Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Ya, selama ini tidak ada yang berani melawan Rain Moses dan perintahnya. Perintah Rain Moses adalah peraturan yang harus diikuti semua murid di sekolah mereka. Dan satu perintah yang tidak boleh dilanggar oleh siapa pun yaitu mendekati Flora Arbeto. Karena Flora Arbeto milik Rain Moses, dan ia pun sudah sering diberi peringatan untuk menjauh dari Flo meskipun hatinya sangat ingin mendekati gadis itu.
"Sudah kau jangan takut pada Rain." Moana tahu Saka takut pada sepupunya. "Sekarang kau bebas mendekati Flo karena Rain sudah memiliki Clara. Bukan begitu Rain?" Tanya Moana sembari menahan tawanya, saat melihat wajah Rain yang tampak menahan marah.
"Benarkah?" Tanya Saka dengan antusias.
"Ya, Rain sekarang sudah menjadi kekasihku." Sahut Clara dengan merangkul mesra lengan Rain.
Saka pun kini bisa bernapas dengan lega. Ia juga sudah tidak takut lagi pada Rain untuk mendekati Flora, mendekati gadis yang sejak dulu sudah mencuri hatinya.
"Flo pulang sekolah nanti boleh aku mengantarmu?"
"Tentu saja boleh." Bukan Flora yang menjawab tetapi Moana. "Flo pasti sangat bahagia bisa pulang bersamamu, iya kan Flo?" Moana terus memanas-manasi Rain, meskipun tanpa ia panasi Rain pasti sudah sangat cemburu melihat Saka duduk berdampingan dengan Flo.
Flora menjawab dengan anggukan kepala. "Bagaimana kalau kita pindah ke meja ku saja."
Saka pun setuju. Ia mengikuti Flora yang berjalan menuju meja lainnya dimana hanya ada mereka berdua. Meninggalkan Moana dan Rain yang menatap tidak suka pada keduanya. Jika Moana tidak suka karena keributan yang ia bayangkan sejak tadi gagal total dengan perginya Flo dan Saka. Sementara Rain tidak suka karena Saka mendekati Flora, mendekati gadisnya tepat di di kedua matanya. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena rencananya bisa gagal total jika ia memperlihatkan kemarahannya.
"Kenapa kau masih disini? Kembalilah ke meja kalian!"
"What? Rain, kau mengusirku?" Moana tak terima. Sudah kesal pada Flo dan Saka, sekarang Rain juga membuatnya kesal.
"Ya, pergilah!" Rain sengaja mengusir Moana, agar Flo dan Saka tidak berduaan di meja tersebut.
"Ck, kau menyebalkan." Moana pun pergi dari tempat Rain, tapi tidak kembali ke tempatnya semula. "Kau pikir aku bodoh." Umpat Moana dalam hati dengan tertawa.
Ya, Moana tahu ia diusir agar Flo dan Saka tidak bisa berduaan. Tapi mana mungkin ia mengikuti keinginan Rain, ia lebih suka jika melihat Rain dan Flo sama-sama panas terbakar oleh api cemburu. Karena Moana yakin, Rain dan Flora sebenarnya saling mencintai dan membutuhkan satu dan lainnya. Hanya saja Flo tidak pernah menyadari perasaannya karena sudah terbiasa berdekatan dengan Rain, jadi dimata dan hati Flo sosok Rain seakan tidak spesial.
*
*
Setelah jam pelajaran selesai. Flo pun pulang diantar oleh Saka, seperti yang pria itu katakan saat di kantin. Sementara Rain sudah pulang lebih dulu, tanpa menunggu Flo dan lainnya.
"Bik ambilkan aku minuman dingin." Teriak Flo tanpa sadar setelah sampai di apartemen.
"Tidak ada pelayan disini, jika kau haus ambil sendiri!" Sahut Rain dengan datar.
"Rain, sedang apa kau disini?" Tanya Flo dengan terkejut saat melihat pria itu berjalan dihadapannya dengan kaos putih dan celana pendek. Sungguh terlihat sangat tampan dan menggemaskan dimata Flo.
"Sedang apa aku disini?" Rain mengerutkan keningnya, lalu berjalan menghampiri Flora dan tanpa aba-aba mencium bibir gadis itu.
"Rain!" Flo mendorong dada bidang pria itu dengan kesal. "Kenapa kau menciumku?"
"Karena kau berbuat kesalahan. Kau lupa ini apartemen kita dan kita sudah menikah tentunya." Jawab Rain dengan datar. Namun jauh di lubuk hatinya yang terdalam ia senang Flo melakukan kesalahan, karena itu artinya ia bisa mencium bibir gadisnya.
"Ish.." Flo mengusap bibirnya dengan kasar. "Eh, kau mau apalagi?" Ia melangkah mundur saat Rain semakin mengikis jarak diantara mereka.
"Hukuman utama belum aku berikan Flora Moses!" Rain menyeringai dengan tatapan penuh arti.