NovelToon NovelToon
Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Jangan Sakiti Ibuku! (Anak Genius)

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:115.5k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Meskipun Anda adalah ayah biologis saya, tapi Anda bukanlah ayah dalam kehidupan saya!" ucap Haneul Ahmad Syafi.

Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun berkata tajam kepada pria dewasa yang mengenakan jas putih. Dia tahu bahwa pria itu adalah orang yang membuatnya dirinya ada di dunia ini sekaligus membuat sang ibu menderita selama bertahun-tahun.

Bagiamana pria itu meluluhkan hati putra dan wanita yang pernah ia buat menderita karena perbuatan jahatnya di masa lampau?

Akankan Haneul dan ibunya bisa menerima pria itu di kehidupan mereka, mengingat trauma yang dibuat pria itu cukup membuat sang ibu merasa menderita?

Yuuk baca, yang tidak suka di skip tidak apa-apa.
Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JSI 12: Eomma lah Yang Terpenting

Bagaimana disambar petir di siang hari panas yang terik saat Hyejin mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki suami, padahal jelas memiliki seorang putra. Hajoon hanya bisa terdiam sambil terus mencoba untuk menelaah. Ia bahkan berusaha tidak percaya dengan menantikan penjelasan Hyejin selanjutnya.

Tapi rupanya apa yang ia harapkan tidak pernah terjadi karena Hyejin tetap tidak mengatakan kapan ia menikah. Hajoon mencoba untuk kembali memastikan tapi tetap saja jawaban Hyejin tidak seperti yang ia inginkan.

" Noona, apa Noona tahu bahwa itu salah? Mengapa Noona melakukan itu, apa waktu itu pergi dari rumah karena Noona hamil? Lalu, siapa ayahnya!" pekik Hajoon. Rasa kecewa meliputi dir pemuda 27 tahun itu. Dia tidak menyangka kakak perempuannya seperti itu.

Sedangkan Hyejin, wajahnya terlihat tenang meskipun hatinya mulai sakit. Bukan karena prasangka Hajoon tapi ingatan menyakitkan 8 tahun silam itu kembali terlihat jelas di pelupuk matanya.

" Aku tidak tahu siapa pria itu, tapi sampai detik ini rasa sakit dan menjijikkan dari diriku masih bisa ku rasakan."

Hajoon mengerutkan alisnya, ia tentu belum paham apa maksud Hyejin. Ia pun mencoba tenang. Meskipun saat ini dadanya bergemuruh karena rasa kecewa dan marah kepada kakaknya.

Hyejin kembali diam hingga ia kemudian menceritakan semuanya kepada Hajoon. Air mata Hajoon tak kuasa melelahkan, hatinya sakit dan amarahnya semakin memuncak saat ini. Ia sudah berprasangka buruk kepada kakaknya tanpa mengetahui alasan sebenarnya. Dan ketika ia tahu bagaimana Hyejin mendapatkan Haneul, ia pun terkejutnya. Saking terkejutnya hanya isakan tangis yang keluar dari mulut Hajoon.

" Mengapa Noona tidak bercerita kepada Eomma dan Appa kalau Noona dilecehkan? Semua itu bukan kesalahan Noona dan maaf aku sudah berprasangka buruk kepadamu. Kenapa harus lari sendirian begini, kenapa harus ,enahan rasa sakitnya sendiri. Bukankah kita ini keluarga? Apa Noona setidak percayanya itu kepada aku, Eomma dan Appa?"

Hajoon mengusap wajahnya kasar, ia lalu meraih tubuh Hyejin dan memeluknya erat. Seketika itu juga tangis Hyejin pecah, ia tergugu di pelukan sang adik. Rasanya sungguh nyaman bersandar pada keluarga.

" Siapa pria bajingan yang telah membuat Noona ku begini?"

Hyejin menggeleng dan Hajoon menjadi frustasi karena bisa dipastikan bahwa Hyejin pun tidak tahu siapa pria yang telah memperdayanya itu. Hajoon kemudian diam, ia tahu bagaimana harus bersikap dan saat ini dia memilih untuk diam lebih dulu. Tidak terasa lama kelamaan tubuh Hyejin lunglai dan dengkuran halus terdengar. Hajoon lalu membaringkan kakaknya di ranjang dan membereskan album foto yang dikeluarkan.

Ia berjalan pelan menuju keluar kamar, dan hal yang harus ia lakukan adalah menemui sang keponakan. Sungguh ia tidak menyangka akan bertemu kakak perempuannya plus seorang bocah laki-laki yang merupakan anak dari kakaknya tersebut.

" Hallo, bolehkah aku masuk?"

Hajoon berdiri di pintu kamar Haneul yang terbuka lebar. Sebuah anggukan kepala dari bocah itu sebagai tanda bahwa ia boleh masuk. Haneul duduk di atas ranjang. Ia melihat sekeliling kamar, di sana ia mendapati sebuah gitar dan biola.

" Apa kamu suka musik? Aah kenalkan namaku Hajoon, aku adalah adik dari ibu kamu."

" Eomma sakit paman, dia mengonsumsi obat depresan selama bertahun-tahun. Kondisi mentalnya semakin buruk meskipun kelihatannya baik-baik saja. Jika diteruskan lagi dan tidak segera diambil tindakan maka Eomma bisa terkena sakit yang serius. Hal Yang sering disembunyikan oleh Eomma adalah rasa sakit di dadanya. Jantung berdetak lebih cepat, nyeri dan juga susah bernafas. Selama setahun ini Eomma sudah pingsan beberapa kali. Awalnya aku kira hanya kelelahan bekerja tapi ternyata tidak. Penjelasan dokter mengatakan bahwa tekanan dan trauma yang dirasakan bisa membuat kondisi tubuhnya buruk."

