NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 6

Mora membaca artikel kalau Jeremi dan Jaya adalah anak dari Putra Jaya. Tapi setelah diselidiki lebih lanjut lagi Mora mendapatkan kalau ayahnya adalah mafia yang sekarang sedang turun pangkat karena seorang yang lebih muda mengambil posisinya.”Kehidupan mafia dan perusahaan yang tidak bisa damai,”guman Mora.

Karena sudah selesai membaca informasi itu Mora sedikit mencari media informasi yang dia bisa gunakan dengan nama samaran. Setelah mencari beberapa sumber informasi Mora membuat facebook dan Blog. Tapi karena merasa bosan Mora juga mencari situs dimana dia bisa membaca buku dengan gratis di internete. Mora yang menemukan novel online membuat dia sedikit membaca isi dari cerita dan komik yang ada.

Waktu terus berjalan hingga dia membuak blog lagi dimana baru beberapa menit saja sudah ada yang memberikan komenter tentang artikel yang dia buat tentang cara belajar. Tapi Mora tidak tahu apa itu bisa menghasilkan uang tambahan atau tidak. Karena merasa banyak pikiran Mora ingin bermain online sedikit yang ada di situs game online. “Wau banyak sekali permainannya,”ucap Mora yang baru saja melihat di layar komputernya.

Mora mencoba bermain catur dimana permainan ini mengasah otak dan strategi dalam memilih jalan yang pas untuk mendapatkan kemenangan. Awalnya Mora tidak bisa tapi lama kelamaan Mora sudah menguasai permainan catur sehingga dia merasa bosan. Mora berganti permainan dimana salah satunya permainan temban.

Awalnya Mora tidak bisa karena sulit tapi setelah dia melihat petunjuknya dengan pelan dia mencoba dengan hati-hati. Waktu terus berjalan hingga Mora sedikit bisa bermain walaupun dia hanya pemula biasa. Tapi disaat Mora bermain dia mendengar suara keributan di luar. Mora sempat mengintim keluar kalau petugas warnet sedang berbicara dengan dua orang.”Siapa dia,”batin Mora. Tapi karena tidak ingin mencari masalah Mora kembali duduk ke dalam dan mulai bermain lagi.

Sementara di luar petugas warnet yang digertak oleh dua orang karena harus membayar dendan. Awalnya petugas itu menolak tapi kedua orang itu terus melawan hingga akhirnya petugas warnet memberikan uangnya dengan jumlah yang diminta. Mora yang melihat dari samping karena dia sudah selesai dan hendak ingin membayar.

Mora hanya menatap saja hingga kedua orang itu pergi petugas warnet memanggil Mora.”Apa kamu sudah selesai,”ucap petugas warnet yang segera menghitung jumlahnya.

“Kakak mereka tadi itu bukan anak SMA ya,”kata Mora yang sudah mengamati dengan seksama.

“Itu benar tapi jika kamu bertemu dengan mereka berdua sebaiknya kamu menghindar saja. Karena mereka berbahaya untuk kamu. Ini uang yang harus kamu bayar,”kata petugas warnet. Mora segera mengambil uang ditasnya dan memberikan kepada petugas warnet.

Mora segera keluar dan melihat ada pendangan di pinggiran Mora hendak membelinya untuk mengisi perut yang kosong. Tapi disaat dia menuggu Mora mendengar suara perkelahian membuat dia ingin melihat.”Paman aku ingin kesana dulu paman bisa membuat pesenan akukan, nanti aku datang lagi,”ucap Mora kepada pendagang.

“Baik dek,”ucap pendagang yang sedang sibuk membuat pesenan Mora. Di balik tempok Mora sedikit mengintik ke arah gang yang sepih tampak dua orang sedang berkelahi dengan 20 orang. “Lawan yang tidak seimbang,”batin Mora. Tapi setelah diamati wajah kedua orang yang dilihat oleh Mora sama dengan orang yang memalak petugas warnet.

“Karma mungkin,”batinnya lagi. Tapi melihat keduanya yang terluka parah membuat Mora kasihan, tapi dia harus kembali mengambil pesenan dia. Di depan pendagang Mora juga meminta dua lagi untuk dibuatkan.

