NovelToon NovelToon
TIERS

TIERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Anak Yatim Piatu / Iblis / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anipri

Hanya karena sebuah buku, bumi dan fantasi bersatu. Membentuk dunia menjadi lebih berbahaya. Banyak iblis dan binatang asing berkeliaran.

"Hanya ada satu cara untuk bisa mengembalikannnya seperti semula."

Setidaknya, itu yang dikatakan oleh sosok wanita dengan dua tanduk di kepalanya.

"Dan hanya kamu sebagai reinkarnasi keturunanku yang bisa melakukannya."

Lagi-lagi, wanita bertanduk itu mengatakan hal yang tidak Finn mengerti. Dan itu, adalah awal dimana dunia sihir masuk ke kehidupan seorang remaja laki-laki bernama Finn.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anipri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

"DIA? Dia siapa?"

Finn mengerutkan kening, bingung tapi juga penasaran akan dia yang Vernon maksud. Jika itu keluarga, Finn langsung menggelengkan kepala. Tidak mungkin saja, karena di dunia ini, Finn hidup hanya berdua dengan bayangannya.

Vernon tidak bisa memberikan jawaban, karena itu bukan bagian dari tugasnya. Mungkin, sebentar lagi dia akan benar-benar datang. Namun, Vernon tidak bisa memprediksi, karena dia orang yang sangat-sangat tersembunyi.

Vernon terkekeh dengan senyum miring, tidak yakin akan prasangkanya sendiri. Mana mungkin dia datang hanya untuk bocah dengan IQ rendah? Jelas saja itu akan sangat memalukan untuknya, yang bahkan jarang sekali menunjukkan diri di hadapan anggota RE-STARK.

Finn geleng-geleng kepala. "Senyum-senyum sendiri lo. Gila ya lo?"

Bagi Vernon, mata biru kristal yang sekarang menatapnya tajam, menandakan jika bocah dengan IQ rendah itu sungguh menantangnya. Mungkin, ini juga bisa sedikit mengulur waktu untuk menunggu gadis itu kembali.

Vernon menarik napas pelan, menatap Finn berani dengan wajah santai. Menghadapi bocah ber-IQ rendah macam Finn harus santai, tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Maybe, hanya perlu satu pukulan untuk menjatuhkannya.

"Jika kamu memaksa." Vernon mengangkat bahu, mengambil satu batang rokok, kemudian menyalakannya dengan korek api. "Jangan salahkan aku jika kamu kalah nanti."

Finn berdecih, paling tidak suka jika ada orang menatapnya seperti itu. Pemikiran dan IQ lemah mungkin memang sudah melekat di otak Finn. Namun, jika sudah menyangkut harga diri, Finn tidak akan diam saja dan menjadi tidak berguna.

Finn mengepal kuat kedua tangan, hingga kuku jarinya memutih. Akan Finn buktikan, jika IQ rendah bukan menjadi patokan kekuatannya. Demi harga diri, Finn tidak akan jatuh apalagi mengeluh.

"Gass!" seru Finn lantang dengan wajah mengeras.

Vernon tersenyum simpul. Dugaannya benar, jika Finn tidak lebih dari bocah IQ rendah. Mudah emosi, kurang cerdas dalam berpikir. Yah, paling penting bodoh dan tidak berguna. Senyum simpul Vernon semakin mengembang. Tapi dia istimewa.

Vernon menyesap rokoknya. Asap besar terembus keluar dari mulutnya yang terbuka, mengelilingi sekitar Finn dengan sedikit pekat. Menutup setiap cela untuk pemuda itu bisa keluar.

Finn menengok kanan kiri dengan gerakan waspada. Mencari cela atau lubang kecil yang bisa dijadikan jalan keluar. Namun, hanya ada kabut putih tebal yang meliuk-meliuk, menutup tiap Finn melangkah.

"Daghara, apa kau bisa— Sial! Apa ini!"

Kabut putih menyelimuti tubuh Finn. Membuatnya kesulitan bergerak, apalagi menarik napas. Tiap asap yang berhasil memasuki lubang hidungnya, dada Finn serasa ditimbun beban yang cukup berat.

"Sial! Apa, ini yang Daghara maksud? Lalu, gue harus apa?"

Finn membuka mulut, hampir akan memanggil naga itu. Namun, langsung menutupnya kembali sambil menggeleng pelan. Tidak mungkin melibatkan naga itu, hanya untuk hal yang menurut Finn sepele.

"Oke, Finn! Lo tenang. Pokoknya, yang sekarang ada di mata lo ini cuman ilusi. Lo harus keluar, harus bebas!"

Finn menggertakkan gigi, berusaha untuk tetap fokus disela kabut asap yang membuat pusing mendera kepala. Bahkan membuat perutnya seperti diaduk-aduk, namun untuk memuntahkannya saja tidak bisa.

