NovelToon NovelToon
Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College
Popularitas:346
Nilai: 5
Nama Author: Fredyanto Wijaya

Kejadian pada masa lalu diramalkan akan kembali terjadi tidak lama lagi. Tuan kegelapan dari lautan terdalam merencanakan sesuatu. Enam sisi alam dunia mitologi sedang dalam bahaya besar. Dari seratus buku komik yang adalah gerbang penyebrangan antara dunia Mythopia dan dunia manusia tidak lagi banyak yang tersisa. Tapi dari sekian banyak kadidat, hanya satu yang paling berpeluang menyelamatkan Mythtopia dari ramalan akan kehancuran tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fredyanto Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5: Comic Book(Part 2)

Mungkin hanya itu saja. Sebagaian yang lain terlihat seperti barang-barang biasa dan tidak bisa Melody kenal itu apa saja.

Yang penting dia harus berhati-hati dalam melangkah di dalam loteng sana. Karena ada beberapa benih kacang yang tertabur di lantai. Itu sempat pernah terinjak olehnya dan cukup menyakitkan kakinya.

Benih-benih kacang itu berasal dari sebuah kantung kecil. Tapi Melody sama sekali tidak berniat untuk memungut itu semua dan kembali memasukannya ke dalam kantung kain itu.

Jadi biarkan saja. Dia tidak pernah sempat untuk mengurusnya. Untuk sekarang Melody fokus pada barang-barang lamanya.

Dan Melody akhirnya mendapatkan spot tempat yang tepat untuk barang-barang lamanya.

Ketika baru menaruh kardus barang itu di atas tumpukan kardus barang lainnya... "Wush!" Melody merasakan ada yang lewat di belakangnya. Hawa-hawa aneh juga samar mengelus punggungnya. Entah itu hanya perasaannya yang keliru atau tidak, tapi dirinya reflek langsung berbalik mengecek arah belakangnya.

Mengambil kembali dan menyorot dengan lentera. Fokus memandang seisih ruang loteng.

...Wush!...

Lagi dan lagi... Melody merasa ada yang kembali lewat di arah belakang punggungnya. Tapi ketika Melody mengecek, dirinya selalu tidak mendapati apapun selain hanya keberadaan dirinya seorang di sana. Dan juga sebuah cermin besar di sudut pojokan ruang loteng yang merefleksikan pantulan dirinya.

Sampai kemudian ada suara benda jatuh dengan begitu kerasnya.

Awalnya Melody tidak tahu itu suara apa. Yang pasti itu benar-benar langsung membuatnya terkejut bukan main. Dia bahkan sampai menjerit begitu keras_ seperti seakan baru saja melihat sesosok yang menyeramkan.

Suara melengkingnya mungkin terdengar jelas sampai keluar rumah.

Tidak ada yang tahu tapi... Ada seekor rakun yang sedang sibuk mencari bekas sisa makanan di tempat sampah di depan halaman rumah Melody, yang langsung berlari pergi ketika mendengar suara jeritan Melody.

Dan karena sesuatu yang mengejutkannya tadi juga, Melody, dengan spontan langsung menunduk sambil menutup telinga dan kepalanya. Lentera gantung tadi sempat dilepas jatuh ke lantai.

Jantungnya berdebar kencang. Tapi Melody berusaha tenang dan memastikan suara apa itu tadi. Mengambil kembali lentera tadi, dia lalu tergerak mengecek mencari asal suara. Sampai ditemukanlah sebuah buku tak jauh di bawah dari rak buku tua berdebu di sudut pinggir ruang loteng.

Dirinya yakin itu. Karena seingatnya, sebelumnya tidak ada keberadaan buku itu di lantai sana.

Jadi buku itulah menurut Melody yang tadi telah membuat suara gaduh. Buku yang entah bagaimana bisa terjatuh sendiri dari rak buku, yang bahkan padahal tidak ada angin berhembus di dalam sana.

Aneh! Tapi Melody tidak akan lari hanya karena begitu saja.

Dia dengan berani perlahan melangkah mendekat dan mengambil bukunya.

Tapi tunggu... ada yang tidak asing!

Bukunya...

Ketika Melody lebih menyorotkan pancaran cahaya lentera pada bukunya... Oh astaga! Bagaimana bisa?!

Melody terpaku memperhatikannya. Itu buku yang serupa seperti gambar yang dikirimkan oleh bersama pesan misterius itu. Sebuah buku komik dengan tinggi kurang lebih seukuran panjang penggaris 30 cm.

Mythtopia! Everything Happen Inside !

Judul lengkap pada sampulnya. "Kenapa ini bisa ada di atas sini?!" Gumam Melody bingung, sambil mengecek depan dan belakang bukunya. Tapi dia tidak berani untuk membuka setiap lembaran pada buku itu. Dia mencoba bersabar dan akan menyimpan itu untuk sementara waktu.

Jadi dia kembali turun dan memakan sedikit cemilan di dapur. Sedangkan bukunya lalu ia simpan di dalam laci meja belajar kamarnya.

