NovelToon NovelToon
FOREVER HATE YOU

FOREVER HATE YOU

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand
Popularitas:486.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chyntia R

Jika ada yang paling dibenci oleh Brianna di dunia ini, itu adalah sosok lelaki bernama Arthur Matthews.

Arthur bukan hanya pria yang membully-nya di Universitas, tapi dia juga yang sudah menghancurkan hidup Brianna.

Lalu, apa jadinya jika mereka kembali dipertemukan dalam keadaan Brianna yang sudah berbeda? Apakah Arthur masih bisa bersikap semena-mena padanya? Atau justru ini adalah saat yang paling tepat untuk Brianna membalaskan dendamnya pada lelaki itu?

"Aku bukan lagi gadis yang dulu bisa kau injak-injak. Aku sudah menjadi wanita yang independen dan mampu melawanmu. Apapun yang terjadi, aku akan tetap membencimu, Arthur! Selamanya!" -Brianna Walton.

"Meski penampilanmu sudah berubah, tapi kau tetaplah Brianna yang dulu. Aku tidak sabar untuk kembali mengusik hidupmu karena kau adalah permainan yang selalu menyenangkan." -Arthur Matthews.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Lakukan denganku!

Arthur akan segera meninggalkan New York setelah urusannya disini selesai. Dia akan kembali ke Canada dan dia pikir sebelum benar-benar meninggalkan negara ini, dia mau menghabiskan malam bersama seorang wanita panggilannya. Tentu dengan syarat dan aturan yang sama seperti yang sudah-sudah.

Arthur melakukannya karena dia pria normal yang butuh pelepasan untuk menyalurkan hormon testosteron yang terasa memenuhi dirinya.

Akan tetapi, dia tetap memiliki prinsip untuk tidak melakukan hubungan badann karena dia tidak mau semua tatanan hidupnya menjadi rumit. Dan satu rahasia lagi, entah kenapa Arthur tidak tertarik pada wanita manapun lagi. Entahlah, dia seperti dikutuk agar tak bisa menjelajahi tubuh wanita.

Malam ini, dia sudah meminta seseorang untuk menemuinya di kamar hotel yang dia tempati. Hanya menunggu beberapa saat, pintu kamarnya terdengar diketuk dan dia segera menyuruh wanita itu masuk. Ya, pasti itu wanita panggilannya.

Arthur melihat wanita itu dalam keadaan lampu ruangan yang redup.

Tidak perlu terkejut saat matanya justru mendapati wajah Brianna yang muncul disana. Dia selalu seperti ini jika memesan wanita. Entah halusinasinya yang selalu mengharapkan Brianna datang atau alam bawah sadarnya yang membuat semua wanita tampak memiliki wajah yang sama seperti Brianna.

Wanita yang kali ini datang cukup membuatnya terkesima. Dia benar-benar mirip Brianna, bahkan kacamatanya itu seolah mengingatkan Arthur pada kejadian 4 tahun silam dimana pertama kali dia melakukannya dengan Brianna yang polos dan terkesan bo doh.

Wanita itu tampak ragu, membuat Arthur semakin merasa dia mirip sekali dengan Brianna. Tapi, mana mungkin Brianna yang sekarang berada di hadapannya.

"Bisakah langsung dimulai?"

"Y–yah," jawab wanita itu.

"Kacamatamu terlihat bagus," kata Arthur dengan senyumnya.

"Ah, ya ..."

Arthur jelas menangkap kegugupan dari gelagat wanita didepannya.

"Kau tidak mau membuka bajumu? Atau bajuku?" tanya Arthur kemudian.

Wanita itu tampak meringiss.

Arthur menyeringai. Bahkan gayanya mirip sekali dengan Brianna. Dia memang sudah gila. Sejak 4 tahun yang lalu, tepatnya sejak kejadian itu dia seakan terkungkung dalam keadaan yang mengharuskannya melihat wajah Brianna setiap dia mau melakukan hubungan dengan wanita lainnya.

"Kau benar-benar tidak mau membuka bajumu?" pancing Arthur kemudian, hingga tak lama wanita itu tampak bergerak ragu-ragu.

Wanita itu mendekat dan berkata lirih.

"A-aku akan mendapatkan uangnya setelah ini, kan?"

"Tentu saja. Asal kau sudah tau aturannya," jawab Arthur.

"Ya. Aku sudah tau." Wanita itu terlihat membuka coatnya dan kembali mendekat. Dia memegang dada Arthur dengan tangan yang terasa bergetar.

"Kau gugup?" tanya Arthur, tingkah wanita ini justru semakin mengingatkannya pada Brianna. Mirip dan persis sekali, tapi karena Arthur selalu melihat wajah Brianna di setiap dia bersama wanita dalam sebuah kamar, maka dia pun tidak mencurigai jika itu benar-benar Brianna yang sebenarnya.

"Yah." Wanita itu menyahut setelah menarik nafasnya dengan kasar.

