Pada malam sebelum hari pernikahannya Mika mendapati tunangannya sedang berselingkuh dengan temannya sendiri di hotel tempat Mika akan menggelar pesta pernikahannya.
Karena merasa sakit hati Mika pun memilih untuk menghibur dirinya di klub malam mencoba untuk menenangkan dirinya, saat di sana dia membuat kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa saat dia keluar nanti siapa pun yang pertama kali Mika temui maka dia akan mengajaknya menikah jika itu laki laki tanpa memikirkan bagaimana nanti akibat dari ucapannya tadi.
Entah pemikiran gila dari mana asalnya, namun Mika sudah bertekad dan dia juga merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena tidak mengetahui perselingkuhan sang tunangan dengan temannya sendiri.
Bagaimana kelanjutan cerita mika dan adakah pria yang akan mau di ajak menikah oleh mika???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3_Pertemuan Pertama (REVISI)
Mika sekarang sedang bekerja, rencananya hari ini dia adalah kerja terakhir sebelum ia cuti untuk menikah dengan Lucas sang kekasih.
"Cie yang bentar lagi nikah," goda Ratna salah satu rekan kerja Mika yang sangat baik padanya.
"Ih mbk Ratna ini apaan sih," sahut Mika dengan wajah tersipu malu.
"Calon pengantin malu nih."
Mbk Ratna memang sering sekali menggoda Mika saat tahu dia akan segera menikah dengan Lucas yang tak lain adalah anak dari ANDALA GRUP.
Pamor ANDALA GRUP memang sangat bagus karena menjadi salah satu perusahaan sukses dengan banyaknya investor, dan juga ANDALA GRUP sendiri juga bekerja sama dengan bank tempat Mika bekerja sehingga tidak diragukan lagi banyak karyawan bank yang iri dengan Mika karena akan menikah dengan anak pemilik ANDALA GRUP.
Setelah mbk Ratna menggoda Mika habis-habisan, mereka pun kembali bekerja karena sekarang banyak nasabah yang mengantri mulai dari ingin menabung, setor tunai dan yang lainnya.
Pekerjaan ini termasuk berat karena harus berurusan dengan uang orang lain, namun Mika sangat menyukai pekerjaan ini sehingga tak terasa berat dan lelah untuknya meski sesekali dia juga lelah.
Jam makan siang pun datang, sekarang Mika sedang makan siang dengan mbk Ratna dan juga rekan-rekan kerjanya yang lain.
"Untuk mengakhiri masa lajang Mika, cheers." Mbk Ratna berbicara sambil mengangkat botol minumannya ke atas, meski pun bukan alkohol karena nanti masih harus bekerja, semua karyawan pun ikut menaikkan botolnya dan berkata bersama.
"Cheers."
Serentak mengangkat gelas minum nya tidak wine, karena mereka masih harus bekerja takutnya nanti kalau wine mereka akan tidak sadarkan diri karena sudah tepar.
Mereka pun menyantap makan siangnya dengan berbincang seru, Mika sangat bersyukur karena ada beberapa karyawan yang berteman dengannya, meski banyak juga karyawan yang tidak suka dengannya apa lagi saat mengetahui dia akan menikah dengan Lucas.
"Selamat ya Mik, semoga setelah menikah hidup kamu akan lebih baik lagi." Mbk Ratna berucap.
"Iya Mbk."
"Selamat Mika." sahut Billy salah satu rekan kerja yang cukup dekat denganku sama seperti mbk Ratna.
"Terima kasih buat semuanya yang udah doain aku ya," ucap Mika berterima kasih.
Setelah selesai makan, mereka pun bergegas untuk pergi meninggalkan restoran tersebut, namun sebelum meninggalkan restoran Mika izin untuk ke toilet sebentar membenarkan riasannya.
"Bentar ya aku ke toilet dulu," sahut Mika.
"Iya." Jawab mbk Ratna dan Billy bersamaan.
Mika pun menuju ke toilet setelah selesai segera dia keluar, namun sialnya saat dia keluar dan sedang buru-buru menuju ke arah mbk Ratna dan Billy dia tak sengaja menabrak seseorang dengan cukup keras.
Bruk
Mika pun terjatuh, namun segera ia bangkit dari jatuhnya dan meminta maaf kepada orang yang sudah dia tabrak itu.
"Maaf," ucap Mika dengan rasa bersalah dan melihat ke arah orang tersebut, saat dia melihatnya Mika tercengang karena paras yang tampan dari pria tersebut namun dia tidak tahu siapa pria tersebut.
Ya dia adalah Melvin pria tampan yang sangat dingin, namun segera Mika menepis hal tersebut dan kembali sadar bahwa dia baru saja menabraknya.
"Maaf tuan saya tidak sengaja," ucap Mika dengan sopan dan melihat jas yang di pakai Melvin tersebut terkena minuman yang dia bawa.
Mika segera menyekanya dengan tangan, namun saat Mika akan menyekanya tangan Melvin tersebut sudah menepis tangan Mika.
"Sudah tidak apa-apa," ucap Melvin dengan dingin kemudian pergi meninggalkan Mika.
Andai saja Mika tahu siapa pria yang ia tabrak tadi mungkin dia langsung sembah sujud karena status Melvin yang sangat tinggi dan jauh berbeda dengannya.
Mika pun sedikit tercengang tetapi kemudian ia segera pergi karena pasti rekan nya sudah menunggu nya, dia pun pergi dan kembali ke mbk Ratna dan Billy.
