Hidup Di Tubuh Wanita Lemah

Hidup Di Tubuh Wanita Lemah

Bab 01

Rumah besar itu di bangun di atas tanah yang cukup luas, memiliki taman yang besar dan sangat indah, di hiasi beberapa kolam buatan dan berbagai bunga tertanam disana.

"Xuan Yi, apakah aku boleh memakai jepit rambut ini? Aku merasa ini sangat cocok untuk ku." Ucap seorang wanita bernama Yan Qian Xu.

"Tentu saja boleh, aku juga merasa itu sangat cocok untuk mu."

"Benarkah? Jika begitu aku akan mengambil jepit rambut yang ini."

"Iya, kau bisa mengambilnya."

Wanita bernama Yan Qian Mi tersenyum dengan bahagia, karena benda yang dia inginkan akhirnya bisa dia dapatkan.

Li Xuan Yi, merupakan putri pertama dan satu-satunya dari keluarga Li. Sementara wanita yang bernama Yan Qian Xu adalah anak dari paman Xuan Yi, Li Chao Ming.

Keluarga dari paman Xuan Yi tinggal di rumah besar itu, karena kedua orang tuan Li Xuan Yi telah meninggal 4 tahun yang lalu, dan dengan alasan demi keamanan Xuan Yi, mereka tinggal disana.

Meski demikian, keluarga dari paman Xuan Yi itu selalu merasa jika mereka adalah pemilik rumah besar itu, dan menjadikan Li Xuan Yi sebagai alat untuk mereka mendapatkan uang, atau barang-barang yang mereka inginkan.

"Xuan Yi, apa aku boleh meminta gelang giok ini?" Ucap Yan Xiu An, kakak dari Yan Qian Xu.

Xuan Yi melihat gelang giok yang di maksud itu dan mengambilnya, "Maaf, aku tidak bisa memberikan gelang giok ini. Ini.... Ini adalah peninggalan ibuku sebelum dia meninggal."

"Kenapa tidak boleh? Kau masih mempunyai barang yang lain. Aku menginginkan gelang giok itu!"

"Tidak, aku tidak bisa memberikannya. Kau bisa mengambil yang lain, tetapi tidak dengan gelang giok ini."

Yan Xiu An mengambil paksa gelang giok yang ada di tangan Xuan Yi, "Aku menginginkannya, jadi aku harus memilikinya!"

"Tidak, kau tidak boleh mengambilnya. Itu peninggalan dari ibuku."

Qian Xu yang melihat Xuan Yi mencoba merebut gelang yang di inginkan oleh kakaknya mendorong tubuh Xuan Yi, agar melepaskan gelang giok itu, dan tanpa di duga Xuan Yi terjatuh, kepalanya membentur kaki meja yang tidak jauh dari mereka dengan cukup keras.

Seketika darah keluar dari kepala Xuan Yi, dan pandangan kedua matanya semakin tidak jelas.

"Kenapa, kenapa kalian selalu memperlakukan aku seperti ini? Aku... Aku ingin kalian..."

Kepala Xuan Yi jatuh di atas lantai dan kedua matanya tertutup dengan sempurna.

"Kakak bagaimana ini? Apakah, apakah Xuan Yi sudah mati?" Ucap Qian Xu dengan cemas.

"Diam! Bantu aku memindahkannya ke tempat tidur."

"...... Iya."

Dan dengan rasa takut, kedua nona muda Yan itu memindahkan tubuh Xuan Yi ke tempat tidurnya.

...----------------...

Wanita muda yang cukup jenius dalam membuat berbagai senjata, dan juga memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu beladiri dan yang lainnya, tengah sibuk menatap sesuatu yang tengah dia buat.

"Akhirnya, selesai juga aku membuat senjata rahasia ini. Dengan ini aku tidak perlu membawa tongkat, atau pisau kecil lagi jika berjalan kemanapun. Karena semuanya sudah ada di dalam sini." Ucap wanita pintar bernama Xia Xuan Yi.

Sudah lebih dari 2 bulan dia membuat sebuah senjata rahasia berbentuk b3lati kecil, dimana b3lati itu bisa berubah menjadi sebuah tongkat yang panjangnya hampir sama dengan panjang tongkat baseball, dan kekuatan memukulnya tak kalah hebat dengan tongkat besi itu.

