NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon mertua macam apa ini?

"Kenapa kau mengizinkan dia masuk ke rumah sakit ini?"

Dion memandang istrinya tanpa ekspresi ketika wanita itu melayangkan pertanyaan yang membuat pria tersebut enggan menjawabnya.

"Kau tahu sendiri jika aku menentang hubungan Lion dan gadis miskin itu!"

Dion masih belum ingin menjawab dan dirinya akan membiarkan istrinya ini agar lebih puas memarahinya.

"Jasmine sama sekali tidak cocok dengan Lion! Putra kita seharusnya bisa mendapatkan wanita yang lebih baik darinya!"

Kemudian Dion memberikan tatapan pada wanita yang sudah lama hidup bersamanya ini. Mengambil nafas dalam dan akhirnya angkat bicara terkait suatu hal yang menyebabkan keributan.

"Aku tidak menilai dari hubungan pribadinya bersama Lion. Lagi pula, Jasmine memang memiliki keahlian dan dia termasuk dokter yang kompeten dan mampu menjalankan kewajibannya dengan baik!"

Dahlia tidak percaya jika suaminya berani membangkang aturannya yang tidak memperbolehkan putra mereka dekat kembali dengan orang yang tak ia sukai.

Sebenarnya Lion dan Jasmine memiliki spesialis yang berbeda, hanya saja Dahlia tidak mau jika keduanya bertemu lagi dan takut masih ada sisa rasa yang membuat keduanya bisa saja kembali bernostalgia.

"Mereka sudah putus. Kembali atau tidak tergantung mereka menyikapinya nanti, setidaknya berpikirlah tentang kebolehannya!"

Mendengar perkataan dari suaminya, Dahlia tampak semakin tidak terima.

"Tampaknya kau mulai berpikir sesuatu yang tidak logis!"

Dion membuang nafas kasar, "Kau yang tidak logis, Dahlia. Lion sudah dewasa dan mampu membedakan pekerjaan dan hubungan asmaranya, mereka juga tidak dalam shift yang sama. Apa yang harus dikhawatirkan?"

Pria itu membebaskan putranya untuk menjalin hubungan dengan siapa saja asalkan wanita tersebut bukan wanita malam dan berkasta rendah.

Sementara Dion merasa bahwa Jasmine cukup alim dan bukan wanita yang suka memanfaatkan pacarnya.

Memang sudah dasarnya sang istri alergi dengan gadis miskin, walau dirinya sendiri juga lebih menyukai Lion menikahi gadis dengan ekonomi yang baik.

Namun, kembali lagi pada tabiat dan juga prestasi seseorang. Miskin boleh asalkan memiliki wawasan yang luas dan pandangan yang netral.

"Kau mau membuatku masuk rumah sakit karena melihat Lion kembali bersama gadis miskin itu?!"

Sebenarnya jika boleh jujur, Dion juga lelah menghadapi Dahlia yang selalu mengancam jika ia tidak menuruti keinginan istrinya ini.

"Pulanglah sekarang! Aku tidak ada waktu untuk membicarakan hal yang tidak penting," usir Dion yang sudah malas sekali berdebat.

Merasa terusir, Dahlia tak kehabisan ide dan akan melakukan hal lain agar Lion tidak kembali dekat dengan Jasmine.

Wanita itu tidak bisa mencegah keputusan suaminya karena jabatan Dion paling tinggi di sini.

Ditempat ini semuanya menghormati suaminya, walau ia sendiri memegang bagian beberapa hal namun posisinya hanya bisa dikatakan jabatan menengah.

"Kau juga tidak perlu mengurusi kandungan Camelia karena hal itu hanya akan membuatnya stres!" ujar Dion lagi yang kemarin melihat menantunya cukup tertekan.

"Tidak bisa! Anak Camelia harus laki-laki!"

Manusia sama saja meragukan kuasa Tuhan jika seperti ini, belum lagi Dahlia yang tampaknya menerapkan trauma-nya sendiri ke semua orang.

"Terserah padamu! Aku sibuk."

Wanita itu juga merasa semakin hari suaminya semakin tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.

Entah kenapa hatinya merasa terganjal dan Dion seperti sudah tidak mencintainya.

Apa mungkin karena ia terlalu keras?

Namun, ia hanya ingin mengarahkan semuanya ke ranah yang lebih baik meskipun bersifat memaksa.

