NovelToon NovelToon
TRANSCENDENCE

TRANSCENDENCE

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Time Travel / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Arlingga Panega

Di tengah-tengah kemelut perang, seorang gadis muda yang berbakat, Elena, tergabung dalam unit pasukan khusus. Dalam sebuah misi yang kritis, kesalahan bermanuver mengakibatkan kematian tragis.

Namun, alih-alih menemukan ketenangan di alam baka, jiwanya terbangun kembali dalam tubuh gadis polos bernama Lily, seorang siswi SMA yang kerap menjadi sasaran bully dari teman-temannya.

Dengan kecerdasan militer yang dimilikinya, Elena mencoba untuk memahami dan mengendalikan tubuh barunya. Namun, perbedaan antara kehidupan seorang prajurit dan remaja biasa menjadi penghalang yang sulit dia atasi.

Sementara Elena berusaha menyelaraskan identitasnya yang baru dengan lingkungan barunya, dia juga harus menghadapi konsekuensi dari masa lalunya yang kelam. Di sekolah, Lily mulai menunjukkan perubahan yang mengejutkan, dari menjadi korban bully menjadi sosok yang tegas dan berani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kartu Nama

"Berhenti!" terdengar suara teriakan seorang pria dari dalam markas mafia night thunder, sepertinya dia baru saja melihat salah seorang anggota mafia sky eye yang memanjat dinding, membuat lily dan yang lainnya terpaksa harus berhenti sejenak.

Gadis itu kembali membuka laptopnya, hanya dalam 2 menit, dia segera berselancar, hingga akhirnya membuat pihak lawan kelabakan.

Ctak...

"Selesai!" Lily segera menutup laptopnya, kemudian mengajak mereka semua untuk segera pergi dari tempat itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Damian, dia terlihat sangat penasaran dengan riak wajah gadisnya.

"Hanya melakukan sedikit trik kecil," jawab Lily sambil terkikik, semua orang nampak mengerutkan dahi mendengar ucapan gadis itu, namun tak lama kemudian, Lily segera melanjutkan ucapannya.

"Aku mematikan seluruh aliran listrik yang ada di markas mafia night thunder, biarkan saja mereka semua saling bertabrakan satu sama lain, lagi pula pada saat markas mereka diserang oleh pihak lain, mungkinkah masih ada yang mengingat ponsel?" ucapnya.

Semua orang hampir saja menyemburkan tawa mendengar ucapan gadis itu, meskipun usianya masih 17 tahun, nyatanya dia memiliki kecerdasan yang sangat tinggi, bahkan pada saat kepepet seperti saat ini, otak kecilnya selalu bereaksi dengan sangat cepat, dia selalu mendapatkan ide-ide untuk menjatuhkan pihak lawan.

Damian menggelengkan kepala, dia segera meraih pergelangan tangan Lily kemudian mengajaknya untuk segera pergi meninggalkan tempat itu. "Ayo pulang!"

"Umm..." Lily menganggukan kepala, sambil berjalan di sisi kiri Damian.

Deru mobil terdengar tajam saat 100 kendaraan meninggalkan hutan secara diam-diam, beberapa orang anggota mafia night thunder berusaha untuk mengejar, namun karena tempat itu sangat gelap, sehingga membuat mereka akhirnya saling berbenturan satu sama lain.

Bahkan saat ini mereka mencoba untuk meraba-raba dinding dan berharap bisa mendapatkan penerangan dari cahaya bulan.

"Sial! Siapa sebenarnya mereka dan apa yang dilakukan di markas kita?" ucap salah seorang pria, dia baru saja berpikir untuk mendudukkan dirinya di atas kursi, namun karena terlalu gelap, hingga membuat tubuh tambun nya terjatuh di atas lantai.

Bruk...

.

.

.

Lily baru saja berpikir untuk istirahat, saat tangan Damian mengusap rambutnya dengan sangat lembut. Gadis itu kembali membuka mata, sambil melirik ke arah Bastian.

"Bastian! Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?" tanya Lily, Bastian melirik ke arah Damian, tak lama kemudian dia segera menganggukkan kepala.

"Apa yang bisa saya bantu, nona muda?"

Lily mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya, sebuah kartu nama dia berikan kepada Bastian. "Buat yang sama persis sebanyak 100 buah!"

Bastian mengerutkan dahi, sedangkan Damian menatap gadis itu.

"Akan lebih baik bagi kita untuk meninggalkan sedikit jejak saat melakukan perampokan seperti ini," ucapnya sambil menutupi seluruh wajah menggunakan telapak tangan.

Damian menyipitkan mata, dia segera merebut kartu nama itu dari tangan Bastian, matanya langsung membola setelah menyadari kelicikan gadis itu. "Hmm..."

Bastian penasaran, dia mengambil kartu nama itu dan membacanya. Dalam sekejap, pemuda itu langsung tertawa terbahak-bahak.

"Nona Lily sangat pintar!" ucap Bastian memuji sambil mengangkat satu jempolnya, sedangkan Damian segera memelototkan mata, dia tidak suka ketika ada seseorang yang menyanjung Lily di depannya.

