NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku

Malam yang terlalu larut, suara hujan juga masih terdengar. Sepasang suami istri yang sedang tertidur dengan saling berpelukan. Kenyamanan keduanya saling melengkapi dalam tidurnya ini. Sampai suara dering ponsel membangunkan mereka. Zayyan langsung meraih ponsel di atas meja dan menatap nomor ponsel yang menghubunginya malam-malam begini. Dia terbangun masih dengan wajah yang mengantuk. Segera mengangkat telepon itu.

"Hallo"

"Saya dari pihak kepolisian, menemukan jika Pengacara Lin mengalami kecelakaan. Dan sekarang sedang di bawa ke rumah sakit"

Wajah Zayyan yang tadinya masih begitu mengantuk, sekarang berubah menjadi terkejut. Kantuknya seolah hilang dalam sekejap. "Apa? Baik, saya akan segera datang kesana"

Nara yang masih mengumpulkan nyawanya, langsung merasa bingung dengan suaminya yang terburu-buru turun dari atas tempat tidur dan berlalu ke ruang ganti. Nara segera bangun dan terduduk di atas tempat tidurnya. Ketika melihat suaminya sudah keluar dari ruang ganti sudah mengganti pakaiannya.

"Sayang, mau kemana?" tanya Nara.

Zayyan langsung menghampiri Nara, dia mengecup kening istrinya dengan lembut. "Sayang, aku harus ke rumah sakit sekarang. Lin kecelakaan, barusan polisi yang mengabari aku. Tapi, kamu jangan dulu beritahu Laras, aku takut dia malah panik. Aku juga belum tahu bagaimana keadaannya"

Nara juga begitu terkejut atas ucapan suaminya barusan. Tapi dia juga tidak mungkin banyak bertanya saat ini, dia hanya perlu menuruti saja ucapan suaminya itu. Karena jika dia terlalu banyak bicara dan bertanya, maka dia akan semakin membuat waktu suaminya terlambat untuk menemui Lin dan mengetahui keadaannya.

"Kamu hati-hati ya, kabari aku nanti" ucap Nara.

Zayyan mengangguk, dia mengambil kunci mobil dan ponsel di atas nakas. Lalu segera pergi. Nara hanya menghela nafas pelan, dia tidak mungkin bisa kembali tidur sekarang. Memikirkan keadaan Lin yang juga entah bagaimana, belum lagi dia juga harus memikirkan tentang Laras. Bagaimana perasaan gadis itu jika tahu suaminya mengalami kecelakaan.

"Aduh, kenapa jadi seperti ini? Kasihan sekali Laras kalau sampai dia tahu tentang hal ini. Dia begitu mencintai suaminya, bagaimana perasaannya kalau tahu Pengacara Lin telah mengalami kecelakaan"

Nara jadi tidak bisa tidur sampai pagi, akhirnya Nara keluar kamar setelah dia mandi dan berganti pakaian. Nara menemui Laras yang berada di ruang tengah itu.

"Nar, sudah bangun. Mau aku buatkan teh?" tanya Laras.

Nara hanya tersenyum saja, dia juga bingung sebenarnya harus mengatakan hal seperti apa pada Laras. Apalagi belum ada kabar dari suaminya sampai sekarang. Entah bagaimana keadaan Lin sekarang.

Nara duduk disamping Laras, dia menatap gadis itu dengan perasaan bersalah. Ingin mengatakan semuanya, tapi dia juga belum mengetahui bagaimana keadaan Lin sekarang. Nara hanya sedang menunggu kabar dari suaminya saja sekarang.

"Aku buatkan teh ya, Nar" ucap Laras yang sudah mau berdiri dari duduknya. Namun Nara langsung menahan tangannya.

Laras menatap Nara dengan tatapan bertanya. Dia menatap tangan Nara yang memegang lengannya. "Tidak perlu Ras, aku sedang tidak ingin nge-teh kok"

Laras akhirnya mengangguk saja, dia kembali duduk dengan nyaman. Sampai suara dering ponsel milik Nara terdengar, Laras langsung menoleh pada Nara yang terlihat sangat panik ketika menerima telepon itu. Laras baru menyadari jika mobil Zayyan tidak ada di pekarangan rumahnya.

"Oh ya Nar, kemana suami kamu pagi-pagi begini?"

Nara tidak menjawab ucapan Laras barusan, dia sudah fokus pada sambungan telepon dari suaminya ini. "Hallo Sayang, bagaimana?"

