cerita ini mengisahkan tentang persahabatan dan juga percintaan saat SMA, di mana ada 3 laki laki yang sudah bersahabat sejak SMP. salah satu dari mereka sangatlah pemilih dalam pacaran, ia adalah Arba Panjaitan. Karena hal itu, mereka pun membuat sebuah taruhan. apakah taruhan itu? dan siapa kah yang akan menang dalam taruhan tersebut? yuk tanpa berlama-lama lagi, gass langsung baca aja 😉
sebelumnya mohon di baca dulu teks di bawa!
-Di mohon untuk membaca dengan benar.
-Di mohon jangan lompat bab.
-Dan jangan bom like.
-Sebisa mungkin jadi lah pembaca setia 🙏🏻
sekian terima kasih 🙏🏻 happy reading 😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 [ Rafa balas dendam ]
...----------------...
Di gerbang sekolah....
Terlihat Liza yang sudah berganti pakaian, tak menggunakan pakaian sekolah lagi. Satpam yang sedang berjaga pun bingung melihat Liza yang kembali lagi ke sekolah, satpam tersebut pun menghampiri Liza, lalu bertanya.
"Eh, neng Liza. Kenapa balik lagi neng, ada yang ketinggalan?." Tanya satpam tersebut yang mengira Liza ada sesuatu yang ketinggalan di sekolah.
"Gak ada, pak. Liza ke sini, karena ada tugas yang harus Liza kerjakan di sekolah." Jawab Liza yang membuat satpam tersebut bingung.
"Kenapa harus di sekolah, neng. Memangnya di rumah tidak boleh mengerjakan nya?." Tanya satpam tersebut yang mengira tugas yang Liza maksud adalah PR atau pekerjaan rumah.
"Jadi gini, pak. Guru BK kasih Liza amanah buat awasi anak anak yang lagi di hukum bersihin toilet, selepas pulang sekolah." Beri tau Liza pada pak satpam, bahwa dirinya di beri tugas oleh guru BK untuk mengawasi Rafa dan Jeje yang sedang di hukum membersihkan toilet.
"Loh, kenapa gak minta tolong bapak aja?." tanya satpam tersebut yang kembali bingung, karena guru BK tak menyuruh nya, dan malah menyuruh Liza untuk mengawasi anak anak yang sedang di hukum.
"Hem....gak tau juga Liza, pak. Tanya langsung aja ke guru BK. Liza pergi dulu, pak." Jawab Liza lalu pamit untuk pergi menuju toilet.
"Apa saya kurang galak ya, makan nya guru BK minta tolong sama Liza?." Gumam satpam tersebut yang berpikiran bahwa, Liza lebih galak dari pada nya. Dan itu alasan guru BK menyuruh Liza, bukan dirinya.
...----------------...
Sesampainya Liza di toilet. Liza mendapati hanya ada Rafa di dalam toilet laki laki, Liza pun bertanya pada Rafa.
"permisi...eh, Kok Lu sendirian bersihin nya. Jeje nya mana?." Tanya Liza yang bingung, karena tak melihat siapapun di toilet tersebut kecuali Rafa.
"nih Mak lampir ngapain di sini. Gua yakin nih, pasti dia di minta ngawasin hukuman. secara, dia kan terkenal galak banget." Batin Rafa sembari melihat ke arah Liza.
"Woy....kenapa lu bengong, gua nanya nih?!." ucap Liza sembari memukul pelan kepala Rafa.
"anjir lah, kasar banget sih ni cewek. eh tunggu, bukan nya nih cewek yang di taksirin tu cowok sok pahlawan ya. wah kesempatan bagus, ini saat nya gua balas dendam." batin Rafa sembari mengusap kepala nya yang tadi di pukul Liza. Ia pun merasa ada kesempatan untuk balas dendam pada Arba.
"jadi gini, tadi tuh si adek kelas, minta gua buat duluan bersihin toilet nya. Karena, dia bilang. Ada hal penting yang harus dilakuin, tapi sampai sekarang tu orang kagak balik balik. jadi terpaksa gua harus bersihin toilet cewek dan cowok sendirian." Ucap Rafa yang mengarang cerita, ia mengakui bahwa diri nya lah yang membersihkan toilet perempuan.
"Sendirian...kok gua gak yakin ya?." Batin Liza yang sedikit tak percaya dengan ucapan Rafa. Ia sudah cukup tau kelakuan Rafa yang juga sering lari dari hukuman, sangat tidak mungkin jika seorang Rafa membersihkan 2 toilet sendirian.
"Oh, ya. Dia ada bilang gak, mau ke mana?." Tanya Liza yang ingin menemui Jeje, Arba dan juga Zion. Ia ingin bertanya secara langsung, agar tak terjadi kesalahpahaman.