Mora menuggu pesenan dia jadi dengan memakan yang sudah ada didepan matanya. Makanan telah habis dan kedua pesean Mora juga sudah jadi. Mora memberikan uangnya kepada pedagang berjalan meninggalkannya masuk ke dalam gang. Dimana kedua orang itu masih bersadar di dinding dengan wajah dan tubuh yang memar.

“Ini untuk kakak,”ucap Mora sambil memberikan makanan kepada kedua orang itu. Tapi kedua orang itu yang melihat ke arah Mora memalingkan wajahnya dan tidak ingin mengambil makanan dari Mora. Tapi saat keduanya menolak pemberian Mora perut keduanya berbunyi membuat Mora tersenyum.”Jadi kakak tidak mau ini,”ucap Mora yang perlahan ingin menjauh. Tapi dari belakang mereka memegang bahu Mora.

Segera mengambil makanan yang dipegang oleh Mora wajah keduanya yang sedikit malu membuat Mora ingin tersenyum.”Tapi tadi yang memukul kakak itu siapa?,”ucap Mora yang melihat gang lain.

“Itu bukan urusan kamu, sebaiknya kamu jangan mencari masalah,”kata salah satunya. Mora melihat ke arah mereka berdua lagi dan bertanya,”Nama kakak ini siapa bukan kakak ini anak SMA ya.” Dimana Mora menebak dengan benar sampai kedua orang itu saling memandang satu sama lain.

“Aku Jeremi,”ucap Jeremi sambil makan.

“Aku Jaya adik dari Jeremi,”kata Jaya.

“Halo kakak aku Mora masih SD,”kata Mora yang tersenyum. Mora yang jongkok didepan keduanya sambil melihat mereka berdua.”Kakak mau pergi ke apotek tidak atau klinik untuk mengobati luka kalian,”ucap Mora.

“Kamu tidak usah kasihan dengan kami, sebaiknya kamu segera pergi dari sini,”ucap Jeremi.

“Tapi bagaimana aku bisa melihat kakak yang terluka ini disini bagaimana jika mereka datang lagi. Di tambah lagi ini belum terlalu sore untukku pulang. Bagaimana mau pergi atau tidak aku bisa membantu membayar uang pengobatannya jika kakak tidak memiliki uang,”ucap Mora dengan santai.

Keduanya yang sedikit ragu tapi karena merasa sakit mereka hanya bisa mengiyakan ajakan dari Mora. Kertiganya berjalan menuju klinik dimana Mora sering dia datangi.”Paman ada pasien untuk kamu periksa,”ucap Mora yang langsung masuk.

“Mora kenapa kamu ada sini dimana kakek kamu. Apa kamu main sendiri lagi sampai larut malam apa sudah meminta izin kamu,”ucap paman dokter. Mora hanya tersenyum saja kepada dia sampai ia berkata,”Aku sudah mendapatkan izin kok, tapi paman bisa bantu mereka habis kena pukul.”

Paman dokter segera membawa mereka masuk ke dalam untuk diperiksa kondisinya. Tapi saat Jeremi dan Jaya sedang di periksa oleh paman dokter. Mora duduk sambil membaca buku kedokteran untuk anak kuliahan. Disaat sedang asik membaca buku Mora mendengar suara keributan di depan kasir.”Siapa dia,”ucap Mora yang tidak tahu.

Tapi saat Jeremi dan Jaya keluar orang yang tadi didepan kasir berlari ke arah mereka berdua. Tampak wajah orang itu sangat gelisah dan takut.”Paman ini ayah dari kakak Jeremi dan kak Jaya,”ucap Mora dari belakang.

“Siapa kamu bocah,”ucap Putra Jaya.

“Ayah jangan kasar kepada dia,”ucap Jaya.

“Iya ayah karena dia membawa kami ke sini,”ucap Jarami. Putra Jaya melihat ke arah Mora yang saat itu sedang berpikir.”Paman ini bukan Putra Jaya ya kenapa anda bisa ada disini bukan ada kabar kalau paman ini sudah mati karena kecelakaan,”ucap Mora. Putra Jaya yang mendengar itu sangat terkejut segera dia mengandengan salah satu tangan kedua putranya.

“Anda tidak usah terlalu gelisah seperti itu Mora ayo minta maaf,”ucap paman dokter. Mora segera meminta maaf hingga putra Jaya sedikit bisa tenang dan tidak gelisah lagi. Tapi apa yang akan terjadi setelahnya?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!