NovelToon NovelToon
Ditalak Sebelum 24 Jam

Ditalak Sebelum 24 Jam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:34.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Apa yang kamu rasakan, jika pernikah impian yang kamu gadang gadang akan menjadi first and last marriage, ternyata hanya bertahan kurang dari 24 jam?

Kenyataan pahit itulah yang sedang dirasakan oleh Nara. Setelah 8 tahun pacaran dan 6 tahun dilalui secara LDR, Akhirnya cintanya dengan Abi berlabuh juga di bahtera pernikahan.

Kejadiaan memilukan itu mempertemukan Nara dengan pemuda bernama Septian. Pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa berpikir logis. Dia menghabiskan waktu semalam bersama Septian hingga mengandung janin dari pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKRAR TALAK

Nara mengemasi barangnya maupun milik Abi. Memasukkan kedalam koper dan memastikan tak ada yang tertinggal dihotel. Dia tak punya banyak waktu, dua jam lagi, harus terbang ke Jepang.

"Tiket, paspor." Gumam Nara sambil memastikan dua benda itu ada ditas slempangnya. Setelah yakin semuanya siap, dia menghampiri Abi yang duduk disofa.

"Sayang, yuk buruan," ajak Nara. Dia tak mau sampai ketinggalan pesawat.

Abi tak bergeming, pria itu terlihat fokus menatap ponselnya. Nara yang tadinya sedikit kesal karena Abi tak membantu berkemas, sekarang makin kesal lagi karena dicuekin.

Sejak keluar semalam, Abi memang sedikit aneh, setidaknya itu menurut Nara. Pria itu lebih banyak diam, termenung dengan tatapan kosong. Seperti seseorang yang sedang memiliki masalah berat.

"Bi." Nara menepuk pelan bahu Abi. Hanya pelan, namun mampu membuat pria itu terjingkat kaget.

"Kamu kenapa sih? Kamu kayak punya masalah gitu?"

"Gak ada kok," sahut Abi sambil tersenyum. "Udah selesai semuanya?" tanyanya sambil menoleh kearah dua koper yang telah Nara siapkan.

"Udah," sahut Nara malas. "Yuk buruan check out. Sarapan di bandara aja. Takutnya macet dijalan. Jangan sampai kita ketinggalan pesawat."

"Ya udah Ayok." Abi menyimpan ponsel kedalam tas kecil yang ada disebelahnya lalu bangkit.

Keduanya meninggalkan kamar untuk melakukan check out. Sementara Abi mengurusi check out, Nara memilih menunggu di sofa lobi, membalas beberapa ucapan selamat teman-teman di medsos.

Abi gelisah karena Arumi tak bisa dihubungi sejak dini hari tadi. Ponsel wanita itu tidak aktif. Setelah menyelesaikan urusan di meja resepsionis. Ponsel Abi berbunyi, saat dia cek, ternyata pesan dari Arumi. Wanita itu mengirimnya sebuah gambar.

Deg

Jantung Abi serasa copot. Arumi mengirim foto dirinya yang sedang berdiri dipinggir rooftop hotel. Sepertinya, wanita itu benar benar nekat.

Disaat tubuh Abi masih gemetaran. Ada VC masuk dari Arumi. Buru buru Abi menekan tombol hijau.

"Bi," sapa Arumi sambil tersenyum getir.

Mata Abi membulat sempurna. Apa yang dia lihat saat ini, persis dengan di foto yang baru dikirim Arumi. Wanita itu sedang berada di rooftop sekarang. Hanya terlihat hamparan langit biru dibelakang Arumi.

"Rum jangan gila," pekik Abi tertahan. Sudut matanya melirik Nara, memastikan wanita itu tidak melihat.

"Selamat tinggal, Bi. Aku sayang kamu, sayang banget," tutur Arumi dengan mata mulai berkaca-kaca.

Arumi mengarahkan kamera ke perutnya. "Seperti yang kamu mau," lanjutnya sambil mengelus perut yang masih tampak rata. "Kami berdua akan segera lenyap dari hidup kamu, dari dunia ini."

"Enggak, jangan nekat. Jangan lakukan itu Rum," Abi makin panik.

Nara yang duduk disofa dibuat bertanya tanya dengan ekspresi Abi. Dengan siapa Abi VC, kenapa wajahnya seperti sangat cemas.

Tak ingin terus penasaran, Nara bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Abi.

"Selamat tinggal, Bi. Semoga kamu bahagia bersama Nara."

"Jangan Rum, jangan lakukan itu. Tunggu gue, gue bakalan ke rooftop sekarang. Gue bakalan tanggung jawab. Gue akan nikahin lo."

