Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengganti
Dua minggu berlalu, dimana kondisi Priscilla baik-baik saja namun tidak untuk Valencia dia masih merintih kesakitan walaupun sudah dibawa kerumah sakit umum.
Semakin diberi obat semakin menjadi sakit dan melepuh, entah sepertinya obat itu benar-benar sangat berbahaya untuk manusia.
Hari ini juga kedatangan pengganti Valencia, mereka berharap pengganti Valencia tidak akan membuat masalah terus seperti Valencia.
Saat dilobby tepat jam 8 pagi tibalah seorang gadis mungkin seumuran dengan Priscilla, iya dia adalah pengganti Valencia bernama Ardelle.
Lalu saat dia ingin melangkahkan kakinya mengarah ruang Direktur tiba-tiba tatapannya tertuju kepada Arvin yang sedang bersama Priscilla.
Dia hanya fokus kepada Arvin tidak melihat Priscilla disebelahnya, senyumannya sangat hangat sekali sepertinya dia sangat tertarik kepada Arvin.
********
" Ardelle Reviola, kamu akan menggantikan Dokter Valencia sampai dia sembuh setelah itu kamu akan kembali kerumah sakit asalmu, lalu tolong tanda tangani kontrak serta perjanjian ini jika kamu melanggar perjanjian yang kamu tanda tangani maka kamu akan kami keluarkan, lalu jangan pernah mengikut campur pasien Dokter lain, apa kamu paham?"
Ardelle menganggukkan kepalanya seraya dia paham apa yang dikatakan oleh Direktur Hendi.
" Baiklah jika paham, tanda tangani kedua surat itu lalu mulailah untuk bekerja"
Ardelle menanda tangani kedua surat itu, Direktur Hendi hanya menatap kearah Ardelle yang sedang menanda tangani itu dia berharap Ardelle tidak akan membuat masalah seperti Valencia.
" Saya sudah menanda tanganinya Direktur" kata Ardelle sambil menyerahkannya
" Baiklah, kamu boleh bekerja sekarang ingat jangan membuat masalah seperti Valencia"
Ardelle menganggukkan kepalanya lalu berpamitan kepada Direktur Hendi, setelah itu dia keluar dari ruangannya dan berjalan mengarah lokasi pekerjaannya.
Setelah menelusuri lorong tersebut, dimana Ardelle bertemu kembali dengan Arvin hatinya berdebar-debar sekali saat melihat Arvin.
Tanpa merasa ada malu dia mendekat untuk memperkenalkan dirinya, tetapi apakah Arvin akan menghiraukannya?
" Hay" sapa Ardelle
Seketika Arvin dan Priscilla berhenti melangkahkan kakinya dimana genggaman Arvin sangat erat sekali kepada Priscilla.
Arvin hanya mengangkat satu alisnya saja dia merasa aneh dan heran siapa sebenarnya gadis didepannya ini?
Karena Arvin tidak berkata apapun kini Ardelle memulai berbicara.
" Oh aku Ardelle penggatinya Dokter Valencia"
" Arvin dan disampingku adalah kekasihku Priscilla"
Singkat padat dan jelas sekali jawabannya Arvin, Ardelle baru sadar saat Arvin memperkenalkan Priscilla dia menengok kearah Priscilla.
Namun merasa heran mengapa dia memakai gelang? Setiap pasien disana memakai gelang menandakan mereka masih dalam perawatan.
" M-mengapa dia memakai gelang?" tanya Ardelle karena penasaran
" Dia masih dalam masa pengobatan dan terapi tentu saja dia menggunakan gelang"
Ardelle semakin bingung dia melihat kesekelilingnya, mungkin dia merasa salah atau bagaimana.
" T-tapi ini adalah rumah sakit jiwa?"
" Lalu masalahnya?" tanya Arvin dengan nada dinginnya
Arvin tidak suka jika ada orang yang menghina Priscilla.
" Apakah dia gila?"
Tatapan Arvin seketika langsung tajam kearah Ardelle hal itu membuat Ardelle terkejut dengan tatapannya.
" Bukan urusanmu, urus saja dirimu dan bekerjalah baik-baik jangan membuat masalah seperti Valencia" bentak Arvin
Ardelle terkejut dan terdiam menjadi patung, dia tidak menyangka bahwa Arvin akan bertingkah seperti itu.
Ardelle menghelakan nafas dalam-dalam, hanya karena bertanya tentang gadis itu Arvin seketika langsung emosi.