Dahlia berbalik dan bergegas meninggalkan ruangan ini karena suaminya sendiri bahkan seolah mengiyakan hal tersebut dan membuatnya naik darah.

Sementara Dion menatap kepergian istrinya dan membuang nafas jengkel.

"Selama bertahun-tahun aku hanya menjadi suami yang penurut. Tapi, kau selalu membuatku merasa tertekan dan sepertinya mulai sekarang aku harus memberikan pelajaran terbaik untukmu, Dahlia!"

Langkah Dahlia berjalan cepat dan dirinya mengabaikan sapaan dari pegawai di rumah sakit ini, bersikap congkak dan ingin segera keluar untuk menenangkan diri.

***

"Dok, ada orang yang ingin mendonorkan ginjalnya ..."

Salah seorang perawat berkata demikian pada Kana dan membuat pria itu langsung berdiri dan menatapnya penuh harap.

"Benarkah?"

"Benar, Dok. Ini datanya," perawat itu memberikan data calon pasien yang ingin mendonorkan ginjalnya.

Namun, sedetik kemudian pria itu mengambil nafas dalam dan harapannya pupus setelah melihat alasan dari calon pendonor.

"Aku tidak bisa menerima data ini karena alasan pasien mendonorkan ginjalnya hanya karena ingin mendapatkan uang untuk hidup hedon," tolaknya.

Akhir-akhir ini banyak sekali anak muda yang menjual ginjalnya demi mendapatkan sebuah keuntungan besar karena jika mereka menjual di pasar gelap harganya tidak setinggi di bidang kesehatan.

Perawat sebenarnya juga tidak bisa melakukan ini. Sama saja mereka mendukung kehidupan mewah seseorang dengan cara yang salah.

"Berarti anda tidak jadi menerimanya, Dok?"

"Tidak. Aku tidak bisa, ini bertentangan dan kurasa harus ada pendonor lain yang lebih masuk akal."

"Kalau begitu, saya permisi dulu."

"Ya. Silahkan," Kana mempersilahkan perawat itu untuk keluar dari ruangannya.

Kana memang mencari seorang pendonor, namun pria itu sama sekali tidak memaksa siapapun untuk melakukan hal tersebut dan membiarkan semua mengalir apa adanya.

Bagaimanapun juga Ivy harus tetap hidup dan tidak boleh pergi meninggalkan bayi mungil mereka.

"Aku akan berusaha mencarikan pendonor untukmu," ungkapnya dengan perasaan sesak karena belum bisa melakukan yang terbaik.

Jika bukan adiknya yang memberikan tekanan besar, mungkin saat ini ia masih menjadi pria paling bodoh yang ada di muka bumi ini.

"Aku janji akan melakukan semuanya untukmu!"

Kana saat itu tidak tahu jika mantan kekasihnya mengandung bayi mereka. Ivy terkesan terlalu pendiam dan hal itu membuatnya berpikir jika tidak terjadi apapun setelahnya.

Namun, ternyata mantan kekasihnya itu membesarkan bayi mereka alih-alih berusaha untuk menggugurkannya.

"Bertahanlah..."

Tanpa diketahui oleh siapapun, hanya Lion yang tahu karena keduanya juga sedang mengusahakan hal tersebut.

Melihat Nolan yang tidak berdosa semakin menciptakan kekhawatiran yang menakutkan bagi mereka.

Sementara sang perawat yang keluar dari ruangan Kana lantas bertemu dengan Dahlia yang kebetulan ingin menemui putranya setelah bertengkar dengan suaminya sendiri.

"Selamat siang, Bu."

"Siang. Apa putraku ada di ruangannya?"

"Benar, Bu."

"Dia sibuk?"

"Sepertinya tidak terlalu, Bu. Dokter Kana dan saya baru saja membahas fenomena pendonor ginjal yang sedang menjamur akhir-akhir ini," jelas si perawat.

Dahlia mengerti dan belum menaruh rasa curiga karena dirinya sendiri cukup menyadari bahwa memang banyak sekali anak muda yang mendonorkan ginjal mereka dan ditukarkan dengan barang mewah.

"Baiklah. Aku akan menemuinya." ucapnya.

"Silahkan, Bu."

Langkah kaki wanita itu berlalu untuk menemui putranya yang sudah beberapa waktu tak ia lihat.

1
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!