NovelToon NovelToon
Brunhill : Living In Another Wolrd

Brunhill : Living In Another Wolrd

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Fauji

Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Fauji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAHAYA MENDEKAT

Pagi harinya, Airen yang kebagian tugas jaga terakhir lalu tiba2 terasa getaran yang cukup kuat sehingga membuat kami semua terbangun. Airen langsung bersiaga sedangkan kami yang terbangun karena merasakan getaran yang cukup kuat itu pun langsung mengeluarkan senjata kami masing2..

"Ada apa ini" ucap Max

"Lihat kesana," kata miki seraya menunjuk ke sebuah bukit di kejauhan

"Kepulan asap apa itu" ucap Miki penasaran

"Sebaiknya kita segera berkemas dan mengeceknya kesana" ujarku

Kami semua pun setuju, lalu langsung mengemasi peralatan berkemah kami dan bergegas menuju ke arah kepulan asap itu.

Sesampainya disana, kami melihat dari kejauhan dan kami terkejut melihat kondisi hutan di lereng gunung itu yang porak poranda seperti baru saja terjadi sebuah pertarungan besar.

Aku juga masih menggunakan radar ku untuk mengecek kondisi sekitar, terlihat di radar banyak sekali monster di daerah itu.

"Semuanya, harap waspada karena ada banyak monster di sekitar kita" kataku

"Jika ini ulah monster, kemungkinan ini adalah Grizzled Bear yang kita temui jejaknya kemarin" ucap Miki

"Apa yang harus kita lakukan" tanya Airen

"Tenang dulu, kita masih belum tahu apa yang terjadi, dan para monster itu juga tidak bergerak dari posisi mereka" jawabku

Max pun berjalan perlahan sedikit mendekati lokasi itu, namun..

"Max, kembali, para monster itu bergerak kearah kita!!!" teriakku

"Tinggalkan tempat ini kita mundur dan laporkan ke guild tentang kondisinya!!!" teriak Max

Kami berempat pun berlari menuruni gunung, namun sial beberapa Redwolf nampaknya hampir berhasil mengejar kami, sambil terus berlari..

"Ini gawat, beberapa monster berhasil mengejar kita!!" ucapku

"Teruslah berlari..!!" ucap Miki

Namun nampaknya stamina Airen yang seorang Magician tidak sebaik kami dan terjatuh karena tersandung sebuah akar pohon..

"AIREN..!!" teriak Miki seraya berbalik dan hendak membantunya berdiri

Aku dan Max pun tidak tinggal diam dan bergegas membantu mereka, namun monster2 itu telah berhasil mengejar kami dan mulai menyerang..

Aku dan Max spontan langsung melawan mereka untuk melindungi Miki dan Airen. Pertarungan pun tidak dapat terhindarkan.

Satu demi satu monster berhasil kami kalahkan, namun tetap saja jumlah monster yang menyerang terlalu banyak hingga Airen akhirnya kehabisan Mana miliknya dan jatuh pingsan, menyadari itu Miki mati2an berusaha melindungi Airen yang pingsan tergeletak di tanah dari serangan para monster Redwolf.

Aku dan Max juga tidak dalam posisi yang menguntungkan, selain itu tidak hanya Redwolf, Green Poison Snake, Horned Rabbit, dan juga monster2 lain juga ikut menyerang kami secara membabi buta.

"Max jika begini terus bisa berbahaya, kita harus segera lari!!" ucapku

"Aku tahu, tapi jumlah mereka terlalu banyak dan sangat merepotkan!!" kata Max

Aku menoleh kearah belakang dan melihat Miki mati2an berusaha melindungi Airen yang sedang pingsan mungkin karena kehabisan Mana miliknya..

"Max, Airen pingsan, ayo mundur dan bantu Miki melindunginya!!" ucapku

Max hanya mengangguk, aku dan Max pun langsung mundur mendekat kearah Miki dan Airen..