" Wah gila, ada ya sekarang Dokter pacaran sama pasiennya sendiri?" gumam Ardelle
******
Kini Arvin dan Priscilla tiba diruangannya kembali, semakin hari perkembangan Priscilla sangat bagus apa lagi dia meminum obat racikan dari Profesor Rendra.
Kondisi kesehatannya sangat bagus sehingga dia bisa mengikuti arahan yang dilakukan oleh Arvin.
Rasa trauma dan ketakutan yang menghantui Priscilla sudah tidak lagi dirasakannya, itulah membuat Arvin sedang.
Makanya waktu kemarin saat Valencia menyerangnya dia bisa melawannya karena dia sudah bisa mengontrol rasa takut dan traumanya.
" Apa ada yang ingin kamu makan?" tanya Arvin kepada Priscilla
" Tidak ada, aku sudah kenyang sarapan tadi pagi jangan membelikan aku yang lain nanti aku semakin gendut"
Arvin hanya tertawa saja dia benar-benar merasa lucu sekali apa yang dikatakan Priscilla.
" Tidak apa-apa, aku sangat suka lihat badanmu sekarang kamu sangat chubby sekali tau" kata Arvin langsung mencubit kedua pipinya Priscilla
" Aaw sakit tau" meringisnya Priscilla
Arvin terkekeh melihat Priscilla yang kesakitan, lalu dia memegang tangannya Priscilla dengan sangat erat sekali.
" Saat kamu sembuh dan keluar dari rumah sakit ini apa kamu mau melanjutkan hidup bersamaku?" tanya Arvin dengan lembutnya
Priscilla sedikit merasa bingung dengan apa yang dikatakan oleh Arvin.
" Maksud kamu?" tanya Priscilla dengan bingungnya
" Menikah denganku, dan hidup bersamaku selamanya"
Priscilla terkejut dengan ucapannya Arvin, dia tidak menyangka bahwa Arvin mengajaknya untuk menikah.
Priscilla hanya diam saja dia tidak tau apa yang harus dia katakan kepada Arvin.
" Mengapa diam?" tanya Arvin
" A-aku hanya terkejut mendengarnya, apakah kamu benar-benar?"
" Untuk apa aku berbohong? Kamu adalah orang pertama yang membuatku jatuh cinta Priscilla"
Priscilla semakin diam, dia benar-benar sangat tidak tau harus menjawab apa. Rasanya begitu sangat berbeda sekali.
******
Ardelle yang sedang kepikiran tentang Arvin tadi, rasanya dia sangat penasaran mengapa bisa dia mempunyai kekasih pasiennya sendiri?
Ardelle yang dilobby kini mencoba mencari tau tentang Arvin dan Priscilla.
" Mba, apakah benar Dokter Arvin memiliki kekasih tapi pasiennya sendiri?" tanya Ardelle kepada perawat didepannya
" Benar, malahan waktu dia masih terlihat sangat sakit disanalah Dokter Arvin menjalin hubungan bersamanya"
" Apa Dokter Arvin kekurangan wanita sehingga malah menjadikan pasiennya kekasihnya?"
Belum sempat perawat itu menjawabnya kini Dicky tiba-tiba datang dan menaruh dokumen yang sangat banyak sekali dengan kasar.
Brak!
Ardelle serta perawat itu terkejut dengan apa yang dilakukan Dicky, dimana tatapan Dicky langsung tajam kepada Ardelle.
" Lo pengganti Valencia?"
" I-iya gue pengganti Dokter Valencia, ada apa?"
" Ini pekerjaan lo yang harus lo kerjakan bukannya malah gosipin Arvin, dan mba tau ajakan kalok Arvin gak suka digosipin?
" B-bukan saya yang mulai dok, i-itu anak baru yang duluan"
Dicky menghelakan nafasnya dalam-dalam dia merasa kesal kepada Ardelle baru pertama masuk bekerja dia sudah menggosip.
" Lo, baru juga pertama masuk udah berani menggosipkan Dokter Arvin jika dia tau gak segan-segan dia melaporkan lo kepada Direktur Hendi atau Ketua Dewan"
Ardelle terkejut, apakah segitunya harus mengadu kepada keatasan begitu.
" Dan, gue peringatkan lagi jangan pernah menghina Priscilla didepan Arvin ataupun sampai dia mendengarnya , itu akan membuat lo mendapatkan masalah"
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