NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:114.4k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 KEJAM

Di jalanan yang lengah, ada sebuah mobil box yang perlahan masuk ke halaman rumah seseorang. Bunyi mobil berhenti, menghentikan aktivitasnya yang sedang menyapu. Ia lantas menjatuhkan sapu dan berlari keluar.

"Siapa itu?" Dia masih celingukan di jendela, belum berani keluar.

"Selamat pagi, Tuan Arsen. Sudah lama kita tidak berjumpa." Arsen langsung menghampiri orang-orang itu dan menyuruh barang yang dibawa mobil itu langsung ditaruh di teras.

"Ini lukisan mu semua?" Ia baru tahu koleksi lukisan milik Arsen yang ternyata sangat banyak. "Kau memang berbakat," pujinya.

Tinggal hanya berdua saja dengan Arsen membuatnya sedikit demi sedikit tahu karakternya. Entah kenapa ia malah menyukai rambut panjangnya yang menyentuh bahunya itu.

"Loh, kok gak dibawa masuk?" Ia pun terheran karna lukisan cantik itu dibiarkan tergeletak di teras begitu saja. Sedangkan Arsen malah masuk ke kamarnya.

Karna Arsen tak mau membereskan lukisan itu, akhirnya Anell yang bertindak. Dirinya susah payah membawa lukisan itu ke dalam.

Satu persatu ia mengangkat bertahap lukisan itu dan ditaruhnya pada sebuah ruangan kosong di rumahnya itu.

DRAP.

DRAP.

DRAP.

DRAP.

Suara langkah kaki yang jumlahnya lebih dari satu orang menyita perhatiannya. Ia lekas menoleh ke belakang dan mendapati satu sosok yang ia kenali. Pria paruh baya itu awalnya terkejut melihatnya tapi setelahnya ia pun tersenyum.

"Kau sudah pulang ternyata? Baguslah," ucapnya sembari mengulas senyum tipis. Tapi matanya kini memperhatikan beberapa lukisan yang berjejer di teras.

"Kau di sini bersama Arsen?"

Langkahnya dicegat oleh Anell karna dirinya ingin masuk ke dalam. Ia merentangkan tangan di pintu membuat langkahnya terhenti.

"Tuan, ini rumah saya. Anda tidak diperkenankan masuk," ucapnya dengan berani.

Samantha kemudian memberikan kode kepada anak buahnya.

"Aaaaaa .... Lepas!" Satu anak buahnya tiba-tiba menggendong Anell di atas bahu. Gadis itu lantas berteriak tapi pria bertubuh kekar itu tak mau menurunkan.

Dengan langkah cepat, Samantha masuk ke dalam dan mencari-cari Arsen.

"Arsen!" Putranya itu sedang duduk di ranjang. Matanya menatap ke depan dengan pandangan kosong. Ia langsung terkesiap saat melihat Papanya datang. "Nak, ayo ikut Papa," bujuknya.

Tapi Arsen malah memalingkan muka. "Tidak!" jawabnya singkat.

Beberapa anak buah yang masih setia di kanan kirinya langsung bertindak sesuai apa yang diinginkan Samantha. Mereka lantas mengerti walaupun Bosnya itu tidak mengeluarkan perkataan apa pun.

"Tidak! Tidak mau! Ak—" Arsen langsung tak sadarkan diri saat dibekap oleh sebuah sapu tangan yang sebelumnya telah diberi obat bius.

Dengan seperti itu, akan mempermudah Samantha membawanya.

"Cepat bawa!" perintahnya kemudian.

Mereka pun berjalan menuju depan. Dan di ruang tamu, Anell sudah tergeletak di sofa.

"Sudah beres, Tuan."

Samantha mengangguk dan segera keluar dari rumah itu.

***

Secarik kertas ia robek dengan ganas. Kemarahan yang tak bisa dibendung. Ada sebuah kecemasan yang berbekas di benaknya.

"Apa ini, hah???? Kau ingin menipu ibu????" Ia menatap nyalang putra pertamanya itu.

Marvel memberikan sebuah surat kesepakatan atas perusahaan yang dimiliki Floren. Karna Samantha tidak lagi mengurus perusahaan ibunya, ia lantas mengajukan diri. Menurutnya siapa lagi yang akan meneruskan mengurus perusahaan itu jika bukan dirinya.

"Menipu bagaimana, Ibu? Aku hanya ingin meminta tanda tangan atas persetujuan mu. Aku ini anak pertama Ibu," ucapnya dengan suara bergetar karna merasa sakit hati telah ditolak.