"Miki, cepat bawa dan gendong Airen pergi dari sini, aku dan Ryo akan menahan mereka untuk sementara!!" teriak Max

"Tapi kalian !!" jawab Miki

"Tidak ada tapi Miki, cepat pergi dan bawa Airen bersamamu, gunakan skill unikmu untuk menghilangkan hawa keberadaan kalian," teriakku

Dengan berat hati Miki terpaksa menuruti ucapan kami dan dia langsung menggendong tubuh Airen sedangkan aku dan Max berusaha sekuat tenaga melawan para monster ini untuk memberikan waktu agar mereka berdua bisa lari.

Miki pun menggendong Airen berkata "Kalian berdua juga segeralah tinggalkan tempat ini" ucap Miki

Aku dan Max hanya menoleh sedikit kearahnya dan mengangguk sambil terus bertarung melawan para monster yang tidak habis2, Miki pun menggunakan skill unik Conceal milik nya dan menghilangkan hawa keberadaannya lalu pergi membawa Airen.

Max pun dengan mengambil inisiatif untuk menggunakan skill unik Berseker miliknya dan mengamuk menyerang monster2 itu. Seperti nya skill Berseker itu memang berguna di saat seperti ini, dengan skill itu Max menjadi lebih kuat dan cepat berkali2 lipat dari biasanya.

Aku juga menggunakan sihir bumi yaitu Root Bind, itu adalah sihir yang memunculkan akar pohon dari dalam tanah untuk menjerat para monster, setelah itu aku juga menggunakan sihir Thousand Wind Cutter yang langsung melesat menebas para monster2 itu.

Setelah monster2 itu banyak terbunuh, monster yang tersisa langsung berlari meninggalkan kami, tiba2 aku merasakan getaran yang amat dahsyat, aku menoleh kerah Max, nampaknya durasi penggunaan skill Berseker miliknya sudah berakhir, dan dia kini jatuh pingsan karena kehabisan tenaga dan juga Mana. Aku bergegas menghampirinya, namun belum aku sampai di dekat max, tiba2 muncul sosok hitam besar dari balik pepohonan.

Rupanya itu adalah Grizzled Bear yang sebelumnya kami bicarakan, dan setelah aku mengecek statusnya dengan apraisal ku ternyata..

......................

...Black Grizzled Bear...

...Ras : Monster (Demonic)...

...Rank : A...

...Level : 30...

...Skill...

...Bite, Claws, Smash, Earth Magic...

...Skill unik...

...Rampage...

......................

"Sial, ini benar2 Grizzled Bear, selain itu apa maksudnya Demonic, apa mungkin dia sedang berevolusi menjadi monster iblis? Sial, satu2nya pilihan ku adalah melawannya" fikirku

Aku pun menggunakan sihir Taunt untuk menarik perhatiannya dan memberinya kebencian untuk menjauhkannya dari Max yang tergeletak dan pingsan. Perhatian dan kebencian monster itu pun langsung tertuju padaku, aku langsung berlari menjauh dari Max, dan monster itu pun mengejarku dengam ganasnya.

Dengan tubuhnya yang besar itu, gerakannya tidak begitu cepat, namun kekuatannya benar2 hebat. Setelah kurasa cukup jauh dari posisi Max aku pun berhenti berlari dan menggunakan Boost dan Accel pada tubuhku dan langsung melawannya.

*Boost adalah sihir untuk melipat gandakan kemampuan dasar, dan Accel adalah sihir untuk mempercepat gerakan.

Aku melepaskan Wind Cutter dan Ice Spear ke arahnya, namun kulit tubuhnya yang keras itu membuat sihirku tidak memberikan damage sedikitpun. Aku juga mencoba menebasnya dengan pedangku yang sudah ku tanamkan sihir Sharp dan Endurance.

*Sharp adalah sihir untuk mempertajam pedang atau senjata sejenis, dan Endurance adalah sihir untuk memberikan kekuatan serta ketahanan sebuah benda atau senjata.

Benar saja, itu berhasil sedikit melukainya, namun hanyalah luka yang dangkal yang tidak memberi damage besar padanya.

Pertarungan sengit diantara kami pun terjadi, walau aku berhasil memberikan luka yang berarti padanya, aku sendiri juga terkena serangan2 darinya yang membuat tubuhku beberapa kali terpental dan menderita luka2 yang lumayan parah, aku juga sudah meminum Potion yang sebelumnya kami bawa, namun tetap saja perbedaan kekuatan kami begitu besar.

