya Ayra dengan gugup
"Pelan-pelan ki' makan Ay,awas na' kadda' ki' buku' bale' " ucap Kapten Zayden dengan logat bugisnya seraya tersenyum lebar
"Kak,bercanda ki' to',tidak serius ki' mau nginap kan?" tanya Ayra lagi
Kapten Zayden pun kembali tertawa lebar.
Wajah Ayra langsung cemberut.
Hujan pun semakin deras,jam menunjukkan pukul empat sore.
"Kenapa tambah deras ki' ini hujan kodong" lirih Ayra seraya menatap hujan yang terus mengguyur itu
"Shalat mi' dulu Ay,jangan mi' meratapi terus itu hujan,berhenti ji' nanti itu kalau tiba waktunya" ucap Kapten Zayden lagi
Ayra pun menatap tajam Kapten Zayden,lalu beranjak kearah Mushollah restoran itu.
Kapten Zayden pun kembali tertawa lebar melihat ekspresi sang adik sepupunya itu.
*Cipuru' dudu' artinya lapar sekali
*Na' kadda' ki' buku bale' artinya tersedak tulang ikan