Gairah Istri Muda

‘Aku sadar, jika aku hanya dibutuhkan untuk mengandung anak dari atasanku sendiri. Tapi entah kenapa, aku benar-benar menikmati setiap sentuhan yang ia berikan!’ gumam Anya dalam hati.

‘Tapi tunggu! Bukannya tadi Pak Axel mengatakan ingin menceraikan Miss Hellen dan menjadikan aku istri satu-satunya?’

‘Itu tadi serius gak sih? Atau hanya umpan yang ia buat agar aku mau memberikan keperawananku padanya?’ batin Anya bertanya-tanya.

‘Ah biarkan saja jika ia hanya memberi aku umpan. Setidaknya, dalam satu tahun ke depan, aku masih bisa merasakan cinta semu seorang suami meski nantinya hanya akan menjadi kenangan!’

Lama kelamaan Anya pun tertidur di dalam dekapan Axel. Sedangkan Axel masih terus mengusap kepala istri mudanya dengan sangat lembut dan membiarkan Anya beristirahat sebentar.

“Terima kasih sudah mengizinkan aku memilikimu untuk yang pertama kalinya, Anya!” gumam Axel pelan dan tentunya tidak terdengar oleh Anya yang sudah terlelap.

“Dan aku akan menjadikanmu Wanita yang terakhir aku cintai dalam hidupku!” lanjutnya lagi.

Di sisi lain, ****Tian**** yang sudah masuk ke dalam kamar hotel yang dipesan Hellen pun terkejut bukan main setelah mengetahui kekasih Hellen adalah perempuan, bukan laki-laki. Tidak hanya itu, kali ini Hellen bukan hanya membawa seorang Wanita, melainkan dua orang Wanita secara sekaligus.

“Messy! Apa kau yang memanggil perempuat cantik ini ke kamar?” tanya Miss Hellen membuat Wanita yang dipanggil Namanya mulai mengerutkan dahinya.

“Tidak, Miss Hellen sayang! Aku bahkan baru melihatnya hari ini!” jawah Messy yang menyanggah anggapan Miss Hellen.

Sedangkan Wanita yang satunya lagi langsung mendekati Tian dan mengitarinya sambil memperhatikannya dengan seksama.

“Cantik juga, dan sepertinya sangat menantang jika kita ajak main bersama!” ucap Licia yang kemudian mencium pipi kiri Tian sekilas membuat Tian bergidik ngeri.

‘Benar kata Anya kali ini. Aku masuk ke dalam sarang penyamun yang sangat mengerikan.’

‘Ya Tuhan, kenapa Tuan Axel harus memberikan tugas yang semengerikan ini?’ ratap Tian dalam hati.

‘Terus aku harus bagaimana sekarang?’

‘Membayangkan thr33some, ternyata kenyataannya jauh di luar jangkauan. Ini benar-benar gila!’

‘Pantas saja Miss Hellen selama ini tidak masalah jika ditinggalkan suaminya berhari-hari untuk bisnis di luar kota. Ternyata, oh ternyata …’

Tian terus saja bergumam dalam hati melihat kenyataan yang baru saja ia temui. Kini dia mulai bingung harus bagaimana. Bermain bersama di sarang penyamun? Sepertinya sama sekali tidak terpikir dalam kepalanya.

Bisa jadi ia justru mati setelah Miss Hellen dan para kekasihnya menyerangnya setelah tahu jika ia sebenarnya bukanlah Wanita yang asli. Untung saja Miss Hellen tidak mau mengajaknya bermain-main di sana.

“Sayangnya, aku tidak suka dengan pemain amatiran.” Miss Hellen kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang sinis ke arah Tian.

“Siapa namamu? Dan apa maksud kedatanganmu kemari?” tanya Miss Hellen menyelidik.

“Emm, aku diperintahkan Pak Axel untuk mencari tahu siapa kekasih dari istrinya yang sebenarnya!” ungkap Tian jujur membuat Miss Hellen sangat terkejut mendengarnya. Ia pun langsung menarik wig yang digunakan Tian dan matanya langsung membeliak sempurna.

“Tian!” pekik Miss Hellen yang langsung kalang kabut di buatnya. “Apa Mas Axel memerintahkanmu untuk mengikuti aku sampai di sini?” tanya Miss Hellen dan Tian langsung menganggukkan kepalanya.

‘Sial! Aku yakin Dokter Firman sudah memberitahukan kepada Mas Axel!’ umpat Hellen dalam hati.

‘Kali ini aku harus merayu Axel seperti Cintia merayu Dokter Firman!’ batin Hellen.

“Maaf Licia, Messy! Aku rasa siang ini aku tidak bisa melanjutkannya. Aku masih harus menyelesaikan masalah penting dengan suamiku!” ucap Hellen sambil meletakkan segepok uang di atas meja.

“Tidak masalah Hellen, sayang! Hubungi saja kapanpun kau mau!” balas Licia.

“Ya, aku juga siap kapan pun kau butuhkan!” timpal Messy membuat Tian bergidik ngeri.

