NovelToon NovelToon
Berandalan Sekolah Jatuh Cinta

Berandalan Sekolah Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:334.4k
Nilai: 5
Nama Author: TK

Bebas dan seenaknya adalah dua kata yang dapat mendeskripsikan seorang Dilon. Walaupun Dilon selalu membuat masalah di sekolah, tapi para murid perempuan tetap memuja karena ketampanan dan gaya cool nya.

Entahlah apa Olivia, si murid pindahan itu bisa dibilang beruntung atau malah musibah karena menjadi satu-satunya yang bisa membuat Dilon jatuh cinta kepadanya. Bisakah dua orang berbeda kepribadian itu bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang Kendali

Olivia mengeratkan pelukannya di pinggang Dilon merasakan motor yang melaju semakin cepat. Entah kemana pria itu akan membawanya, suaranya sampai tertahan karena sedang merasa takut.

"Berhenti Dilon, kamu mau mencelakai kita berdua!" teriak Olivia lalu memukul punggung pria itu.

"Aku bilang berhenti, kau mau membunuhku ya?!" jerit nya.

Dan akhirnya motor pun perlahan memelan, membuat Olivia dapat bernafas lega. Segera Ia pun turun dan menatap tajam Dilon, ingin sekali memarahinya karena sudah di luar kendali begitu.

"Lain kali kalau mau gila-gilaan jangan bawa aku!" ucap Olivia tajam.

"Gue minta maaf, gue--"

"Kamu harus kontrol emosi kamu Dilon. Aku tahu sekarang kamu sedang tidak baik-baik saja, tapi jangan bersikap emosional begini dan bisa saja mencelakakan diri kamu sendiri," ujar Olivia berusaha menasehati.

Dilon terlihat menghela nafasnya kasar, pria itu lalu turun dari motornya. Olivia memperhatikannya dalam diam. Tetapi perempuan itu terkejut saat Dilon malah melempar helmnya ke pohon menimbulkan suara yang keras.

Belum cukup di situ, Dilon pun memukul-mukul batang pohon itu dengan keras sambil menggeram. Olivia yang merasa pria itu terlalu gila segera mendekat dan berusaha menghentikan.

"Berhenti Dilon, kamu apa-apaan sih?!" tanya Olivia panik sendiri.

Merasa menahan tangan pria itu hanya percuma, Olivia pun beralih memeluknya dari belakang sambil berusaha menarik tubuhnya ke belakang. Olivia pun terus memohon dengan suara lemahnya.

"Hiks hiks!"

Kesadaran Dilon langsung kembali mendengar suara isakan pelan di belakangnya. Kepalanya lalu menoleh ke samping, tapi hanya kepala yang Ia lihat. Sepertinya Olivia menangis.

"Oliv, lo kenapa?" tanya Dilon konyol.

Olivia pun baru mengangkat wajahnya, terlihat lelehan air mata di sekitar mata dan pipinya. Perempuan itu lalu memukul punggung Dilon lebih keras, melampiaskan kekesalannya.

"Kamu ini kenapa sih? Jangan begini Dilon, aku takut hiks!" isak Olivia semakin menangis keras.

Dilon menelan ludahnya kasar, merasa tidak enak hati telah membuat perempuan itu ketakutan. Dilon lalu memutar tubuhnya dan memeluk Olivia erat, berusaha menenangkan.

Kedua mata Dilon terpejam, sambil mengatur nafasnya yang memburu. Ini pertama kalinya Dilon semarah ini, tapi di sini ada Olivia. Perempuan itu baru pertama kali melihat sisi lemahnya.

"Maafin gue, lo pasti takutkan? Gue minta maaf," ucap Dilon sambil terus mengusapi punggung perempuan itu.

Beberapa saat kemudian, tangisan Olivia pun terhenti. Kini Ia sudah lebih tenang, namun masih sesekali terisak. Rasanya malu sekali sudah menangis sekeras itu di depan Dilon.

Olivia lalu merasakan pria itu mengangkat kepalanya, lalu memperhatikan wajahnya dalam. Dilon terlihat tersenyum tipis, lalu mengusap air mata di wajahnya.

"Sudah selesai nangisnya?" tanya Dilon sedikit menggoda mencairkan suasana.

Bug!

"Aku tuh takut lihat kamu begitu, aku sampai putus asa gak tahu harus ngapain!" kesal Olivia setelah memukul tangan Dilon.

"Sorry ya, tapi gue kalau lagi marah emang begini. Gue ngerasa lega aja kalau misal udah lampiasin," ucap Dilon jujur.

"Tapi kamu sadar kalau emosi kamu berlebihan? Maksud aku, kamu sampai nyakitin diri sendiri," tanya Olivia.

"Gue sadar, gue juga sebenarnya gak mau begini. Tapi.. Gue ngerasa gak bisa, gue gak bisa kalau cuman mendam di dalam hati," kata Dilon.

Olivia hanya menghela nafas berat mendengar itu. Ia sebenarnya kasihan melihat Dilon yang seperti itu, ingin sekali bisa merubah kebiasaannya yang satu itu.