"Pasti nih cewek mau ngehampirin tuh adek kelas songong. Mampus lu pada, bakal gua cepuin ke nih cewek kalo kalian lagi ada di kantin!." Batin Rafa yang berpikiran, bahwa Liza ingin memarahi Arba dan teman teman nya.
"Mereka ke kantin." Jawab Rafa.
"Oke, thanks. Gua ke kantin duluan." Ucap Liza lalu pamit pergi untuk menemui circle Arba.
Sesampainya di kantin....
Di Kantin, terlihat Arba, Jeje, dan juga Zion. Sedang bermain game di Handphone nya sembari meminum minuman kaleng yang mereka beli dari kantin yang hampir mau tutup.
Saat sedang seru seru nya bermain game, tiba tiba Liza datang. Lalu duduk bersama mereka, tanpa meminta persetujuan mereka.
"Liza, lu ngapain di sini. Mau temenin Gua ya?." Tanya Arba yang sangat percaya diri sembari tetap fokus bermain game, dan sesekali melihat ke arah Liza.
"Jeje!." Panggil Liza dengan nada yang tegas dan wajah yang menyeramkan, hingga membuat Jeje langsung menegang.
"I-iya?." Jawab Jeje yang gelapan sembari membuang muka ke arah lain, agar tak melihat wajah menyeramkan Liza.
"Berani lu ya, lari dari hukuman. Cowok macam apa kalian, kalo bersihin toilet aja gak mau!!." Omel Liza setelah mengambil satu persatu handphone mereka.
"Anjir, pengen banget gua tampol nih cewek. Orang lagi asik asik nya main game juga." Bisik Zion pada Jeje.
"Hp gua cok, takut di jual Ama dia." Bisik Jeje pada Zion.
"GAK USAH BISIK BISIK!!." Ucap Liza yang sedikit meninggikan nada suara nya. Seketika, Jeje dan Zion pun langsung terdiam dan tak bisik bisik lagi.
"Wait....apa lu bilang tadi, Jeje lari dari hukuman. Gak salah dengar nih?." Tanya Arba pada Liza yang ingin memastikan, bahwa yang ia dengar tadi tidak salah.
"Astaga...Makanya tu kuping bersihin kek, biar gak budeg."Jawab Liza yang sangat malas jika mengulangi perkataan nya.
"Udah tiap hari Gua bersihin, sayang." Ucap Arba yang sengaja menggoda Liza dengan panggilan Sayang. Bukan nya salting, Arba malah di tampol oleh Liza.
"Gak usah bercanda!!." Ucap Liza sembari memukul pelan kepala Arba.
"Anti romantis banget sih lu?!!." Heran Arba sembari mengelus kepala nya yang tadi di pukul Liza, Arba sangat kesal karena tidak bisa membuat Liza salting seperti mantan mantan nya yang dulu.
"Udah diem lu, Gua mau ngomong sama Jeje, bukan sama lu." Ucap Liza, lalu kembali fokus menatap Jeje dengan tatapan tajam.
"Lu bisa gak sih, kagak usah ngeliat gua gitu. Udah kek boneka chucky lu." Jeje benar benar merinding di tatap oleh Liza. Bahkan jika di suruh memilih, lebih baik Jeje menonton film horor, dari pada di hadapkan dengan yang benar benar horor, seperti Liza.
"Boneka Annabelle aja gak sih, kan dia cewek. Chucky kan boneka cowok." Ucap Zion yang masih sempat sempat nya bercanda di saat Liza sedang serius-serius nya.
Liza pun menghela nafas panjang, lalu mengatakan sesuatu pada circle Arba.
"Kalian memang masih kekanak Kanakan, sudah lah langsung ke inti nya aja. Gua gak mau waktu gua terbuang sia sia." Ucap Liza yang sudah lelah bertanya pada circle Arba yang tidak bisa di ajak berbicara Dengan serius.
"Pokoknya, gua mau kalian buruan ke toilet. Bantu kakak kelas kalian yang lagi di hukum bersihin toilet, sama kayak teman kalian sendiri. dan Gua bakal awasi pekerjaan kalian sampai selesai." Lanjut Liza yang langsung ke inti nya, lalu pergi meninggalkan circle Arba.
to be continued ~~~
hallo semua, author mau ngasih tau aja. Mungkin bab berikutnya dan seterusnya bakal pendek deh. Soal nya author lagi gak punya waktu nulis, karena sibuk latihan gerak jalan buat 17 Agustus nanti. Doain ya, grup author bisa juara 🤭
Jangan lupa beri dukungan nya 😉
Aku author Tanz >.<
Sekian, terima kasih 🙏🏻
See you tomorrow, my month 👋🏻
Kenapa Zionku tiba-tiba nongol?😂
Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗
Jangan gitu lah Ar. Kasihan Bunda mu sama dua teman mu yang sayang sama kamu🥰🤗