Finn menggigit bibir bawah sampai berdarah, berusaha untuk tetap terjaga. Memanfaatkan rasa sakit untuk tetap membuat otaknya bekerja, fokus memperhatikan sekitar. Berharap ada celah untuknya keluar.

"Gue, udah nggak kuat. Rasanya, tubuh gue campur aduk!"

Finn nyaris menjatuhkan tubuh. Pusing yang mendera kian parah. Membuatnya kesulitan mengatur napas dengan benar, juga kesulitan memperhatikan sekitar. Karena kabut asap yang semakin sempit, dan pasokan udara yang menipis.

"Nanti kalau kita udah besar, kita akan terus bersama-sama, 'kan? Kamu janji bakal ngelindungin aku?"

Suara perempuan masuk ke telinga Finn. Membuatnya secara tiba-tiba membuka mata dengan napas memburu. Suaranya seperti minuman berkalsium tinggi, membuat tubuh Finn menjadi lebih ringan dan kuat dari sebelumnya.

"Benar juga." Finn tersenyum masam. "Gue bahkan belum nemuin dia. Dan gue udah mau pasrah aja. Padahal, gue udah janji sama dia."

Finn berusaha untuk bangkit disisa tenaga yang ada. Kemudian memejamkan mata, mengatur aliran sihir di tubuhnya agar lebih kuat dan tebal. Begitu panas mulai mendera sekitar organ tubuh, Finn mengulurkan tangan.

Bertepatan dengan tangan Finn yang mengepal, kabut asap langsung menghilang tanpa jejak. Barulah, Finn membuka mata dan tidak lagi menemukan asap-asap itu, kecuali wajah di hadapannya yang nampak terkejut.

"Tidak, mungkin," desis Goldy pelan.

Deon mendekati Goldy dengan gerakan lunglai. "Untuk pertama kalinya, ada orang yang mampu melawan ilusi Master Vernon."

Finn menunduk, meraih kalung berliontin bintang yang melingkar di lehernya. Kemudian mengelus lembut liontin bintang yang menggantung, berharap perasaan rindu ini terbalaskan.

"Maaf," lirih Finn sebelum mengangkat wajah dan menatap Vernon tenang.

Vernon bertepuk tangan dengan senyum, bangga dengan bocah yang baru ia sebut bodoh itu. Hati memang selalu benar dibanding dengan pikiran. Jika hati mengatakan Finn luar biasa, maka otak akan mengatakan Finn yang berotak bodoh. Dan Vernon percaya akan kata hatinya.

"Bagaimana kamu melakukannya?"

Finn tersenyum miring. "Gue punya sesuatu yang buat gue jadi lebih kuat."

Frey bangkit dengan susah payah. "Lo tadi, kenapa?"

Finn mengangkat sebelah alis. "Sama kayak lo tadi."

Frey tersenyum, menepuk sebelah bahu Finn. Bangga dengan sahabatnya yang bahkan lebih kuat dari Frey sendiri. Mungkin, meremehkan kemampuan pemuda itu bukan lagi ide yang bagus.

Vernon menarik napas pelan. "Tapi setelah ini, tampaknya kamu tidak akan lebih bebas lagi, Finn."

Frey mengeraskan rahang. "Berisik! Lo jangan banyak bacot!"

Vernon tersenyum miring sambil geleng-geleng kepala. Untuk waktu singkat ini, biarkan saja Frey berada di samping Finn. Karena setelah ini, Vernon sangat yakin ada yang akan datang.

Frey berdecak. Sepertinya, bersikap santai hanya akan membuang waktu. Apalagi, Vernon nampak lebih santai dan tenang, seolah dapat membaca situasi dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Frey melirik Finn. "Ayo pergi!" Dia memegang sebelah bahu Finn.

Finn sempat mengerutkan kening, bingung harus ikut dengan Frey atau tidak. Namun, sekali lagi ucapan Daghara waktu itu terngiang di kepalanya. Jadi, Finn memberikan anggukan.

"TUNGGU!"

Finn dan Frey tidak jadi melangkah dan berbalik bersamaan. Frey langsung berdecih, tidak ingat dengan gadis itu—yang sedari tadi pergi entah ke mana. Sekarang, perasaan Frey mulai tidak enak.

"Lo tadi ke mana aja?" tanya Finn saat Briel mendekat.

Briel langsung menggenggam pergelangan tangan Finn dan hendak menariknya. Namun, Frey lebih dulu menghadang, melepas paksa tangan Briel.

"Lo pengen gue bunuh?" tanya Frey menatap Briel tajam.

Suara langkah menapak membuat Vernon dengan cepat mundur, sebelum membungkuk sopan. Membiarkan sosok lelaki dengan gagah melewatinya dan berdiri tidak jauh dari Finn.

"Drama sudah harus diakhiri, Finn."

1
Aegis Aetna
aku mampir kakak semangat.
IG: _anipri: Thank you
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!