NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS >>33

Keadaan dilema malam itu membuat Tyas tak bisa segera mengambil keputusan. Tyas memandang ke wajah Billy dan wajah ibunya secara bergantian.

"Nggak usah temui!" ucap Billy.

"Temui dia, basa-basi aja, nggk sopan kalau diabaikan." nasihat Bu Nita.

"Tapi ,Bu..." Billy merentangkan kedua tangannya menghalangi Tyas.

"Ssst,,,!" dia itu bukan orang jahat. Putus cinta bukan berarti silahturahmi harus putus juga." seru Bu Nita sedikit berbisik.

Akhirnya Tyas pun menurut pada sang ibu. Kalau dipikir-pikir memang tak salah ucapan ibunya. Masa lalu adalah bagian dari sejarah perjalanan dan kisah, tak sepatutnya kita memangkas kisah itu hanya demi kepuasan dan ketenangan satu sisi saja. Baik ataupun buruk setiap masa atau pengalaman harus tetap dikenang sebagai tolak ukur penilaian terhadap kedewasaan pribadi.

"Hai,,, ketemu lagi." Tyas memberanikan diri menyapa dan menghampiri Yudas.

"Hai,,, apa kabar?" sahut Yudas terlihat sangat canggung, sangat berbanding terbalik dengan pertemuan sore tadi.

"Hai,mas! Kalau aku, masih inget juga nggak?" Billy pun ikut menyapa dengan ekspresi wajah tak sukanya.

"Oh, hai Billy,,,,,, makin keren kamu ya?" sahut Yudas dengan senyum yang sedikit tertekan.

"Seingatku aku sudah keren dari dulu." Billy benar-benar menunjukkan rasa tak senangnya.

"Ah, iya,,, kamu masih se-humoris itu." Yudas semakin tertekan dengan sikap Billy.

"Apa kabarnya Arum? Masih jalan kah kalian? atau sudah putus? Makanya berani kesini?" Billy semakin berani.

"Ssst, bill!" ujar Tyas sambil menggelengkan kepalanya perlahan memberi isyarat agar Billy tak melanjutkan.

"Aku hanya tak ingin kakak kembali masuk dalam perangkap akal bulusnya. Laki-laki itu sekali pemain, selamanya tetap pemain."

"Billy,,," Bu Nita tampak tak percaya putranya akan semakin berani.

"Baiklah, aku minta maaf, aku yang datang berkunjung terlalu malam, sebaiknya aku pamit dahulu."

"Eh, tapi Nak, maafkan kami,,,,," ucap Bu Nita sungkan.

"Tidak apa-apa,Tante,,, seperti apapun, memang saya yang bersalah. Lain kesempatan saya akan berkunjung dengan cara yang lebih baik." Yudas mengucapkan salam dan meninggalkan kediaman itu dengan dipenuhi rasa kecewa.

"Anak itu benar-benar kurang ajar, memang benar aku pernah melakukan kesalahan, tapi apa iya aku tidak diberi kesempatan untuk memperbaikinya?" lihat saja aku juga akan mencari bukti kamu itu bukan laki-laki yang baik." gumam Yudas.

Sementara itu, perdebatan kecil masih berlanjut di rumah Bu Nita.

"Bil, ibu tahu kamu hanya melindungi kakakmu, tapi tidak seperti itu caranya. Cobalah ingat masa lalu, Nak Yudas juga sudah melakukan banyak hal untuk keluarga kita. Dia tidak segan turun tangan dengan kerepotan kita." Bu Nita menasihati Billy.

"Jadi maksud ibu, aku yang salah? Ibu sudah lupa bagaimana kita juga bingung mencari segala cara agar kakak bisa terlihat ceria lagi?" Billy tak mau kalah.

"Tidak, ibu tidak lupa. Bahkan setiap kali melihat punggung kakakmu berangkat bekerja, hati ibu selalu merasa sakit karena terus mengingat betapa kakakmu merasa terpuruk, betapa jahat si Yudas yang sudah ibu anggap sebagai putra ibu sendiri. Ibu juga kecewa Bill. Tapi mengingat lagi, dia juga pria baik yang sudah banyak kita repotkan semenjak kamu sakit, sewaktu papahmu kecelakaan kerja, ibu perlahan bisa memaafkan dia."

"Jadi ibu ingin Kakak balikan lagi sama si Yudas itu??!"

"Bukan Bill, ibu tidak akan pernah rela hal itu terjadi. Tapi ibu juga tidak mau terlalu jahat padanya. Ibu hanya akan tetap menjaga silaturahmi ini tetap berjalan baik. Itu saja yang ibu mau."

"Ah, sudahlah, pokoknya aku tetap tidak mau kalau Kakak berhubungan lagi sama mas Yudas itu." Billy mengakhiri pertengkaran dan meninggalkan ibunya.

"Sudah ibu, Billy juga tidak sepenuhnya salah. Nanti biar aku yang meluruskan semua." ucap Tyas dengan malas.

"Maafkan adikmu, ya,,,, kamu pasti jadi canggung dan bingung."

"Tidak apa-apa Bu, Yudas pasti bisa mengerti apa yang dimaksud Billy." Tyas tersenyum agar ibunya tenang. "Sekarang, ibu sebaiknya istirahat."