"Sepertinya sebentar lagi tuan Antonio akan mendapatkan masalah besar, ketika kartu nama itu tersebar pada saat sebuah kejahatan dibuat, dia pasti akan menjadi tersangka utama dan diburu oleh kelompok mafia, karena dianggap sebagai penghianat," ucap Bastian sambil terkikik pelan.

"Umm... Itu benar, pada saat aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah, beberapa orang guru memberikan kartu nama itu. Tanpa sengaja aku menjatuhkannya di markas mafia night thunder, semoga saja mereka tidak membuat pria tua itu babak belur," ucap Lily, sedangkan Bastian sudah tak bisa menahan tawa.

"Hahaha..."

Dia tak bisa membayangkan reaksi yang akan dibuat oleh ketua mafia night thunder, setelah mengetahui barang hasil rampasan mereka ternyata dirampok oleh pihak lain, bahkan sebuah kartu nama tertinggal di tempat itu.

"Ini pasti menyenangkan," ucap Lily, dia kembali memejamkan matanya, sementara mobil yang di kendarai Bastian meluncur dengan sangat cepat.

Awalnya Lily berpikir untuk kembali ke villa, namun Damian segera melarangnya, mereka telah lama terpisah, bahkan Lily seolah menjauh, dan hari ini Damian tidak ingin gadis itu pergi lagi, dia memaksanya agar ikut dan tinggal di markas untuk satu malam.

.

.

Anggota mafia sky eye nampak sangat waspada, begitu melihat iring-iringan mobil dalam jumlah yang cukup banyak menuju ke arah markas. Namun setelah melihat plat nomor yang digunakan oleh masing-masing kendaraan, membuat mereka langsung mengusap dada.

Gerbang besar segera terbuka, semua mobil parkir di tempatnya masing-masing. Damian memerintahkan mereka untuk memindahkan seluruh senjata hasil rampokan ke tempat yang tersembunyi, jangan sampai ada seseorang yang mengetahui tentang keberadaan dari senjata-senjata tersebut.

Dia baru saja berjalan, dengan Lily yang tertidur lelap di gendongan, namun seseorang mengikutinya, dia membawa map berwarna merah, sehingga membuat dahi pemuda itu berkali-kali mengerut. Sepertinya ada hal darurat yang harus dia sampaikan langsung kepada Damian.

Damian melangkahkan kakinya menuju ruang kerja, ada sebuah kamar rahasia yang biasanya digunakan oleh pemuda itu untuk beristirahat, setiap kali mengunjungi markasnya, namun kali ini tempat itu digunakan oleh Lily. Setelah menidurkan gadisnya, dia segera menemui pria itu.

"Apa ada yang penting?" tanya Damian acuh tak acuh.

"Ya tuan muda, saya baru saja mendapatkan beberapa data yang harus segera anda periksa," jawab pria itu sambil menyerahkan map merah.

Damian terdiam sejenak, namun tak lama kemudian kembali mengajukan pertanyaan. "Bukankah kau tahu aku memiliki seorang asisten sekaligus wakilku di markas, jika memang sangat penting, seharusnya kau mengirimkan daftar itu dengan cepat. Lalu kenapa kau harus memberikan itu jika memang permasalahannya telah terjadi dalam waktu yang cukup lama?"

Pria itu menggelengkan kepalanya, kemudian membuka kertas yang ada di halaman lain, seketika wajah Damian langsung dingin, dia tak lagi terlihat santai seperti saat bersama dengan Lily.

"Awasi gerak-gerik pria itu, jangan sampai terjadi apa-apa terhadap Bastian!" ucap Damian.

"Baik tuan muda," pria itu segera pergi meninggalkan ruang kerja Damian, dia akan segera mempersiapkan orang-orangnya untuk mengikuti kemanapun Bastian pergi.

1
Anis Safitri
Luar biasa
Mariyam Mys
keren thor.
Bu Ros
Luar biasa
Bu Ros
waww...mantapppp...
Umi Eliny Ahmad Lasim
Luar biasa
Maryana Lolo
transmigrasi bersama sistem sudah aku baca smpe abisss thorrr😊🙏
Roha yati
Kecewa
Roha yati
Biasa
un3's
Luar biasa
Yami Yani
seru pi syg pndk crtx kk
Yami Yani
iih pendek banget thor ceritax
Zahra
Luar biasa
Helen Nirawan
najis , dah lu yg jahat , gk sadar diri , diihh , ngaca sono di comberan , fah tua bau tanah , beli peti mati sana , bikin kotor aj 😡
Helen Nirawan
setan ny elu , isshh
Helen Nirawan
gk usah halu , model kyk elo itu di lampu merah byk , cewe gratisan ish, byk kuman , sapa yg mau ma lu klo cowo bener jijik ma.lu , cuci otak lu biar bersih sono
Helen Nirawan
idiiihh eh lu (viola) ngaca sono di comberan , badan lu tuh bau , byk virus , jorok , dekil , isshh
Helen Nirawan
kasih jodoh buat bastian
Helen Nirawan
lu.minta maaf pun , gk.ngaruh tau gk butuh maaf lu , basi ,.preett
Helen Nirawan
mang klo lu cakep hrs di ladenin gt ? norak
Helen Nirawan
damian yg cowo aj kalah jauh dr lily , Buset , wonder woman keren👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!