Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 Pergi untuk kembali
Ke esokan harinya hanum sibuk menyiapkan semua yang akan di bawanya pulang ke kampung halaman ayahnya
"dek pakaian kamu segini aja kamu bawa!?" tanya Reyhan pada adiknya
"iya kak kan nanti hanum belik lagi kemari " jawab hanum
"trus rencananya kamu di kampung berapa lama !?" tanya Reyhan lagi
" belum tau kak, karena hanum juga punya tanggung jawab disini
Hanum harus bekerja " jawab hanum
"bekerja !? Memangnya kamu kerja dek!?" tanya mentari
'iya kak Tari hanum itu masuk tim Auditor di perusahaan tempat hanum dulu kerja kak" jawab hanum
"Masa sih dek!?" tanya mentari yang tidak percaya jika Adik iparnya itu bekerja di perusahaan
"iya kak beneran " jawab Hanum
"tapi kamu tiap hari itu ada dirumah nggak kemana-mana,punya banyak waktu juga jalan-jalan bareng kakak" ucap mentari lagi
"aku itu kerja dirumah kak" jawab hanum
"iya kah !?kok bisa !?" tanya mentari lagi
"ya bisalah kak, buktinya hanum kerja dirumah
Jadi gini kak hanum itu sudah dapat izin sama bos besar dan ketua tim Auditor jika aku itu kerja dirumah karena ada anak bayi jadi aku itu kekantor jika emang ada file atau berkas yang harus hanum Audit langsung di kantor "Hanum menjelaskannya panjang lebar
"Wah hebat kamu dek kerja tapi Masih merawat anakmu di rumah" ucap mentari kagum dengan keteguhan hati adik iparnya itu
"nggak kok kak biasa aja" jawab hanum merendahkan diri
"trus nama perusahaan tempat kamu kerja apa dek!?" kali ini Reyhan yang bertanya
"masih Wijaya corp kak, tapi aku di pusat sekarang kak dulu kan aku sekretaris di cabangnya aja" jawab hanum
"oh begitu!?" ucap reyhan manggut-manggut
"nama ketua tim kamu siapa dek !?" tanya mentari
"Pak Rajendra Widianto " jawab Hanum
"loh itukan sahabatnya kak Bintang dan kak Angkasa "ucap mentari mengingat Nama sahabat kakak kembarnya
"mas sih kak?!" Hanum bertanya pada mentari meyakinkan bahwa yang kakak iparnya itu katakan benar
"Benar dek, tunggu dulu kakak punya foto mereka saat selesai wisuda dulu" ucap mentari lalu mengambil ponselnya dan mulai mengutak-atiknya
"Nah ini fotonya " ucap mentari lalu memberikan ponselnya pada hanum
"iya kak ini Pak Rendra " tunjuk Hanum oada pria yang berada di tengah dalam foto itu
"nah kan benar" jawab mentari tersenyum
"nanti kalau kamu bertemu kak Rendra kamu bilang aja kalau kamu itu adik aku trus kalau lupa langsung ingatkan sama kak Angkasa dan Bintang " ucap mentari
Saat mereka sedang asik membahas tentang Rajendra,pintu apartemen di ketuk
Reyhan yang sedang duduk di ruang tamu bersama kedua anaknya juga baby Nata segera membuka pintu apartemen
"eh Damar sudah datang masuk mar" ucap Reyhan pada calon adik iparnya itu
Damar tersenyum pada Reyhan lalu melangkah masuk kedalam apartemennya
"papa mamal " pekik Baby Nata kegirangan melihat kedatangan Damar
Baby Nata berjalan cepat dengan dengkulnya untuk segera menggapai Damar
Damar mengangkat tubuh Baby nata Hingga bayi cantik miniatur hanum itu terkikik geli
Hanum yang mendengar teriakkan baby nata segera keluar ke ruang tamu di ikuti melati di belakangnya
"sudah datang mas!?". tanya Hanum berbasa-basi
"iya Num, bagaimana mau berangkat sekarang Kebandara atau nanti aja!?" tanya Damar
Reyhan dan Hanum melihat jam di pergelangan tangan mereka dan waktu sudah menunjukkan pukul 08.27
"bagaimana kak mau berangkat sekarang !?" tanya Hanum pada kakaknya
"iya kita berangkat sekarang aja biar di jalan kita tidak terburu-buru " jawab Reyhan
Mereka semua pun mengangguk mengiyakan ucapan Reyhan
Hanum masuk kedalam kamarnya dan mengambil kopernya dan juga tas yang berisi perlengkapan baby Nata
Begitupun dengan Reyhan menyerahkan putranya pada sang istri lalu masuk kedalam kamar yang mereka tempati mengambil koper-koper miliknya dan juga sang istri serta Tas-tas milik kedua anaknya
Damar memberikan Baby Nata pada Hanum lalu mengambil koper.dam tas yang hanum bawa
kini mereka sudah berada di dalam mobil Damar