Melody berharap sahabatnya itu dapat menemukan sesuatu yang baru segera.

Untuk sekarang dirinya mencoba istirahat untuk sejenak. Setelah dari dapur... dia langsung melompat ke atas ranjang tidur seperti seekor lumba-lumba, dan menyembunyikan wajahnya di balik bantal seperti kepiting yang bersembunyi di balik pasir pantai. Melody tidur tengkurap.

Semoga saja dia tidak kehabisan nafas di balik sana.

Sampai waktu hampir menjelang sore hari tiba... Dering ponsel Melody berbunyi dan sontak membangunkannya. Melody menarik nafas panjang ketika mengangkat wajahnya dari bantal kepala.

Abigail menelepon. Dia meminta Melody untuk membuka laptopnya. Ingin berbicara dan memberitahunya sesuatu yang mungkin memang perlu diketahui olehnya.

Melody pun langsung bergegas beranjak dari ranjang dan mengambil laptop dari meja belajarnya.

"Ada apa?!" Tanya Melody sambil melakukan panggilan video call. Duduk di pinggir ranjang_ Menaruh laptop di atas pangkuannya.

"Hei, kau mungkin harus melihat ini. Aku baru menemukannya tadi," Ucap Abigail sambil menggigit donat di mulutnya. Suaranya sedikit terbenam.

Abigail pun membagikan sebuah video yang di dapatkannya dari Dark Web. Situs rahasia! Dirinya nyaris terkena masalah karena harus membobol beberapa situs. Tapi setidaknya ia menemukan sesuatu.

"Apa ini?!"

"Tonton saja," Sahut Abigail. Dan Melody memutar videonya. Matanya lalu mulai fokus pada video.

Jangan berpikir yang tidak-tidak!

Yang ditunjukkan Abigail adalah rekaman vlog yang menunjukan sebuah buku yang dibakar. Buku yang tidak lain serupa seperti yang dikirim oleh pesan misterius itu.

Dan bukan hanya itu saja! Ada empat video lagi yang dibagikan Abigail kepadanya. Melody pun menontonnya satu persatu. Dan semuanya berisi rekaman yang hampir sama seperti video yang ditonton pertama. Mereka semua membakar buku tersebut... dengan sengaja.

Tidak ada keterangan dari setiap video yang ditemukan Abigail. Tapi dari beberapa rekaman yang sudah di tonton, Melody mendengar mereka mengatakan sesuatu yang mengerikan. Yang dibakar adalah buku komik milik anak mereka, yang mereka beli dari sebuah toko tapi tanpa alamat pabrik. Itu untuk hadiah bagi anak mereka. Tapi tak sampai dua minggu mereka para orang tua menghadiahkan itu kepada anak-anak mereka... Putra atau Putri kesayangan mereka menghilang secara misterius.

Satu dari mereka bersaksi melihat anaknya terhisap masuk ke dalam buku. Setelah itu dia tidak pernah kembali lagi. Sampai kemudian kakak dari anak itu memutuskan mencari cara untuk masuk menyelamatkan adiknya.

Memang berhasil. Tapi dia juga malah tidak kunjung kembali.

Karena pengakuan dari ayah mereka itu, yang lainnya yang masih mempunyai buku serupa langsung lekas membakarnya, agar kejadian yang serupa tidak akan terjadi dengan anak-anak mereka.

"Apa kau yakin ini bukan video yang dibuat-buat?!" Melody hanya memastikan.

"Ini dari situs terlarang dan rahasia jadi... Ya! Aku cukup yakin itu," Jawabnya. Abigail masih sambil mengunyah donat.

"Memangnya Kenapa?" Lanjut tanyanya kepada Melody. Setelah itu dia mengambil segelas minuman dan meminumnya.

"Aku... Memilikinya!" Melody menunjukan buku yang belum lama ditemukannya tadi. Tergerak beranjak mendekati meja belajar, mengeluarkannya kembali dari dalam laci meja, dan mengangkatnya tepat didepan kamera. Abigail yang melihatnya sontak menyembur.

...PRUUUUUFH!...

Mengeluarkan kembali sebagian air di dalam mulutnya yang belum sempat diteguk.

"Apa?! Tidak mungkin! Dari mana kau dapatkan itu?!" Mengelap cepat mulutnya. Abigail terkejut dan tidak percaya melihat Melody sedang memegang salah satunya.

"Ini dari loteng penyimpanan barang di rumahku," Jelas Melody. "Aku rasa... mungkin ini milik Ibu dahulu, atau penghuni sebelum kami."

"Mel, Hati-hatilah dengan itu!" Abigail khawatir. Wajahnya menunjukan ekspresi tegang.

"Tenanglah! Aku tidak mengapa-apakannya dari tadi. Aku bahkan belum melihat isinya."

"Bagus! Bawa saja itu ke sekolah besok! Kita cari tahu bersama," Ujar Abigail. Dan Melody juga setuju.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!