Patah hati, membuat keluarga Marvel sepakat untuk menjodohkan Marvel dengan putri dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Namun siapa sangka, saat pertemuan berlangsung, keluarga Marvel justru salah sangka karena mengira Marvel tertarik dengan Angel, adik Melisa. Tanpa ada yang tahu jika Marvel ingin membuat perhitungan dengan Angel karena pertemuan pertama mereka sebelumnya yang meninggalkan kesan buruk baginya.
Tapi niat buruk Marvel justru menjadi bumerang karena membuatnya harus terjebak dengan Angel.
Apakah yang terjadi sebenarnya ? Dan bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Mengadu
Angel terlihat gugup karena harus kembali berurusan dengan salah satu keluarga Marvel.
Ya, saat di tengah jalan, ia bertemu dengan Flora yang hendak berkunjung ke rumah utama keluarga Dirgantara. Setelah berbasa-basi, Angel meminta tolong untuk di antar ke jalan yang ramai agar ia mudah menemukan taksi, tapi Flora justru membawanya kerumahnya.
"Minumlah dulu!!" Flora meletakan segelas jus jeruk di depan Angel dan duduk di seberang gadis itu.
"Te-terima kasih kak." Angel mengambil jus jeruk tersebut dan meminumnya karena ia sangat haus setelah berjalan kaki cukup jauh.
"Aku sudah menghubungi Marvel. Sebentar lagi dia akan kemari untuk ... "
Bruussh ...
"Uhuk, uhuk, uhuk." Angel terkejut karena Flora justru menghubungi Marvel, sampai-sampai air yang sudah masuk ke dalam mulutnya, tidak sengaja menyembur keluar.
"Ma-maaf kak, aku tidak sengaja," sesal Angel.
"Tidak apa-apa. Tapi kalau boleh tahu, kenapa Marvel meninggalkan mu di jalan?" tanya Flora penasaran.
Angel menggigit bibir bawahnya, takut jika ia mengatakan yang sebenarnya, Flora akan marah. Dia hanya tidak ingin menambah masalah karena yang sekarang ia pikirkan adalah cara membatalkan pernikahannya dengan Marvel.
Tapi, bukankah ini kesempatan bagus untuk balas dendam? Siapa tahu dengan mengatakan yang sebenarnya pada Flora, Marvel akan menerima hukuman.
"Kenapa kau diam, hm? Tidak perlu takut, katakan saja apa yang terjadi?" tanya Flora lagi.
"Se-sebenarnya, aku juga tidak tahu apa salahku. Tiba-tiba saja dia membentak ku dan memintaku untuk keluar dari mobil. Aku sangat takut kak." Angel menampilkan wajah ketakutan yang membuat Flora merasa iba. Dia berpindah tempat duduk ke samping Angel dan memeluknya.
"Sudah, tidak perlu takut. Kau aman sekarang," seru Flora.
Angel mengangguk pelan di pelukan Flora. Dia menghapus air mata buayanya dan tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi akan ada pertunjukan yang menarik.
Dan benar saja, tidak lama setelah itu Marvel datang. "Ada apa kakak memintaku, ... " ucapan Marvel menggantung saat melihat bocah ingusan yang sudah sah menjadi istrinya, berada di pelukan kakak iparnya.
"Kau? Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Marvel.
Flora mengurai pelukannya dan menatap tajam Marvel. Dia menghampiri pria itu dan langsung menarik telinganya. "Dasar anak nakal!! Kenapa kau meninggalkan Angel di tengah jalan, hah? Jika terjadi sesuatu padanya bagaimana? Kau mau bertanggung jawab?"
"Aw .. Aw ... lepas kak, sakit," rengek Marvel kesakitan.
Flora mendengus pelan dan melepas tangannya dari telinga Marvel. Pria itu menampilkan wajah cemberut sambil mengusap telinganya yang sakit. Ekor matanya yang tajam melirik Angel yang menjulurkan lidah, mengejek dirinya.
"Dia pasti sudah mengadu yang tidak-tidak ke kakak ipar, awas kau ya," batin Marvel geram.
Flora melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Marvel dengan tajam. "Kenapa kau meninggalkan Angel di tengah jalan? Apapun masalah kalian, jangan sekali-kali kau melakukan hal itu. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Angel? Jika aku berada di posisi Angel, apa kau akan diam saja melihat Kevin melakukan hal itu padaku, hah?"
"Kak, jangan bicara sembarangan. Kak Kevin tidak mungkin melakukan hal itu padamu. Kalau iya, aku orang pertama yang akan menghajarnya," sahut Marvel
"Lalu kenapa kau melakukan hal itu pada Angel? Ingat, dia sekarang adalah istri mu, dia tanggung jawab mu," seru Flora.
"Aku tidak mau tahu, sekarang kau antar Angel pulang. Jika tidak ... "
"Iya-iya, aku akan mengantarnya pulang," sela Marvel malas.