"Aku yakin ini bukan yang pertama kalinya bagimu, jadi lakukan tugasmu dengan baik dan jangan melanggar aturanku."

Tanpa kata-kata lagi, Brianna bergerak melepaskan satu persatu kancing baju Arthur. Dia berulang kali menarik nafas kasar karena yang harus dia layani benar-benar pria itu. Dunia kadang selucu ini, bahkan terkesan mengejeknya, pikir Brianna.

Aroma maskulin dari tubuh Arthur menyeruak, memasuki indera penciuman Brianna. Sebagai wanita normal, aroma itu sangat menggodanya, tapi sekali lagi dia harus sadar bahwa yang ada didepannya adalah Arthur. Jadi, sebisa mungkin dia menahan diri agar tidak berbuat lebih.

Arthur sendiri, berdiri pasrah dengan perlakuan wanita itu. Gerakan sang wanita terasa ragu-ragu, tidak seperti beberapa wanita yang selama ini sering dibayarnya untuk melakukan hal seperti ini. Wanita yang kini sedang berjongkok untuk meloloskan celananya ini terkesan amatir, namun Arthur justru menyukainya ketimbang yang agresif seperti yang sudah-sudah.

"Ah …" Arthur mendesahh, dia merasakan kejantanann nya dimainkan oleh wanita itu.

Brianna mengumpat didalam hati. Mengumpat dirinya sendiri yang mau tak mau melakukan hal ini karena terbentur dengan keadaan yang mendesaknya. Dia pikir, dia harus segera menyelesaikan ini, lalu pergi dengan uangnya.

"Sudah cukup," kata Arthur yang mengagetkan Brianna.

Brianna terdiam, dia pikir semuanya sudah berakhir, tapi jelas-jelas dia tau jika Arthur belum mencapai puncaknya. Apa dia mengecewakan pria itu karena dia tak berpengalaman? Terserahlah, apa pedulinya, yang jelas jika Arthur mengatakan sudah cukup apa artinya tugasnya sudah selesai?

"Berdirilah," titah Arthur kemudian. Brianna menurut dan menatap pria itu dengan kebingungan.

"A–apa tugasku sudah selesai?" tanya Brianna. Dia sudah tak sabar untuk segera pergi, terserah mengenai Arthur yang merasa puas atau tidak, yang jelas dia sudah mengikuti aturan pria itu.

Arthur menggeleng, membuat Brianna melotot. Apa lagi yang dinginkan pria ini? Begitulah pemikiran Brianna.

"Mana uangnya? Aku membutuhkan uang itu." Brianna mengadahkan tangannya pada Arthur, namun pria itu melangkah mendekat padanya membuat Brianna mundur teratur karena takut dengan apa yang akan Arthur lakukan selanjutnya.

Melihat reaksi wanita itu yang mundur saat dia dekati, Arthur justru semakin merasa tertantang.

Dia mirip sekali dengan Brianna. Wajahnya, gelagatnya, atau ini hanya perasaanku saja? Batin Arthur.

"Kenapa kau takut? Aku hanya mau membuka bajumu, karena kau melayaniku dengan setengah hati," kata Arthur blak-blakan.

"Uhm, bukankah aturannya tidak begitu?" tanya Brianna ragu. Dia sendiri tak tau jelas aturan yang berlaku, dia hanya mendengar dari Cecilia bahwa dia bahkan tak perlu membuka bajunya, entah itu hanya candaan atau bukan, tapi Brianna menganggap itu serius. Brianna juga mengira aturan yang perlu diikutinya adalah hanya menyervis milik Arthur dengan mulutnya. Lalu, beres.

"Perlu kau tau, aturan itu aku yang membuat, dan kau hanya perlu mengikuti aturannya … jika ku bilang begini, itu artinya kau harus melakukannya dan kau tidak boleh menolak."

"A--apa?" Brianna terkesiap.

"Itu gunanya aku membayarmu dengan mahal."

Brianna membuang muka saat Arthur menghujaminya dengan tatapan pria itu. Brianna tak mau Arthur segera menyadari siapa dirinya, meski sebenarnya dia juga ragu apa Arthur benar-benar tak mengenalinya?

Karena tak bisa mundur lagi, Brianna harus pasrah saat Arthur menyentuh bibirnya, kemudian lehernya, lalu turun semakin ke bawah, ke arah dadanya.

Brianna tau ini tidak benar. Apa dia melawan saja seperti yang dia lakukan di resort tempo hari? Haruskah dia menendang lagi milik Arthur? Jika begitu, maka dia akan kehilangan uangnya, sementara Chico menunggunya di Rumah Sakit.

Dalam keadaan larut dengan pemikiran-pemikiran seperti itu, Brianna terkesiap saat Arthur melepaskan dress yang dia kenakan. Menyisakannya hanya dengan underwear.

Brianna menggeleng. Dia tidak akan siap dengan hal seperti ini, dimana Arthur kembali bisa melihat tubuhnya yang terekspos.

"No! No!" Brianna menggeleng tegas, namun Arthur mengingatkannya pada uang itu.