Hingga akhirnya aku berhasil memberikan serangan yang berarti setelah menebas kepalanya, walau itu hanya luka yang dangkal, namun monster itu sudah kehilangan mata kirinya.

Aku yang telah kelelahan setelah pertarungan panjang melawan banyak monster dan menghadapi monster 1 ini, pun sudah sangat kelelahan dan mulai akan kehilangan kesadaran, selama bertarung aku juga terus menggunakan Mana ku untuk memberikan serangan sihir padanya dan memperkuat seranganku sendiri, namun tiba2 terdengar suara seperti sebuah siulan dari kejauhan, monster Grizzled Bear itu pun langsung berbalik dan pergi meninggalkanku, aku merasa bingung dengan hal itu namun tubuhku yang terluka dan kelelahan pun akhirnya ambruk.

Di ambang kesadaranku, aku sempat terfikirkan tentang Max, Miki dan Airen, aku berharap mereka semua berhasil selamat, sebagai leader party ini aku merasa gagal melindungi anggotaku karena diriku yang begitu lemah, tak lama setelah itu aku pun kehilangan kesadaranku.

...Di tempat lain.....

Terlihat 2 sosok yang tertutup bayangan hitam sedang berbincang.

"Sepertinya eksperimennya berhasil" ucap sosok 1

"Ya, hampir tanpa kekurangan? Tapi ini masih belum sempurna" kata sosok 2

"Jadi apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya sosok 1

"Aku kan kembali ke lab penelitianku dan menyempurnakannya," ucap sosok 2

"Lalu bagaimana dengan petualang2 itu" kata sosok 1

"Biarkan saja, mereka lemah, tidak ada yang menarik" ucap sosok 2

"Baiklah jika itu keputusanmu,"

Kedua sosok itu pun menghilang bersama dengan hembusan angin..

...Sementara itu.....

Di tempat lain Miki telah berhasil mencapai Gerbang Kota Takt dengan segenap tenaganya sambil menggendong Airen yang pingsan. Para penjaga gerbang yang melihat itu bergegas menolong mereka..

"Apa kalian petualang? Apa yang terjadi?" ucap penjaga

"Mo..nster, s-serangan monst...er di Gunung Tap," ucap Miki dengan sisa2 tenaganya..

"Apa serangan monster di gunung tap?" ucap penjaga

Penjaga itu pun memerintahkan bawahannya untuk segera pergi ke guild untuk melaporkannya, namun sebelum salah satu penjaga itu pergi, Miki berkata..

"Leader .. dan seorang.. rekan kami, masih.. disana, kumohon ... tolong mereka" setelah mengatakan itu Miki pun jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri..

...Keesokan harinya.....

Duke Anderson kembali ke Mansion nya di Kota Takt, dirinya langsung kembali dari Ibukota setelah mendapat kabar tentang adanya serangan monster besar2an yang mana Putranya pun menjadi salah satu korbannya dan menemui Henry di ruang kerjanya..

"Henry, bagaimana situasinya?" tanya Marcus

"Semuanya sudah kembali normal ayah" jawab Henry

"Lalu bagaimana kondisi adikmu" tanya Marcus

"Dia baik2 saja, dia juga sudah sadar dan masih berada di ruang perawatan Guild, ayah tidak perlu khawatir" ucap Henry

"Syukurlah, lalu bagaimana dengan warga?" tanya Marcus

"Setelah informasi itu tersebar, para warga sangat khawatir, aku memutuskan untuk mengerahkan lebih banyak pasukan untuk berjaga di setiap Gerbang dan Dinding kota" ucap Henry

"Kerja bagus nak," puji Marcus

"Jadi apa kau sudah tahu apa penyebab serangan monster besar2an yang terjadi?" kata Marcus

"Belum ayah, aku sudah mengerahkan pasukan yang bekerja sama dengan para petualang untuk menginvestigasi lokasi pertarungan dan masih menunggu hasilnya, selain itu pihak Guild juga belum memberi penjelasan tentang itu" jawab Henry

