NovelToon NovelToon
TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

TAKDIR DIBALIK CINCIN (Gadis Kesayangan Oppa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia's Story

Nesya, seorang gadis sederhana, bekerja paruh waktu di sebuah restoran mewah, untuk memenuhi kebutuhannya sebagai mahasiswa di Korea.

Hari itu, suasana restoran terasa lebih sibuk dari biasanya. Sebuah reservasi khusus telah dipesan oleh Jae Hyun, seorang pengusaha muda terkenal yang rencananya akan melamar kekasihnya, Hye Jin, dengan cara yang romantis. Ia memesan cake istimewa di mana sebuah cincin berlian akan diselipkan di dalamnya. Saat Nesya membantu chef mempersiapkan cake tersebut, rasa penasaran menyelimutinya. Cincin berlian yang indah diletakkan di atas meja sebelum dimasukkan ke dalam cake. “Indah sekali,” gumamnya. Tanpa berpikir panjang, ia mencoba cincin itu di jarinya, hanya untuk melihat bagaimana rasanya memakai perhiasan mewah seperti itu. Namun, malapetaka terjadi. Cincin itu ternyata terlalu pas dan tak bisa dilepas dari jarinya. Nesya panik. Ia mencoba berbagai cara namun.tidak juga lepas.

Hingga akhirnya Nesya harus mengganti rugi cincin berlian tersebut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Tiba-tiba

UPACARA PERNIKAHAN YANG DIPENUHI SANDIWARA

Sepekan setelah perjanjian ditandatangani, pernikahan mereka digelar secara tertutup di sebuah vila mewah milik keluarga Kim.

Nesya mengenakan gaun putih sederhana, jauh dari kesan glamor, namun tetap memancarkan keanggunan. Sementara itu, Jae Hyun tampil dalam setelan hitam elegan, tampak seperti pengantin pria yang sempurna.

Namun, bagi Nesya, ini hanyalah formalitas. Ia tahu bahwa Jae Hyun berdiri di sampingnya dengan hati yang masih tertuju pada wanita lain.

Saat dari catatan sipil menyatakan mereka sebagai pasangan suami istri, Nesya hanya bisa mengulas senyum tipis. Jae Hyun menggenggam tangannya sejenak untuk menyempurnakan sandiwara mereka di hadapan keluarga.

"Kalian tampak serasi," puji Nyonya Kim dengan senyum puas.

Nesya hanya bisa mengangguk, sementara Jae Hyun tersenyum tipis. Ia melirik sekilas ke cincin yang kini melingkar di jari mereka berdua, tanda bahwa mereka telah 'resmi' menjadi pasangan.

Namun, di balik semua itu, ada kenyataan yang hanya mereka berdua yang tahu—pernikahan ini hanyalah kontrak, dan mereka berdua hanya berpura-pura.

 

TINGGAL BERSAMA DI PENTHOUSE

Setelah upacara, mereka kembali ke penthouse Jae Hyun sebagai suami istri—setidaknya di mata dunia.

Begitu sampai, Nesya langsung melepas sepatu hak tingginya dan duduk di sofa dengan wajah lelah. "Jadi, kita benar-benar sudah menikah sekarang?"

Jae Hyun membuka jasnya dan duduk di sebelahnya. "Di atas kertas, iya. Tapi jangan lupa, ini hanya kontrak."

Nesya mengangguk. "Aku tidak akan lupa."

Jae Hyun meliriknya. "Kamar kita terpisah. Aku tidak akan mengganggumu, dan kau juga jangan ganggu urusanku."

"Aku bahkan tidak tertarik untuk tahu urusanmu," balas Nesya datar.

Jae Hyun tersenyum sinis. "Bagus."

Mereka berdua tahu bahwa pernikahan ini hanyalah permainan. Namun, bagaimana jika di tengah-tengah sandiwara ini, hati mulai berbicara lain?

Nesya menggigit bibirnya. Ia tidak boleh jatuh cinta pada pria ini.

Namun, tanpa disadarinya, permainan ini baru saja dimulai.

PERNIKAHAN TANPA PENGAKUAN

Hari-hari setelah pernikahan kontrak Nesya dan Jae Hyun terasa begitu berat, terutama bagi Nesya. Meski mereka tinggal serumah di penthouse mewah Jae Hyun, pria itu tetap memperlakukannya seperti orang asing. Bahkan di kantor, Jae Hyun tidak pernah sekalipun mengakui bahwa mereka telah menikah.

Bagi semua orang, Nesya tetaplah karyawan magang biasa yang tidak punya hubungan apa pun dengan CEO mereka.

Di satu sisi, Nesya bersyukur karena dia tidak perlu menjelaskan pernikahan pura-pura ini pada siapa pun. Namun di sisi lain, ia merasa ada yang mengganjal setiap kali melihat bagaimana Jae Hyun memperlakukan dirinya seolah tidak berharga.

 

DIPERLAKUKAN SEBAGAI ORANG ASING

Suatu pagi di kantor, Nesya baru saja menyelesaikan laporan yang harus diberikan kepada Jae Hyun. Ia membawa map itu ke ruangan sang CEO.

Saat pintu terbuka, Nesya menemukan Jae Hyun tengah bercanda dengan beberapa temannya—para eksekutif muda dari kalangan chaebol seperti dirinya. Mereka semua tertawa, membahas kehidupan mewah mereka, hingga salah satu dari mereka melirik ke arahnya.

"Oh? Magang baru ya?" tanya seorang pria bernama Min Ho.

Jae Hyun melirik Nesya sekilas, kemudian tertawa kecil. "Ah, bukan orang penting. Hanya staf magang biasa."

Dada Nesya mencelos.

