NovelToon NovelToon
BURN OUT

BURN OUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

JLEEEB!!!!

Hie Yang melempar pisau secara sembarangan dan tepat menancap di paha kanan petugas In Hae.

"Aku rasa sudah cukup, aku harus mengurus dua rekan perempuanmu di tempat lain." ujar Hie Yang dan berjalan dengan santai. "Ah, rayakan juga kegagalan kalian menangkapku, aku sudah meninggalkan kopi yang aku buat dengan tanganku sendiri, disana aku meramu dengan perbandingan latte dan sedikit pestisida 2:1."
(cut chpt 54)

Berbagai macam peristiwa pembunuhann misterius terjadi secara beruntun, dengan bukti dan jejak yang berbeda.

Mampukah polisi dan para detektif bekerja sama untuk mengungkap motif dan siapa dalang dari pembunuhann tersebut?

𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟.
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑜𝑘𝑜ℎ, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡, ℎ𝑎nya merupakan kebetulan yang tidak disengaja.
salam author Yoshua.
-semoga semua berbahagi-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURN OUT >>>>27

Petugas ill Hwa memacu kemudinya menuju Rumah Sakit. Semua petugas terdiam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Semua fokus mengulang lembaran-lembaran ingatan tentang kasus rumit yang sedang mereka hadapi.

Sabtu, 21 Maret 2020

Pukul 14.00

Ketiga petugas sampai dilobi rumah sakit. Berjalan tegap dan tegas menuju ruangan dimana para penyidik yang terluka dirawat secara khusus.

"Siap, pak!" sambut petugas polisi yang berjaga memberi hormat, ketika melihat kedatangan ketiga petugas penyidik menghampirinya.

"Semua baik-baik saja? Tidak adakah hal yang perlu diwaspadai?" ujar petugas In Hae.

"Semua aman Pak, silahkan masuk." sahut polisi jaga itu.

"Terimakasih." sahut ketiga penyidik bergantian masuk ke dalam ruangan ketua Han.

Dalam ruangan khusus itu, terbaring dalam ranjang secara berjajar, ketua Han di paling ujung kanan, kemudian petugas Ahn di tengah, dan paling ujung sisi kiri ada petugas Dak Ho.

Ketua Han tampak membaik, sedang berbincang dengan putri cantik semata wayangnya, Na Hee. Sedangkan petugas Ahn, terlihat masih tertidur, duduk sendirian. Dan di paling ujung, petugas Dak Ho pun tertidur dengan saudara kembarnya, Jang Hyun Hee duduk disamping ranjangnya sambil membaca buku.

Melihat kedatangan tiga orang penyidik kedalam ruangan itu, Na Hee dan Hyun Hee bangkit menyambut ketiga petugas.

"Kalian...." ucap lemah ketua Han.

"Maafkan kami yang datang terlambat, Ketua." ujar petugas In Hae.

"Hmm,,, kalian masih hidup itu sudah bagus. Aku pikir kalian sudah habis tertembak." kalimat ketua Han begitu lirih, menahan rasa haru saat melihat anak buahnya tampak baik-baik saja.

"Na Hee... Maafkan kami." sapa petugas Bae.

"Tidak apa-apa Eonnie... Semua sudah resiko pekerjaan yang ayah pilih." jawab Na Hee dengan senyum manis khas nya.

Petugas ill Hwa menyapa kedua rekan lainnya. Melihat kondisi kedua rekannya yang terlihat sangat nyaman tertidur.

"Apa dia sudah bisa makan?" petugas ill Hwa menghampiri Hyun Hee.

"Sudah. Sekali tadi pagi." jawab Hyun Hee sopan.

"Dia merengek tidak?" petugas In Hae ikut bertanya.

"Sunbae... " Hyun Hee memberi hormat pada seniornya waktu di sekolah menengah. "bukan hanya merengek, tapi sangat manja."

"Dimana petugas Kwang? Dia yang menyuruh kita cepat, tapi dia malah tidak ada." ujar petugas In Hae.

"Kwang sedang melihat tersangka, di kamar sebelah. Coba kamu ikuti." sahut petugas Ahn dengan mata terpejam.