.

.

.

Pagi datang, mentari menyapa kehidupan yang membosankan. Bangun tidur, olahraga sebentar, mandi, sarapan, bercengkerama dengan keluarga, berangkat bekerja, melamun di perjalanan, hingga sampailah pada inti dari kebosanan yang sangat menguras tenaga, berpura-pura tegar melakukan semua keahlian demi selembar nominal.

"Pagi Tama,,,,,," senyum cantik nan mempesona menyambut Tama, tepat di depan lobi perusahaan tempatnya bekerja.

"Pagi." sahutan dihiasi senyuman minimalis tersungging di ujung bibirnya.

"Semalam tidur nyenyak kah?" ujar Siska berusaha mengimbangi langkah Tama.

Beberapa pasang mata yang mendengar ucapan Siska melirik tajam, dengan tatapan penuh curiga. Tama pun tak menanggapi kalimat Siska, dan mempercepat langkahnya, sehingga Siska kerepotan dibuatnya.

"Apa dia pacarnya pak Tama? Cantik, seksi, katanya lulusan luar negri." ucap salah satu pegawai perempuan.

"Harvard. Kitalah apa,,,," sahut yang lain.

"Tapi kenapa Pak Tama seperti menghindarinya?"

"Jaga image dong."

Beberapa staf perempuan terlihat mencibir kedekatan Siska dan Tama. Beberapa yang lain mendukungnya, mengatakan serasi dan sebaginya. Siska yang mendengar kalimat-kalimat pujian untuknya, semakin dibuat besar kepala.

"Lihatlah Tama, semua orang-orang bodoh di tempat ini, mengakui betapa aku sangat mempesona. Jadi aku pastikan kamu akan jatuh ke dalam tanganku dalam waktu singkat." ucapan pongah Siska di depan cermin toilet wanita.

"Wah, ada princessnya pak Tama nih," sahut Nindi, salah satu staf wanita yang tak kalah cantik bila dibandingkan Siska.

"Oh, hai," Siska tersenyum ramah.

"Aku dengar, pak Tama itu duda, tapi masih sangat mengharapkan mantan istrinya, jadi jangan kecewa kalau nanti kamu gamon." ucap Nindi sinis sambil menyisir rambut panjangnya.

Siska menghela nafas dan terdiam sesaat, "Duda bukan masalah, justru akan semakin menantang."

"Hahaha,,,, oke, silahkan berpetualang dengan pria bekas wanita lain." ujar Nindi lalu meninggalkan Siska.

"Haaah?!! Putra sialan! Masa iya Tama duda??!! Dih kurang ajar tuh putra, masa aku harus mendekati duda? Duda gamon lagi,,, iiiuuhhh" gumam Siska sambil berjalan menuju meja kerjanya.

"Eh, mbak Dewi, aku boleh nanya nggak?" Siska mulai terganggu dengan ucapan Nindi.

"Iya, ada apa mbak Siska?" sahut Dewi ramah.

"Apa benar, Tama itu duda?"

"Haah?! Gosip darimana itu mbak? Saya kok malah baru dengar."

"Tadi senior Nindi yang bilang." Sahut Siska polos.

"Hahaha,,,, mbak Siska dikerjai itu sama mbak Nindi. Setahu saya, pak Tama itu belum pernah menikah. Tapi ya nggak tahu juga sih, pak Tama kan sangat tertutup."

"Ah, kalian kan staf yang dekat sama Tama, masa nggak tahu?"

"Kami dekat karena urusan pekerjaan mbak Siska, urusan pribadi bukan ranah kami." jawab bijak dari mulut Dewi.

"Ya sudah, aku cari tahu sendiri."

"Anak baru jatuh cinta juga sama ketua timnya?" staf dari divisi lain yang kebetulan mendengar percakapan Siska dan Dewi menyahut.

"Memangnya kenapa?"

"Asal tahu saja. Sainganmu banyak. Bukan cuma para wanita di tempat ini, tapi saingan paling berat itu para pria."

"Haah? Apa maksudnya?"

...****************...

To be continue...

1
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
Kustri
jgn lebay" thor, agak males baca'a
𝒀𝑶𝑺𝑯: beda genre boz, terlalu lebay ya? nggk dapet feel-nya memang.🙏😁
total 1 replies
Kustri
scroll
tetep👍
Kustri
obrolan unfaedah, ky tama...maaf lewat aja
anggita
Melu ng👍like ae yo Thor, mugo novelmu sukses👌.
𝒀𝑶𝑺𝑯: terimakasih 4 boomlikenya. terimakasih doa biar suksesnya.
lain kali kalau nggk baca nggk perlu kasih like.
aku nulis buat kesenanganku sendiri, juga buat yg mau baca.
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Jun pinter masak ya 🤔👍
Marlina Bachtiar
Harus di pijitin tuh 🤣
Marlina Bachtiar
jangan" Siska yg nelpon 😔
Marlina Bachtiar
Jangan suka bicara sendirian apalagi sepanjang jalan 🤭🤣
Marlina Bachtiar
perhatian sekali ya Tama 🤭💕
Kustri
nama tama jd inget karya sephinasera,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!