Ia tahu bahwa Jae Hyun tidak akan pernah mengakui pernikahan mereka, tetapi mendengar langsung bahwa dirinya tidak dianggap apa-apa tetap saja menyakitkan.

"Laporanmu sudah selesai?" tanya Jae Hyun dengan nada dingin, seolah mereka tidak punya hubungan apa pun.

Nesya mengangguk, menyerahkan dokumen itu dengan tangan gemetar.

"Bagus. Kau bisa keluar."

Tanpa berkata apa-apa, Nesya berbalik dan meninggalkan ruangan itu. Harga dirinya terasa diinjak-injak.

 

PULANG DENGAN WANITA LAIN

Hari semakin buruk bagi Nesya ketika Jae Hyun mulai membawa wanita lain ke penthouse mereka.

Malam itu, Nesya baru saja selesai menata ruang tamu ketika ia mendengar suara tawa perempuan dari depan pintu. Tidak lama kemudian, Jae Hyun masuk bersama seorang wanita cantik bergaun merah.

"Oppa, rumahmu besar sekali!" seru wanita itu dengan nada manja.

Jae Hyun tersenyum dan menuntunnya masuk. Ia bahkan tidak memperhatikan Nesya yang berdiri di sudut ruangan, menyaksikan semuanya dengan mata membelalak.

"Kau tidak keberatan kalau aku menginap, kan?" tanya wanita itu dengan suara menggoda.

Nesya mengepalkan tangan. Ia tahu pernikahan mereka hanya kontrak, tetapi melihat suaminya sendiri membawa wanita lain ke rumah mereka tetap membuat hatinya sakit.

Nesya menunduk, berusaha menahan air mata. Dia tidak boleh peduli.

"Nesya," panggil Jae Hyun dengan nada dingin.

Nesya mendongak.

"Jangan mengganggu kami," katanya sambil merangkul wanita di sebelahnya. "Dan kalau kau tidak nyaman, kau bisa pergi ke kamar lain."

Kata-kata itu terasa seperti tamparan bagi Nesya.

Namun, ia tidak ingin menunjukkan kelemahannya di depan pria itu. Dengan dada sesak, Nesya mengangguk dan melangkah pergi ke kamarnya tanpa berkata apa-apa.

Begitu pintu tertutup, ia membiarkan air matanya jatuh.

 

MENCARI PELARIAN

Setelah malam itu, Nesya berusaha menghindari Jae Hyun sebanyak mungkin. Ia menghabiskan lebih banyak waktu di kantor, bahkan sering pulang larut malam hanya agar tidak harus bertemu dengan pria itu di penthouse.

Satu-satunya pelarian yang ia miliki adalah sahabatnya, Mitha.

"Kenapa kau masih bertahan, Nes?" tanya Mitha suatu hari saat mereka makan siang bersama. "Dia memperlakukanmu seperti sampah."

Nesya menghela napas. "Aku tidak punya pilihan, Mitha. Cincin ini masih melekat di jariku."

Mitha melirik cincin berlian yang masih melingkar di jari Nesya. "Tapi sampai kapan kau akan terus disakiti begini?"

Nesya diam. Ia tahu Mitha benar. Tetapi... hatinya juga mulai goyah.

Tanpa sadar, ia mulai bertanya-tanya. "Apakah aku benar-benar hanya sekadar kontrak bagi Jae Hyun?"

 

KECELAKAAN YANG MENGUBAH SEGALANYA

Malam itu, Nesya pulang lebih larut dari biasanya. Ia berjalan dengan langkah gontai, pikirannya penuh dengan kata-kata Mitha.

Namun, baru beberapa meter dari gedung penthouse, sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya!

"AWAS!"

Nesya tidak sempat menghindar. Brakkk!

Dunianya berubah menjadi hitam.

 

Ketika ia sadar, ia sudah berada di rumah sakit. Kepalanya terasa pusing, dan tangannya terasa sakit.

Di sebelahnya, Jae Hyun duduk dengan wajah penuh kecemasan.

"Akhirnya kau sadar," katanya dengan suara pelan.

Nesya menatapnya dengan bingung. "Kenapa kamu di sini?"

Jae Hyun tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap tangan Nesya yang terbalut perban.

"Kamu pikir aku akan membiarkan istriku mati begitu saja?" gumamnya."Ya... meski kita pura-pura, kalo kamu mati, aku ikutan tanggung jawab!"

Jantung Nesya berdegup kencang. Untuk pertama kalinya, Jae Hyun menyebutnya sebagai 'istrinya', meskipun hanya dalam situasi seperti ini.

"Aku bukan istrimu," kata Nesya pelan.

Jae Hyun menatapnya, lalu tersenyum tipis. "Tapi cincin itu masih ada di jarimu. Kapan kamu bayarnya? kalo kamu mati?"

Nesya tidak tahu harus berkata apa.Sikap Jae Hyun sangat membuat dirinya semakin pusing. Dan menggelengkan kepala.

"Dia... beneran jutek, Oppa arogan," bisik Nesya.

1
IamEsthe
"Tuan, aku akan membayarnya. Aku akan bekerja lebih keras lagi agar bisa bla blabla," Nesya
Greenindya
lanjut thor
ceritanya bikin deg-degan
Amelia's Story: siap,.🥰🥰🥰
total 1 replies
Dea lestari tari
cerita yg menark
Serenarara
Semangat ya thor nulisnya.
Amelia's Story: siap terimakasih ka sudah mampir
total 1 replies
seftiningseh@gmail.com
jangan lupa dukungan nya di novel aku judul nya istri kecil tuan mafia yaa kak
semagat terus yaa kak
Amelia's Story: siap ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!