Jangan cari FAEDAH di novel ini ya, nggak bakal nemu 🤣
Tiap bab nya nganu semua 🙏
😈😈😈
Setelah melewati one night stand, Davin mencari wanita itu. Ternyata wanita itu adalah wanita dewasa dengan sejuta pesona. Davin membuat malam-malam diantara mereka terus terasa panas.
Davin × Viona.
Adult Romance 21+++
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim.nana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 - Pindah Sekolah
"Aku nggak mau sekolah di sekolah negeri, aku mau sekolah di swasta saja," pinta Davin.
Setelah semalaman tidak pulang dan pagi-pagi baru sampai di rumah. Anak bungsu keluarga Alteza ini sudah banyak permintaan.
"Memangnya kamu mau sekolah dimana?" tanya Alteza, sebisa mungkin kedatangan sang anak tidak merusak suasana paginya. Dia tetap menikmati teh hangat buatan sang istri, Mutia. Duduk di ruang tengah dan menonton siaran favoritnya di pagi hari, berita.
"SMA Tunas Bangsa."
"Kenapa kamu ingin sekolah disana?"
"Tidak ada, hanya ingin saja."
Alteza dan Mutia menatap anaknya penuh curiga. Sedari datang tadi Davin terus tersenyum lebar. Juga lehernya yang nampak ada bekas cakaran. Makin membuat keduanya mengernyit bingung.
"Sekolah Tunas Bangsa itu milik kolega Papa, jangan buat ulah di sana. Belajar yang bener, biar nanti kamu bisa jadi orang sukses, bisa berdiri di kakimu sendiri."
Saat sang ayah mulai ceramah seperti ini, telinga Davin mulai terasa panas.
"Kenapa aku harus berdiri di kakiku sendiri? apa karena aku tidak akan menjadi salah satu penerus di perusahaan Papa? karena semuanya sudah untuk abang Ghaisan, aku tau itu jawabannya."
Setelah mengatakan itu Davin segera berlalu dari sana dan meninggalkan kedua orang tuanya, tak peduli lagi saat sang Ibu memanggil namanya untuk berhenti melangkah.
"Semuanya Ghaisan! semuaaaanya Ghaisan!"
Kesal Davin, dia menutup pintu kamarnya dengan keras.
Brak!
Lalu menjatuhkan begitu saja tubuhnya diatas ranjang.
Brug!
"Aku akan menikmati hidupku dengan caraku sendiri! siapa yang peduli dengan masa depan, bahkan aku tidak yakin seminggu lagi aku masih hidup!"
***
Hari berlalu dan hari ini Davin sudah jadi murid baru di SMA Tunas Bangsa.
Wajahnya yang tampan dan rupawan membuatnya jadi pusat perhatian.
Terlebih sikap Davin yang genit dan suka tebar pesona membuat para siswi jadi menjerit-jerit.
Kya!!
"Kamu yang mau sekolah disini kenapa menyeret-nyeret kami!" keluh Anjas pada sang sahabat.
Danu memasang wajah masam dan Davin malah terkekeh.
"Memangnya kalian tidak bosan sekolah dan belajaaar terus, bersenang-senanglah bersamaku di sekolah ini."
Danu dan Anjas saling pandang dan mengedikkan bahunya, meski menggerutu keduanya akan tetap bersekolah dengan sungguh-sungguh di sekolah ini.
***
Mansion keluarga Gunawan.
"Viona! Viona!" panggil Dania entah sudah yang keberapa kali. Sekarang sudah jam 9 dan Diara tak juga keluar-keluar dari kamarnya.
Sebelum sang suami kembali marah, secepatnya Dia harus bisa membangunkan Viona dan membuat anak pertamanya ini segera pergi ke yayasan.
"Viona!"
di dalam kamar sama Viona menutup telinganya rapat-rapat menggunakan bantal.
Bosan sekali rasanya tiap kali dia mendengar suara ibu sambungnya itu berteriak memanggil namanya.
Viona!
"Ais! berisik banget sih!"
"IYA!" sahut Viona dengan berteriak seraya bangun dari tidurnya.
Setelah dia menjawab itu tak terdengar lagi suara Dania yang memanggil-manggil namanya.
Viona mandi dan bersiap.
Menggunakan setelah kerjanya yang minim bahan dia segera keluar dari dalam kamar dan segera menuju yayasan.
Gunawan yang melihat penampilan sang anak hanya mampu geleng-geleng kepala. Baju yang lebih layak di pakai ke klub malam kini Viona malah memakainya untuk pergi ke sekolah.
"Dia bukan anakku!"
"Hus! ngawur, Viona hanya belum bisa menerima semuanya Mas, dia sedang marah dengan kenyataan, karena itulah dia seperti itu. Jangan lupa, dia juga baru putus dari Dewa."
25/26?