"apa masih ada keperluan yang ingin di beli !?" tanya Damar
"nggak ada lagi mar, semua sudah disiapkan lagian perjalanan ke Makassar paling memakan waktu Hanya satu jam lebih " jawab Reyhan yang duduk di dekat Damar yang sedang mengemudi
Baby Nata terus saja meronta ingin kedepan bersama damar tapi hanum menahannya
Hanum hanya sesekali membantu baby Nata Berdiri saat mobil berhenti karena macet atau lampu merah hingga baby nata bisa mencium pipi Damar
Seolah-olah baby nata tau jika dia akan lama bisa bertemu langsung dengan calon papanya itu
"apa setelah sampai di kota Makassar apa langsung kekampung kak!?" tanya Damar
"nggak Mar kami akan mampir di rumahnya Tante adiknya ayah nginap semalam dua malam, nah setelah itu baru kita kekampung " jawab reyhan
"oh jadi ada keluarga yang tinggal di kota!?" tanya Damar lagi
"iya dia itu adik bungsunya ayah, mengajar di salah satu universitas di kota Makassar dan suaminya sebagai seorang dokter " jawab Reyhan
"oh tante kak Reyhan Dosen !?" tanya damar lagi
"iya" jawab Reyhan
Damar manggut-manggut,dia kagum keluarga Hanum termasuk orang-orang hebat karena kakaknya seorang abdi negara dan istrinya seorang guru PNS
Kakak keduanya seorang dokter yang bersuamikan polisi
Ayahnya pensiunan tentara hanya ibunya saja yang ibu Bayangkari itupun sudah pensiun
Hanum juga mantan seorang sekretaris tapi karena menikah dengan dimas Hanum harus berhenti bekerja karena alasan sedang hamil
Tepat pukul 09.38 mereka sampai di bandara
Mereka masih punya sedikit waktu untuk berbincang menunggu waktu berangkat
Reyhan dan mentari sengaja duduk ditempat yang sedikit jauh dari damar dan hanum
Mereka memberikan waktu untuk keduanya menghabiskan waktu sebelum berangkat
"sayang kamu kalau sudah di kampung sering-sering nelpon ya" ucap Damar
"iya mas" jawab Hanum
Damar menggenggam tangan hanum sangat erat dia merasa sangat berat melepaskan Hanum pergi
"mas pasti akan sangat rindu pada kalian, apalagi sama putri kita ini "ucap damar sendu
"Mas aku pergi untuk kembali,mas tidak usah khawatir ya
Aku pasti akan kembali untuk mas,kan aku sudah terima mas sebagai calon pendamping hidup ku
Jika aku lama nggak kembali mas mau nggak jemput aku dan Nata!?" tanya Hanum
"tentu saja aku mau sayang,atau kalau aku menyusul kamu kita langsungkan pernikahan kita aja Disana !!!
bagaimana Sayang kamu setuju nggak !?" kini damar balik bertanya pada Hanum
"aku setuju-setuju aja mas" jawab hanum dengan wajah bersemu merah karena malu
Baby Nata hanya diam mengisap dotnya sambil memperhatikan keduanya
Entah apa yang ada di otak imutnya
"Baiklah sayang aku dan kedua orang tuaku juga keluargaku akan datang meminangmu sekaligus menikahimu" ucap Damar
Betapa bahagianya hati Damar walaupun ada rasa sedih karena akan berpisah jauh tapi Damar harus bisa bersabar menerima ujian untuk kesetiaannya iti menunggu pujaan hatinya sah menjadi miliknya seutuhnya
Kini saatnya mereka harus check in
"mas hanum berangkat ya" ucap hanum
Damar memeluk tubuh Hanum lalu mencium pucuk kepalanya menikmati dan menyimpan wangi aroma tubuh Hanum di indra penciumannya
Baby Nata hanya terdiam dalam gendongan damar, mereka terlihat seperti pasangan suami istri yang akan berpisah lama
Damar kini menciumi seluruh wajah baby nata hingga bayi cantik itu tergeletak
Hanum mengambil baby nata dari gendongan Damar
"Babay papa kami berangkat ya" ucap hanum menggegerkan tangan mungil baby nata hingga melambai-lambai ke arah Damar
"iya sayang hati-hati ya,beri kabar kalau sudah sampai " jawab Damar melambaikan tangannya pada Hanum dan Baby Nata
"kami berangkat ya,kami menunggu kedatanganmu ke Makassar menjemput hanum dan Renata "ucap Reyhan menepuk pelan pundak Damar
"iya kak, insya Allah aku akan ke Makassar setelah masa iddah hanum selesai " jawab damar Reyhan tersenyum
Lalu menarik kopernya dan mengikuti langkah istrinya juga putrinya yang sudah terlebih dahulu
Lama Damar menatap hanum yang masih terlihat
"aku akan menjemputmu setelah sah menjadikanmu istriku" gumam Damar