Pagi itu memiliki embun yang menetes tanpa harus diminta. Kebahagiaan itu memiliki arti ketulusan tanpa di rencanakan. Sama halnya hati yang memiliki cinta tanpa harus diminta meskipun terkadang menyakitkan.
Menerima perjodohan dari keluarganya untuk menikah dengan gus Hilal, yang memang laki-laki pertama dalam hidupnya, membuat Khalifa merasa bahagia.
Walaupun gus Hilal seorang duda, akan tetapi bagi Khalifa yang memang mencintai karena Allah, ia bersedia dan yakin akan sanggup menerima semua konsekuensi nya.
Namun pada malam pernikahan mereka, suaminya mengatakan dia hanya menganggapnya sebagai adik perempuan...
Khalifa mengerti bahwa Hilal masih belum melupakan mantan istrinya yang telah meninggal, mencoba untuk paham, akan tetapi masalah selalu datang silih berganti.
Bagaimana Khalifa melewati pernikahannya dengan ditemani seorang suami yang masih belum bisa melepaskan masa lalunya?
Sanggupkah Khalifa dengan tekat awalnya untuk tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
...~Happy Reading~...
“Cieee yang mau malmingan! Eh salah, malem pertamaan!” celetk Maira tiba tiba saat melihat adik nya menuruni tangga dengan membawa sebuah tas dan koper kecil.
“Kakak!” rengek Khalifa yang langsung menghentikan langkah nya dan menatap kakak nya begitu kesal.
Maira terkekeh di tempat nya, “Apaan kakak kakak, semangat Khalifa! Cetak gol sebanyak mungkin, biar nanti—“
“Kak Argaaa ini istrinya tolong di kondisikan!” teriak Khalifa saat melihat kakak ipar nya yang baru saja pulang bersama dengan kakak nya, Yusuf.
“Astagfirullah, Maira berhenti menggoda Khalifa!” bukan Arga yang menegur wanita ibu dari tiga anak itu, akan tetapi Yusuf lah selaku kakak pertama nya.
“Dih, kakak kok belain Khalifa sih? Maira kan juga adik kak Yusuf!”
“Siapa yang bilang kamu bukan adik ku! Kalau kamu bukan adik ku, aku tidak akan menegur mu!” balas Yusuf sambil menghela napas nya berat.
“Ada apa ini ribut ribut?” tanya seorang laki laki paruh baya yang baru saja memasuki rumah nya bersama sang menantu baru, Abi Mike dan Hilal.
“Abi, itu kakak rese!” Khalifa langsung menghampiri ayah nya dan mengadukan sang kakak.
“Duhh enak banget ya jadi anak bungsu. Bisa ngadu sana sini!” cetus Maira menatap kesal pada adik bungsu nya, “Abi, kenapa dulu Abi tidak memberikan hadiah honeymoon juga buat Maira? Masa Cuma Khalifa doang yang di kasih!”
Wanita itu tiba tiba ikut bangkit dan menghampiri ayah nya, bahkan kini laki laki itu sudah di kepung dan di rangkul oleh kedua putri nya, hingga membuat nya kesulitan untuk berjalan.
“Tukang iri!”
“Kamu tuh, tukang ngadu!” balas Maira menatap Khalifa.
“Kakak tuh, tukang iri!”
“Kamu tukang ngadu!”
“Tukang iri!
“Tukang—“
“Sudah cukup!” Abi Mike segera melerai perdebatan dua putri nya, “Maira, kamu mau honeymoon lagi? Gak inget sama kembar?” tanya laki laki paruh baya itu mengerutkan dahi.
“Bukan pengen Abi, Cuma kok dulu Maira gak di kasih juga. Sedangkan Khalifa, langsung di suruh honeymoon. Enak banget!” jawabnya sedikit menghentakkan kaki.
“Kamu sama Arga, gak perlu ke Hotel. Karena Arga langsung mengajak mu pulang ke rumah nya! Makanya Abi tidak menyuruh kamu atau menyiapkan Hotel. Lagipula, kamu dan Arga sudah akrab dari kecil, jadi Abi rasa itu tidak perlu!” ucap Abi Mike seketika membuat Maira mendengus.
‘Langsung di kasih rumah. Abi gak tahu aja, kalau rumah itu di penuhi sama foto mantan dia, cih!’ gumam Maira merutuki dalam hati sambil melirik sinis kepada suami nya yang tengah mengulum senyuman.
“Ya udah, apa kakak mau ke Hotel tiu juga? Kalau mau, biar Khalifa dan gus Hilal di rumah, kakak—“
“Tidak perlu Khal!” potong Arga dengan cepat dan menarik tangan istrinya lalu ia rangkul dengan sedikit erat, “Kami bisa honeymoon kapan saja dan dimana saja. Tidak perlu repot repot! Lebih baik sekarang kalian segera berangkat!” imbuh arga membuat Maira seketika langsung mendongak dan memberikan tatapan tajam.
Khalifa memanyunkan bibir nya, lalu kembali menatap sang ayah, “Abi ... “
“Ada apa Sayang? Kamu sudah menikah, sudah sepatutnya kamu ikut dengan suami kamu. Sekarang, surga kamu ada pada suami, jadi patuhi dan turuti apa yang di katakan leh suami kamu, cup!” Abi Mike mengecup kening putri nya dengan begitu lembut, yang mana hal itu kembali membuat Khalifa terharu dan langsung memeluk kembali ayah nya dengan lebih erat dari sebelumnya.
“Yah keburu jamuran itu pengantin baru! Buru Khalifa, jangan lama lama!” celetuk Maira, Khalifa melepaskan pelukan nya pada sang ayah lalu menatap tajam pada kakak nya, “Bercanda, berchandaaaa ... Ayo sayang kita ngamar!” imbuh Maira dengan cepat menarik tangan suami nya untuk masuk kamar guna menghindari amukan sang adik bungsu.
...~To be continue .......