Angel tersenyum penuh kemenangan. Dia mengambil tas sekolahnya dan menghampiri Flora untuk berpamitan. "Sudah sore, aku pulang dulu kak. Terima kasih atas semuanya."
Kedua mata Marvel melotot sempurna sambil menunjuk Angel dan Flora bergantian. "A-apa? Kau memanggilnya apa? Kakak?" pekik Marvel.
"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah?" tanya Flora ketus.
Angel tidak memperdulikan Marvel. Dia berpamitan dan kembali mengucapkan terima kasih pada Flora. Baru setelahnya, Flora mengantar Angel sampai di depan rumah, meninggalkan Marvel yang masih mematung di tempat.
"Bisa-bisanya dia memanggil kakak ipar, kak sementara dia memanggil ku, om," gerutu Marvel. Tentu ia tidak terima karena usia Flora lebih tua beberapa bulan darinya. Tapi, Angel justru memanggilnya kakak, sementara ia di panggil Om.
Dari segi umur, jelas ia lebih muda dari Flora. Dari segi wajah, ia juga tidak terlihat terlalu tua ataupun mempunyai wajah yang boros. Bahkan banyak wanita mengantri untuk menjadi kekasihnya, hanya saja ia menolak karena ia masih enggan untuk membuka hatinya.
Tapi sekarang, ia justru menikah dengan gadis yang sudah membuatnya kesal beberapa hari terakhir
Di perjalanan, mereka sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun. Angel takut akan salah berucap dan diturunkan lagi di tengah jalan oleh Marvel. Sementara Marvel terlalu kesal hingga ia malas berbicara.
Bahkan sesampainya di depan rumah Angel, mereka masih sama-sama diam. Angel menoleh kesana kemari untuk memastikan jika tidak ada orang yang melihatnya. Baru setelahnya, ia turun dari mobil tanpa mengucapkan terima kasih.
"Cih ...!!" Marvel berdecih pelan dan menginjak pedal gas, pergi dari sana begitu saja.
"Aku harap tidak akan bertemu dengan mu lagi pak tua," batin Angel kesal. Dia menghela nafas berat dan mulai masuk ke rumahnya.
Dengan langkah lunglai, ia menuju kamarnya tanpa menghiraukan Linda yang terus memanggilnya.
"Kau sudah pulang sayang? Tadi kau kemana?" tanya Linda. Ia mengerutkan keningnya heran melihat Angel yang bersikap aneh.
"Ada apa dengan anak itu?" gumam Linda heran.
...****************...
Malam harinya, Keluarga Bastian menikmati makan malam mereka. Namun ada sesuatu yang berbeda, yang mana Angel hanya diam saja. Padahal biasanya, gadis itu yang paling heboh saat makan, apalagi jika Linda memasakkan makanan kesukaannya.
"Sayang, kau kenapa? Apa ada masalah?" tanya Linda tiba-tiba yang membuyarkan lamunan Angel.
"Y-ya? Ma-maksud ku, aku baik-baik saja mom," sahut Angel terbata.
Linda hanya mengangguk pelan. Namun, kedua matanya justru tertuju pada cincin yang melingkar di jari manis Angel.
"Oh ... Sepertinya mommy tahu. Kau sedang jatuh cinta, kan?" tebak Linda ya membuat semua orang menatap dirinya
"A-apa maksud mommy? Si-siapa yang jatuh cinta?" sangkal Angel.
"Tidak perlu berpura-pura. Itu ... " Linda mengangkat dagunya, menunjuk kearah jari Angel. "Cincin itu, apa kekasihmu ya memberikannya?"
Angel buru-buru menyembunyikan tangannya dengan gugup. "Bu-bukan mom, i-ini pemberian teman. I-iya, dari teman. I-ini juga bukan perhiasan asli," jawab Angel terbata.
Linda dan Bastian hanya menggeleng pelan sambil tersenyum, tapi tidak untuk Melisa. Dia menatap curiga adiknya yang sepertinya menyembunyikan sesuatu darinya. Dan cincin itu, jelas bukan pemberian seorang teman karena terpasang di jari manis Angel.
"Aish ... Kenapa aku bisa lupa?" batin Angel. Ia merasa ceroboh karena lupa melepas cincin tersebut saat berkumpul dengan keluarganya. Tapi semoga keluarganya tidak curiga setelah ia menyangkalnya. Bisa gawat jika mereka tahu yang sebenarnya. Bisa-bisa mereka akan membawanya ke persidangan keluarga.
Entah apa yang di rencanakan keluarga Marvel untuk meyakinkan keluarganya agar tidak salah paham dan marah padanya. Tapi ia berharap, semua akan berakhir sebelum semua orang tahu kebenarannya.
lanjut thor
lanjut thor lg seru²ny
bonus ya thor