"Kalian benar-benar berisik!!" petugas Dak Ho pun ikut menyahut.

Seketika suasana menjadi riuh oleh gelak tawa. Pasien-pasien yang terbaring pun ikut terbahak sambil menahan rasa nyeri dibeberapa bagian tubuhnya.

"Diam kalian semua!! Aku harus pura-pura tertidur, agar tidak melihat kanan dan kiri ku ada yang menjaga." kelakar petugas Ahn enggan membuka matanya.

"Hahaha... ahjussi!! bukannya tadi aku juga yang siapkan makan buat ahjussi!!" canda Na Hee.

"Ooeh!! Sudah kubilang jangan panggil aku ahjussi, aku tidak setua itu." Rajuk petugas Ahn. "Ayahmu saja yang terlalu cepat menikahi ibumu."

"Dih, mana bisa begitu. Kalian semua kawan ayahku, sudah seharusnya aku memanggil kalian ahjussi." kelakar Na Hee.

"Hya!! Aku juga kawan ayahmu! Tapi aku yakin usia kita hanya beda 2 atau 3 tahun saja." petugas ill Hwa menyahut.

"Hahahahaha..... " ketua Han tertawa terbahak sambil memegangi bagian perut bawahnya.

"Kalian ini!! lihat hasil pemeriksaan dokter ini." petugas Kwang Hee masuk membawa berkas yang ia terima dari dokter.

"Apa ini?" sahut petugas In Hae.

"Berkas milik Sam Uk. Pelaku penembakan ketua Han." jawab petugas Kwang Hee.

"Sam Uk?!! Bukankah dia atlet golf?" ketua Han terperanjat kaget.

"Benar ketua. Entah ada apa dengan para atlet. Mereka seperti telah dicuci otak oleh organisasi tertentu." petugas Kwang Hee menjelaskan.

"Mati otak??!" seru petugas ill Hwa.

"Hmm. Begitu vonis dokter." jawab petugas Kwang Hee.

"Aaaah... Lolos lagi petunjuk kita." petugas In Hae merasa geram.

"Sewaktu aku mengejar si topi hitam, aku pun seperti mengenal postur tubuhnya,hampir mirip Park Nam Ji. Tapi aku juga tak yakin." ujar petugas Dak Ho.

"Aku sama sekali tidak mengenal satupun dari komplotan yang menyerang kita di rumah besar itu." sahut petugas Ahn. "Tapi, diantara beberapa penjaga yang berdiri di tangga, disekeliling pemimpinnya, aku juga melihat siluet postur tubuh Park Nam Ji."

"Wah, benar-benar rumit. Park Nam Ji seperti ada lebih dari satu. Aku bahkan bertemu Park Nam Ji di dekat rumah Hong Dang Seok. Tapi aku kehilangan jejak karena aku terlambat mengenalinya." sahut kecewa petugas Bae.

"Kita kumpulkan lagi semua bukti. Kemana Ha Yoon?" tanya Ketua Han.

"Sedang ke bagian forensik." jawab petugas Bae.

"Na Hee, belikan ayah air mineral dibawah!" ucap ketua Han pada sang putri.

"Hyun Hee, temani Na Hee."petugas Dak Ho pun meminta saudara kembarnya untuk membelikannya beberapa benda.

"Tutup pintunya dan kunci, ill Hwa berjaga." ucap ketua Han.

Semua petugas beralih ke mode serius. Semua menempatkan diri di posisi siap.

"Aku mulai dengan apa yang aku ingat. Bae, siap mencatat." ujar ketua Han.

"Baik, Ketua." sahut mantap petugas Bae.

"Di dua bangunan yang kita periksa, ada kesamaan. Keduanya memiliki ruang rahasia, dan jalan pintas untuk melarikan diri. Dan di kedua bangunan, memiliki titik tanda, berupa kilau pantul cahaya, yang hanya bisa dilihat dari tempat dengan koordinat tertentu." ketua Han memulai rapat darurat.

"Titik pantulan cahaya?" petugas Bae berusaha mengingat sesuatu.

