Hidup Di Tubuh Wanita Lemah

Plak!

"Dasar anak bod0h! Lihat apa yang sudah kau perbuat, kau sudah membuat keluarga kita menjadi bahan pembicaraan di kota!" Seru tuan Yan pada Qian Xu.

"Tuan, apa yang anda katakan?" Ucap nyonya Yan seraya membantu Qian Xu berdiri.

"Tanyalah sendiri pada anak bod0hmu ini! Apa yang sudah dia lakukan dan katakan pada Xuan Yi, sehingga membuat Xuan Yi berkata jika keluarga kita telah mencuri, selama kita tinggal di rumah peninggalan orang tuanya."

Kedua mata nyonya Yan terbuka lebar, "Qian Xu, katakan kepada ibu. Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Ibu, ini semua salah Xuan Yi. Dia.... Dia...."

"Jika kau tidak memancingnya dan membuatnya kesal terlebih dulu, dia tidak akan bertindak! Dasar kau anak bod0h!" Seru tuan Yan dengan penuh emosi.

Saat ini berita tentang apa yang Xuan Yi katakan pada Qian Xu telah menyebar di kota, dan tentu itu membuat tuan Yan sangat malu, ketika seseorang berkata mengenai itu di belakangnya dan beberapa temannya, ketika tengah minum teh bersama di sebuah rumah makan.

Dengan penuh kemarahannya, tuan Yan meninggalkan aula rumahnya.

"Qian Xu, katakan pada ibu. Dimana kau bertemu dengan anak itu?" Ucap nyonya Yan.

"Aku bertemu dengannya di toko obat, saat itu aku tidak yakin jika itu adalah dia. Karena dia tidak memakai penutup wajah seperti biasanya saat dia keluar dari rumah."

"Maksudmu, dia telah berani keluar tanpa menutupi wajahnya?"

Qian Xu mengangguk, "Benar ibu, dan wajahnya itu sangat ingin sekali aku merobeknya."

Ya, wajah Qian Xu dan Xiu An tidak lebih cantik dari Xuan Yi. Bahkan mereka kalah cantik, karena itu Xuan Yi di larang tidak menutupi wajahnya saat dia keluar dari rumah, ketika keluarga Yan masih tinggal di rumah keluarga Li.

"Sepertinya kita harus memberitahu kepada kakak mu tentang ini, karena jika dia telah berani menunjukkan wajahnya kepada orang lain. Kemungkinan spirit kekuatan yang dia miliki sudah sedikit meningkat." Ucap nyonya Yan.

"Iya, ibu benar. Tetapi bagaimana kita bisa memberitahu kakak? Saat ini dia berada di dalam hutan perguruan Xuang untuk melatih kekuatannya."

"Benar, saat ini kita tidak boleh mengganggu kakak mu."

Qian Xu semakin kesal karena dia tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Xuan Yi, meskipun spirit kekuatannya juga di atas Xuan Yi. Namun dia merasa tidak yakin, jika dia bisa mengalahkannya.

...----------------...

Di luar sana orang-orang tengah meributkan keluarga Yan yang menindas Xuan Yi ketika mereka tinggal di runah keluarga Li. Tetapi di dalam rumah itu sendiri, Xuan Yi dan beberapa pelayannya sedang menyiapkan makan malam mereka yang akan lakukan di halaman rumah.

"Rasanya aku tidak pernah melakukan ini, dan aku yakin ini akan menyenangkan." Ucap Xuan Yi.

"Benarkah itu, nona. Tetapi bukankah....."

"Aku adalah satu-satunya putri di keluarga Li ini, tetapi karena keluarga pamanku datang dan menguasai semuanya. Aku hanya di anggap seperti seorang pelayan, dan sama sekali tidak pernah menikmati makanan yang selalu mereka makan. Bahkan saat akan keluar dari rumah, aku harus meminta izin terlebih dulu pada mereka."

Semua pelayan Xuan Yi terkejut mendengar hal itu, dan tidak menyangka jika wanita yang begitu baik kepada mereka memiliki kehidupan yang seperti itu.

"Tetapi semua sudah berubah. Karena itu, aku tidak ingin kalian merasakan apa yang pernah aku rasakan di rumah ini." Ucap Xuan Yi lagi.