Deg

Tanggung jawab? nikah? Ada apa ini?

"Apa maksud ucapan kamu Bi?" Tanya Nara yang tak sengaja mendengar perkataan Abi yang sedang melakukan VC entah dengan siapa..

Abi terkejut melihat Nara yang ternyata berdiri tak jauh darinya. Tapi dia tak ada waktu untuk menjelaskan apapun, Arumi lebih penting saat ini.

"Maaf Ra, gue harus pergi." Abi berlari secepat kilat menuju lift. Lima detik, sepuluh detik, Nara masih mematung. Dia masih belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Melihat pintu lift terbuka, Abi segera masuk. Nara yang masih bengongpun seperti langsung tersadar. Dia berlari mengejar Abi. Tapi sayangnya dia terlambat, pintu lift terlanjur tertutup.

Kalau tak salah, dia mendengar Abi berkata rooftop. Apa pria itu kesana sekarang?

Rooftop

Begitu lift terbuka Abi segera keluar. Tapi itu bukan di rooftop melainkan lantai paling atas. Abi masih harus menaiki tangga darurat menuju rooftop.

"Arumi," teriak Abi saat melihat Arumi berdiri ditepi rooftop. "Jangan gila," lanjutnya sambil berlari ke arah Arumi.

"Gak ada gunanya aku hidup lagi Bi. Aku tak mampu hidup tanpa kamu," ujar Arumi sambil menangis tergugu.

"Jangan nekat," Abi menarik tangan Arumi agar lebih ketengah. Memegang kedua bahu wanita itu dan menatapnya lekat lekat. "Gue akan tanggung jawab. Kita akan menikah."

Arumi melepaskan tangan Abi sambil menggeleng. "Enggak Bi, aku gak mau jadi yang kedua. Dan aku yakin, Nara juga tak mau dipoligami. Biar aku pergi saja. Aku orang ketiga disini. Jadi, aku yang harus tau diri." Arumi kembali berjalan ke pinggir tapi segera ditarik kembali oleh Abi.

"Jangan gila. Aku akan tanggung jawab," bentak Abi sambil memeluk Arumi.

"Tapi bagaimana dengan Nara. Aku gak mau dipoligami."

Kepala Abi pusing. Arumi tak mau dipoligami. Dan dia yakin Narapun juga tak akan mau, karena pada dasarnya, tak ada wanita yang mau dipoligami meski itu dengan sahabatnya sendiri.

"Kamu gak bisa egois, kamu harus pilih salah satu dari kami." Lirih Arumi sambil memukul mukul dada Abi. "Jika kamu milih Nara, aku dan anak ini akan menghilang selamanya. Tak akan pernah mengganggu kalian lagi. Tapi jika kamu milih aku, ceraikan Nara sekarang juga."

Pilihan yang sangat berat bagi Abi. Tapi dia tetap harus memilih. "Beri aku waktu, kita cari solusi sama sama," bujuknya

"Enggak, aku gak mau," teriak Arumi sambil menggeleng cepat. "Kalau kamu gak putusin sekarang, berarti kamu milih Nara." Arumi berusaha melepaskan diri dari pelukan Abi.

"Gak seperti itu Rum." Abi mengeratkan pelukannya. Tak mau Arumi sampai terlepas. Bisa bisa wanita itu langsung nekat terjun bebas.

"Lepas Bi, emang sebaiknya aku mati saja. Masalah akan kelar. Kamu dan Nara akan hidup bahagia." Arumi terus meronta ronta agar terlepas dari pelukan Abi.

"Jangan gila, Rum. Bunuh diri itu dosa besar."

"Apa kamu pikir menggugurkan kandungan juga bukan dosa besar? Itu juga tindak pembunuhan Bi." Arumi menangis histeris.

"Apa maksudnya ini?" seru Nara yang baru sampai dirooftop. Dia melihat Abi yang sedang memeluk Arumi. "Menggugurkan kandungan? siapa yang hamil?" tanya Nara dengan suara bergetar. Kenapa perasaannya tidak enak. Tadi dia mendengar Abi bilang akan tanggung jawab, dan sekarang Arumi bilang menggugurkan kandungan. Apakah ini saling berkaitan?

"Maafkan aku, Ra." Lirih Arumi sambil melepaskan diri dari pelukan Abi.

Dengan kaki gemetar, Arumi berjalan menghampiri Nara. Wanita itu tiba tiba bersimpuh dikedua kaki Nara.

"Maaf Ra, maafin gue." Arumi menangis sambil memegang kedua kaki Nara.

"Ada apa ini Rum?" Tanya Nara sambil berusaha berfikir positif.