"Baik, sekarang saatnya aku pulang. Badanku rasanya sangat lelah sekali setelah membuat senjaata kecil ini." Ucap Xia Xuan Yi lagi.

Dengan membawa b3lati kecil itu, Xia Xuan Yi keluar dari ruangan yang tidak begitu besar dan di dominasi warna gelap itu.

"Xuan Yi, kau akan pulang?" Ucap salah seoarang temannya.

"Iya."

"Kalau begitu hati-hati."

"Terima kasih, kau juga."

Temannya hanya mengacungkan jempol tangannya saja saat menjawab Xia Xuan Yi.

Xia Xuan Yi keluar dari bagunan 3 lantai, lalu berjalan memuju mobilnya yang terparkir di luar gedung itu.

Dengan cepat Xia Xuan Yi melajukan mobilnya menuju rumahnya yang berjarak cukup jauh dari sana.

"Sudah lama aku tidak membeli mie rebus yang ada di persimpangan jalan itu, lebih baik aku berhenti untuk makan disana. Setelah itu, berjalan sebentar di taman." Ucap Xia Xuan Yi yang masih memgemudikan mobilnya.

20 menit kemudian, mobil berhenti tepat di depan sebuah rumah makan klasik yang menyediakan aneka makanan mie.

Xia Xuan Yi turun dari mobilnya dan masuk kedalam rumah makan itu, dia memesan satu mangkuk mie yang selalu di pesan disana.

"Rasanya tidak berubah, meski sudah beberapa bulan aku tidak memakannya." Ucap Xia Xuan Yi setelah memakan mie itu.

Setelah menghabiskan mie yang dia makan tadi, Xia Xuan Yi yang telah meletakan uangnya di bawah mangkuk, keluar dari rumah makan itu dan berjalan menuju mobilnya.

Setelah masuk ke dalam mobil, kembali Xia Xuan Yi melajukan mobilnya menuju rumahnya yang tak jauh dari rumah makan itu.

Sesampainya di depan sebuah rumah yang tidak begitu besar, Xia Xuan Yi turun dari mobilnya dan melihat ke arah taman yang berada tepat di seberang jalan depan rumah itu.

"Lebih baik aku berjalan-jalan dulu sebentar di taman, perutku terasa sangat kenyang." Ucap Xia Xuan Yi.

Dia pun lalu berjalan menuju taman itu, dan berjalan mengelilingi taman itu sendirian.

Saat dia tengah berjalan dan kedua matanya terlalu fokus pada layar ponselnya, tiba-tiba kakinya tersandung batu kecil yang ada tepat di depannya dan dia pun terjatuh di atas tanah, lalu tak sadarkan diri.

...----------------...

"Kakak bagaimana ini, jika dia sampai mati kita pasti akan di hukum oleh ayah." Ucap seorang wanita.

"Diamlah, aku juga tidak tahu harus bagaimana. Kita tinggalkan saja dia, dan kembalikan apa yang telah kita ambil tadi. Lalu berpura-pura tidak tahu apa-apa." Ucap suara wanita yang lain.

"Baiklah jika seperti itu."

Kedua wanita itu melemparkan apa yang ada di tangan mereka ke dalam sebuah kotak di atas meja, kemudian mereka keluar dari kamar itu dengan cepat.

Setelah tidak lagi terdengar suara, kedua mata wanita yang tengah terbaring di atas tempat tidur terbuka.

Seperti seseorang yang telah mati lalu bangkit lagi, wanita yang tak sadarkan diri itu duduk di atas tempat tidur dengan cepat.

"Sssshhh, kepala ku pusing sekali. Mereka ini sangat berisik." Ucap wanita itu dengan kesal.

Tangan wanita itu terulur dan memegangi kepalanya yang terasa begitu pusing, dan setelah beberapa saat dia pun tersadar dan terkejut.

Terpopuler

Comments

🍁T'ᴀʏᴀɴɢɴʏᴀ'𝐆❣️ᴳ𝐑᭄𝓐𝔂⃝❥🤎

🍁T'ᴀʏᴀɴɢɴʏᴀ'𝐆❣️ᴳ𝐑᭄𝓐𝔂⃝❥🤎

my twins yang mampir ini 😁🤭

2024-08-27

0

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓

hi kak ak mampir ya.
semangat

2024-08-02

0

Ambia affan Ambia

Ambia affan Ambia

eemmm

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!