Perhatian Olivia lalu teralih pada tangan kanan Dilon, Ia pun membawanya untuk melihat lebih jelas. Kedua mata Olivia kembali berkaca-kaca melihat bagian atas tangannya terluka sampai berdarah.

"Lihat sekarang tangan kamu berdarah begini, apa ini bukan pertama kali?" tanya Olivia menuntut.

"Gue emang selalu lepas kendali, pokoknya apapun barang di dekat gue pasti bakal hancur," jawab Dilon.

Tetapi untung saja tadi Dilon tidak melampiaskan nya pada Olivia. Tidak mungkin juga, mana berani Dilon melakukan hal kasar pada perempuan itu. Karena bukan Olivia sendiri yang membuatnya marah.

"Ya sudah sekarang kita obatin, ayo pulang," ajak Olivia setelah hatinya lebih tenang.

"Pulang kemana?" tanya Dilon bingung. Kalau pulang ke rumahnya Dilon tidak mau, apalagi kalau ada si Erika.

"Ke rumah aku, di sana ada kotak p3k. Luka kamu ini pasti sakit dan perih, harus cepet di obatin," jawab Olivia.

"Gak usahlah, gak papa kok. Nanti cuman dibasuh sama air doang juga bisa," tolak Dilon sok kuat.

Olivia memicingkan matanya merasa kesal melihat kekeras kepalaan pacarnya itu. Dengan jahilnya Ia pun menekan luka berdarah itu, dan Dilon pun langsung menjerit kecil.

"Tuh kan, katanya gak sakit. Sudah ayo kita pulang, jangan sok kuat!" ledek Olivia.

"Huft ya sudah Tuan Puteri," desah Dilon pasrah, Ia tahu pacarnya itu hanya khawatir dan ingin merawatnya.

Mereka pun harus berputar lagi karena jalan yang tidak se-arah. Entah dimana tadi mereka berhenti, tapi yang pasti tempatnya sepi dan hanya dikelilingi pepohonan.

Baguslah, dari pada berhenti di keramaian karena akan sangat memalukan melihat Dilon yang emosional begitu. Untungnya sekarang Dilon sudah seperti semula.

Sesampainya di rumah Olivia, Dilon terlihat sedikit kikuk karena merasa malu. Olivia yang melihatnya merasa geli sendiri, waktu itu saja Dilon sangat percaya diri di depan Mamanya.

"Rumah lo sepi banget, mana Bokap sama Nyokap lo?" tanya Dilon memperhatikan sekitar.

"Gak tahu, mau ketemu mereka dulu?" Mungkin saja kedua orang tuanya sedang bersantai di ruang keluarga, biasanya begitu.

"Nanti aja deh, kalau bisa obatin dulu lukanya, takut mereka curiga," jawab Dilon.

Olivia mengangguk setuju, lalu mengajak pacarnya itu ke kamarnya. Memang Dilon bukan pertama kali, tapi kali ini pria itu terlihat lebih sopan dan tidak seenaknya seperti waktu itu.

Untung saja kotak obat itu juga ada di kamarnya, jadi Olivia tidak perlu kebingungan mencari. Dilon duduk di sofa, dan Olivia di sebelahnya. Ia pun mulai membersihkan lukanya terlebih dahulu.

"Aku gak minta kamu untuk cerita masalahnya sekarang, tapi aku pengen kamu sedikit berbagi masalah kamu ke aku. Mungkin aja aku bisa bantu," ucap Olivia memulai obrolan serius.

Dilon menatap perempuan itu yang sedang mengobati tangannya, "Gue yakin lo juga bisa sedikit nyimpulin, lo kan tadi juga ada si sana," sahutnya.

Memang Olivia bisa menyimpulkan, tapi kan Ia belum tahu sepenuhnya juga kenapa hubungan mereka bisa seperti itu. Olivia tidak mau dianggap kepo, tapi bukankah tidak boleh ada rahasia antara pasangan kekasih?

"Kamu baik-baik saja kan Dilon?" tanya Olivia sambil menatapnya dalam.

Tubuh Dilon terlihat tersentak mendapatkan pertanyaan seperti itu. Tidak bohong Ia merasa terharu ada yang menanyakan keadaannya seperti itu, sampai membuat matanya berkaca-kaca.

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
nice
Siti Magfiroh
Awalnya udah lumayan seru nih thor...
Rahmadini Satya dewi
Luar biasa
Siska S
gw malah greget sama olivia😤😤
Rikarico
kirain ada nikah2 nya
Rikarico
yess dilon
Rikarico
yess
Rikarico
aku brharap Septian kecantol cwek dsna
Rikarico
huuhhhh
Rikarico
pngen ngebunuh Septian gw🤣
Rikarico
owalah
Rikarico
yg salah olivia
Rikarico
gw maraton nih baca
Rikarico
papanya ada sesuatu kah
Rikarico
walah
Rikarico
kaaasiaaan
Rikarico
seru
Rikarico
aku suka🤣
Rikarico
jodoh yg dijodohkan
Rikarico
psti ada sisi baiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!