harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 9
Rumah tangga mereka sudah berlangsung 1 Minggu. Dan selama satu Minggu itu tetap seperti biasanya, tidak ada yang spesial.
Hari ini adalah hari Senin. Aurel baru saja tiba di sekolah barunya dengan menggunakan taxi. yaa, Aurel pindah ke sekolah yang sama dengan sekolah Lauris. Ini saran orang tuanya Lauris, kalo Aurel sih ngikut aja.
" sekolah ini lebih besar dari sekolah lama gw" gumam Aurel menatap gedung sekolah yang terdiri dari 5 lantai dan 3 gedung. satu gedung sekolah IPA satu lagi gedung sekolah IPS dan satu lagi ada tulisan musholla.
Brummm
sebuah motor sport berwarna hitam melaju melewatinya yang sedang berdiri di pinggir jalan dekat parkiran.
Itu adalah motor suaminya, tapi.... Bersama wanita lain yang memeluk Lauris dari belakang. Keduanya terlihat sangat mesra, apa lagi saat Lauris membantu Caca turun dan juga melepaskan helm Caca.
" cih! Giliran sama cewek lain aja romantis kek cowok baik baik, giliran sama istrinya malah bersikap kek Fir'aun" ujar Aurel lalu memilih untuk melanjutkan jalannya mengabaikan suaminya yang sedang bersama pacarnya.
Sebenarnya Lauris tahu jika Aurel tadi menatap kearahnya. namun dia mana peduli. mereka sama sama tidak memiliki rasa satu sama lain. Jadi aman saja.
lagian kurang dari 3 bulan lagi mereka akan bercerai.
" lihatin apa sih? Serius Banget" tanya Caca yang melihat Lauris seperti sedang melihat sesuatu.
" hah?" seru Lauris terkejut dan menatap Caca, wanita yang sangat dia sayangi. Ternyata tadi tanpa sadar dia malah menatap Aurel yang berjalan memasuki gedung sekolah IPA.
" lihatin apa?" tanya Caca lagi.
" nggak ada, tadi tiba tiba ke ingat kalo Laura tadi pagi nggak sarapan, apa aku harus beliin dia sarapan?" ujar Lauris beralasan.
Dasar Cowok, sangat pintar berbohong. padahal ketemu sama Laura saja dia tidak.
•\=\=\=\=\=•
Aurel masuk ke kelas yang sama dengan angga. Saat memasuki kelas tersebut dia terkejut melihat keberadaan Angga yang duduk di kursi barisan terdepan. Ternyata angga dan Laura satu sekolah, Aurel baru tahu.
" hy, perkenalkan nama aku Aurel keisnan, aku pindahan dari sekolah mawar" ujar Aurel memperkenalkan dirinya di depan kelas.
Setelah itu Aurel di persilahkan untuk duduk di kursi yang kosong. Kebetulan kursi kosong ada di barisan paling belakang, satu meja dengan cowok yang entah siapa namanya. Aurel tidak tahu karena cowok itu tidak memakai name tag.
Angga bersikap biasa Saja. bahkan dia terlihat tidak mengenal Aurel. Padahal mereka tetanggaan dan hari pernikahan mereka juga sama. Bisa di katakan mereka adalah ipar, maybe.
•\=\=\=\=\=•
Laura berdiri di depan kelas Angga saat jam istirahat pertama tiba. kali ini dia tidak sendirian, tapi berdua dengan Luhan juga yang ikut menemani Laura karena gadis itu memaksanya.
" wih, ada Laura ni" goda Jupiter melirik pada Angga yang sedang fokus pada bukunya.
Mendengar nama Laura di sebut, Angga lansung mengakat kepalanya. Dan ternyata benar saja. Laura berjalan ke arahnya dengan Luhan berjalan di belakang Laura.
" jangan jalan di belakang Laura, jalan beriringan aja" ujar Angga datar.
Laura menoleh kebelakang menatap pada Luhan yang sedang memasang ekspresi binggung.
" gw salah?" tanya Luhan binggung seraya menunjuk pada dirinya sendiri menatap pada Laura.
Laura mengakat baju tidak tahu. Luhan sudah biasa berjalan di belakangnya. Begitupun terkadang Laura yang berjalan di belakang Luhan. itu sangat biasa, tidak ada hal yang spesial.