"Hmm, mungkin pihak guild akan melaporkannya pada kita setelah semua informasi terkumpul" kata Marcus

"Itu benar, karena menurut informasinya, Leader party nya Max itu adalah Ryo yang sebelumnya Max ceritakan pada kita, dan dialah yang terakhir kali di temukan cukup jauh dari lokasi ditemukannya Max dan saat ini pemuda itu masih belum sadarkan diri, kurasa pihak Guild menunggu dia sadar untuk mendapatkan informasi darinya" ucap Henry menjelaskan

"Hmm, baiklah kita tunggu saja informasi selengkapnya" ujar Marcus..

...Sementara itu di Guild.....

Airen yang telah sadar terlebih dulu sudah menceritakan sedikit yang dia ingat sebelum dirinya pingsan pada Henderson (Kepala Cabang Guild) dan kini sedang bersama dengan Max yang juga telah sadar terlebih dulu menjaga Ryo dan Miki yang belum sadarkan diri di ruang perawatan Guild..

"Max.. aku.. Aku minta maaf, karena aku yang terlalu ceroboh party kita jadi mengalami hal seperti ini." ucap Airen dengan wajah sedih

Dengan tenang dan duduk di dekat jendela Max berkata..

"Itu bukan salahmu Airen, kondisi seperti ini bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, sebagai petualang inilah salah satu resiko yang harus kita hadapi" ucap Max

"Kau benar.. Tapi.." wajah Airen menunjukan penyesalan

"Dengar, itu bukan salahmu, dan hal seperti ibi bisa terjadi pada siapa saja, kau mengerti?"

Airen hanya diam dan menatap Miki dan Ryo yang masih belum sadarkan diri. Tak berapa lama Miki pun tersadar, Airen pun terlihat senang dan memeluk Miki sambil meneteskan air mata. Max pun berjalan mendekati kasur Miki dan berdiri di dekatnya.

"Mikiii" ucap Airen seraya memeluknya

"Uhh, a-apa yang terjadi" ucap Miki

Miki terkejut melihat Max berdiri di dekat nya dan Airen yang memeluknya sambil menangis, Max pun menceritakan tentang kejadian sebelumnya ketika mereka semua mendapatkan serangan dari para monster di gunung tap.

"Ah, kau benar, syukurlah aku berhasil membawa Airen kembali dengan selamat, dan aku juga senang kau selamat" ucap Miki

"Semua ini berkatmu, kepala cabang berkata padaku kalau kau di temukan oleh penjaga gerbang dengan kondisi kelelahan menggendong Airen dan melaporkan situasinya. Setelah itu penjaga pun melaporkannya ke Guild dan langsung melakukan pencarian, dan disinilah kita sekarang" ucap Max

"Syukurlah" ucap Miki sambil mengusap kepala Airen yang menangis sambil memeluknya

Miki melirik ke arah Ryo yang belum sadarkan diri di kasur sebelahnya.

"Jadi Ryo belum bangun juga?" tanya Miki

"Begitulah" jawab Max

"Apa yang terjadi setelah kami meninggalkan kalian" tanya Miki

Max bercerita demi menahan para monster itu, Max dan Ryo terus bertarung, karena jumlah monster itu sangat banyak dan tidak kunjung habis, Max akhirnya menggunakan skill unik Berseker miliknya untuk menghadapi monster2 itu, dia ingat Ryo juga bertarung dengan sengit melawan para monster itu dengan kemampuan dan juga sihirnya. Setelah bertarung cukup lama para monster itu pun akhirnya mundur, namun akhirnya Max kehilangan kesadarannya dan tidak mengingat apapun tentang kejadian setelahnya.

