Pesona Sang Majikan

Satu kata yang tak bisa di ungkapkan oleh Zara yaitu rasa patah hati yang tak bisa di tahan oleh air mata lagi, padahal di hadapannya saat ini bukanlah Virza melainkan sang majikan yang baru saja bertemu untuk pertama kalinya, mata Zara mulai berbinar melihat pesona sang majikan ada di hadapannya, namun sinarnya matanya mulai surut ketika Lingga menghampirinya Xavier dan tersenyum bahagia di depan singgasana

Berbeda dengan Xavier, ia menatap Lingga dengan rasa yang dingin bahkan ia pun melirik Zara dengan tatapan pilu seolah hatinya ingin bicara kalau ia tak pernah menginginkan pertunangan terpaksa ini. Tapi Xavier tahu Zara tak mengenalinya sebagai Xavier, jadi Xavier berpikir jika Zara tak mungkin merasakan sakit hati karena dirinya bertunangan dengan wanita lain.

"Entah kenapa melihat mereka bertukar cincin seperti ini, rasanya hatiku sangat sakit sekali, dia bukan Virza tapi pesona dia mirip sekali dengan Virza." Batin Zara

"Zara, kamu jangan terpikat pada pesona sang majikan kita ya. Dia sudah resmi menjadi milik Bu Lingga." Ucap Mila

"Ish! Apa sih kamu ini mana mungkin aku terpesona sama orang yang baru saja aku ketemu." Ucap Zara

"Aneh kamu! masa baru pertama bertemu majikan kita padahal kamu sering di lewati dia saat kamu sedang bekerja. Apa kamu tidak menyadarinya?"tanya Mila

"Aku sibuk di dapur mana mungkin aku memperhatikan orang yang berlalu lalang di depan mata aku." Ucap Zara

"Akh, sudahlah lebih baik kita nikmati saja acara pertunangan majikan kita yang tampan itu. Aku saja cemburu melihat mereka." Ucap Mila

"Aku males ikut acara seperti ini, lebih baik aku kembali ke dapur saja ya?" tanya Zara

"Oalah, harusnya kamu senang dong kita dapat makan gratisan, eh ini malahan kamu ingin bekerja." Ucap Mila

"Lebih baik aku kerja dari pada harus melihat mereka." Ucap Zara

"Bilang saja kamu itu sirik liat mereka mesra, atau jangan-jangan kamu cemburu lagi." Celetuk Mila

"Jangan asal bicara kamu! mana mungkin aku bisa cemburu sama majikan baru kita itu." Elak Zara

"Eh, jangan salah pesonanya sangat dahsyat menggetarkan hati aku juga." Celetuk Mila

"Berlebihan kamu! sudah ya,"Ucap Zara dengan melambaikan tangannya

Mila hanya bisa menggelengkan kepalanya," awas saja kamu sampai jatuh cinta sama pesona sang majikan."

Zara yang mendengar perkataan Mila pun kini menoleh kembali ke belakang

"Tidak mungkin, aku ini tidak akan mudah untuk kembali jatuh cinta sama pria mana pun kecuali-" Ucap Zara terpotong karena sudah malas untuk berdebat dengan kawannya.

Zara pun berlari cukup kencang untuk pergi dari ruangan tersebut, hingga ia pun tak sengaja menabrak dirinya pada seorang pria

"Hei, hati- hati dong kalau jalan." Ucap pemuda itu.

"Maaf, aku terburu-buru." Ucap Zara

"Zara, kok kamu di sini?"tanya Leon

"Leon? ngapain kamu di sini juga?" tanya balik Zara

"Aku di undang oleh sepupuku untuk menghadiri pesta pertunangannya." Ucap Leon

"Jadi kamu kenal sama majikan bos ku?"tanya Zara

"Iya, dia bernama Xavier Octavianus Kertajaya, sepupu aku. Kamu kenal?" tanya Leon

"Tidak, aku baru bertemu dengannya hari ini karena selama bekerja aku berada di bagian dapur." Ucap Zara

"Ya ampun, bos sendiri kamu tidak pernah mengenalnya?" tanya Leon

"Iya, maklum saja dong aku ini bagian di dapur. Aku mana sempat ke ruangan majikan." Ucap Zara.