Abi menyeka air matanya lalu mendekati kedua wanita itu. Dia membantu Arumi bangun lalu menggenggam tangannya.

"Maafin kami, Ra," Abi ikut bicara. Arumi menatap Abi, apa ini artinya Abi memilihnya?

"Apa yang sebenarnya terjadi Bi?" tanya Nara dengan mata berkaca kaca. Permintaan maaf, dan genggaman tangan mereka, menunjukkan jika ada sesuatu.

"Arumi hamil anak gue."

Deg

Nara bagai tersambar petir. Mendung dimatanya seketika berubah menjadi hujan. Tangis Nara pecah. Lututnya terasa lemas seperti jelli. Dia tak mampu lagi berdiri, tubuhnya seketika ambruk dilantai rooftop.

"Kami tahu kami salah. Tapi anak dalam kandungan Arumi tidak salah. Dan dia lebih butuh aku daripada kamu."

Nara merasakan dunia seperti berputar. Kepalamya terasa berat. Dadanya sesak seperti terhimpit sesuatu yang besar dan berat.

"Maaf Ra. Dengan terpaksa kita harus mengakhiri pernikahan ini."

Nara mendongak menatap Abi. Tak percaya jika Abi akan mengatakan hal itu. Mengakhiri? Bukankah baru dimulai?

"Detik ini juga. Aku jatuhkan talakku padamu."

Ini hanya mimpikan? tolong bangunkan aku jika ini mimpi. Mimpi ini terlalu buruk.

Tapi tidak, ini nyata, bukan mimpi. Dia sudah ditalak oleh Abi, oleh pria yang baru menikahinya kemarin pagi.

"Sekali lagi, aku minta maaf. Aku harus bertanggung jawab pada Arumi."

Nara melihat jam ditangannya, 8.30 am. Itu artinya, belum genap 24jam dia dan Abi menikah. Tapi statusnya sebagai istri Abimana, sudah berakhir. Sekarang dia janda, ya seorang janda. Janda yang bahkan belum merasakan bagaimana indahnya malam pertama. Menjanda sebelum dia digauli suaminya.

"Belum 24 jam Bi." Nara menangis sambil tertawa. Apakah dia sudah gila? Ya, gila karena perubahan status yang begitu mendadak. Bahkan di KTP, statusnya masih belum kawin, belum dirubah menjadi kawin.

"Maaf Ra." Abi menarik tangan Arumi pergi dari tempat itu. Meninggalkan Nara yang masih terduduk dilantai sambil menangis dan tertawa bersamaan.

Kenapa takdir bisa selucu ini. 8 tahun pacaran, tapi menikah tak sampai 24 jam.

1
family megantara
untuk yang kesekian awak khatam karya mu k🥰🥰🥰
Nurul Islamiati
Luar biasa
Adila Ahmad
bgus
Euis Maryam
ah greget maunya langsung ada karma
Melani Sunardi
bawa teman lama yang baru ketemuan lagi kepasar malam, syok dia. harganya murah meriah mobil penuh.
memang ya orang biasa ke mall pastinya bingung. tapi pastinya kesenangan juga.....
Melani Sunardi
Luar biasa
Nnk Ftr
lahiran normal itu ternyata nagih 😅 sakit tp bntran doank 😅
Melani Sunardi
Ga apa Nara...... bukan kamu yang salah.... jodohmu bukan Abi....
Amriani
Lumayan
nnk pw
sll bawa berarti dh siap2. tokoh cow nya kok kyk gini ya. mau berhenti baca tp penasaran sama akhirnya
aryuu
luar biasa
Dina Okta.eryanti
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Henny Saraswati
bagus ceritanya,,,dah baca tuk kesekian kalinya /Heart/
Dcy Sukma
Luar biasa
Mar Tia
😆😆😆😆😀😀🤣🤣🤣
Sariroti Coklat
mon maap aku mundur. ga respect sama cwo begini
gak deh baru jumpa udah ngajak maksiat. apa bedanya lu nara sama merekaa
padahal nikahnya bisa dibatalin karna blm tersentuh
Sariroti Coklat
one night stand?
✨️ɛ.
thankyou, thor.. ceritanya keren, keren, keren! 🫶🏻
alurnya bagus, penokohannya bagus en gak bikin kita terlalu halu, pemilihan kata²nya juga bagus, walau tergolong novel ringan tapi othornya berhasil "ngenakin" cerita, jadi tidaklah membosankan.. 🫰🏻
sukses ya, thor.. semangat terus dlm berkarya! 💖
yutantia 10: Aamiin, makasih doanya
total 1 replies
Nicko Putra Jelita
Luar biasa
Nicko Putra Jelita
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!