"Para monster mundur? Lalu kenapa Ryo bisa mengalami luka seperti itu?" tanya Miki

"Entahlah, selain lukanya yang cukup parah, tim pencari juga berkata kalau mereka menemukan Ryo cukup jauh dari lokasi dimana mereka menemukanku," kata Max

"Selain itu, ada bekas pertarungan besar di lokasi mereka menemukan tubuh Ryo" sambungnya

"Apa mungkin Ryo berhadapan dengan monster lain yang lebih besar dari yang kita temui?" tanya Miki

"Itu mungkin saja, tapi untuk saat ini kita hanya bisa menunggu Ryo tersadar dan menceritakan pada kita tentang seluruh kejadiannya" ucap Max

"Kau benar, kita akan menunggu sampai leader kita sadar dan berharap dia akan mengatakannya pada kita apa yang terjadi disana" ucap Miki

Setelah itu Miki pun menenangkan Airen di bantu oleh Max, dan setelahnya mereka berdua mengobrol sampai sore hari. Sore harinya Miki dan Airen yang sudah merasa lebih baik kembali kepenginapan mereka, sedangkan Max masih di ruang perawatan guild menunggu leadernya sadar berharap untuk segera mendengar apa yang terjadi sebenarnya.

...Malam harinya.....

Ryo pun tersadar, melihat itu Max menjadi sedikit lega dan membantunya duduk..

"Di-dimana aku" tanyaku

"Kita sekarang ada di ruang perawatan Guild" ucap Max

"Max, syukurlah kau baik2 saja" kataku

"Ya, syukurlah kau juga baik2 saja Ryo, baiklah aku akan melaporkan hal ini pada Kepala Cabang Guild yang sudah menantikan kesadaranmu" ucap Max

Setelah Max keluar ruangan, aku terdiam dan mencoba kembali mengingat kembali apa yang telah terjadi.

Tak lama Max kembali bersama dengan Henderson (Kepala Cabang).

"Bagaimana kondisimu," tanya Henderson

"Sudah lebih baik, terima kasih pak" jawabku

"Apa kau keberatan jika aku menanyakan apa yang terjadi di Gunung padamu sekarang?" ucap Henderson

Aku pun tidak keberatan dan menceritakan seluruh kejadian dari awal, sampai pada saat Max kehilangan kesadarannya Henderson berkata itu sama seperti yang di sampaikan anggota Party Silvermoon lainnya.

Aku meneruskan ceritaku, setelah para monster itu menjauh, muncul seekor monster Grizzled Bear, sejauh ini Henderson merasa kecocokan cerita ku dengan Max, karena Max juga nampaknya telah menceritakan pada Henderson tentang temuan bekas cakaran monster di sebuah pohon besar yang kami temukan sehari sebelumnya.

"Jadi benar2 Grizzled Bear ya," ucap Max

"Tapi itu aneh, karena monster jenis itu tidak pernah turun dari daerah puncak Gunung Tap karena disanalah habitat mereka" ucap Henderson

Aku juga menceritakan tentang cara monster itu bertarung, aku merasakan keanehan darinya, seolah monster itu memiliki kecerdasan dan dapat membaca setiap serangan yang ku berikan. Namun ketika aku menjelaskan tentang ciri2 Grizzled Bear yang ku hadapi Henderson terkejut.

"Apa? Grizzled Bear itu berwarna hitam dan memiliki kecerdasan katamu?" tanya Henderson

"Benar, itu cukup aneh bagiku, monster itu jelas memiliki kecerdasan yang membuatnya bisa memprediksi serangan demi serangan yang ku berikan" jawabku

"Lagi pula Grizzled Bear itu seharusnya berwarna coklat tua, bukan hitam" sambung Max

"Benar, tidak pernah ada temuan seperti ini sebelumnya" ujar Henderson

Setelah ku ingat kembali, monster itu memiliki status Demonic, mungkinkah kekuatan dan kecerdasan nya itu berasal dari hal itu. Namun aku tetap merahasiakannya dari Henderson, berbeda dengan Max yang nampaknya menyadari ada hal yang ku sembunyikan.

"Mungkinkah itu adalah Grizzled Bear rank A seperti yang pernah di rumorkan?" ucap Max

"Mungkin saja, tapi kurasa sedikit berbeda dengan penuturan dari para petualang yang pernah menghadapinya Grizzled Bear rank A sebelumnya" ucap Henderson

Kami semua sempat terdiam selama beberapa saat sampai Henderson kembali berkata.