"Yasudah, ayo aku kenalkan pada sepupuku saja. Dia baik kok." Ucap Leon

"Tidak usah Leon, aku mau kembali bekerja di dapur." Ucap Zara

"Ayolah, ikut aku dulu sebentar karena niat aku baik. Terlebih lagi kamu masih ada hutang budi mengenai bukti rekaman suara itu kamu jadi terbebas dari fitnah." Ucap Leon

"Oke, baiklah. Aku akan menuruti semua permintaan kamu kali ini." Ucap Zara

"Gua harus bicara sama Xavier, gua ingin dia membebaskan Zara dari hukumannya." Batin Leon

*****

ara pun di tarik paksa oleh Leon untuk segera menghampiri Xavier dan Lingga

"Hai, my brother. apa kabar?" tanya Leon

"Hei, sepupuku. Leon! terima kasih sudah datang ya ke acara tunangan ini." Ucap Xavier

"Iya, pasti datang tapi gua ada permintaan khusus buat lu, boleh tidak?" tanya Leon

"Permintaan khusus apa?"tanya Xavier

"Gua ingin lu bebasin hukuman wanita yang gua cintai yang sedang bekerja cuma-cuma di sini." Ucap Leon

"Siapa yang lu maksud?"tanya Xavier

"Namanya Zara, dia bekerja paruh waktu secara cuma-cuma di sini karena tempo hari pernah melakukan kesalahan fatal, ia tak sengaja menjatuhkan semua pesanan catering kepada tamu yang di sana. Jadi apa bisa lu membantu gua untuk membebaskan dia bekerja di sini?" tanya Leon

"Maaf, bukan wewenang gua untuk tidak mempekerjakan dia. Tapi Daddy Jimmy yang berwenang dalam memutuskan dia untuk berhenti bekerja di sini." Ucap Xavier

"Oke!" Geram Leon

"Ya, Allah cobaan apa yang gua hadapi ini. Gua harus menguatkan diri ternyata sepupu gua ini sangat menyebalkan tidak mau menolong sama sekali, terpaksa gua harus bicara langsung pada om Jimmy." Batin Leon

"Ternyata sepupu gua menyukai Zara juga sampai Leon ingin jadi pahlawan kesiangan bagi Zara. Kurang ajar!! Nggak akan gua biarkan siapa pun juga boleh mendekati Zara seperti ini." Batin Xavier

Kedua hati mereka berperang karena tak menerima satu sama lain, sedangkan di sisi lain Zara yang melihat mereka berdebat hanya bisa diam seribu bahasa tanpa bicara apa pun karena merasa tak ingin ikut campur dalam urusan keluarga mereka meskipun Leon sedang memperjuangkan hak kebebasan Zara, tapi menurut Zara apa yang di katakan sang majikan sangatlah benar karena yang berwewenang sepenuhnya hanyalah Daddy Jimmy, dialah ujung tombak yang bisa memberikan Zara kebebasan

Xavier bisa saja membebaskan Zara dengan cara memohon pada sang Daddy, namun ia tak ingin melakukan semua itu karena tak ingin berjauhan dengan Zara, ia ingin selalu dekat dengan Zara meskipun dari pantauan kamera pengintai yang ia sudah khusus siapkan untuk memantau Zara

Xavier merasa gusar akan tindakan yang di lakukan saudara sepupunya, ia merasa cemburu dan tersaingi, maka dari itu Xavier akan bertindak untuk menjadi Virza kembali untuk mendekati Zara karena Xavier yakin jika dia menjadi Virza maka tak akan ada jarak lagi di antara mereka berdua. Terlebih lagi saat ini Xavier sudah menjadi tunangan Lingga otomatis Zara tidak akan pernah mau menerimanya.

Bersambung ..

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...