Pertemuan pertama yang sangat tidak terduga yang tidak bisa di lupakan, apakah Mika akan terus tenang seperti ini saat tahu siapa pria yang dia tabrak tadi.
"Lama banget sih Mik," sahut mbk Ratna.
"Iya mbk, tadi ada insiden sedikit," jawab Mika.
"Ya udah yuk," ajak Billy dan mereka pun pergi meninggalkan restoran dan menuju kembali ke kantor.
🥕🥕🥕
Sedangkan Melvin tadi saat di kantor dia mendapat kabar dari sahabatnya Chiko bahwa dia ingin bertemu dengan Melvin, Karena dia baru saja pulang dari luar negeri.
Chiko berada di luar negeri untuk studinya dan baru saja lulus kemudian kembali ke sini, dia hampir 2 tahun tidak pulang karena terlalu betah dan juga saat dia di sana tidak memikirkan perusahaan, namun saat pulang dia harus memikirkan perusahaannya.
Maka dari itu Chiko merekomendasikan restoran tersebut agar bisa bertemu dengan Sahabat-sahabatnya, saat sudah sampai ternyata Chiko belum sampai dan terjebak macet.
Melvin pun memilih memesan minuman terlebih dahulu kemudian akan mencari tempat duduk yang ada.
Saat dia datang banyak pembeli wanita yang melihatnya kagum dan banyak yang berbisik tentangnya mengagumi dirinya.
"Eh itu bukannya pak Melvin dari Wijaya Grup," ucap salah satu pembeli wanita.
"Iya, itu dia." jawabnya kemudian memotret Melvin yang sedang di sana.
Melvin pun sedikit risih, setelah mendapat pesanannya dia segera pergi dari tempat tersebut.
Saat sedang berjalan di lorong menuju toilet tidka sengaja ada yang menabraknya dan membuat ice americano yang berada di tangannya tumpah.
Berkali-kali wanita tersebut meminta maaf namun Melvin pun Berkata tidak apa-apa dan langsung pergi meninggalkan wanita tersebut.
Sebenarnya Melvin tadi sedikit terkejut dengan wanita tersebut karena wajahnya yang cantik polos dengan make up yang tipis membuat auranya sangat damai jika di lihat.
Namun Melvin tak terlalu memikirkannya dan segera toilet dan membersihkan tumpahan ice americano tersebut.
Melvin sedikit heran karena biasanya dia akan sangat marah kalau ada kejadian seperti ini, tetapi tadi dia tidak marah dan malah menyuruh untuk wanita tersebut tidak usah khawatir, aneh memang tetapi Melvin tidak bisa berpikir apapun.
Setelah selesai membersihkan tumpahan kopinya dia segera menuju ke meja ujung yang ternyata Chiko sudah datang dengan Steven dan Jefry.
Melvin, Chiko, Steven dan Jefry mereka adalah sahabat mulai dari kecil karena mereka adalah sama-sama dari kalangan atas sehingga mereka berteman karena orang tua mereka juga berbisnis.
Namun dari mereka berempat Melvin lah yang paling kaya dan di seganti karena kekayaan yang melimpah namun juga yang sangat dingin dan cuek sekali dan terkenal kejam apa lagi jika sudah urusan bisnis.
"Hai, Vin." sapa Chiko.
"Hai, kalian udah sampek." sahut Melvin kemudian duduk di tempat yang kosong.
Mereka pun saling ngobrol tentang banyak hal namun kebanyakan tentang pekerjaan dan juga kabar satu sama lain, maklumlah anak orang kayak yang sudah banyak warisan.
"Gimana sama calon istri elo Vin?" tanya Jefry yang sebenarnya sedang meledek Melvin.
"Sialan elo," sahut Melvin.
Mereka semua tahu bahwa Melvin selalu di desak oleh orang tuanya untuk segera menikah dan Melvin belum siap akan hal tersebut.
"Gue bingung mami gue pingin banget punya mantu, lah gue pacar aja gak punya apa lagi calon istri." jawab Melvin pasrah dan tidak tahu tentang pemikiran sang mami.
"Udah, sana cari aja Vin. Buat sayembara gitu kek." usulan Steven gila memang, namanya juga Steven orang yang sering ngaco jika ngomong.
"Gila kayak apa aja gw buat sayembara kayak gak laku aja," sahut Melvin.
"Ita baju elo kenapa Vin?" tanya Chiko yang baru menyadari bahwa baju temannya basah di bagian dada.
"Tadi gak sengaja ada yang tabrak gue di arah mau ke toilet," sahut Melvin.
Namun seketika Melvin teringat dengan wanita tersebut entah kenapa seperti ada sebuah perasaan tersendiri namun ia segera menepisnya dan kembali berbincang-bincang.
Setelah di rasa waktu istirahat selesai mereka pun segera pamit pergi dan mengingatkan bahwa mereka nanti harus bertemu lagi karena Chiko baru saja sampai dari luar negeri.
"Jangan lupa nanti kita ketemuan di klub biasanya ya," ucap Chiko mengingatkan para sahabatnya.
"Iya," jawab Steven.
"Siap," jawab Jefry.
"Ya udah gue duluan ya," pamit Melvin kemudian pergi meninggalkan sahabatnya untuk kembali ke kantor.
"Hati-hati." ucap mereka bertiga kepada sahabatnya yang satu itu karena sangat dingin dan cuek tiada tara.
Melvin segera pergi dan menuju kantor, saat sampai kantor dia pun segera kembali ke rutinitasnya apa lagi kalau bukan dengan berkas-berkasnya yang sangat dia sayangi itu.
.
.
TBC
trus si cowonya terlalu kaku thor