"Baiklah, kurasa informasi ini cukup berguna, aku akan melaporkan ini ke Guild Master di Ibukota dan menutup area Gunung Tap untuk sementara agar tidak terjadi kejadian serupa" ucap Henderson

"Baiklah pak," kataku

"Kurasa itu juga pilihan yang tepat agar tidak ada korban lebih banyak" ucap Max

"Baiklah, kau beristirahatlah lagi, aku pergi dulu, dan terima kasih untuk kerja keras kalian, aku akan memberikan bonus dan juga kompensasi atas kerja keras party Silvermoon" ucap Henderson

"Terima kasih banyak" jawabku

Henderson pun pergi meninggalkan ruangan.

Setelah Henderson pergi Max menatapku dan berkata..

"Pasti ada yang kau sembunyikan benar?" ucap Max

"Benar, sebenarnya ketika aku bertarung melawan monster itu aku menggunakan Apraisal ku padanya, dan memang benar itu adalah Rank A," jawabku

"Ini berita besar," ucap Max

"Selain itu nama monster itu adalah Black Grizzled Bear," lanjutku

"Black Grizzled Bear? Tunggu apa maksudmu?" tanya Max

"Ya, sesuai informasi dari skill unik Apraisal milikku itu adalah Black Grizzled Bear rank A dan memiliki status Demonic pada statusnya" kataku

Max terdiam dan matanya terbuka dengan lebar, nampak dia sangat terkejut mendengar itu.

"Demonic? Kau serius?" ucap Max

"Benar, itulah yang ku lihat, aku juga tidak mengerti apa maksudnya, tapi mungkinkah itu semacam monster yang berevolusi setelah proses Demonifikasi." kataku

"Aku tidak tahu, tapi kita harus segera melaporkan hal ini," ucap Max

"Memang benar, tapi akan merepotkan jika banyak orang yang mengetahui tentang skill unik milikku ini Max" ujarku

"Itu benar," ucap Max

Max pun berfikir sejenak dan berkata..

"Ryo, kau tahu, meski begini aku juga seorang bangsawan dari keluarga Duke, jadi bagaimanapun aku harus melaporkan ini pada Ayahku, Duke Marcus Anderson" ucap Max

"Begitu ya," kataku sambil menghela nafas

"Tapi kau tidak perlu khawatir, kami akan menjaga rahasiamu agar tetap aman, dengan kekuatan keluarga kami, kami akan memastikan rahasiamu akan aman" ucap Max

"Jika itu kau, kurasa aku dapat percaya padamu" kataku

Max tersenyum dan berkata "Bersediakah besok kau ikut ke Mansion ku dan bertemu ayahku, Duke Anderson untuk menceritakan tentang hal ini?"

"Aku? Bertemu bangsawan? Tidak tidak, aku tidak yakin akan hal itu Max" jawabku

"Hei, meski begini aku juga bangsawan kau ingat?" ucap Max

Setelah ku fikir2 ucapan Max juga ada benarnya, dia yang merupakan putra ke dua dari seorang Duke. Aku menghela nafas panjang dan berfikir, sudah terlambat untuk merahasiakannya karena biar bagaimanapun sebaga putra kedua Duke, dia pasti harus melaporkan hal ini pada ayahnya. Jadi kurasa tidak masalah untuk percaya pada Max dan Keluarganya fikirku.

"Baiklah, aku setuju kalau begitu" ucapku

"Bagus kalau begitu, beristirahatlah, besok aku akan menunggumu di Mansion keluargaku di distrik Bangsawan yang berada di pusat kota, katakan pada penjaga kalau kau adalah Leader Silvermoon, aku akan mengaturnya dan mereka akan mengerti" ucap Max

"Baiklah, sampai jumpa besok" kataku

...Esok harinya.....

Airen dan Miki datang ke ruang perawatan guild pagi2 sekali untuk melihatku, ketika masuk mereka senang melihatku baik2 saja dan mengucapkan syukur.