"Benar! Meski aku belum sempat melihat bagaimana cara mereka memasang, dan fungsinya apa untuk mereka. Namun menurutku, itu salah satu cara mereka Berkomunikasi antara satu dgn yg lain." lanjut ketua Han.

"Sebentar! Itu semacam titik cahaya yang hanya bisa dilihat dari satu titik, kilau cahaya di atas atap kah yang ketua maksud?" ujar petugas ill Hwa.

"Benar!" sahut singkat Ketua Han.

"Itu artinya, persembunyian mereka selanjutnya, pasti juga memiliki ciri khas yg sama." sahut petugas Bae. "Aku melihat kilau cahaya di atap Hong Dang Seok."

"Selidiki itu, dimana dipasang, dan apa Kilauan itu." seru ketua Han.

"Hati-hati, mereka lebih teliti." sahut petugas Dak Ho. "di daerah yang mereka kuasai, sepertinya mereka memasang semacam alarm di suatu tempat dan membuat mereka bisa tahu ada orang asing yang memasuki area mereka."

"Maksudmu?" tukas petugas In Hae.

"Waktu aku tertangkap, ada semacam bunyi alarm, dan membuat salah satu dari mereka segera melihat kedatangan kalian. entah mereka memasang sensor itu di mana, tapi ada semacam suara sirine sebagai tanda ada orang asing memasuki wilayah mereka." imbuh petugas Dak Ho.

"Berhenti semua! Ada yang datang!" ujar petugas Ill Hwa yang berjaga di pintu.

...****************...

To be continue.....

1
Kustri
makin penasaran
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
apa ini kerjaan si pria psikopat?
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aku juga penasaran sih, kok isoo ngono loohh
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aisshh kepancing juga
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kenapa bacanya jd ikutan tegang sih
Mira NR
ketua Han memang jempolan.👍👍👍👍
𝒀𝑶𝑺𝑯: authornya nggk dipuji?🥺
total 1 replies
Mira NR
petugas Kwang🥺
Mira NR
park nam ji muncul🤔
Shin Hie yang juga penjahat🤔
mumet Thor.
tapi seru.
Mira NR
ealah.../Speechless/
Mira NR
sik-sik,, aku belum paham Thor. Shin Hie yang penjahatnya, kok tiba2 bunuh diri 🤔
Mira NR
jadi namanya Shin Hie Yang.
susah2 sekali namanya Thor.
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
duuh semoga saja mereka berhasil menemukan petunjuk,biar nggak berlarut-larut kasusnya,kasian para petugas sampai semuanya terluka 😔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
bang up lagi dong🤭 pas seru2 nyaa ini, jangan ada gantungan diantara kita 😂😂😂 sehat2 disana,cepetan balik , kangen sama jailnya bang yosh 😂😂
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️: ditunggu baang 🤭😂
𝒀𝑶𝑺𝑯: siap. 😁😁
total 2 replies
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
dari awal aku kok malah curiga sama ketua Gwang... tapi sepertinya dia ada di pihak ketua Han 😅 ternyata dugaan ku salah ya 😋
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️: hooh,habis banyak yg mencurigakan siih/Facepalm//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯: kena prank lagi ya?/Blush/
total 2 replies
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
semoga segera ada bantuan datang,bahaya kalo sampai ketahuan
kira2 siapa ya orang yg ada dipinggir kolam renang 🤔🤔
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
hiiih bikin gemes, bukannya bantuin kasus biar cepat selesai malah nyari keuntungan untuk diri sendiri 🙄🙄😩 lagian harta Karun nya apaan sih, sampai tega mempersulit teman2 nya sendiri saat proses penyelidikan 🤦
ꪶꫝ𝐀⃝🥀🍁senjaᴳ᯳ᷢᏦ͢ᮉ᳟ଓε⒋ⷨ͢⚤❣️
ooh ternyata begitu.... Park Yun Seo memang terlibat,tapi bukan jadi bagian dari komplotan penjahat, melainkan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan 😩🤧
Mira NR
go/Determined//Determined//Determined/
Mira NR
nah kan,,, ini pasti salah satu pelaku.
Mira NR
petugas patroli ini memang mencurigakan.🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!