“Thanks babe!” balas Hellen sambil menarik lengan Tian.

“Ayo, kita pergi dan segera menemui Axel!” ajak Hellen.

“Tapi, Miss!” Tian menahan langkahnya saat mereka keluar dari kamar hotel.

“Ada apa lagi? Axel pasti sudah memesan sebuah kamar hotel di sini kan?” balas Hellen.

“Benar, tapi kemungkinan Tuan Axel sedang menghabiskan waktunya bersama dengan Anya!” jelas Tian.

“Oooh, that’s sounds good! Kalau begitu lebih baik kita makan siang berdua di restoran bawah. Aku tahu, kau juga lapar kan?” balas Hellen mengajak Tian untuk makan siang.

Tian pun langsung menggelengkan kepalanya. Ada rasa enggan jika ia harus makan siang bersama dengan istri atasannya itu. Namun gelengan kepalanya berbanding terbalik dengan suara demo yang ada di dalam perutnya.

“Sudahlah, jangan berbohong lagi!” Hellen langsung menarik lengan Tian dan membawanya menuju ke lift. “Makan siang denganku, atau aku akan memotong gajimu!” ancam Hellen kemudian.

Akhirnya Tian pun terpaksa menemani Hellen makan siang di Restoran yang ada di lantai bawah. Gerak-gerik mereka pun langsung tertangkap oleh sepasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka.

“Loh, ini kenapa Miss Hellen jadinya makan siang sama Tian yang berubah jadi cewek jadi-jadian sih?” gumam ****Prima****, anak buah kepercayaan Tuan Richie yang ditugaskan untuk menjadi mata-mata kehidupan Axello Richandra.

Prima dan juga Tian saling bekerja sama dengan baik. Hal ini pun karena Tian merupakan orang bawaan Prima yang kemudian dititahkan menjadi asisten pribadi Axel. Jadi, sebenarnya Tian masih ada kaitannya dengan Tuan Richie, papa kandung Axel.

Prima terus saja mengawasi mereka berdua. Sedangkan keberadaan Prima kali ini pun langsung diketahui oleh Tian. Tian pun mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan untuk Prima.

💌 Tian

[Prim, ada setelan baju cowok gak di mobil lo? Engap banget gue pake kek ginian! Tuan Axel nih juga perintahnya ada-ada aja!]

💌 Prima

[Ada. Tapi sayang banget dong riasan cantik lo harus dihapus secepat itu. Itung-itung buat kenang-kenangan!]

💌 Tian

[Sialan lo! Buruan ambil di mobil dan kita ketemuan di kamar mandi!]

💌 Prima

[Ogah! Ketemuannya nanti aja biar Hellencia gak curiga. Tenang aja! Aku bakal kirim gambar cantik lo ke Tuan Richi sebagai bukti kerja keras lo selama ini. Aku yakin, Tuan Richie pasti akan menaikkan gajimu bulan ini.]

Melihat pesan tentang kenaikan gaji, Tian pun tidak lagi meminta Prima untuk datang kepadanya. Ia pun berusaha senyaman mungkin berpenampilan sebagai seorang Wanita.

Namun, tiba-tiba ada seseorang yang datang mendekat ke arah meja yang ditempati olehnya dan juga Miss Hellen.

“Selamat siang, Miss Hellen!” sapa seorang Wanita.

“Wah, tidak menyangka ya bertemu dengan Miss Hellen di sini!” lanjutnya lagi.

Miss Hellen yang tengah memainkan ponselnya pun langsung mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang kini tengah menyapanya.

"Wah, bu Niken! Apa kabar?” tanya Hellen yang sengaja mengeraskan suaranya.

Jantung Tian serasa berhenti berdetak mendengar Miss Hellen menyebut nama ibu kandungnya. Tian pun cepat cepat memalingkan wajahnya dan beranjak untuk pergi ke toilet.

“Maaf ya Jeng! Saya ke toilet dulu!” ucap Tian dengan gaya suara Wanita yang dibuat-buat.

“Okey Anna! Hati-hati ya!” balas Miss Hellen sambil menahan rasa gelinya.

“Klien Miss Hellen kali ini, emmm, perempuan jadi-jadian ya?” tanya bu Niken sambil mengerutkan dahinya.

“Oh, iyaa. Kebetulan begitu!” jawab Miss Hellen yang membantu Tian untuk menutupi identitasnya di depan ibunya.

“Oh iya, ibu mau pesan apa? Kita makan siang bareng yuk! Udah lama kan kita gak ketemu!” ajak Miss Hellen.

“Oh, gak perlu, Miss! Kebetulan saya juga baru selesai makan siang dengan teman-teman. Saya hanya menyapa Miss Hellen saja yang tidak sengaja bertemu di sini!” balas bu Niken.

“Enjoy your lunch time, Miss Hellen! Kalau begitu saya permisi dulu!” ucap bu Niken undur diri.

Miss Hellen pun langsung tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah bu Niken.

“Apes banget sih Tian, Tian! Untung aja ibunya gak liat!” gumam Miss Hellen.