"Lin baru saja sadar"

Nara langsung mneghela nafas pelan, sedikit lega setelah mendapatkan kabar yang baik dari suaminya. Setidaknya Lin benar-benar sudah sadar, dan itu artinya memang Lin masih selamat.

"Tapi..." Suara Zayyan seolah ragu untuk mengatakan hal selanjutnya. "Benturan keras di kepalanya telah merusak saraf matanya. Lin tidak bisa melihat sekarang"

Nara begitu terkejut mendengar itu, ponselnya sampai terlepas dari genggaman tangannya. Laras begitu terkejut dengan itu. Dia menatap Nara dengan bingung. Mengambil ponselnya dan terlihat sambungan telepon yang masih tersambung dengan Zayyan. Nara mengambil alih ponsel itu.

"Sayang, sebaiknya kamu jangan beritahu dulu pada Laras keadaan Lin saat ini. Dia pasti akan sangat terkejut"

Laras langsung terdiam mendengar ucapan Zayyan itu. "Apa maksudnya dengan keadaan Lin?"

Tidak ada suara lagi, pastinya Zayyan sangat terkejut karena mendengar suara Laras sekarang. Nara yang ingin mengambil ponselnya kembali dari tangan Laras pun, tidak bisa.

"Jawab aku, Kak. Ada apa dengan Lin?"

"Laras, kamu tenang dulu ya. Lin tidak papa kok, dia hanya mengalami kecelakaan semalam. Sekarang dia sudah sadar kok" ucap Zayyan.

Seketika tangan Laras bergetar mendengar hal itu. Air mata menetes begitu saja. Bukan hal seperti ini yang dia inginkan saat ini. Tidak papa jika memang Laras harus berada jauh dari Lin, asalkan dia tahu jika Lin baik-baik saja dan sehat. Tapi sekarang, keadaan Lin sedang tidak baik-baik saja.

"Kak, katakan dimana Lin berada? Aku ingin menemuinya" ucap Laras.

Nara langsung memegang tangan Laras, dia mencoba untuk menenangkannya. "Kita kesana sekarang ya, kamu tenang saja dulu. Jangan seperti ini"

*

Sampai di rumah sakit, Laras hanya berdiri di depan pintu ruang rawat Lin. Melihat di keadaan di ruangan. Lin sedang berontak dengan dipegangi oleh kedua temannya, Zayyan dan Axel. Air mata Laras sudah mengalir deras di pipinya. Melihat pria yang dicintainya dalam keadaan seperti ini.

"Aku tidak bisa melihat apapun! Aku tidak mau buta!" teriak Lin dengan frustasi.

Nara menepuk bahu Laras dengan pelan. Dia bisa ikut merasakan bagaimana perasaan Laras saat ini. "Kamu tenang dulu Ras, kita belum tahu bagaimana keadaan yang sebenarnya"

Laras langsung menoleh pada Nara, dia memegang tangan Nara dan menatapnya dengan lekat. "Nar, bantu aku menemuinya dan merawatnya. Tapi jangan biarkan dia tahu jika itu adalah aku"

Nara sedikit mengerutkan keningnya, masih merasa bingung dengan ucapan Laras itu. "Apa maksudnya Ras?"

"Nar, aku masih istrinya sampai saat ini 'kan?"

Nara menjawab dengan anggukan.

"Jadi, biarkan aku merawatnya selama dia di rumah sakit. Tapi tolong jangan  biarkan dia tahu jika itu adalah aku"

Nara mulai memahami ucapan Laras sekarang. "Tapi kenapa Ras?"

"Nar, aku masih takut dia tidak menerima keberadaanku. Kamu tahu sendiri bagaimana dia membenci aku" ucap Laras.

Nara hanya menghela nafas pelan, dia cukup mengerti bagaimana perasaan Laras. Wajar saja jika dia masih merasa trauma dengan perlakuan Lin padanya. Sampai harus melakukan hal ini sekarang, hanya ingin merawat suaminya itu.

"Baiklah, aku akan bicara dengan suamiku" ucap Nara yang tidak tega juga dengan wajah memelas dari Laras.

Bersambung

1
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
Pujiati Astuti
semangat kak
Pujiati Astuti
lanjut kak 💪💪💪
Pujiati Astuti
sudah begini aja baru sadar kalau kalian sudah jahat sama Laras, mangkanya jadi orang tua itu jangan pilih kasih pak semua anak itu sama jangan dibeda²kan
Pujiati Astuti
ayo Rama dan Dimas bantu Lin dan Laras buat bersatu jangan sampai. mereka berpisah,,,,,,

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!