"Jangan serakah, Marvel!!! Kamu sudah punya perusahaan sendiri. Perusahaan ini untuk Derlin, tunggu dia sampai siap."

Perkataan ibunya sungguh diluar dugaan. Ternyata ibunya telah mempersiapkan perusahaan itu untuk Derlin. Dia pun merasa iri, karna perusahaan yang ia miliki masih tergolong kecil dan masih belum bisa berkembang seperti perusahaan milik ibunya.

"Oh, begitu. Baiklah." Marvel pun meninggalkan kamar ibunya dengan kekecewaan. Harapannya pun kini telah pupus.

"Kak, ibu di dalam?" Ia bertemu Derlin saat baru saja keluar dari kamarnya.

"Ada," jawabnya dengan cuek.

"Kak, ada apa?" Derlin seakan paham bahwa ada sebuah masalah, ia pun mencegah langkah kakaknya untuk menanyai lebih lanjut.

"Memangnya kamu inginnya ada apa? Tidak ada apa-apa." Marvel langsung menepis tangannya yang ingin mencegahnya berjalan lagi.

Derlin terdiam karna ia mencium bau-bau ada masalah. Niatnya yang ingin bertemu ibunya, ia pun mengurungkan niatnya. Karna pasti mood ibunya sedang tak baik-baik saja.

***

"Itu Saman—" Diantha langsung membekap mulut kakaknya yang hampir saja berteriak karena terkejut melihat Samantha keluar dari rumahnya.

Mereka lantas bersembunyi agar tidak terlihat oleh Samantha.

"Untung saja kita belum masuk." Mereka menghela napas karena merasa selamat.

"Kamu sih lagian ada acara ketinggalan barang segala!" omelnya pada adiknya. Karna ia dibangunkan pagi-pagi untuk mengantar sang adik ke rumahnya. Dan mereka sengaja menaiki sebuah taxi dan turun agak jauh dari rumah mereka.

Saat memastikan Samantha sudah pergi dan jejak mobilnya tak kelihatan, barulah mereka masuk. Tapi mereka berdua merasa aneh dengan rumah mereka yang terlihat bersih di depan. Padahal rumah ini sudah mereka tinggal beberapa hari.

Dan juga pintu rumahnya yang terbuka. Mereka langsung menebak bahwa Samantha dan para anak buahnya yang pasti sudah membuka paksa.

"Anell!!!" teriak Diantha saat melihat Anell tergeletak tak sadarkan diri di atas sofa. "Kak Celand!" Ia pun memanggil kakaknya yang sudah berjalan duluan. Kakaknya itu sepertinya tidak melihat Anell di sofa, dirinya langsung menyelonong masuk saja tanpa melihat kanan-kiri.

"Ya Tuhan." Celand begitu terkejut melihat Anell tak sadarkan diri.

Mereka berdua langsung membawanya ke rumah sakit karena takut kenapa-kenapa.

.

.

Langkah kaki seorang wanita paruh baya menyita perhatian banyak orang. Ia berjalan tergesa-gesa karna begitu khawatir mendengar kabar bahwa putrinya tak sadarkan diri.

"Dimana Anell?" tanyanya saat melihat kedua putrinya sedang duduk. Keduanya lantas menunjuk sebuah ruangan yang masih tertutup.

"Ibu!" Raissa hampir saja limbung, dirinya hampir tak kuat menopang tubuhnya.

"Jangan berpikir yang macam-macam, ujar John menasehati. "Anell baik-baik saja," lanjutnya.

Ia lantas menuntun istrinya untuk duduk.

"Bunuh dia, kalau putriku sampai kenapa-kenapa," ujarnya dengan suara bergetar menahan tangis.

"Iya! Akan aku habisi dia!" John merasa marah karna ia sudah menduga bahwa Samantha pasti akan ke rumahnya. Dan alhasil Anell yang jadi sasarannya.

Pintu ruangan terbuka, Raissa langsung menghampiri seorang dokter dan menanyakan keadaan putrinya.

"Baik-baik saja. Sebentar lagi juga sadar."

Raissa langsung terduduk di sebelah ranjang putrinya, ia mengelus-elus puncak rambutnya dengan lembut.

"Kamu terlihat semakin kurus, Nak." Ia tak bisa menghentikan air matanya yang turun deras melihat kondisi putrinya kini.

"Setelah ini kita akan hidup bersama dan mengukir kebahagiaan bersama lagi, Nak. Ibu janji akan melindungi mu."

Mereka tak ingin berurusan lagi dengan Samantha, mereka akan pergi sejauh mungkin membawa keluarga kecil mereka.

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!