Degh!

Hajoon tercengang, jika tadi oleh ucapan sang kakak kini oleh ucapan sang keponakan. Bocah laki-laki yang duduk di depannya ini Tidka seperti anak kecil yang ia temui. Cara bicara yang tertata dan penyampaian informasi yang jelas sudah seperti pria dewasa. Hajoon sungguh dibuat syok dengan kecerdasan sang keponakan.

Tapi fokus Hajoon kembali, yakni mengenai kesehatan sang kakak. Ia bisa mengerti trauma yang dirasakan oleh Hyejin namun saat ini yang muncul di kepalanya adalah, apakah bocah kecil itu tahu apa yang terjadi sebenarnya?

" Aku tahu apa yang paman pikirkan. Aku tahu apa penyebabnya Eomma trauma karena tidak sengaja aku membaca buku harian Eomma. Ya Allah maaf aku bohong, aku bukannya tidak sengaja tapi aku memang mencari. Dan aku tahu dari mana asalku, aku pun membenci pria yang sudah membuat Eomma menderita. Jadi paman tidak perlu khawatir soal itu. Tapi yang jelas Eomma tidak tahu kalau aku sudah tahu."

Hajoon dibuat tidak bisa berkata-kata oleh keponakannya itu. Bagaimana bocah kecil itu seakan-akan bisa membaca isi kepalanya?

Pada akhirnya Hajoon hanya diam karena tidak tahu apa yang harus dikatakan. Suasananya pun terasa canggung karena ini pertama kali mereka bertemu dan Haneul bukanlah bocah biasa menurutnya yang bisa dibujuk dengan sebuah mainan atau traktiran jajan.

" Lalu, kira-kira kapan Paman akan membawa Eomma kembali ke tanah air?"

" Eh ... Iya. Tunggu ya Han, Paman harus pulang dulu untuk menyampaikan ini semua kepada kakek dan nenek. Mereka tentu harus tahu dulu agar tidak syok. Dan nanti paman akan kembali membawa kamu dan Noona pulang ke rumah."

" Paman tidak perlu memikirkan aku, yang terpenting saat ini adalah Eomma. Aku harap Eomma tidak lagi merasakan sakit dalam tidurnya."

Dada Hajoon seperti ditusuk oleh sebilah pedang, radanya sangat sakit tapi sama sekali tidak berdarah. Kata-kata anak 7 tahun itu membuatnya bisa tahu bagaimana penderitaan ibu dan anak ini selama bertahun-tahun. Ada sebuah rasa penyesalan, mengapa mereka dulu tidak nekat saja untuk mencari. Tapi penyesalan tidak akan ada gunanya jika tidak bertindak.

Amarah Hajoon semakin menjadi, ia bertekad untuk mencari pria itu. Tapi untuk saat ini bukan itu yang penting. Benar kata Haneul, yang penting sekarang adalah kesehatan jiwa dan raga Hyejin.

" Kamu tidak perlu khawatir Han, ibu mu dan tentunya kamu semua akan baik-baik saja. Kalian berdua akan pulang atau kakek nenek yang kemari. Nanti itu akan kita bicarakan. So, mari kita cari makan. Atau maukan Han memasak dengan paman?"

Hajoon berdiri lalu mengulurkan tangannya. Terlihat dari wajah Haneul yang ragu tapi akhirnya ia menyambut tangan Hajoon. Rasanya hangat, Haneul pertama kali ini merasakan sentuhan dari keluarga selain ibunya.

" Ternyata rasanya tidak buruk, mempunyai seseorang yang bisa diajak bicara itu sungguh menyenangkan," ucap Haneul dalam hati.

TBC

1
neni maharani
Alur cerita yang menarik❤️❤️
Tia H.
cerita ringan dan enak di baca tidak membosankan per part nya selalu ada penyelesaian dari part sebelumnya.
cerita ini sangat bagus bagus banget menurut ku. dan mengenai haneul yang dewasa padahal usia nya masih kecil itu di real juga ada jadi g heran kalau haneul punya pikiran sedewasa itu.
semangat berkarya kk othor 💪💪💪.
Tia H.
MasyaAllah kata2 abilla dan joon aku takjub sekali.
sangat2 bijak sekali.
Tia H.
Alhamdulillah eomma nya haneul menerima appa sai.
Tia H.
uuhhh gemes baperrr dah ah 🤩🤩.
Tia H.
duh aku jadi sedih ini.
Royhan
Luar biasa
Bunda Aish
Alhamdulillah akhirnya happy untuk semua
Bunda Aish
kesabaran mu berbuah manis ya Sai
Friska Tiara Utami
Yasa dari cerita yang mana ya? Aku lupa
Damar Pawitra IG@anns_indri: Halo Kak, Yasa di ceritq " Jangan Menangis Bunda" ya. bisa dicek disana.
terimakasih sudah membaca 🤗
total 1 replies
Tiwik
Luar biasa
Bunda Aish
ada aja yang jadi omongan tetangga julid sok tahu dan kepo dengan kehidupan orang lain, atau ada "kompornya nih?
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒚𝒈 𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒘𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒈𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓𝒏𝒚𝒂 🙏🙏🙏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 💪💪 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑺𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒃𝒐𝒙𝒊𝒏𝒈 𝒋𝒈 😅😅😅
Sugiharti Rusli
Alhamdulillah akhirnya Sai, Hyejin dan Haneul bisa membentuk keluarga yang lengkap,,,
Sugiharti Rusli
semoga lha pernikahan mereka samawa yah💝💝💝
Anne Rukpaida
Alhamdulillah... happy ending 😊 mksh Kaka author 🙏
Lukman Lukman
,💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🤧😘
Ika Surya Ningsih
alhamdulillah y k..
sukses slalu k
Cini Kudo
seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!