"Ryo, aku bersyukur kau baik2 saja" ucap Airen

"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, aku juga senang kalian berdua baik2 saja" kataku

"Ini semua berkat kepeminpinanmu yang hebat Ryo, tidak diragukan lagi, memilihmu sebagai pemimpin Silvermoon adalah pilihan yang tepat" ucap Miki

Setelah itu aku pun menceritakan semua kejadiannya yabg terjadi di gunung dengan detil setelah Miki dan Airen pergi terlebih dahulu. Mereka sangat terkejut dan khawatir mendengarnya, terlebih ketika aku menceritakan tentang detil monster Black Grizzled Bear yang ku hadapi mereka sangat terkejut dan gemetaran.

"I-itu tidak mungkin" ucap Airen dengan nada gemetar

"Ba-bagaimana mungkin bisa sampai seperti itu?" kata Miki

"Yah aku juga sangat terkejut, dan syukurlah kita semua selamat," kataku

"Iya syukurlah," ucap Airen

"Semalam Max datang ke penginapan kami dan berkata kalau kau akan pergi ke Mansionnya untuk bertemu sang Duke" ucap Miki

"Benar, aku tidak bisa mengungkapkan kebenarannya pada pihak Guild saat ini, jadi aku akan meminta bantuan Duke untuk merahasiakan informasi in berasal dari ku, jadi aku setuju dengan permintaannya" jawabku

"Aku tidak yakin untuk bertemu dengan bangsawan" ucap Airen

"Benar, aku juga tidak mau terlibat hal merepotkan semacam itu" kata Miki

"Hmm begitu ya, kalau begitu bisakah aku menyerahkan soal pelaporan Quest dan Penjualan mayat dan material monster pada kalian berdua?" kataku

"Tentu saja, itu lebih mudah bagi kami ketimbang harus bertemu dengan bangsawan" ucap Miki

"Aku sependapat dengan Miki" ucap Airen

Aku sempat berfikir, mungkinkah Airen memiliki trauma terhadap bangsawan? Meski sudah bukan lagi seorang bangsawan, tapi dia sendiri dulunya adalah seorang bangsawan. Tapi biarlah, dia pasti memiliki alasannya sendiri, jadi biar ku serahkan urusan pelaporan quest dan penjualan material monster pada mereka.

Aku pun segera bersiap..

"Ini, ku serahkan hal ini pada kalian" kataku seraya menyerahkan magic bag milikku pada Airen

"Iya Ryo" ucap Airen

"Tenang saja, kami akan menyelesaikannya dan setelah itu kami akan menunggu kalian di penginapan kami" ucap Miki

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu" kataku

Kami pun berpisah sebentar, aku berjalan menyusuri kota menuju mansion Duke, sesampainya di Gerbang mansion aku di hentikan oleh dua orang penjaga.

"Mohon berhenti, ini adalah kediaman penguasa wilayah Duke Anderson" kata penjaga

"Ah, aku adalah Ryo, aku Leader dari party Silvermoon dan telah memikiki janji dengan putra ke dua Duke untuk bertemu disini" kataku

"Ah jadi kau adalah orang yang di katakan oleh Tuan Muda Max, baiklah silahkan masuk, nanti akan ada pelayan yang mengantar anda ke dalam" kata penjaga itu

"Baiklah terima kasih" kataku

Aku pun memasuki gerbang dan bejalan menuju Mansion, sesampainya di depan mansion seorang pria setengah baya dengan pakaian layaknya kepala pelayan menunggu ku dan berdiri di depan pintu.

"Selamat datang di kediaman Duke Anderson, saya adalah Liem, kepala pelayan disini" ucap Liem dengan sopan

"Ah perkenalkan aku adalah Ryo, Leader dari party Silvermoon" ucapku

"Duke Anderson dan kedua Tuan Muda sudah menunggu anda, silahkan masuk" ucap Liem seraya mempersilahkan ku masuk

Aku pun mengikuti Liem masuk kedalam mansion, terlihat mansion milik Duke begitu besar dan megah, banyak furniture yang menghiasi setiap sisi mansion namun tidak terlalu mencolok. Nampaknya meskipun posisinya sebagai Duke itu sangat tinggi, Duke Anderson juga merupakan orang yang cukup sederhana dan tidak suka memamerkan kekayaan miliknya, yah kalau di fikir2 sifat Max yang begitu ramah dan humble itu juga pasti hasil didikan Duke itu sendiri.