"Kau butuh uangnya, kan? Aku akan membayarnya 4 kali lipat dari uang itu asal kau bisa membuatku melanggar aturanku sendiri."

"Apa?" Mata Brianna membulat sempurna.

"Ya, ku pikir kau pengecualian," ujar Arthur ambigu.

"Pengecualian, maksudnya?" tanya Brianna hendak memastikan.

"Entah kenapa aku menginginkanmu," jawab Arthur yang juga merasa heran dengan keinginan tubuhnya hari ini.

Sekali lagi Brianna menggeleng tegas. "Tidak, Tuan. Berikan aku uang sesuai kesepakatan dan aku hanya melakukan sebatas perjanjian kita," tuturnya.

Arthur tersenyum miring, dia bahkan tertawa sumbang setelah itu. "Kau mau mempermainkan aku?" desisnya.

"Kau yang membuat aturan itu, Tuan. Jadi, jangan melanggar aturanmu sendiri. Sekarang, bayar aku sesuai dengan kesepakatan awal saja," kata Brianna.

"Aku bahkan belum keluar," ujar Arthur tenang merujuk pada kejantanannyaa sendiri yang masih berdiri tegak disana.

Brianna mendengkus. Dia sudah tidak tahan dengan kepura-puraan ini. Dia mau segera pergi, sebelum mulutnya kelepasan memaki Arthur sekarang juga.

"Maaf, tapi aku tidak bisa!" Brianna membalik badan, bersiap memunguti dressnya sendiri, tapi Arthur menarik pergelangan tangannya.

"Lepaskan aku, anda tidak perlu membayar ku," kata Brianna sudah diambang batas kesabarannya. Dia merasa semuanya sia-sia, waktunya malam ini terbuang percuma, tapi tak apa daripada dia harus mengikuti kemauan Arthur yang tidak mungkin dia lakukan.

Arthur tercenung lama, sepersekian detik berikutnya, dia tau kenapa dia menginginkan wanita ini, tidak seperti biasanya ketika dia menyewa jasa seorang wanita panggilan.

Arthur sadar bahwa yang kini memunggunginya adalah benar-benar Brianna. Dia melihat semacam tanda dipunggung wanita itu. Tanda itu hanya dimiliki Brianna karena Arthur pernah melihatnya. Itu adalah luka bakar yang membekas seumur hidup di punggung Brianna karena api rokok milik Caitlyn.

Menyadari itu adalah Brianna, kepala Arthur langsung dipenuhi prasangka. Sejak kapan Brianna menggeluti pekerjaan sampingan seperti ini? Mendadak, amarah langsung menguasai diri Arthur. Dia mencengkram tangan Brianna dengan sangat erat.

"Apa yang anda lakukan!" Brianna mencoba menepis cengkraman Arthur, tapi dia tidak bisa. Dia membalik tubuh, mencoba menatap pria itu, tapi yang dia dapati adalah sorot amarah dimata Arthur.

"Lakukan denganku!" seru Arthur didepan wajah Brianna.

Brianna terbelalak. Dari nada bicaranya sekarang, dia yakin jika Arthur sudah mengenalinya.

"Tidak!" tegas Brianna. Dia bisa melawan sekarang, toh Arthur sudah tau jika ini adalah dirinya.

"Kau bisa melakukannya dengan banyak lelaki diluar sana, tapi kenapa kau tidak mau melakukannya denganku?" geram Arthur.

Brianna tau Arthur menuduhnya begitu karena menyimpulkan dari pekerjaan yang dilakukannya malam ini. Brianna tak mau menyanggah, dia justru menjawab ujaran Arthur dengan sengit. "Aku tidak mau melakukannya dengan orang yang paling ku benci!" jawabnya tanpa gentar.

...To be continue …...

1
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Henny Aprilaz
bagus ceritanya
Henny Aprilaz
keren thor🥰
Henny Aprilaz
nah lho...gaskeun arthur🤣
Henny Aprilaz
wkwkwkw...cing garong🤣🤣🤣🤣
Henny Aprilaz
Haha ketemu c arthur...jodo yaaaa
Henny Aprilaz
loading otak c Arthur...tak menyadari bahwa dia mencintai c Bri....😇😇😇
Henny Aprilaz
semangat Bri🥰
Henny Aprilaz
kampret lo Arthur 😡😡😡
Henny Aprilaz
apakah Brianna mendapat pelecehan dari Arthur...d masa lalu
Henny Aprilaz
kayaknya waktu masa kuliah juga Arthur sudah menyukai Brianna dengan cara membully Brianna...menurut qu yaaaaa🤭
ncapkin
Luar biasa
Sry Handayani
flo bener" perempuan tulus
Lilis Ernawati
ceritanya bagusss... tp yg like kok ga byk yaaa
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
Sry Handayani
bisa tur bisa
Lilis Ernawati
baguuuss bgt ceritanyaaa...
Sry Handayani
Luar biasa
Naruto Kurama
maksdnya 🫣 tiba2 the end,😁
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!