" jika seandainya terjadi perjalanan antara laki laki dan perempuan maka adab yang benar ialah ia laki laki berjalan di depan perempuan" ujar Jupiter.
" lanjut ustadz Piter " ujar bintang.
" karna, saat laki laki berjalan di belakang wanita, maka tidak bisa di pungkiri, dia akan melihat lekuk tubuh wanita dan tidak menutup kemungkinan jika laki laki akan memperhatikan cara jalannya, jika sudah seperti itu maka bisa saja terjadi kemaksiatan berikutnya " jelas Jupiter.
speechless, Luhan dan Laura sama sama baru mendengar hal tersebut. mereka berfikir lebih baik wanita berjalan di depan agar laki laki dapat menjaganya.
" 100 untuk ustad Jupiter" ujar bintang mengajukan 2 jempol.
" tapi gw nggak pernah nafsu sama Laura " ujar Luhan membantah.
Laura menatap sinis Luhan. Dia merasa terhina karna Luhan berkata seperti itu. seakan akan tidak ada yang menarik dari dirinya.
" karna Lo itu nggak normal" ujar Laura.
" ngapain kesini?" tanya Angga.
Angga bisa memprediksikan jika dia tidak menyela maka perdebatan Antara Luhan dan Laura akan terjadi.
Laura kembali berfokus pada suaminya " minta duit dong" ujarnya dengan suara di lembut lembutkan membuat Luhan bergidik ngeri.
Wajah Laura Pun di buat jadi imut, seperti anak kecil meminta uang pada ayahnya. Dasar Laura, giliran uang saja mau melakukan apapun.
" duit gw habis, papa nggak mau ngasih. Katanya di suruh minta sama Lo" ujar Laura memasang puppy eye lengkap dengan bibir yang di majukan, membuat Luhan semakin geli saja.
Untungnya di kelas ini hanya ada Jupiter, bintang, Aurel, Angga, Laura dan Luhan. Yang terlihat binggung dan penasaran hanya Jupiter dan bintang yang belum mengetahui apapun.
" butuh Berapa?" tanya Angga.
" satu juta" jawab laura dengan entengnya.
Gila! Laura Fikir Angga sudah bekerja apa. Uangnya saja dia dapatkan dari orang tuanya. dan bisa bisanya Laura minta uang jajan sebanyak satu juta.
" buat apa duit sebanyak itu?" tanya Angga.
" ada deh" jawab Laura yang tidak ingin memberi tahu Angga untuk apa uang tersebut.
" bilang dulu untuk apa" ujar Angga. Dia harus mengetahui, mau di kemanai uang sebanyak itu.
wajah imut Laura hilang berganti dengan wajah kesal " yaudah kalo nggak mau kasih! dasar pelit!!" ujarnya lalu berbalik dan segera pergi dari kelas itu.
Angga menghela nafas panjang. padahal dia tidak berkata jika dia tidak akan memberikannya. dia hanya bertanya buat apa duit sebanyak itu.
luhan hendak pergi, namun perkataan angga membuatnya terhenti.
" buat apa dia minta uang sebanyak itu?" tanya Angga.
" satu juta itu banyak?" tanya Luhan.
Bukanya menjawab dia malah bertanya balik. bukan dia ingin meremehkan Angga, tapi uang satu juta itu memang tidak banyak bagi Luhan dan Laura yang hobi berfoya foya.
" jawab aja pertanyaan gw" ujar Angga.
" itu bukan ranah gw, sorry " ujar Luhan lalu ikut pergi.
Sekarang Angga mengerti kenapa hubungan Luhan dan Laura itu sangat awet. Ternyata keduanya memang sebelas duabelas.
" keknya ada yang merahasiakan sesuatu ni dari kita Ter" ujar bintang pada Jupiter.
Angga menatap datar pada kedua temannya, namun pandangannya malah bertemu dengan Aurel yang juga sedang menatapnya. Aurel tersenyum tipis sebagai sapaan, tidak lebih.
" keknya ada yang nggak takut dosa pacaran lagi ni" ujar Jupiter membuat Angga kembali menatap pada mereka.
" berisik" ujar Angga dingin lalu Memilih pergi dari sana.