"Terima kasih atas kebaikan nona kepada kami." Ucap semua pelayan Xuan Yi seraya membungkuk.

"Berdirilah, dan jangan selalu seperti itu kepada ku."

Semua pelayan mengangguk dan tersenyum pada Xuan Yi.

"Nona, di luar ada seseorang dari istana. Dia berkata jika yang mulia putri Ying dari kerajaan datang untuk menemui anda." Ucap seorang penjaga pintu gerbang.

"Putri Ying?"

"Benar, nona."

Xuan Yi terdiam, dan mencari dalam ingatannya tentang putri Ying yang di katakan oleh penjaga pintu rumahnya.

"Persilahkan dia masuk." Ucap Xuan Yi.

"Baik, nona."

Penjaga pintu itu segera pergi untuk membuka pintu gerbang.

"Nona, apakah anda mengenal yang mulia putri Ying?" Ucap Huang Mei.

Xuan Yi mengangguk, "Iya, aku mengenalnya. Dia adalah salah satu teman baik ku."

"Aku sangat senang, karena kau masih menganggap ku sebagai salah satu teman baikmu, nona Li Xuan Yi."

Semua orang menoleh ke arah sumber suara, dan melihat jika putri Ying telah berada di belakang mereka.

"Salam kepada yang mulia putri Ying." Ucap semua pelayan Xuan Yi seraya memberi hormat.

"Berdirilah, dan terima kasih karena sudah menjaga serta membantu nona Li."

Xuan Yi menatap putri Ying, dan satu persatu ingatan tentang mereka mulai bermunculan.

"Ternyata kau juga memiliki seorang teman dari anggota keluarga kerajaan, kau memang wanita yang cukup di segani Li Xuan Yi."

Putri Ying berjalan mendekati Xuan Yi, lalu meraih tangan kirinya.

"Kau sudah melalui kehidupan yang sangat sulit, dan aku sangat kagum padamu, Xuan'er." Ucap putri Ying.

Air mata Xuan Yi tiba-tiba mengalir begitu saja dari kedua matanya, ketika mendengar putri Ying memanggil nama kecilnya.

Putri Ying yang melihat itu, segera menyeka air mata Xuan Yi, "Maafkan aku, karena sudah berpikir jika kau sudah tidak menginginkan ku lagi sebagai temanmu."

Xuan Yi hanya diam, sebab dia sendiri tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia menangis seperti itu dan merasa dadanya terasa sesak.

"Apakah kalian akan makan malam disini?" Ucap putri Ying lagi.

"Ah, iya. Aku merasa sedikit bosan makan di dalam ruangan." Ucap Xuan Yi dengan sedikit gugup.

Putri Ying mengangguk, "Apakah aku juga boleh bergabung dengan kalian, makan malam disini?"

"Yang mulia, apa yang anda katakan? Anda....."

"Aku yang memutuskan ingin makan apa dan makan malam dimana." Ucap putri Ying memotong ucapan pelayannya.

"Maafkan hamba, yang mulia."

"Kau pergilah, dan beritahu ayah dan ibu. Jika aku mengunjungi teman lamaku dan makan disini."

"Baik, yang mulia."

Pelayan putri Ying pun meninggalkan rumah Xuan Yi setelah memberi hormat.

"Putri Ying, apakah kau sungguh akan makan malam bersama disini?" Ucap Xuan Yi.

"Iya, sudah cukup lama kita tidak bertemu. Bahkan ibuku bertanya padaku tentangmu."

Xuan Yi hanya bisa terdiam.

"Apakah kau keberatan, jika aku makan disini?" Ucap putri Ying lagi.

"Tidak, bukan begitu. Hanya saja, apakah tidak apa-apa kau makan bersama dengan kami?"

Xuan Yi menatap para pelayannya yang berdiri bersama dengan mereka.

Putri Ying tertawa dengan pelan, "Kau masih saja memikirkan hal itu, tentu saja aku tidak keberatan. Mereka telah membantu dan menjagamu dengan baik."

Xuan Yi menatap putri Ying dengan tidak percaya, sebab wanita yang saat ini berada di depannya adalah seorang putri. Dan dia berkata jika dia tidak keberatan makan bersamanya dan juga para pelayannya disana.