1
® Darkness
udah gak usah di bocorin rahasia nya ngapa, goblok banget
® Darkness
MC goblok, tolol, naif, dan entah lah terlalu banyak kata² untuk mendeskripsikan ketololan nya
® Darkness
MC tolol, entah terlalu jujur atau emang goblok
Nino Ndut
hmm, sepertinya author emg sengaja up 1 bab perhari di bagian cerita yg lg menarik dibanding sebelumnya yg lumayan konsisten 2 atau 3 bab sehari..jujur jd males bacanya jg sih klo begini kayak nonton sinetron aj..
Slide: Mohon maaf
total 1 replies
Nino Ndut
lah cm se bab dong..kok nanggung amat thor
Slide: maaf lagi di rawat di RS jd blum bisa update sprti biasa 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
itulah gw bilang klo airen tuh egois..harusnya diabsadae dia lemah n g boleh ambil keputusan sendiri..n coba dipikirkan aj klo leonore yg aelevel grandmaster aj blom nemuin aolusi apalagi cm bishop kerajaan suci..emg bodoh n egoia tuh cewe
Nino Ndut
entah apapun keputusan si airen emg dari awal keliatan klo dia rada egois sih terutama pas battle terakhir yg dgn bodohnya masuk ke medan perang..mgkn dia skrg punya alesan dibalik keputusannya tp sekali lg itu egois bgt
Slide: terima kasih sudah mengikuti ceritanya.. 😊🙏
total 1 replies
Nino Ndut
ijin nanya thor, kan semua anggota lama silvermoon make alat komunikasi entah cincin atau gelang kan..knp g coba dihubungin bilang mc udh sadar untuk liat respon airen..gw curiga dia kena mind control atau sejenisnya nih
Slide: Siap, nanti di cerita selanjutnya di jelaskan kemana cincin itu..

Tunggu lanjutannya ya 🙏
total 1 replies
Nino Ndut
gw rada g suka ma sikap airen yg kek gini..oke dia khawatir ma mc tp tindakan dia cm malah bikin blunder n bahaya buat semua..secara g langsung dia cukup egois disini..
Nino Ndut
kasih pahan nereka terutama darius..sombing amat jd orang
.hadehh
Lalang
Bahaha!
Lalang
Non attribute kayak apa?
Slide: kyak penguat tubuh "Boost", penambah kecepatan "Accelerate" sedikit ngambil refrensi dr cerita2 lain sih /Grin//Pray/
total 1 replies
Lalang
Tiada sihir yang dapat menandingi air haha.
Lalang: Apa ini 😭 😂
Slide: air yg mana dulu nih /Chuckle/
total 2 replies
Lalang
This sounds fun.
Lalang
Kayak Dunhill ini namanya.
Slide: iya juga, gk kepikiran /Grin/
total 1 replies
Teteh Lia
salut sama Kaka author yang bisa menulis banyak kata dalam satu bab. 👍.
® Darkness: iya, tapi sifat MC nya bikin gak enak bacanya
Slide: terima kasih /Pray//Smile/
total 2 replies
Teteh Lia
bener juga. ini seperti ini justru yang lebih berbahaya
Nino Ndut
penjabarannya kayak griffin g sih thor?
Slide: memang iya.. hehe.. cuma memang namanya saya rubah biar ndak terkesan terlalu mainstream dan supaya berbeda dengan lainnya /Pray/
total 1 replies
Nino Ndut
kayaknya itu yg ngikutin mc bukan sih yg dari kota tp didiemin mc..hmm..entah mc nya yg cuek atau g peka y tp respon max lebih baik disaat kek gini..
Slide: bener banget.. sengaja saya buat sperti itu buat memunculkan plot cerita yang menarik
terima kasih bnyk selalu mengikuti ceritanya /Pray//Pray/
total 1 replies
Vemas Ardian
시발,kann mremen/Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Slide: mremen apa tuh kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!