Benih Kakak Tiri Ku

"Mana aku tau Elbra!! Kamu yang melakukan nya, bagaimana bisa kamu tidak tau!!."kesal Kania, Karena Elbra malah memarahi nya.

"Gw udah keluarin di luar, mana mungkin bisa hamil, Lo jangan bercanda deh, ini gak lucu." Elbra masih tak percaya dengan ucapan Kania. Ia sangat yakin saat itu mengeluarkan nya di luar, ia yakin tak kan hamil jika di luar.

"Kamu jahat, Elbra!! Di saat seperti ini kamu anggap aku bercanda!! Tolong bersikap dewasa lah Elbra!!." Kania tak habis pikir dengan otak Elbra. Bisa bisa nya dia menganggap ini candaan, padahal dari raut wajah Kania saja, tak ada sedikit pun bercanda. Masih saja dia bertanya.

"Bukti nya apa kalo Lo hamil?."tanya Elbra.

"Lihat benda ini, apa kamu belum percaya juga,"jawab Kania sembari memberi testpack yang tadi ia gunakan.

"Sialan....terus mau Lo apa?,"tanya Elbra setelah melihat testpack yang Kania berikan.

"Kamu masih bertanya mau ku apa?! Tak ada sedikit pun dalam hati mu rasa bersalah? Atau seenggaknya kamu mau bertanggung jawab, Elbra!!."marah Kania. Hati Elbra benar benar terbuat dari batu, bahkan saat ia mengetahui hal ini, ia tak terlalu begitu memikirkan nya.

"Maksud Lo gw Nikahin Lo gitu? Pikir dong Lo, masa iya gw Nikahin adek tiri gw sendiri." Jawab Elbra.

"Lalu bagaimana, Elbra....aku benar benar bingung sekarang,"ucap Kania menunduk, tak ada yang bisa Kania harapkan dari Elbra.

"Gugurin aja apa susah nya sih."jawab Elbra santai.

"Bayi ini gak bersalah Elbra. Kamu seorang ayah yang tega jika membunuh darah daging mu sendiri."jawab Kania sembari menatap perut rata nya dengan tatapan sedu.

"Terus mau Lo apa ha? Kawin lari? Gitu?." Ucap Elbra memberi solusi.

...----------------...

Malam hari pun tiba.....

Kini sudah waktunya jam tidur, namun Elbra dan Kania malah sibuk mengemasi barang.

Kania akhirnya hanya menurut pada Elbra, ia memutuskan untuk kawin lari bersama Elbra malam ini juga. Setelah selesai mengemasi barang barang yang ingin mereka bawa menggunakan koper. Elbra pun menelpon seseorang untuk membantu rencana nya. Ia pun menelpon anak buah kepercayaan nya.

...Pembicaraan di telpon...

..."Siapkan mobil segera."ucap Elbra singkat....

..."Ini sudah malam, tuan muda, memang nya Tuan muda ingin ke mana?."tanya anak buah nya penasaran....

..."Kerjakan saja!."jawab Elbra, dengan nada tegas....

..."Ba-baiklah, tuan muda."ucap nya takut mendengar nada tegas sang tuan muda....

...Telpon pun berakhir....

Elbra pun segera mengajak Kania untuk turun ke lantai bawah. Koper mereka pun di bawa oleh bodyguard kepercayaan Elbra. Sedangkan Elbra dan Kania, mereka berjalan pelan pelan melewati ruang tamu, untuk pergi ke luar dari rumah tersebut. Hingga akhirnya mereka pun berhasil pergi secara diam diam dari rumah itu. Elbra menyuruh para bodyguard nya untuk tutup mulut atas kepergian nya dan Kania. Dan para bodyguard pun hanya bisa menuruti kemauan tuan muda nya.

...----------------...

Mereka pun menaiki jet pribadi, untuk pergi ke suatu tempat. Di perjalanan Kania sangat khawatir dengan kepergian nya yang tanpa sepengetahuan bunda nya. Ia bingung harus bagaimana lagi, kini harapan satu satu nya hanyalah Elbra. Ia berharap Elbra bisa menjadi suami yang baik setelah menikah nanti.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, yang menghabiskan waktu kurang lebih 13 jam.

Akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan.

continued.....