Hidden Girl

''Iya Tuan, saya memaafkan anda,'' jawab Rose masih bisa tersenyum manis.

''Lihatlah senyum itu, bagaimana kau bisa kasar kepada calon mantuku ini?'' wanita paruh baya itu masih saja mengangumi senyum Rose yang sangat khas, membuat siapapun jatuh cinta dengan senyum itu.

''Memujinya begitu banget , belum saja mama melihat kebodohan dan kekonyolan gadis ini,'' gerutu Felix dalam hati tidak suka dengan sanjungan berlebihan untuk Rose.

''Mama jangan ngomong sembarangan, dia bukan calon mantu mu, kita tidak ada hubungan apapun, aku juga harus segera mengembalikan dia ke Keluarga nya ,'' ucap pria itu mengatakan kebenaran nya.

''Iya mama mengerti, Luhan sudah menceritakan semuanya, tapi tidak ada salahnya kan mama menghayal mempunyai calon menantu seperti Rose.''

Nayla tahu harapan nya berlebihan tapi dia menjadi sedikit serakah saat melihat ada harapan di putranya, jika putranya tidak tertarik dengan Rose tidak mungkin dia membawa perempuan asing begitu saja ke Mansion, kenapa tidak langsung menyerahkan nya ke polisi, berarti putranya juga tidak rela melepaskan gadis ini.

''Aku cuma mau bilang satu hal jangan kecewa jika nanti khayalan itu tidak terwujud.''

''Kau ini gitu amat sama Mama sendiri,'' rengek Nayla ke putra semata wayang nya itu.

''By the way, Mama kok nggak bilang sih kalau mau pulang, pasti berantem sama papa ya?'' tuduh Felix.

'' Sembarangan bocah ini, Mama mu ini rindu tau, kau sih tidak pernah menengok kami, anak nakal,'' Kesal Nayla.

''Iya Maaf, mama kan tahu Felix sangat sibuk.''

''Iya Sayang, sekarang lebih baik kamu istirahat, ini sudah sangat malam tapi peluk dulu , Mama sangat Rindu,'' ucap Nayla

merentangkan tangan nya.

''Aku juga.'' Felix dengan senang hati menerima pelukan hangat itu.

Rose hanya bisa terdiam menyaksikan keharmonisan itu.

''Tuan Felix sangat beruntung bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu,'' gumam Rose dalam hati, dia jadi sedikit sedih karena mengingat bahwa dia bertumbuh besar tanpa sosok ibu di samping nya.

''Sudah? '' tanya Felix lembut ke mamanya, itu adalah kode bahwa Felix ingin melepaskan pelukan mereka tapi jika mamanya memberikan jawaban belum Felix akan tetap diam.

Nayla melepaskan pelukannya,

'' Sebenarnya Belum tapi Mama tahu kau pasti lelah, pergilah tidur.''

''Good night Ma,'' ucap Felix mengecup pipi mamanya.

''Good night Sayang.''

Sebelum pergi ke kamarnya Felix menghampiri Rose .

'' Kau tidurlah, lain kali jangan menunggu ku ya,'' ucapnya yang ternyata peduli dengan Rose tapi di detik kemudian pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga Rose untuk membisikkan sesuatu, '' Hari ini kau bisa selamat tapi tidak tahu besok kan, tunggu saja pembalasan ku ,'' bisiknya terlihat senyum miring dari pria itu sebelum benar-benar melangkah meninggalkan nya.

Rose seketika mematung mendengar ancaman pria itu.''Tuan Felix sungguh menakutkan,'' gumam Rose.

Nayla merasa senang mendengarkan Felix memberikan perhatian lebih ke Rose. ''Manis sekali putra ku'' ucapnya tanpa tahu bahwa Felix memberikan ancaman secara diam-diam.

''Rose sayang, tidurlah '' ucap mama Nayla yang masih Melihat Rose terdiam.

''Iya ma,'' jawab Rose.

Rose beranjak dari tempat itu pergi ke kamar nya.

Pagi hari

''Sayang bunga mana yang paling kau sudah,'' tanya Nayla.

Nayla dan Rose sekarang sedang duduk di taman belakang, meraka duduk di bangku sambil menikmati secangkir teh hangat yang mampu sedikit mengurangi hawa dingin di dalam tubuh mereka pagi ini.

''Mawar, karena sama seperti namaku,'' ucap Rose tersenyum manis.

''Pilihan yang bagus, itu salah satu bunga kesukaan ku juga, seperti nya kita di takdir kan untuk bertemu namamu Rose dan kebetulan aku sangat suka bunga, itu sebabnya Felix membuat taman ini khusus untuk Mama, di setiap rumah yang kita miliki pasti ada taman bunganya, Papanya Felix dan Putraku Felix sangat mengerti apa yang Aku suka, mereka berdua memiliki kesamaan, pria yang cuek tapi sesungguhnya mereka adalah pria yang sweet langsung mengungkap rasa sayang dengan tindakan.'' Nayla dengan penuh sumringah menceritakan keluarga kecil mereka yang harmonis.

''Tuan Felix pasti sangat baik kepada keluarga nya , Mama sangat bersemangat saat bercerita tentang nya,'' gumam Rose dalam hati yang melihat raut kebahagiaan di mata Nayla, terlihat jelas pancaran kebahagiaan itu dari sorot mata wanita paruh baya itu.

Saat mereka asik bercengkrama Luhan datang menghampiri dua perempuan beda generasi itu.

Luhan membungkukkan badan di hadapan dua perempuan yang sedang duduk dengan santai itu.

'' Selamat pagi Nyonya Nayla dan Nona Rose,'' sapa Luhan.

''Pagi pak tua Luhan'' balas Nayla sambil tersenyum mengejek.

Muka Luhan berubah masam di panggil pak Tuan oleh majikannya itu. ''Pagi-pagi sudah bisa ngeledek , kalau bukan bos sudah aku kutuk dia jadi batu'' gerutu kesal Luhan dalam hati.

''Pagi tuan Luhan,'' balas Rose yang tersenyum ke arah Luhan yang terlihat kesal.

Saat mendapat senyuman dari Rose muka masam Luhan berubah tersenyum manis ke arah gadis manis ini.

''Seperti Nona Rose donk selalu memberikan kebahagiaan di pagi hari walaupun Nona sedikit konyol dan bodoh tapi setidaknya dia bisa membuat orang lain bahagia '' puji Luhan dalam hati.

Happy Reading 🥰😘🙏♥️

I LOVE YOU 3000 🥰😘😘🙏🙏🙏🙏